Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KULIAH KERJA ADMINISTRASI ( KKA )

ANGKATAN XVIII TAHUN AKADEMIK 2013/2014

PELAKSANAAN PENCATATAN KEMATIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN


DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2010 - 2012
( Perda Kabupaten OI Nomor 19 Tahun 2008 )

DESI PURWATI
KEBIJAKAN PUBLIK
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Lokasi KKA
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispenduk & Capil )
Kabupaten Ogan Ilir  instansi yang menunjang Pemda OI dalam
bidang Penyelenggaraan administrasi kependudukan.
Visi  Menciptakan masyarakat / penduduk yang sadar akan Akta
Catatan Sipil agar tewujudnya masyarakat Ogan Ilir yang
maju, mandiri, menuju sejahtera berdasarkan iman taqwa,
moral dan etika.
Misi :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam pembuatan AKTA,
KTP, KK.
2. Meningkatkan profesionalisme aparatur Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil.
3. Memantapkan penyelenggaraan peran Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil.
B. Kegiatan KKA
Kuliah Kerja Administrasi ( KKA ) Kegiatan akademik yang wajib
dipenuhi mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya, dimana kegiatan ini juga
merupakan perpaduan antara kegiatan pendidikan, penelitian lapangan,
dan pengabdian kepada masyarakat.
Pelaksanaan KKA 24 Juni – 2 Agustus dan 19 Agustus – 30 Agustus 2013

Contoh Kegiatan selama KKA di Dispenduk & Capil OI :


 Mengentri data untuk membuat Akta Kelahiran dan KK -> termasuk jenis
kegiatan pendidikan.
 Diskusi, wawancara, pengumpulan data – data dan dokumen yang relevan
dengan penelitian yang dilakukan -> termasuk jenis kegiatan Penelitian.
 Melayani masyarakat dalam pengambilan Akta Kelahiran, KK, dan KTP,
mencari berkas pelaporan kelahiran yang bermasalah, dan mencatat buku
registrasi pelaporan kelahiran -> termasuk jenis kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
PERMASALAHAN ADMINISTRASI DI
LOKASI
A. Latar Belakang Masalah
Das Solen :
• Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
• Perda Kabupaten OI No. 19 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan Administrasi
Kependudukan.
Das Sein :
Kesadaran masyarakat Kabupaten Ogan Ilir untuk mau melaporkan atau
meregistrasikan peristiwa kematian yang terjadi terhadap salah satu anggota
keluarganya ataupun yang terjadi disekitar lingkungannya masih sangat rendah. Hal ini
menyebabkan seringkali terjadinya tumpang tindih data antara yang sudah meninggal
dan masih hidup karena didalam Kartu Keluarga (KK) belum terhapus akibat dari tidak
ada pengurusan akta kematian, sehingga membuat data jumlah penduduk sering tidak
akurat / valid.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Pelaksanaan Pencatatan Kematian di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2010 – 2012 ?
Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012
LUAS JUMLAH KEPADATAN JUMLAH
No JUMLAH
KECAMATAN WILAYAH PENDUDUK PENDUDUK KELURAH
DESA
(KM²) (JIWA) (JIWA/KM²) AN
1. MUARA KUANG 300,75 21352 70,99584372 13 1
2. TANJUNG BATU 263,75 48893 185,3763033 19 2
3. TANJUNG RAJA 70,41 45834 650958,6706 15 4
4. INDRALAYA 101,22 40535 400464,3351 17 3
5. PEMULUTAN 122,92 49139 399764,0742 25 0
6. RANTAU ALAI 62,16 15841 254842,3423 13 0
7.
INDRALAYA UTARA 472,33 34902 73893,2526 15 1
8. INDRALAYA
SELATAN 100,26 24408 243447,0377 14 0
9. PEMULUTAN
SELATAN 61,49 19950 324442,9989 15 0
10. PEMULUTAN
BARAT 60 14931 248850 11 0
11.
RANTAU PANJANG 40,85 19491 477135,8629 12 0
12. SUNGAI PINANG 42,62 28245 662717,0343 12 1
13. KANDIS 50,25 12153 241850,7463 12 0
14.
RAMBANG KUANG 528,82 22108 41806,28569 13 0
15. LUBUK KELIAT 207,67 19646 94602,01281 10 0
16. PAYARAMAN 180,57 24645 136484,4659 11 2
Total 2666,07 442073 4507631,266 227 14

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil OI, Tahun 2012


Jumlah Pencatatan Kematian di Kabupaten Ogan Ilir Tahun
2010-2012
No
KECAMATAN Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

1. MUARA KUANG 0 2 0
2. TANJUNG BATU 2 2 1
3. TANJUNG RAJA 9 7 5
4. INDRALAYA 8 3 4
5. PEMULUTAN 6 0 3
6. RANTAU ALAI 1 0 0
7.
INDRALAYA UTARA 2 2 1
8.
INDRALAYA SELATAN 0 1 0
9.
PEMULUTAN SELATAN 1 2 1
10.
PEMULUTAN BARAT 0 0 0
11.
RANTAU PANJANG 1 1 0
12. SUNGAI PINANG 1 1 1
13. KANDIS 0 0 0
14.
RAMBANG KUANG 1 2 0
15. LUBUK KELIAT 1 0 0
16. PAYARAMAN 0 0 2
Total 33 25 18

Sumber : Bidang Pencatatan Sipil Dispenduk & Capil OI, Tahun 2013
PEMBAHASAN

A. Konsep / Teori
Menggunakan model Implementasi George Edward III, dimana untuk melihat
keberhasilan implementasi suatu kebijakan dapat dilihat dari empat variabel,
yaitu :
1. Komunikasi
2. Sumber Daya
3. Disposisi / sikap pelaksana
4. Struktur Birokrasi.

B. Analisis
1. Komunikasi
Komunikasi eksternal antara isntansi pelaksana kebijakan ( Dispenduk &
Capil OI ) dengan setiap Kecamatan serta dengan masyarakat OI
berjalan kurang baik. Hal ini terlihat dengan masih rendahnya kesadaran
masyarakat untuk mau melaporkan peristiwa kematian yang terjadi
disekitarnya. Rendahnya kesadaran masyarakat ini salah satu
penyebabnya adalah kurang gencarnya sosialisasi yang dilakukan pihak
instansi pelaksana terhadap seluruh masyarakat di OI.
2. Sumber Daya
Dari segi sumber daya manusia, Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Ogan ilir sejauh ini hanya memiliki 26 Pegawai Negeri
Sipil, dengan rincian berdasarkan tingkat pendidikan :
 S2 3 Orang / Pegawai
 S2  13 Orang / Pegawai
 D3  4 Orang / Pegawai
 SLTA  6 Orang / Pegawai
Berdasarkan pangkat / Golongan :
 IV/a  5 Orang / Pegawai
 III/d  2 Orang / Pegawai
 III/c  6 Orang / Pegawai
 III/b  4 Orang / Pegawai
 III/a  3 Orang / Pegawai
 II/d  1 Orang / Pegawai
 II/c  5 Orang / Pegawai
( Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ogan Ilir, Tahun 2013 )
Dari penjabaran jumlah PNS tersebut, dapat dilihat bahwa
Dispenduk & Capil OI masih mengalami kekurangan dalam
hal SDM. Hal ini terutama pada posisi Kasi Kematian,
Pengakuan / Pengesahan Anak dimana posisi Kasi ini telah
kosong untuk sementara waktu akibat Kasi yang menjabat
sebelumnya, yakni Bapak Searozi, S. Sos telah mutasi jabatan.
Sehingga untuk sementara waktu Kasi Kelahiran, Perkawinan
dan Perceraian merangkap jabatan untuk menggantikanya.
Selain itu staf pada Kasi Kematian juga jumlahnya masih
kurang. Sampai saat ini hanya ada satu staf pada posisi Kasi
Kematian, Pengakuan / Pengesahan Anak. Dengan kondisi
tersebut tentunya hal ini dapat berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada Dispenduk & Capil OI.
Selain itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga mengalami
kekurangan dari segi indikator fasilitas baik itu fasilitas fisik maupun
pendukung ( sarana dan prasarana ). Sarana dan Prasarana yang masih kurang
diantaranya seperti Gedung Perkantoran yang kurang ideal, Meja, Jenset, AC,
danToilet.
Sarana dan Prasarana di Kabupaten Ogan Ilir, Tahun 2011
No SARANA DAN
JUMLAH
PRASARANA
1. CPU 16 Unit
2. Printer dotmatrick 16 Unit
3. Printer incjek 16 Unit
4. AC 16 Unit
5. Jenset 16 Unit
6. Perangkat tower 16 Unit
7.
Mesin Laminating 16 Unit
8.
Camera digital 16 Unit
9.
Background foto 16 Unit
10.
Ups tower 16 Unit
11.
Meja+kursi 16 Unit
12. Teleconference 1 paket 5 Unit
13. Monitor 16 Unit

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil OI, Tahun 2012


3. Disposisi / Sikap Pelaksana
Dilihat dari kosongnya posisi Kasi Kematian, Pengakuan/Pengesahan Anak beserta
staf pegawainya yang hanya tinggal satu orang pegawai saja akan mempengaruhi
kinerja instansi ini. Apalagi untuk saat ini pegawai dari bagian Kasi Kelahiran,
Perkawinan dan Perceraian telah merangkap dua pekerjaan untuk membantu
kurangnya pegawai pada Kasi Kematian Pengakuan/Pengesahan Anak. Kondisi
tersebut tentunya akan membuat kinerja pegawai kurang terfokus dan hal ini akan
berpengaruh terhadap konsistensi pelaksana dalam menjalankan tugasnya.

4. Struktur Birokrasi
Struktur Birokrasi menurut George C Edward III juga menentukan keberhasilan
implementasi suatu kebijakan. Untuk itu struktur birokrasi harus dalam keadaan
yang baik, dan hal yang dapat mendongkrak kinerja struktur birokrasi yaitu
dengan melakukan SOPs dan Fragmentasi.
Secara SOPs, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil OI sudah ada, namun
untuk pelaksanaannya sesuai dengan standar waktu yang telah ditentukan belum
dapat terlaksana dengan benar, karena terkendala masalah jumlah pegawai dan
sarana dan prasarana yang belum memadai.
Lanjutan ...
Sedangkan dalam Hal Fragmentasi, Penyebaran tanggung jawab di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah disesuaikan dengan tugas pokok dan
fungsi (Tupoksi) masing-masing kelompok kerja. Dapat dikatakan bahwa upaya
penyebaran tanggung jawab telah dilakukan dengan baik oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan hal ini akan mempermudah kerja setiap
pegawai didalam menjalankan tugasnya.

C. Desain Solusi Kreatif


1. Untuk mengatasi masalah kekurangan SDM terutama pada Kasi Kematian,
Pengakuan / Pengesahan Anak beserta stafnya maka pihak Dispenduk &
Capil OI dapat merekrut pegawai baru baik dengan cara menyeleksi
langsung pegawai baru sesuai dengan tata cara penyeleksian yang ada secara
umumnya maupun dengan cara mengajukan kepada pihak Pemerintah
Daerah Kabupaten Ogan Ilir khususnya untuk meminta diisi formasi kosong
pada Kasi Kematian, Pengakuan/Pengesahan Anak. Hal ini perlu untuk
segera dilakukan karena kurang berjalan lancarnya komunikasi antar
pelaksana dalam hal pencatatan kematian ini juga secara tidak langsung
disebabkan kurangnya staf pelaksana yang kemudian akan berpengaruh
pada kurang gencarnya tingkat sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya
mengurus kematian.
2. Untuk mengatasi masalah rendahnya kesadaran masyarakat
untuk mengurus Akta Kematian, dapat dilakukan dengan
jalan pelaksana harus lebih giat lagi untuk melakukan
sosialisasi ke setiap kecamatan. Kerjasama dengan pihak
kecamatan harus dibina dengan baik dan selalu
dikontrol/diawasi. Koordinasi antara Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil dengan tiap - tiap Kecamatan harus
dilakukan dengan sungguh – sungguh dan efektif. Cara
sosialisasi yang dapat dilakukan selain dengan cara tatap
muka langsung, pihak pelaksana juga dapat melakukannya
dengan via media cetak, seperti memasang banner, pamflet,
dan sejenisnya yang disebar diberbagai daerah di wilayah
Kabupaten Ogan Ilir.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Komunikasi
Komunikasi internal sudah baik, namun pada komunikasi eksternal belum
berjalan baik. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya kesadaran masyarakat
untuk mau mengurus Akta Kematian ke pihak instansi yang bersangkutan
mengindikasikan kurang gencarnya sosialisasi yang dilakukan terkait
pentingnya mengurus Akta Kematian.

2. Sumber Daya
Sumber daya dalam hal pelaksanaan Pencatatan Kematian pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil masih kurang, terutama dalam hal
sumber daya manusia, terutama pada Kasi Kematian, Pengakuan /
Pengesahan Anak beserta staf nya dimana saat ini hanya tinggal satu orang
staf saja yang ada pada Kasi ini. Selama ini untuk mengatasi masalah ini,
Kasi Kelahiran, Perkawinan, dan Perceraian beserta beberapa stafnya turut
menangani masalah pencatatan kematian yang mana seharusnya menjadi
tanggung jawab Kasi Kematian, Pengakuan / Pengesahan Anak.
3. Disposisi / sikap pelaksana
Kekosongan posisi Kasi Kematian, Pengakuan / Pengesahan Anak serta
staf nya yang tinggal satu orang membuat Kasi Kelahiran, Perkawinan,
dan Perceraian berserta beberapa stafnya harus mengisi posisi ini untuk
sementara waktu sehingga hal ini membuat kinerja pegawai kurang
terfokus dan hal ini akan berpengaruh terhadap konsistensi pelaksana
dalam menjalankan tugasnya.

4. Struktur Birokrasi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ogan Ilir sudah
memiliki SOP, namun pada kenyataannya kinerja atau pelaksanaannya
belum bisa sesuai dengan standar waktu yang telah ditentukan. Hal ini
dikarenakan terdapat keterbatasan sarana dan prasarana serta staf
pegawai yang ada. Sedangkan pada Fragmentasi dapat dikatakan sudah
baik karena penyebaran tanggung jawab telah disesuaikan dengan tugas
pokok dan fungsi ( tupoksi) masing-masing kelompok kerja.
B. Rekomendasi

1. Menambah jumlah pegawai yang benar – benar berkompeten pada


bidangnya, terutama untuk mengisi kekosongan posisi pada Kasi
Kematian, Pengakuan / Pengesahan Anak.
2. Pengadaan jumlah sarana dan prasarana juga perlu untuk
dilakukan agar hal tersebut dapat mempermudah dalam
pelaksanaan kegiatan yang ada.
3. Memberi perhatian pada pegawai – pegawai yang lama juga perlu
untuk dilakukan, seperti dengan memberi tambahan bonus
ataupun gaji, dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan dengan
tujuan agar kinerja pegawai tidak menurun sehingga hal tersebut
juga akan berdampak positif pada produktivitas kerja yang
dihasilkan.
4. Upaya sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya
melaporkan serta mengurus Akta Kematian perlu untuk
ditingkatkan lagi. Penyebaran informasi dapat dilakukan selain
bertatap muka secara langsung juga dengan via media cetak,
brosur/pamflet yang dipasang di berbagai titik penting diwilayah
Ogan Ilir, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Samodra Wibawa, Yuyun Purbokusumo, dan Agus Pramusinto. 1994.
Evaluasi Kebijakan Publik. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi Kedua.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Subarsono, 2010. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Agustino, Leo. 2012. Dasar – Dasar Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta.

Sumber – Sumber lain :

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi


Kependudukan.
Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Kabupaten Ogan Ilir.
Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2012 Kabupaten
Ogan Ilir.

Anda mungkin juga menyukai