Anda di halaman 1dari 21

SMK NEGERI 3 LINGGABUANA

PURWAKARTA

PRODUK KREATIF KEWIRAUSAHAAN

PENGENALAN
PENGENALAN
HAK
HAKKEKAYAAN
KEKAYAANINTELEKTUAL
INTELEKTUAL
?
Hak
Kekayaan
Intelektual

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


SMK N 3 PURWAKARTA
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Hak yang timbul sebagai hasil olah pikir


otak yang menghasilkan suatu produk
atau proses yang berguna untuk manusia

Hak untuk menikmati secara ekonomis


dari suatu kreativitas intelektual

Obyeknya: karya-karya yang timbul atau


lahir karena kemampuan intelektual manusia
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
SIKLUS PENGEMBANGAN KEKAYAAN INTELEKTUAL

Hasil Penelitian &


Pengembangan
Penelitian dan Pengembangan

• Kepercayaan masy akan kualitas


produk/proses Kekayaan
Intelektual
• Insentif (credit point & credit
“coin”);
• Investasi & alih teknologi;
• Lapangan kerja;
Perlindungan Kekayaan
Intelektual yang sesuai
Dimanfaatkan
oleh Masyarakat Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Penciptaan
produk/proses/alat
baru

Peningkatan daya
Penciptaan lapangan
DAMPAK POSITIF YANG saing: lebih efektif,
kerja (kegiatan
PERLU SENANTIASA aman, nyaman,
litbang, diklat,
DIUPAYAKAN ekonomis
industri)

Penanaman
Penyerapan modal/investasi
tenaga
kerja

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Hak Kekayaan Intelektual - HKI
Intellectual Property Rights - IPR

“Hak yang timbul hasil olah pikir, karsa, rasa


manusia yang menghasilkan suatu proses atau
produk barang dan/atau jasa yang berguna
bagi manusia itu sendiri”
Sifat dan Karateristik:
 Hak Eksklusif diberikan oleh Negara (Granted
by the State)
 Hak Individu (Private Right)
 Teritoratif dan batas waktu perlindungan
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
HAK EKSKLUSIF
Adalah Hak Pemilik Kekayaan Intelektual untuk:
• Melaksanakan sendiri; dan atau
• Melarang orang lain tanpa persetujuan untuk:
• Membuat,
• Menggunakan,
• Menjual,
• Menyewakan,
• Menyerahkan,
• Menyediakan untuk dijual atau disewakan,
• Mengimpor,
• Mengekspor, dan/atau
• Mengedarkan
terhadap kekayaan intelektual yang didaftar/dilindungi

Kecuali
• penggunaan Kekayaan Intelektual terkait adalah untuk:
• keperluan penelitian; dan/atau
• pendidikan sepanjang tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pemegang HKI.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


DOMAIN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

1. Seni
Hak Cipta 2. Sastra
(Copyright/Author Right ) 3. Ilmu Pengetahuan
4. Hak-hak Terkait (Pelaku,Rekaman,dll)

1. Paten (Invensi Teknologi)


2. Merek (Simbol/ Nama Dagang Barang/ Jasa))
3. Desain Industri (Desain Penampilan
Produk)
Kekayaan Industrial 4. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Desain
(Industrial Property) Peletakan Rangkaian Sirkuit Terpadu/
Integrated Circuit/ IC)
5. Rahasia Dagang (Informasi Rahasia yang
memiliki nilai ekonomi)

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Hak Cipta

Hak yang timbul dari


EXPRESI sebuah dan/atau
beberapa IDE, bukan idenya
itu sendiri

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


HAK CIPTA

• Sifat perlindungan hak cipta : otomatis, atas karya cipta di


bidang seni, sastra dan ilmu pengetahuan
• Hak yang dimiliki oleh pencipta/pemegang hak cipta :
• economic rights (hak untuk mendapatkan manfaat
ekonomi) &
• moral rights (hak yang melekat pada pencipta atau
pelaku dan bersifat tidak terhapuskan)

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Ciptaan yang Dilindungi
Pasal 12
• Dalam Undang-undang ini Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam bidang ilmu
pengetahuan, seni dan sastra, yang mencakup:

a. buku, program komputer, pamflet, perwajahan ( lay out) karya tulis yang
diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;
b. ceramah, kuliah pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
c. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu
pengetahuan;
d. lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
e. drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
f. seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni
kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;
g. arsitektur;
h. peta;
i. seni batik;
j. fotografi;
k. sinematografi;
l. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari
hasil pengalihwujudan.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Paten
Invensi bidang teknologi:

1. Baru (Novelty)
2. Obvious (Jelas)
3. Prior-Art
4. Applicable (Terapan)

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


PATEN
Suatu invensi yang merupakan kegiatan pemecahan adalah, untuk
dapat diberikan hak suatu paten dipersyaratkan :

a. spesifik dibidang teknologi


b. baru
c. inventif
d. dapat diterapkan dalam industri
e. jangka waktu perlindungan : 20 Tahun , untuk
paten sederhana selama 10 Tahun.
f. Sistem perlindungan : Konstitutif .

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Merek
• Tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang dan jasa
• Merek Dagang, Merek Jasa dan Merek Kolektif
• Jangka waktu perlindungan : 10 tahun. Dapat diperpanjang.
• Sistem perlindungan : Konstitutif

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Manfaat HKI

• Aset Perusahaan
• Pendukung Pengembangan Usaha
• Pencegah Persaingan Usaha Tidak Sehat dan
Peningkat Daya Saing
• Pemacu Inovasi/Kreativitas
• Pembentuk Image

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


DJHKI & UNDANG-UNDANG

Lebih dari 500 karyawan,


memiliki lebih 150 Rahasia
Pemeriksa (paten,merek, Dagang
disain industri) Hak Cipta

Paten
Varietas
Tanaman

DJHKI
DTLST

Merek
Disain
Industri

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


UNDANG-UNDANG HKI

1. UU Hak Cipta (UU no 19/2002)


2. UU Paten (UU no 14/2001)
3. UU Merek (UU no 15/2001)
4. UU Rahasia Dagang (UU no 30/2000)
5. UU Desain Industri (UU no 31/2000)
6. UU Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (UU no 32/2000)
7. UU Perlindungan Varietas Tanaman (UU no 29/2000),
dikelola oleh Departemen Pertanian

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


PERATURAN PELAKSANAAN UU HKI

1. PP No. 38 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan


Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Hukum dan
HAM Republik Indonesia

2. PP No. 4 Tahun 2006 tentang Pembentukan Tim Nasional


Penanggulangan Pelanggaran HKI

3. PP No. 2 Tahun 2005 tentang Konsultan HKI

4. Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI No. M.11.PR.07.06


Tahun 2003 tentang Penunjukan Kantor wilayah Departemen
Kehakiman dan HAM RI untuk Menerima Permohonan HKI

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


PROSEDUR PENDAFTARAN
DESAIN INDUSTRI, PATEN,
MEREK, DAN HAK CIPTA

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

19
Kesimpulan
1. Penerapan sistem HKI sangat berpotensi memberikan dampak yang
positif bagi perkembangan ekonomi nasional. Walaupun demikian,
dampak negatif yang mungkin timbul harus diupayakan untuk
ditekan/dieliminasi semaksimal mungkin.

2. Berbagai perkembangan dalam pengaturan sistem HKI, baik di tingkat


nasional maupun internasional perlu dicermati dan diupayakan untuk
menunjang kepentingan nasional.

3. Informasi tentang KI yang tersedia harus dimanfaatkan seoptimal


mungkin, baik dalam rangka pemilihan dan pemanfaatan teknologi,
maupun untuk mengembangkannya lebih lanjut dengan
mendayagunakan potensi sumber daya yang tersedia;

4. Penerapan dan pendayagunaan sistem HKI yang telah tersedia perlu


dilaksanakan dan didukung oleh semua pihak.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

Anda mungkin juga menyukai