Anda di halaman 1dari 10

Kesadaran

Lingkungan
Oleh kelompok 6 : - Khairul Rijal
- Teguh Maulana Asrinaldi
TEORI TENTANG KESADARAN
Pengertian Kesadaran

Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness).

Kesadaran juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu


memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus
eksternal.

Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang


secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya
perhatiannya terpusat.
DUA MACAM KESADARAN

1. Kesadaran pasif
Kesadaran pasif adalah keadaan dimana seorang individu bersikap menerima
segala stimulus yang diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun
eksternal.

2. Kesadaran Aktif
Kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada
inisiatif dan mencari dan dapat menyeleksi stimulusstimulus yang diberikan.
Teori kesadaran Menurut
Sigmund Freund
Dalam teori tentang alam sadar (Conscious Mind), Freud menjelaskan bahwa
alam sadar adalah satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan
realitas.

Kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau tipis dari keseluruhan pikiran
manusia. Hal ini dapat diibaratkan seperti gunung es yang ada di bawah
permukaan laut, dimana bongkahan es itu lebih besar di dalam ketimbang yang
terlihat di permukaan.
Teori kesadaran menurut
Carl G Jung
Kesadaran menurut Jung terdiri dari 3 sistem yang saling berhubungan yaitu
kesadaran atau biasa disebut:
Ego
Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-
perasaan sadar.

Personal Unconscious
Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan
diabaikan dengan cara repression atau suppression.

Collective Unconscious
Merupakan gudang bekas ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur
seseorang yang tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies
tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya.
TEORI TENTANG LINGKUNGAN

1. Teori Antroposentrisme
Adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam
semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan
ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara
langsung atau tidak langung. Oleh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai obyek, alat
dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi
pencapaian tujuan manusia. Alam tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.

2. Teori Ekosentrisme
Ekosentrisme Berkaitan dengan etika lingkungan yang lebih luas. Berbeda dengan
biosentrisme yang hanya memusatkan pada etika pada biosentrisme, pada kehidupan
seluruhnya, ekosentrisme justru memusatkan etika pada seluruh komunitas ekologis,
baik yang hidup maupun tidak. Oleh karenanya, kewajiban dan tanggung jawab moral
tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup. Kewajiban dan tanggung jawab moral yang
sama juga berlaku terhadap semua realitas ekologis. 
TEORI TENTANG LINGKUNGAN

3. Teori Egosentris
Etika yang mendasarkan diri pada berbagai kepentingan individu (self). Egosentris
didasarkan pada keharusan individu untuk memfokuskan diri dengan tindakan apa yang
dirasa baik untuk dirinya. Egosentris mengklaim bahwa yang baik bagi individu adalah
baik untuk masyarakat.
4. Teori Biosentrisme
Teori Biosentrisme mengagungkan nilai kehidupan yang ada pada ciptaan, sehingga
komunitas moral tidak lagi dapat dibatasi hanya pada ruang lingkup manusia. Mencakup
alam sebagai ciptaan sebagai satu kesatuan komunitas hidup (biotic community).
5. Etika Homosentris
Etika homosentris mendasarkan diri pada kepentingan sebagian masyarakat. Etika ini
mendasarkan diri pada berbagai model kepentingan sosial dan pendekatan antara pelaku
lingkungan yang melindungi sebagian besar masyarakat manusia. Etika homosentris
sama dengan etika utilitarianisme, jadi, jika etika egosentris mendasarkan penilaian baik
dan buruk suatu tindakan itu pada tujuan dan akibat tindakan itu bagi individu, maka
etika utilitarianisme ini menilai baik buruknya suatu tindakan itu berdasarkan pada
tujuan dan akibat dari tindakan itu bagi sebanyak mungkin orang. Etika homosentris atau
utilitarianisme ini sama dengan universalisme etis. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kesadaran lingkungan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesadaran lingkungan diantaranya sebagai berikut : 
a) Faktor Ketidak tahuan
Ke tidak tahuan adalah berlawanan dengan ke tahuan. Menurut Suriasumantri (1987)
pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, rasa ingin tahu merupakan
sarana untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak mungkin. Manusia tidak hanya
memiliki pengetahuan tetapi mampu menalar, artinya dapat berpikir secara logis dan
analitis. Kemampuan menalar manusia menyebabkan ia mampu mengembangkan
pengetahuannya.
b). Faktor kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
minimum. Kemiskinan dianggap sebagai peristiwa sosio ekonomi dimana sumber daya
yang ada digunakan untuk memuaskan keinginan yang sedikit, sedangkan yang banyak
tidak dapat memenuhi kebuutuhan ppokoknya sendiri. Kemiskinan merupakan salah satu
masalah yang paling berpengaruh terhadap timbulnya masalah sosial. Kemiskinan
merupakan salah satu penyebab rendahnya kualitas penduduk Indonesia, disamping
faktor lain seperti tingkat produktivitas, pendidikan, kesehatan dan keadaan sosial
ekonomi lainnya. Penyebab kemiskinan pertambahan penduduk dan tekanan terhadap
sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kesadaran lingkungan
c). Faktor Kemanusiaan
Manusia adalah mahluk yang berakal budi. Manusia mempunyai kemampuan atau
keterampilan untuk memciptakan sebuah dunia baru. Manusia dalam kehidupannya
mempunyai kebutuhan yang banyak sekali. Adanya kebutuhan inilah yang mendorong
manusia untuk melakukan berbagai tindakan guna memenuhi kebutuhan tersebut.
Kebudayaan mencerminkan tanggapan manusia terhadap kebutuhan dasar
lingkungannya. Manusia berinteraksi dengan lingkungannya.

d) . Faktor Gaya Hidup


Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi informasi serta Komunikasi yang sangat
cepat, sudah tentu berpengaruh pula terhadap gaya hidup manusia. Perubahan gaya
hidup ini adalah suatu hal yang wajar apabila Iptek yang diserapnya memberikan perubahan
kearah yang positif dan diterima oleh lingkungan dimana individu/manusia itu berada.
Namun, hendaknya sebagai manusia yang selalu dipengaruhi oleh Iptek dan Teknologi
Informasi serta komunikasi perlu memiliki kebijakan dan kearifan dalam menghadapi
kecanggihan Iptek dan teknologi informasi tersebut.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai