Gambar 10.1.
Rangkaian penguat CE
dengan tegangan kerja
tetap
Karena
Jika ß = 100, maka S = 101, berarti IC0 berubah satu kali akan
mengubah IC 101 kali (mis. Ico = 1μA Ic = 101 μA)
b. Konfigurasi basis bersama (CB)
Gambar 10.2.
Rangkaian penguat konfigurasi CB
=1
Yang berarti bahwa konfigurasi CB tidak memerlukan stabilisasi (S).
c. Konfigurasi CE dengan tegangan kerja basis dari kolektor
Akan lebih kecil dari pada stabilitas pada tegangan kerja tetap
(gambar 10.1)
Contoh:
Untuk gambar 10.1 dan gambar 10.3, cari RB dan bandingkan harga
S nya, jika VCC = 12 volt, RL = 330Ω, IB = 0,3 mA, VCEQ = 6 volt.
Jawab:
Gambar 10.1 KΩ
S = ß + 1 = 101
Gambar 10.3 KΩ
= 38,2
Ditunjukkan bahwa gambar 10.3 lebih stabil, kestabilan akan dicapai
bila perbandingan antara ßRL terhadap RB ≈ 10
Kekurangan pada rangkaian gambar 10.3:
•Karena RB diturunkan dari 40K menjadi 20K maka IB akan naik
•Karena RB dihubungkan ke kolektor dari basis, berarti ada umpan balik
(sinyal ac dimasukkan lagi ke basis) dengan fasa yang berbeda,
sehingga penguatan menurun.
Ini dapat diatasi dengan rangkaian berikut:
Gambar 10.4.
Rangkaian untuk perbaikan
stabilitas
d. Tegangan kerja pada emiter
Gambar 10.6.
Mencari arus kerja basis
sehingga
maka:
jika:
sehingga:
atau
• Pada persamaan ini bila dapat diusahakan
dan
sehingga :
Dengan pembagi tegangan VBB < VCC dan RB’ < RB menyebabkan
faktor stabilitas akan lebih rendah.
Gambar 10.9.
Rangkaian kompensasi
dengan diode