Anda di halaman 1dari 19

10.

FAKTOR STABILITAS (s)

Faktor stabilitas (S) suatu peguat adalah suatu bilangan yang


menyatakan seberapa stabil penguat bila ada/ditentukan oleh:
1. Perubahan temperatur, yang akan mempegaruhi arus bocor (Io)  S
2. Perubahan masukan/keluaran, yaitu arus atau tegangan masuk/keluar
(IB atau VB)  S’
3. Perubahan penguat/transistor, penguatan arus (β/α)  S”

1. Pengaruh perubahan temperatur.


Faktor Stabilitas yang dipengaruhi oleh suhu yang menyebabkan
arus bocor (Io) didefinisikan sebagai laju perubahan arus kolektor
(IC) terhadap arus bocor (ICO) untuk ß dan IB (VBE) tetap.

 untuk ß dan IB (VBE) tetap


Jadi S adalah turunan IC terhadap ICO untuk ß dan IB (VBE) tetap,
sehingga untuk beberapa rangkaian dengan tegangan kerja sebagai
berikut, maka S adalah:
a. Konfigurasi CE dengan tegangan kerja tetap

Gambar 10.1.
Rangkaian penguat CE
dengan tegangan kerja
tetap

Karena

maka:  ß & IB (VBE) tetap

Jika ß = 100, maka S = 101, berarti IC0 berubah satu kali akan
mengubah IC 101 kali (mis. Ico = 1μA  Ic = 101 μA)
b. Konfigurasi basis bersama (CB)

Gambar 10.2.
Rangkaian penguat konfigurasi CB

Arus kolektor pada rangkaian penguat CB adalah:


Sehingga  α & IE (VEB) tetap

=1
Yang berarti bahwa konfigurasi CB tidak memerlukan stabilisasi (S).
c. Konfigurasi CE dengan tegangan kerja basis dari kolektor

Gambar 10.3. CE dengan tegangan basis dari kolektor


Karena kenaikkan temperatur (atau penggantian transistor dengan ß
yang lebih tinggi) menyebabkan arus kolektor (I C) naik, tegangan dc
lebih besar akan jatuh pada beban RL, sehingga tegangan kolektor –
emiter (VCE) rata-rata turun, maka:

IB juga akan turun, hal ini akan mengkompensasi kenaikkan IC,


tetapi penurunan IB didapat dari kenaikkan IC, sehingga tidak
memberikan kompensasi.
Faktor stabilitasnya adalah:

Akan lebih kecil dari pada stabilitas pada tegangan kerja tetap
(gambar 10.1)
Contoh:
Untuk gambar 10.1 dan gambar 10.3, cari RB dan bandingkan harga
S nya, jika VCC = 12 volt, RL = 330Ω, IB = 0,3 mA, VCEQ = 6 volt.

Jawab:
Gambar 10.1  KΩ

S = ß + 1 = 101
Gambar 10.3  KΩ

= 38,2
Ditunjukkan bahwa gambar 10.3 lebih stabil, kestabilan akan dicapai
bila perbandingan antara ßRL terhadap RB ≈ 10
Kekurangan pada rangkaian gambar 10.3:
•Karena RB diturunkan dari 40K menjadi 20K maka IB akan naik
•Karena RB dihubungkan ke kolektor dari basis, berarti ada umpan balik
(sinyal ac dimasukkan lagi ke basis) dengan fasa yang berbeda,
sehingga penguatan menurun.
Ini dapat diatasi dengan rangkaian berikut:

Gambar 10.4.
Rangkaian untuk perbaikan
stabilitas
d. Tegangan kerja pada emiter

S pada tegangan kerja basis dari kolektor adalah:

Jika RL kecil (pada rangkaian penguat dengan kolping transformator)


tidak akan menyebabkan S menjadi sangat rendah.
Contoh: RL = 10 Ω (resistansi gulungan primer transformator) maka:

Bila dapat diusahakan arus kolektor naik menyebabkan tegangan


basis-emiter turun secara otomatis, maka IB akan turun dan S akan
tetap dicapai.
Hal ini dapat dilakukan dengan memasang resistor pada kaki emiter
seperti gambar berikut:

Gambar 10.5. Rangkaian dengan RE


Untuk mencari arus kerja basis gambar 10.5 dirubah ke gambar 10.6 berikut:

Gambar 10.6.
Mencari arus kerja basis

sehingga
maka:

jika:

sehingga:

Untuk VBB yang tetap (≈ VCC), kenaikkan IC akan menurunkan IB dan


mencegah pergeseran titik kerja lebih jauh.
Faktor stabilitasnya diperoleh:

atau
• Pada persamaan ini bila dapat diusahakan

maka: S = 1, adalah faktor stabilitas yang sangat baik


• Tetapi bila sangat besar maka akan diperoleh

yaitu faktor stabilitas yang sangat jelek

Untuk memilih harus kecil, maka RE harus besar dan/atau


RB harus kecil (tetapi pemilihan RB harus memperhatikan arus
kerja basis).
e. Pembagi tegangan dan tegangan kerja pada emiter

Gambar 10. 7. Pembagi tegangan dan tegangan kerja pada emiter


Dari gambar 10.7 pembagi tegangan R1 dan R2 dari VCC dapat digambar
sebagai berikut:

Gambar 10.8. a.Rangkaian pembagi tegangan R1 dan R2


dari VCC
b.Rangkaian ekivalen
c.Rangkaian ekivalen (Thevenin)
dari rangkaian gambar 10.8 c terdiri dari RB’ dan VBB yang besarnya:

dan

sehingga :

Dengan pembagi tegangan VBB < VCC dan RB’ < RB menyebabkan
faktor stabilitas akan lebih rendah.

f. Kapasitor by pass pada emiter

Stabilitas yang dihasilkan oleh tegangan kerja pada emiter akan


mempengaruhi penguatan sinyal (ac) karena adanya efek umpan balik,
untuk menghindari hal ini tahanan emiter (RE) haruslah di by pass
(diparalel) dengan kapasitor.
2. Pengaruh perubahan masukan  S’

Faktor stabilitas karena variasi IB atau VB


• Karena variasi IB (VBE)  S’

 ß & ICO tetap


3. Pengaruh perubahan penguatan/transistor  S”

Faktor stabilitas karena variasi penguatan/transistor ( ß )


•Karena variasi ß  S’’

 ICO & VBE tetap

adalah β pada T1 dan β pada T2


Total perubahan pada arus kolektor (IC) karena suhu sebagai
fungsi dari ketiga faktor stabilitas tersebut di atas adalah:
g. Kompensasi tegangan kerja

Untuk mempertahankan stabilitas dapat juga dilakukan sebagai berikut:


• Dengan memasang diode pada basis-emiter

Gambar 10.9.
Rangkaian kompensasi
dengan diode

Dengan menggunakan diode yang bahannya sama dengan transistor


(silikon misalnya), maka jika terjadi kenaikkan temperatur arus bocor
transistor (ICO) akan naik, arus bocor lewat diode (IO) juga naik
sehingga IB turun dan IC konstan.
• Dengan menggunakan thermistor (RT)

Gambar 10.10. Rangkaian kompensasi dengan thermistor

Anda mungkin juga menyukai