Anda di halaman 1dari 89

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

OLEH
SAFRUDIN, S.H,.M.H
KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SULAWESI TENGAH

KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SULAWESI TENGAH
?
Apa itu HAKI ?
Hak Kekayaan Intelektual adalah hak yang
timbul karena hasil olah otak yang
menghasilkan suatu produk atau proses
yang berguna untuk manusia
Hak untuk menikmati secara ekonomis
hasil dari suatu kreativitas intelektual
Objek HKI adalah
Karya-karya yang timbul atau lahir karena
kemampuan intelektual manusia

3
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

HAK KEKAYAAN
HAK CIPTA INDUSTRI

PATEN DESAIN MEREK DESAIN RAHASIA


INDUSTRI TATA LETAK DAGANG
SIRKUIT
TERPADU

4
ILUSTRASI BIDANG-BIDANG HKI
DALAM SATU CONTOH PRODUK
MEREK 
“acer”sebagai simbol
dagang barang

DESAIN INDUSTRI
Desain yang tampak/
penampilan luar Pocket
PC

PATEN Penemuan
teknologi berupa
alat/komputer dalam
ukuran kecil yang
dapat dimasukkan ke
dalam saku

HAK CIPTA
DESAIN TATA LETAK SIRKUIT
Program Komputer
TERPADU Desain tata letak
yang dipakai pada
sirkuit terpadu yang berada di
Pocket PC
dalam produk IC dari Pocket PC

5
Perangkat Perundang-undangan yang ada saat ini

Hak Cipta : UU No. 28 Tahun 2014

Hak Paten : UU No. 13 Tahun 2016

Merek dan IG : UU No. 20 Tahun 2016

Desain Industri : UU No. 31 Tahun 2000

Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu : UU No. 32 Tahun 2000

Rahasia Dagang : UU No. 30 Tahun 2000

Varietas Tanaman : UU No. 29 Tahun 2000


PERANAN HKI
7

Semakin penting dalam era globalisasi


dan perdagangan bebas
Merupakan salah satu elemen penting
dalam pertumbuhan ekonomi suatu
bangsa
Merupakan modal utama dalam
pembangunan bangsa yang berbasis ilmu
pengetahuan
Keanggotaan Indonesia dalam Perjanjian
International di Bidang HKI
1. Agreement establishing the World Trade Organization (UU
No. 7/1994)
2. Paris Convention for the Protection of Industrial property dan
Convention Establishing the World Intellectual Property
Organization (Keppres No. 15/1997 ttg Perubahan atas
Keppres No. 24/1979);
3. Patent Cooperation Traty (“PCT”) and Regulations under the
PCT (Keppres No. 16/1997);
4. Trademark Law Treaty (Keppres No. 17/1997);
5. Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic
Works (Keppres No. 18/1997);
6. WIPO Copyright Treaty (Keppres No. 19/1997)
7. WIPO Performances and Phonograms Treaty (WPPT)
(Keppres No.74/2004)
5 KEBIJAKAN STRATEGIS DITJEN HKI DALAM
PENGEMBANGAN SISTEM HKI NASIONAL
 Sistem Pelayanan dan Teknologi Informasi
Penyediaan layanan sistem HKI yang terpercaya (reliable), efektif dan efisien bagi
masyarakat, termasuk melalui pendayagunaan sistem otomasi;
 Administrasi
Penyempurnaan sistem administrasi dalam pengelolaan sistem HKI, termasuk
peningkatan kemampuan SDM pengelolanya;
 Kerja Sama dam Sosialisasi
Pelaksanaan dan intensifikasi koordinasi dan kerja sama, baik di tingkat nasional,
regional dan internasional; serta peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat
mengenai sistem HKI;
 Legislasi
Penyempurnaan peraturan perundang-undangan HKI;
 Penegakan Hukum
Peningkatan berbagai kegiatan yang terkait dengan penegakan hukum di bidang
HKI.
TANTANGAN KE DEPAN….
10

 Administrasi HKI : semakin meningkatnya jumlah permohonan


yang harus disertai dengan peningkatan kuantitas dan kualitas
SDM serta fasilitas penunjang termasuk sistem informasi
teknologi
 Penegakan hukum : semakin canggih dan beragamnya kejahatan
di bidang HKI harus diatasi dengan peningkatan kualitas
penegak hukum dan fasilitas pendukung
 Berkembangnya isu-isu baru yang terkait dengan HKI yaitu
sumber daya genetik, pengetahuan tradisional dan ekspresi
folklor
 Negosiasi HKI dalam berbagai forum perdagangan bilateral,
regional dan multilateral harus dicermati dan diikuti secara
seksama
APA ITU HAK CIPTA MENURUT
UU NO. 28 TAHUN 2014 ?

Hak cipta adalah hak eksklusif bagi


pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya atau memberi izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan
perundangan-undangan yang berlaku

11
Apakah yang dimaksud dengan ciptaan ?

Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang


menunjukan keasliannya dalam lapangan ilmu
pengetahuan, seni, atau sastra.

Perlindungan ciptaan ?
Perlindungan suatu ciptaan timbul secara otomatis
sejak ciptaan itu diwujudkan dalam bentuk yang nyata.
Pendaftaran ciptaan tidak merupakan suatu kewajiban
untuk mendapatkan hak cipta. Namun demikian,
pencipta maupun pemegang hak cipta yang
mendaftarkan ciptaanya akan mendapat surat
pendaftaran ciptaan yang dapat dijadikan sebagai alat
bukti awal dipengadilan apabila timbul sengketa di
kemudian hari terhadap ciptaan tersebut.

12
Sistem dan Timbulnya Perlindungan
Hak Cipta
• Bersifat otomatis saat ekspresi nyata terwujud
• Tanpa pendaftaran (Deklaratif)
• Pendaftaran bukan kewajiban
• Pendaftaran dalam Daftar Umum Ciptaan tidak
mengandung arti sebagai pengesahan terhadap
isi, arti, maksud, atau bentuk dari Ciptaan yang
terdaftar.

13
OBJEK YANG DIATUR HAK CIPTA
Objek nya yakni : ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan,seni, sastra
 Buku, Program Komputer, Pamplet, perwajahan (lay out) karya tulis yang
diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;
 Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
 Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan;
 Lagu atau Musik dengan atau Tanpa Teks;
 Drama atau Drama Musikal, Tari, Koreografi, Pewayangan, dan Pantomin;
 Seni rupa dalam segala bentuk;
 Arsitektur
 Peta
 Seni batik
 Fotografi;
 Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, dan karya lain dari hasil
pengalihwujudan
Jangka Waktu Perlindungan
 Hak cipta atas karya seni, sastra,
drama, musik dan arsitektur :
Seumur hidup + 50 Tahun
 Program komputer, Film,
Photograpi, Database dan
pertunjukan : 50 Tahun sejak
pengumuman pertama kali
 Rekaman suara : 50 Tahun sejak
selesai direkam
 Penyiaran : 20 Tahun sejak
disiarkan pertama kali
Biaya pendaftaran Hak Cipta berdasarkan
PP Nomor 45 Tahun 2014
Permohonan pendaftaran suatu ciptaan : Rp.300.000
Permohonan pendaftaran suatu ciptaan berupa program
komputer: Rp.500.000
Biaya (jasa) penerbitan sertifikat hak cipta : Rp.100.000
Permohonan pencatatan pemindahan hak atas suatu ciptaan
yang terdaftar dalam daftar umum ciptaan ; Rp.150.000
Permohonan perubahan nama dan alamat suatu ciptaan
yang terdaftar dalam daftar umum ciptaan Rp.100.000
Permohonan petikan tiap pendaftaran ciptaan dalam daftar
umum ciptaan ; 100.000,-
Pencatatan lisensi hak cipta : Rp.100.000
PENDAFTARAN CIPTAAN
17

 Dit.Jen. HKI Menyelenggarakan pendaftaran


ciptaan dan dicatat dalam Daftar Umum Ciptaan
 Orang yang namanya terdaftar dalam Daftar
Umum Ciptaan dianggap sebagai pencipta
 Apabila terjadi sengketa di Pengadilan
mengenai ciptaan yang terdaftar dan yang tidak
terdaftar, maka bagi pihak-pihak yang dapat
membuktikan kebenarannya, Hakim dapat
menentukan pencipta yang sebenarnya
berdasarkan pembuktian tersebut.
SYARAT-SYARAT PERMOHONAN HAK CIPTA
 Mengisi Formulir rangkap dua (lembar pertama bermaterai 6000)
 Surat permohonan pendaftaran ciptaan hanya dapat diajukan untuk satu ciptaan
 Surat permohonan pendaftaran mencantumkan :
- nama, kewarganegaraan dan alamat pencipta
- nama, kewarganegaraan dan alamat pemegang hak cipta
- nama, kewarganegaraan dan alamat kuasa
- jenis dan judul ciptaan
- uraian ciptaan
- tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali
 Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta dan pemegang Hak Cipta berupa fotocopy KTP atau
paspor
 Apabila pemohon Badan Hukum, harus dilampirkan turunan resmi akta pendirian badan hukum
tersebut
 Apabila permohonan diajuan melalui kuasa, maka harus dilampirkan surat kuasa
 Apabila permohonan diajukan atas nama lebih dari satu orang dan atau badan hukum, maka nama-
nama pemohon harus harus ditulis semuanya dg menetapkan satu alamat pemohon
 Apabila ciptaan tersebut sudah dipindahkan, maka harus melampirkan bukti pemindahan hak
 Melampirkan contoh ciptaan atau penggantinya
 Membayar biaya permohonan pendaftaran sebesar Rp.200.000,- (Dua Ratus Ribu Rupiah), khusus
untuk progrm komputer sebesar Rp.300.000,- (Tiga Ratus Ribu Rupiah)

18
PROSES PENDAFTARAN HAK CIPTA

Mengajukan Permohonan Ke DitJen HKI


Tidak Memenuhi
Persyaratan
Pemeriksaan Formalitas

Diperbaiki
Memenuhi
Persyaratan
Perbaikan
Surat Pendaftaran Permohonan
Ciptaan
Tidak
Diperbaiki

Dianggap Ditarik
Diumumkan dalam Daftar Umum Kembali
Ciptaan

19
PATEN:
hak eksklusif yang diberikan oleh negara
kepada inventor atas hasil invensinya di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu
tertentu melaksanakan sendiri invensinya
tersebut atau memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Objek yang diatur Paten
- Objek paten adalah : Invensi / penemuan
di bidang teknologi
 Paten dimaksudkan untuk melindungi
inventor atas ide-idenya yang baru dan
berguna (yang dapat diwujudkan dalam
bentuk invensi) dalam jangka waktu
tertentu, dari pihak lain yang tidak
berhak, termasuk kekuatan kompetisi
pasar
JENIS PATEN
Paten biasa: mencakup produk, proses,
metode/penggunaan; merupakan hal yg baru,
mengandung langkah inventif, dan dapat diterapkan
dalam industri
Paten Sederhana: hanya mencakup produk yang
“kasat mata” yang mempunyai kegunaan praktis,
mempunyai unsur baru dan dapat diterapkan dalam
industri. Tidak ada penilaian langkah inventif
(perhatikan adanya kegunaan praktis)
CONTOH PATEN SEDERHANA

Cincin untuk menggoreng telur anti lengket


Sedotan minum yang dapat dibengkokkan
Kantong plastik yang dapat ditutup kembali
yang dilengkapi dengan risluiting yang tidak
tergelincir
Penjepit kertas
JANGKA WAKTU PEMBERIAN
PATEN:
 Paten Biasa: 20 tahun sejak tanggal
penerimaan
 Paten Sederhana: 10 tahun sejak
tanggal penerimaan

SISTEM PEMBERIAN PATEN:


First to file
BIAYA PATEN BERDASARKAN PP
NOMOR 45 TAHUN 2014
a. Biaya Permohonan Paten:
1. Paten Biasa: Rp. 750.000
2. Paten Sederhana Rp. 500.000

b. Biaya Pemeriksaan Substantif Paten:


1. Paten Biasa: Rp. 2.000.000
2. Paten Sederhana: Rp. 350.000

c. Biaya (jasa) penerbitan sertifikat :


1. Paten Biasa : Rp.250.000
2. Paten Sederhana : Rp. 200.000
Paten tidak diberikan untuk:
 proses atau produk yang pengumuman dan penggunaan atau
pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, moralitas agama, ketertiban umum
atau kesusilaan
 metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/atau
pembedahan yang diterapkan pada manusia dan/atau hewan
 teori di bidang ilmu pengetahuan dan matematika atau
 semua makhluk hidup, kecuali jasad renik
 proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman
atau hewan, kecuali proses non-biologis atau proses
mikrobiologis
ALTERNATIF CARA PENGAJUAN
PERMOHONAN PATEN:
• Datang langsung ke Direktorat Jenderal
• Melalui kuasa hukum (konsultan HKI)
• Melalui Kanwil Kementerian Hukum dan HAM di
seluruh Indonesia
Note: Permohonan yang diajukan oleh Inventor
atau Pemohon yang tidak bertempat tinggal atau
tidak berkedudukan tetap di wilayah Indonesia
harus diajukan melalui kuasa
KETENTUAN UMUM PERMOHONAN
PATEN (PASAL 20-24)
1. Paten diberikan berdasarkan permohonan
2. Hanya untuk satu invensi atau beberapa invensi yang
merupakan satu kesatuan invensi
3. Diajukan dengan membayar biaya
4. Untuk permohonan yang bukan dilakukan oleh inventor
 adanya surat penyerahan hak dari inventor kepada
pemohon
5. Permohonan diajukan secara tertulis kepada Direktorat
Jenderal
PERMOHONAN PATEN HARUS MEMUAT: (Pasal 24(2)

• Tanggal, bulan, dan tahun Permohonan;


• Alamat lengkap dan alamat jelas Pemohon;
• Nama lengkap dan kewarganegaraan inventor; Form
• 001/P/HKI/2000
Nama dan alamat lengkap lengkap Kuasa apabila
Permohonan diajukan melalui kuasa;
• Pernyataan permohonan untuk dapat diberi invensi;
• Judul invensi;
• Surat kuasa khusus, dalam hal Permohonan diajukan
oleh Kuasa; dan
Spesifikasi yang memuat Judul invensi, Deskripsi yang
secara lengkap memuat keterangan tentang cara
melaksanakan invensi, Klaim invensi dan Gambar yang
disebutkan dalam deskripsi yang diperlukan untuk
memperjelas invensi;
PROSES UNTUK MENDAPATKAN PATEN

LOKET PEMERIKSAAN
PEMOHON APLIKASI PENERIMAAN FORMAL
DIREKTORAT PATEN

DITOLAK PUBLIKASI A
KOMISI
DITOLAK
BANDING

DIBERI
PEMERIKSAAN
KEPUTUSAN SUBSTANTIF

PUBLIKASI B DIBERI
Jump to first page
PERSYARATAN FISIK DOKUMEN PATEN
1. Dari setiap lembar kertas, hanya salah satu mukanya saja yang boleh
dipergunakan untuk penulisan deskripsi, klaim dan abstrak

2. Deskripsi, klaim dan abstrak diketik dalam lembaran kertas yang


terpisah dengan ukuran kertas A-4 dengan berat 80 gram dan dengan
jarak sebagai berikut:
- dari pinggir atas 2 cm (maksimum 4 cm)
- dari pinggir bawah 2 cm (maksimum 3 cm)
- dari pinggir kiri 2,5 cm (maksimum 4 cm)
- dari pinggir kanan 2 cm (maksimum 3 cm)

Kertas A4 tersebut harus dapat ditekuk, kuat, berwarna putih, rata,


tidak mengkilat, dan pemakaiannya harus dilakukan dengan
menempatkan sisi-sisinya yang pendek di bagian atas dan bawah
(kecuali dipergunakan untuk gambar).
3. Setiap lembar dari deskripsi dan klaim diberi nomor
urut menurut angka arab pada bagian tengah atas.

4. Di pinggir kiri dari pengetikan deskripsi dan klaim,


setiap lima barisnya diberi nomor baris yang selalu
dimulai dari awalnya tiap halaman baru.

5. Pengetikan harus dilakukan dengan menggunakan


warna hitam, dengan ukuran antara baris 1,5 spasi,
dan dengan huruf yang ukuran tinggi minimum huruf
adalah 0,21 cm.
PERSYARATAN SUBSTANTIF PATEN
Invensi terkait harus:
- Merupakan hal yang baru,
- Memenuhi langkah inventif, dan
- Dapat diterapkan dalam industri
Invensi terkait tidak merupakan:
a. Proses atau produk yang pengumuman dan penggunaan atau
pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, ketertiban umum, atau kesusilaan;
b. Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan / atau
pembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan / atau
hewan. (produk-produk yang dipakai dalam metode itu tetap
layak / dapat dipatenkan);
c. Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika;
d. i. Makhluk hidup kecuali jasad renik;
ii. Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman
atau hewan, kecuali proses non-biologis atau proses
mikrobiologis
Invensi diungkapkan secara jelas dan lengkap dalam dokumen yang
diajukan, serta merupakan satu kesatuan invensi.
MEREK
Pengertian Merek
Merek adalah tanda yang berupa :
Gambar ;
Nama ;
Kata ;
Huruf - huruf ;
Angka - angka ;
Susunan Warna ; atau
Kombinasi dari unsur tersebut

Yang memiliki daya pembeda


Digunakan dalam kegiatan perdagangan
Barang atau jasa
Gambar

Gambar / Lukisan Gambar / Potret Gambar / Logo

Nama

Nama Orang Nama Tempat Nama Perusahaan


Kata

Kata Sifat Kata Benda Kata Bilangan Kata Majemuk

Huruf - huruf

Angka - angka
Susunan Warna

Kombinasi dari unsur - unsur

Kombinasi kata dan Kata dan lukisan Kata, angka, warna dan
susunan warna lukisan
MEREK DAGANG…
merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau
badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang
sejenis lainnya.

MEREK JASA…
merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau
badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang
sejenis lainnya.

MEREK KOLEKTIF…
merek yang digunakan pada barang/jasa dengan karakteristik
yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau
badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan
dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.
Merek Dagang
MEREK JASA
MEREK YANG TIDAK DAPAT
DIDAFTARKAN
a. Didaftarkan oleh pemohon yang beritikad tidak
baik;
b. Bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, moralitas keagamaan,
kesusilan, atau ketertiban umum;
c. Tidak memiliki daya pembeda;
d. Telah menjadi milik umum; atau
e. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan
barang atau jasa yang dimohonkan
pendaftarannya.(Pasal 4 dan Pasal 5 UUM)
Pemohon yang beriktikad tidak baik adalah pemohon yang mendaftar -
kan mereknya :
secara tidak layak atau tidak jujur

ada niat untuk membonceng


meniru atau menjiplak
menimbulkan kondisi persaingan curang,

mengecoh, atau menyesatkan konsumen.


Contoh :

Terdaftar a/n. A, untuk kls. 34 Permohonan a/n. B, untuk kls. 30

Terdaftar a/n. H. Ilham Bintang Permohonan a/n. Yoga Sayoga


untuk kelas barang 16 untuk kelas barang 25
Contoh Merek yang Bertentangan dengan peraturan perundang -
undangan yang berlaku, moralitas keagamaan, kesusilaan atau
ketertiban umum

Gambar porno Lukisan Palu Arit

Contoh Merek yang tidak memiliki daya pembeda

. Gambar benang ruwet / kusut

Sebuah titik
Contoh Tanda milik umum


Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa
yang dimohonkan pendaftarannya.

Merek Kipas Angin untuk Merek Topi untuk


barang kipas angin. barang topi.

Merek H O t e l untuk
penginapan sementara / hotel
HAL YANG MENYEBABKAN SUATU PERMOHONAN
MEREK HARUS DITOLAK

 Mempunyai persamaan pada pokoknya / keseluruhannya


dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dulu
untuk barang yang sejenis.
 Mempunyai persamaan pada pokoknya / keseluruhannya
dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk
barang dan/atau jasa sejenis atau tidak sejenis sepanjang
memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan dengan
peraturan pemerintah.
 Mempunyai persamaan pada pokoknya/keseluruhannya dengan
indikasi geografis yang sudah dikenal
 Merupakan / menyerupai nama orang terkenal, foto atau nama
badan hukum yang dimiliki orang lain kecuali atas persetujuan
tertulis dari yang berhak.
 Merupakan tiruan/menyerupai nama/singkatan nama, bendera,
lambang/simbol/emblem negara/lembaga
nasional/internasional.
 Merupakan tiruan / menyerupai tanda/cap stempel resmi yang
digunakan oleh negara/lembaga pemerintah.
Permohonan pendaftaran merek harus ditolak oleh Direktorat Jenderal
apabila merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar

lebih dahulu untuk barang dan atau jasa yang sejenis.

Persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya yaitu adanya kesan


yang sama tentang :

Bentuk ;

Cara Penempatan ;

Cara Penulisan;

Kombinasi antara unsur – unsur ; ataupun

Persamaan Bunyi Ucapan .

Anggoro © / 2000.
Kriteria persamaan pada pokoknya, selain yang diatur dalam penjelasan

Pasal 6 ayat (1) huruf a UU No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek, adalah :

secara :

Konseptual ;

Visual / first impression ;

Fonetik / persamaan bunyi.


Persamaan pada pokoknya secara :
 Visual ( first impression )  Cara penempatan
 konseptual  Cara Penulisan
 Fonetik / persamaan bunyi  Susunan warna
 Bentuk Tulisan
 visual / ( first impression )  Cara Penempatan
 Konseptual  Cara Penulisan
 Fonetik / persamaan bunyi  Susunan Warna

 Bentuk Tulisan

 Visual / ( first impression )  Cara Penempatan


 Konseptual  Cara Penulisan

 Fonetik / Persamaan Bunyi  Susunan Warna


 Bentuk Tulisan
 Visual / ( first impression )  Cara penulisan

 Konseptual  Cara penempatan

 Fonetik / persamaan bunyi  Susunan warna

 Bentuk tulisan
 Visual / ( first impression )  Cara penulisan

 Konseptual  Cara penempatan

 Fonetik / persamaan bunyi  Susunan warna

 Bentuk tulisan
 Visual / ( first impression )  Cara Penempatan
 Konseptual  Cara Penulisan
 Fonetik / persamaan bunyi  Susunan Warna
 Bentuk Tulisan
 Visual / ( first impression )  Cara penulisan

 Konseptual  Cara penempatan

 Fonetik / persamaan bunyi  Susunan warna

 Bentuk tulisan
 Visual / ( first impression )
 Cara Penempatan
 Konseptual

 Fonetik / Persamaan Bunyi  Cara Penulisan

 Bentuk Tulisan  Susunan Warna


 Visual / ( first impression )  Cara penempatan

 Konseptual  Cara penulisan

 Fonetik / persamaan bunyi  Susunan warna

 Bentuk tulisan
Menurut Pasal 6 ayat (1) huruf b UU No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek,
adalah Permohonan pendaftaran merek harus ditolak oleh Direktorat
Jenderal apabila :
Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama,

bendera, lambang atau simbol atau emblem negara atau lembaga

nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis

dari pihak yang berwenang.


FUNGSI PENDAFTARAN MEREK

1). Sebagai alat bukti bagi pemilik yang berhak atas


merek yang didaftarkan;
2). Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama
keseluruhan atau sama pada pokoknya yang
dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk
barang /jasa sejenis;
3).Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai
merek yang sama keseluruhan atau sama pada
pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa
sejenis.
PENDAFTARAN MEREK
 Yang dapat mengajukan
pendaftaran merek
1). Orang (persoon);
2). Badan hukum (recht persoon);
3). Beberapa orang atau badan
hukum (pemilikan
bersama/merek
Persyaratan Substantif Merek
Merek yang diajukan permohonan
pendaftarannya harus :
 Tidak bertentangan dengan per UU, moralitas agama,
kesusilaan atau ketertiban umum.
 Memiliki daya pembeda.
 Belum menjadi milik umum.
 Tidak merupakan keterangan atau berkaitan dengan
barang atau jasa yang dimohonkan.
 Tidak sama padapokoknya ataupun keseluruhannya : .
- Dengan merek terdaftar (terkenal) milik
pihak lain untuk barang dan atau jasa
sejenis.
- Dengan indikasi geografis yang sudah
dikenal.
BIAYA MEREK BERDASARKAN PP
NOMOR 45 TAHUN 2014
 Permohonan pendaftaran merek
dagang atau jasa untuk maksimum 3
macam barang/jasa : Rp.600.000
 Perpanjangan jangka waktu
perlindungan merek : UKM :
Rp.1.000.000, Non UKM : Rp.2.000.000
 Biaya jasa penerbitan sertifikat merek :
Rp.100.000
Pengajuan Permohonan
Pendaftaran Merek
Syarat-syarat pengajuan permohonan pendaftaran merek sebagai berikut:
1). Mengajukan permohonan pendaftaran dalam rangkap 4 yang diketik
dalam bahasa Indonesia pada blangko formulir permohonan yang telah
disediakan dan ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya, yang
berisi:
• Tanggal, bulan dan tahun permohonan;
• Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat pemohon;
• Nama lengkap dan alamat kuasa, apabila pemohon diajukan melalui
kuasa;
• Nama negara dan tanggal permintaan pendaftran merek yang pertama
kali dalam hal permohonan diajukan dengan hak prioritas;
• Contoh merek/etiket merek;
• Warna-warna etiket merek;
• Arti bahasa/huruf/angka asing dan cara pengucapannya;
• Kelas barang/jasa;
• Jenis barang/jasa.
Lanjutan…
2). Surat permohonan pendaftran merek perlu dilampiri
dengan:
• Fotokopi KTP yang dilegalisir. Bagi pemohon yang
berasal dari luar negri sesuai dengan ketentuan
undang-undang harus memilih tempat kedudukan di
Indonesia, biasanya dipilih pada alamat kuasa
hukumnya;
• Fotokopi akte pendirian badan hukum yang telah
disahkan oleh notaris apabila permohonan diajukan
atas nama badan hukum;
• Surat kuasa khusus apabila permohonan pendaftran
dikuasakan ;
• Tanda pembayaran biaya permohonan;
• 20 helai etiket merek (ukuran max 9x9 cm, min 2x2 cm);
• Surat pernyataan bahwa merek yang dimintakan
pendaftran adalah miliknya.
JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP MEREK
 10 (sepuluh) tahun dan berlaku surut sejak
tanggal penerimaan permohonan merek yang
bersangkutan
 Dan dapat diperpanjang setiap kali untuk jangka
waktu yang sama
 Permohonan perpanjangan pendaftaran merek
dapat diajukan secara tertulis oleh pemilik merek
/ kuasanya secepat-cepatnya 12 bulan sebelum
berakhirnya jangka waktu perlindungan
Hak dan kewajiban pemilik merek
 Memakai dan menggunakan merek sesuai dengan yang tercantum dalam serti -
fikat merek pada komoditas perdagangannya.

 Memperpanjang jangka waktu berlaku perlindungan merek itu setiap sepuluh


(10) tahun.

 Pemilik merek terdaftar dapat mengalihkan hak atas merek terdaftar tersebut
kepada pihak lain, melaui :
 Pewarisan;
 Wasiat;
 Hibah
 Perjanjian; atau
 Sebab - sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang - undangan.

 Pemilik merek terdaftar dapat memberikan ijin kepada pihak lain untuk menggu-
nakan merek terdaftar tersebut dalam komoditas perdagangannya, yang dituang -
ke dalam perjanjian lisensi.
ALASAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK

 Merek tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam


perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau
pemakaian terakhir, kecuali apabila ada alasan yang dapat diterima
oleh Direktorat Jenderal;  Yang dimaksud dengan pemakaian terakhir
adalah penggunaan Merek tersebut pada produksi barang atau jasa
yang diperdagangkan. Saat pemakaian terakhir tersebut dihitung dari
tanggal terakhir pemakaian sekalipun setalah itu barang yang
bersangkutan masih beredar di masyarakat.
 Merek digunakan untuk jenis barang dan/atau jasa yang tidak sesuai
dengan jenis barang atau jasa yang dimohonkan pendaftaran,
termasuk pemakaian Merek yang tidak sesuai dengan Merek yang
didaftar. Ketidak sesuaian dalam penggunaan meliputi
ketidaksesuaian dalam bentuk penulisan kata atau huruf atau
ketidaksesuaian dalam penggunaan warna yang berbeda.
COLGATE vs. MAISING

Putusan LANDRAAD MEDAN, Tanggal 24 September 1931, dalam perkara mengenai merek
‘COLGATE” dengan merek “MAISING” Terhadap putusan tersebut di atas, Prof.MR. DR.
Sudargo Gautama dalam bukunya “HUKUM MEREK INDONESIA”, Penerbit Alumni, 1986,
hal. 89-90, telah memberikan analisanya yang selengkapnya dikutip kembali sebagai berikut :
“Dalam hubungan ini menarik perhatian bahwa dalam Yurisprudensi di Indonesia sebelum perang,
sudah diterima adanya persamaan antara merek terkenal “Colgate” untuk pasta gigi dan merek
“Maising” yang sebenarnya kalau dilihat melulu kepada bunyi suara merek dan huruf-huruf merek
yang dipakai adalah berlainan sama sekali. Akan tetapi oleh Pengadilan dianggap sesungguhnya
ada persamaan dalam pokok antara kedua merek ini
Kasus Penghapusan Merek Terdaftar
Merek TOP ONE Vs MEGATOP
• “Bahwa merek Tergugat (PT Lumasindo Perkasa) yang didaftarkan adalah
merek dengan tulisan MEGATOP warna, biru, kuning dengan nomor
Pendaftaran 411000 tanggal 10 Maret 1998 untuk kelas 4, namun bukti-
bukti P9a dan P9b yang diajukan oleh Penggugat serta bukti T1-12 yang
diajukan oleh Tergugat terlihat bahwa merek yang digunakan oleh
Tergugat untuk barang-barang produksinya berupa pelumas
menggunakan merek tulisan MEGATOP warna merah dan tulisan
MEGATOP didalam elips yang diletakkan pada angka 1 warna kuning…”
• Bahwa oleh karena itu terbuktilah bahwa Tergugat telah menggunakan
merek untuk pelumas yang diproduksi dan diperdagangkannya tidak
sesuai dengan merek yang terdaftar sebagaimana dimaksud dalam pasal
61 ayat (2) b UU No.15 Tahun 2001…”
Putusan Mahkamah Agung nomor 014 PK/N/HaKI/2003 tanggal 6
Januari 2004 Jo Putusan Mahkamah Agung 016 K/N/HaKI/2003
Tanggal 1 September 2003.
Kasus Penghapusan Merek Terdaftar :
TOP 1 vs. MEGATOP
Merek Daftar Nomor Merek Daftar Nomor
No. 411000
No. 504089
TOP 1 vs. MEGATOP CASE
Merek TOP ONE Merek MEGATOP
penggunaan di pasaran penggunaan di pasaran
PENYIDIKAN DAN KETENTUAN SANKSI PIDANA
• Yang berwenang melakukan penyidikan di bidang
merek adalah Penyidik Kepolisian Negara RI atau
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan
DJ HKI sebagaimana dimaksud dalam UU No. 8
Tahun 1981 tentang HukumAcara Pidana.
Sanksi bagi orang yang melakukan
tindak pidana di bidang Merek

• Pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) bagi barangsiapa yang dengan
sengaja dan tanpa hak menggunakan merek terdaftar milik pihak lain
untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau
diperdagangkan (Pasal 90 UUM);
• Pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 800.000.000,00 (delapan ratusjuta rupiah) bagi barangsiapa
yang dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada
pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau
jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan (Pasal 91 UUM).
• Pasal 94 ayat (1) UUM menyatakan: "Barangsiapa yang
memperdagangkan barang dan/atau jasa yang diketahui atau patut
diketahui bahwa barang dan/atau jasa tersebut merupakan hasil
pelanggaran sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 90, Pasal 91, Pasal
92 dan Pasal 93, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun atau denda paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah)"
Hal-hal Yang Perlu Dihindari:
1. Menghasilkan dan memproduksi karya intelektual
tetapi melupakan perlindungan hukumnya. Oleh
karena itu, manfaatkanlah dan dayagunakanlah
sistem perlindungan kekayaan intelektual.
2. Menerima pesanan karya intelektual dari orang
asing, tanpa disertai dengan perjanjian yang
memadai yang antara lain mencakup ketentuan
mengenai kepemilikan, lingkup pemanfaatan dan
pembagian hasil atas pemanfaatan kekayaan
intelektual terkait.
3. Mengadakan pameran atas karya hasil intelektual
sebelum melakukan pengajuan permohonan /
pendaftaran perlindungan kekayaan intelektual
terkait.
DESAIN INDUSTRI

Kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau


komposisi garis atau warna, atau garis dan
warna, atau gabungan daripadanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesan estetis dan dapat
diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua
dimensi serta dipakai untuk menghasilkan
suatu produk, barang, komoditas industri,
atau kerajinan tangan.
DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU
 Sirkuit terpadu adalah suatu produk dalam bentuk
jadi atau setengah jadi yang didalamnya terdapat
berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari
elemen tersebut adalah elemen aktif yang sebagian
atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk
secara terpadu didalam sebuah bahan
semikonduktor yang dimaksudkan untuk
menghasilkan fungsi elektronik.
 Desain tata letak adalah kreasi berupa rancangan
peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen
sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut
adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua
interkoneksi dalam suatu Sirkuit Terpadu dan
peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk
persiapan pembuatan sirkuit terpadu.
RAHASIA DAGANG
 Merupakan informasi yang tidak
diketahui oleh umum dibidang
teknologi dan/atau bisnis,
mempunyai nilai ekonomi karena
berguna dalam kegiatan usaha dan
dijaga kerahasiaannya oleh pemilik
Rahasia Dagang.
VARIETAS TANAMAN
 Perlindungan Varietas Tanaman yang selanjutnya disingkat PVT,
adalah perlindungan khusus yang diberikan negara yang dalam hal ini
diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor
Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang
dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
 Hak Perlindungan Varietas Tanaman adalah hak khusus yang diberikan
negara kepada pemulia dan/atau pemegang hak Perlindungan Varietas
Tanaman untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau
memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk
menggunakannya selama waktu tertentu.
 Varietas tanaman yang selanjutnya disebut varietas, adalah
sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh
bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji, dan
ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe yang dapat
membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-
kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak tidak
mengalami perubahan.
INDIKASI GEOGRAFIS
 UU No. 20 Tahun 2016 Tentang Merek
 dan Indikasi Geografis

INDIKASI-GEOGRAFIS ADALAH SUATU


TANDA YANG MENUNJUKKAN
DAERAH ASAL SUATU BARANG,
YANG KARENA FAKTOR
LINGKUNGAN GEOGRAFIS
TERMASUK FAKTOR ALAM,
FAKTOR MANUSIA, ATAU
KOMBINASI DARI KEDUA FAKTOR
TERSEBUT, MEMBERIKAN CIRI
DAN KUALITAS TERTENTU PADA
BARANG YANG DIHASILKAN

84
OBYEK PERLINDUNGAN IG

1. BARANG-BARANG YANG DIHASILKAN


OLEH ALAM
2. BARANG HASIL PERTANIAN
3. HASIL KERAJINAN TANGAN
4. HASIL INDUSTRI

85
MANFAAT PERLINDUNGAN IG

• MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM PADA PRODUK IG DI


INDONESIA
• SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN PADA PERDAGANGAN DALAM
DAN LUAR NEGERI
• MEMBERIKAN NILAI TAMBAH PADA PRODUK
• MENINGKATKAN KEMAMPUAN EKONOMI DAERAH
• MENINGKATKAN REPUTASI PRODUK IG PADA PERDAGANGAN
GLOBAL
• ADANYA PERSAMAAN PERLAKUAN ATAS PERLINDUNGAN IG
DAN PROMOSI IG DI LUAR NEGERI
• ALAT UNTUK MENGHINDARI PERSAINGAN CURANG (UNFAIR
COMPETITION)

86
PRODUK IG YANG SUDAH
TERDAFTAR DI INDONESIA
Kopi Kintamani (Bali)
KOPI GAYO (ACEH)

Mebel Ukir jepara (Jawa LADA PUTIH MUNTOK


Tengah) (BANGKA BELITUNG)

TeMBAKAU HITAM TEMBAKAU MOLE


(SUMEDANG) (SUMEDANG)

CHAMPAGNE
(PERANCIS) PISCO (PERU)

PARMIGIANO PARMIGIANO
REGGIANO REGGIANO
(italy)
87
PENEGAKAN HUKUM HKI
Diperlukan koordinasi dan sinergi yang baik dan
efektif antara semua pihak dan institusi yang
berkompeten dalam upaya penegakan hukum yang
memadai di bidang HKI agar kerugian yang lebih
besar dapat dicegah dan agar secepatnya dapat
dihilangkan citra negatif mengenai “Indonesia
sebagai negara tempat bermukimnya para
pembajak”
Kasus Lapor Polisi/ Kejaksaan
Pidana PPNS
Prosedur
Penegakan Proses peradilan
Hukum Peradilan Negeri
HKI
Kasus Proses peradilan
Perdata Peradilan Niaga PUTUSAN
Sekian

Anda mungkin juga menyukai