Anda di halaman 1dari 12

Pembayaran Membesar

Jesisica Anna Liliani (1906308892)


Dira Azalia Salsabila(1906315046)
Erina Octaviani (190630314)
Arithmetically increasing
annuities
Pembayaran anuitas meningkat secara aritmatis dengan waktu. Peningkatan anuitas karena jumlah anuitas adalah t+1
pada saat t = 0,1,2,…….n-1, (x) hidup pada waktu t.. Garis waktu di tunjukan pada:
EPV
  anuitas dilambangkan dengan dalam notasi aktuaria standar

Jika anuitas dibayarkan untuk maksimum n pembayaran daripada untuk seluruh umur (x), EPV, dilambangkan
dengan dalam notasi aktuaria standar menyatakan nilai tunai

jika anuitas dibayarkan terus menerus, dengan pembayaran meningkat 1 pada setiap akhir tahun, sehingga
tingkat pembayaran pada tahun ke-t konstan dan sama dengan t, untuk t = 1,2 ... n, maka kita dapat
pertimbangkan anuitas sementara tahun-n sebagai jumlah dari anuitas yang ditangguhkan selama satu tahun.
dengan analogi rumus (5.13), EPV anuitas ini, dilambangkan dalam notasi aktuaria standar dengan ,adalah :
Geometrically increasing
annuities
Anuitas yang meningkat secara geometris, untuk mengimbangi pengaruh inflasi terhadap daya beli pendapatan. pertimbangkan anuitas-jatuh
 
tempo dengan pembayaran tahunan dimana jumlah anuitas adalah (1 + j) ' pada saat t = 0,1,2..n-1 asalkan (x) masih hidup pada saat t.
mendapatkan ekspresi untuk EPV dari manfaat ini, dan sederhanakan sejauh mungkin. Perhatikan diagram garis waktu di bawah ini

dengan menjumlahkan produk dari :


- jumlah pembayaran pada saat t
- faktor diskon untuk waktu t, dan
- probabilitas pembayaran dilakukan pada waktu t
atas semua kemungkinan nilai t, kami mendapatkan EPV sebagai

Dimana axn adalah EPV dari istilah anuitas jatuh tempo yang di evaluasi pada tingkat bunga I
Dimana - 1 =
Anuitas Hidup Membesar
menyatakan nilai tunai pada usia x suatu anuitas hidup awal yang membesar dengan pembayaran pertama sebesar Rp 1, pemabayaran kedua
  sebesar Rp 2, ketiga sebesar Rp 3, dan seterusnya naik sebesar Rp1 tiap tahun seumur hidup
Anuitas Membesar berjangka
menyatakan nilai tunai pada usia x suatu anuitas hidup awal berjangka dengan pembayaran pertama sebesar Rp 1, yang kedua Rp 2, yang
  ketiga Rp 3, dan seterusnya naik sebesar 1 tiap tahun, dan yang terakhir sebesar n pada usia x+n ± 1.
Anuitas membesar berjangka
menyatakan nilai tunai pada usia x suatu anuitas hidup awal berjangka dengan pembayaran pertama sebesar Rp 1, yang kedua Rp 2, yang ketiga
 
Rp 3, dan seterusnya naik sebesar 1 tiap tahun, dan yang terakhir sebesar n pada usia x+n ± 1.

Untuk anuitas membesar berjangka yang tertunda selama m tahun,


Anuitas membesar ditunda
menyatakan anuitas membesar bagi orang berusia x ditunda selama n tahun, jadi pembayaran pertama sebesar 1 pada
  usia x+n yang kedua sebesar Rp 2 pada usia x+n+1 dan seterusnya, maka
Contoh soal
Seseorang berusia 30 tahun mempunyai suatu anuitas hidup dg pembayaran tiap permulaan tahun sebesar (rupiah) 100, 90, 80, 70, 60,
50, 50, 50, 50 dan seterusnya 50 tiap tahun selama hidupnya. Hitunglah nilai anuitas tsb!
Anuitas seumur hidup sebenar 100 tiap tahun mulai usia 30 tahun di kurangi dengan anuitas membesar berjangka sampai usia 34 tahun
yang di tundasetahun dengan pembayaan 10 pada usia 31,20 pada usia 32,30 pada usia 33,40 pada usia 34,dan 50 pada usia 35,
kemudia di kurangi dengan anuitas seumur hidup dengan pembayaran 50 tiap tahun dimulai usia 35. jika nilai tunai seluruhnya
adalah b maka
Asuransi
membesar
menyatakan nilai tunai atau premi tunggal bersih suatu asuransi yang membesar Rp1 bila (x) meninggal pada tahun
  pertama, sebesar Rp2 bila dia meninggal pada tahun kedua, sebesar Rp3 bila dia meninggal pada tahun ketiga, dan
seterusnya. Santunan asuransi dibayarkan pada akhir tahun meninggal.
Dengan menggunakan prinsip dasar,kita peroleh
Bila menyatakan asuransi berjangka yang membesar bagi seseorang berusia x dengan santunan 1 pada tahun pertama,
  naik sebesar 1 tiap tahun selama n tahun, tapi tidak ada pembayaran bila (x) hidup mencapai usia x+n.
1|2|n-1|
Contoh soal
Seorang pria berusia 20 tahun memiliki suatu polis asurasni berjangka dengan santunan 1 juta rupiah pada tahun
  pertama, 1,1 juta rupiah pada tahun kedua, 1,2 juta rupiah pada tahun ketiga, dan seterusnya naik 100rb rupiah
tiap tahun selama jangka waktu 20 tahun. Hitunglah premi tunggal bersih polis tersebut.
Dengan menggunakan prinsip diaats diperoleh premi tunggal bersih :

+0,1 +0,1 0,1 )


=
=
=
=108.317,39 rupiah

Anda mungkin juga menyukai