5 Hki
5 Hki
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
2023
PENGERTIAN
KEKAYAAN
INTELEKTUAL (KI) )
SASTRA KI
KI HAK DESAIN
INDUSTRI
MILIK
INDUSTRI
HAK
TERKAIT
(Pelaku, Produser
Rekaman Suara, DESAIN TATA
Lembaga Penyiaran) LETAK SIRKUIT
PERLINDUNGAN TERPADU
VARIETAS TANAMAN RAHASIA
(PVT) DAGANG
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
HAK CIPTA
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
Contoh penerapan KI pada sebuah produk :
DEFINISI HAK CIPTA
Pasal 1 angka 1 UU Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta
a. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa
mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Hak Terkait itu adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang merupakan hak
eksklusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram, atau lembaga penyiaran.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
ANGGAPAN HUKUM TERHADAP PENCIPTA
Pasal 31 UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
HAK CIPTA & HAK TERKAIT
UU
SENI
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
SASTRA ILMU PENGETAHUAN
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
CIPTAAN YANG DAPAT DILINDUNGI
Pasal 40 UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
1. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (layout) karya tulis yang diterbitkan, dan semua
hasil karya tulis lain;
2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
5. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
6. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat,
seni patung, kolase, dan seni terapan;
7. Arsitektur;
8. Peta;
9. Seni Batik;
10.Fotografi;
11.Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
12. karya fotografi;
13. potret;
14. karya sinematograh;
15. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen,
modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi;
16. terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modikasi ekspresi
budaya tradisional;
17. kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan
Program Komputer ataupun media lainnya;
18. kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut merupakan
karya yang asli;
19. permainan video; dan
20. program komputer.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
TIDAK ADA HAK CIPTA ATAS
Pasal 42 UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
a) Hasil rapat terbuka lembaga negara;
b) Peraturan perundang-undangan;
c) Pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintah;
d) Putusan Pengadilan atau penetapan hakim; dan
e) Kitab suci atau simbol keagamaan.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
PENDAFTARAN CIPTAAN SECARA SUKARELA
UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
• Hak Cipta timbul secara otomatis bukan karena pendaftaran, dan
pendaftaran tidak menimbulkan hak cipta;
• Ketentuan tentang pendaftaran tidak merupakan kewajiban untuk
mendapatkan Hak Cipta;
• Pendaftaran Ciptaan dalam Daftar Umum Ciptaan tidak mengandung arti
sebagai pengesahan atas isi, arti, maksud, atas bentuk dari ciptaan yang
didaftarkan
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
MASA PELINDUNGAN CIPTAAN
Pasal 58 UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak
Cipta
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
Copy Rights :
https://www.dgip.go.id/menu-utama/hak-
cipta/syarat-prosedur
Copy Rights :
https://www.dgip.go.id/menu-utama/hak-
cipta/syarat-prosedur
Copy Rights :
https://www.dgip.go.id/menu-utama/hak-
cipta/syarat-prosedur
PATEN
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
PATEN
UU Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
APAKAH PATEN ITU ?
Pasal 1 angka 1 UU Nomor 13
Tahun 2016 tentang Paten
• Paten adalah
hak eksklusif yang
diberikan oleh negara kepada inventor
atas hasil invensinya di bidang teknologi
untuk jangka waktu tertentu
melaksanakan sendiri invensi tersebut
atau memberikan persetujuan kepada
pihak lain untuk melaksanakannya.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
PATEN SEDERHANA
UU Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten
Setiap invensi berupa produk atau alat yang
baru dan mempunyai nilai kegunaan praktis
disebabkan karena bentuk, konfigurasi,
konstruksi atau komponennya dapat
memperoleh perlindungan hukum dalam
bentuk paten sederhana.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
PENGERTIAN INVENSI
Pasal 1 angka 2 UU Nomor 13 Tahun
2016 tentang Paten
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
INVENSI DAPAT DIPANTENKAN JIKA INVENSI
TERSEBUT
Pasal 3 UU Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten
1. Baru.
Jika pada saat pengajuan permohonan Paten invensi tersebut tidak sama dengan
teknologi yang diungkapkan sebelumnya;
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
PROSEDUR/ DIAGRAM ALIR PERMOHONAN PATEN
PROSEDUR PENDAFTARAN PATEN BARU
PROSED
Copy Rights :
https://en.dgip.go.id/prosedur-
diagram-alir-permohonan-paten
ALUR BISNIS PROSES
PENDAFTARAN PATEN
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
Copy Rights :
https://en.dgip.go.id/prosedur-
diagram-alir-permohonan-paten
ALUR BISNIS PROSES
PENDAFTARAN PATEN
SEDERHANA
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
Copy Rights :
https://en.dgip.go.id/prosedur-
diagram-alir-permohonan-paten
MEREK
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
APA YANG DIMAKSUD MEREK?
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2016 Tentang MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS
1. Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang
lain atau badan hukum lainnya;
1. Alat bukti bagi pemilik yang berhak atas Merek yang didaftarkan;
2. Dasar penolakan terhadap Merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya yang dimohonkan pendaftaran
oleh orang lain untuk barang/jasa sejenisnya;
3. Dasar untuk mencegah orang lain memakai Merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya dalam
peredaran untuk barang/jasa sejenisnya.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
MEREK BAGAIMANAKAH YANG TIDAK DAPAT DIDAFTARKAN ?
Pasal 20 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Merek Dan Indikasi Geografis
1. bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas, agama, kesusilaan, atau
ketertiban umum;
2. sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya menyebut barang dan/atau jasa yang dimohonkan
pendaftarannya;
3. memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakat tentang asal, kualitas, jenis, ukuran, macam, tujuan
penggunaan barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya atau merupakan nama varietas
tanaman yang dilindungi untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;
4. memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau khasiat dari barang dan/atau jasa
yang diproduksi;
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
APAKAH YANG MENYEBABKAN PERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK DITOLAK?
Pasal 21 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Merek Dan Indikasi Geografis
Permohonan pendaftaran Merek ditolak apabila Merek tersebut:
1. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu
untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;
2. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang
dan/atau jasa sejenis;
3. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang
dan/atau jasa tidak sejenis sepanjang memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan lebih lanjut dengan peraturan pemerintah;
4. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi-geografis yang sudah dikenal;
5. merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas
persetujuan tertulis dari yang berhak;
6. merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol atau emblem negara atau lembaga
nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang;
7. merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan oleh Negara atau lembaga pemerintah,
kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
BERAPA LAMA
PERLINDUNGAN HUKUM
MEREK TERDAFTAR?
Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2016 tentang
Merek Dan Indikasi Geografis MEREK
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
PROSEDUR / DIAGRAM ALIR
PERMOHONAN MEREK
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
Copy Rights :
https://en.dgip.go.id/
prosedur-diagram-alir-
permohonan-merek
ALUR BISNIS PROSES
PENDAFTARAN MEREK
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
Copy Rights :
https://en.dgip.go.id/
prosedur-diagram-alir-
permohonan-merek
DESAIN INDUSTRI
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
APA YANG DIMAKSUD DESAIN INDUSTRI ?
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain
Industri
Desain Industri adalah : suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau
warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau
dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi
atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri atau kerajinan tangan.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
DESAIN INDUSTRI YANG DAPAT
DIDAFTARKAN
Undang-Undang Nomor 31 Tahun
2000 tentang Desain Industri
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
MASA PELINDUNGAN DESAIN INDUSTRI
Pasal 5 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000
tentang Desain Industri
• Pemegang hak desain industri memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan hak yang
dimilikinya dan untuk melarang orang lain tanpa persetujuannya membuat, memakai,
menjual, mengimpor, mengekspor, dan/atau mengedarkan produk-produk terkait.
• Jangka waktu perlindungan Desain Industri sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat
(1) UU Desain Industri adalah 10 tahun sejak tanggal penerimaan, yakni tanggal
penerimaan Permohonan yang telah memenuhi persyaratan administratif.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
PROSEDUR / DIAGRAM ALIR
DESAIN INDUSTRI
Copy Rights :
https://www.dgip.go.id
/menu-utama/desain-industri/
syarat-prosedur
Copy Rights :
https://www.dgip.go.id/
menu-utama/desain-
industri/syarat-prosedur
INDIKASI
GEOGRAFIS
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016
Tentang MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
Copy Rights :
https://jakarta.kemenkumham.
go.id/alur-prosedur-pelayanan-2/
leaflet-pelayanan/leaflet-indikasi-geografis
• APAKAH INDIKASI GEOGRAFIS ITU ?
• Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 20 tahun
2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis
• Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu
barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk
faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut
memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang
dan/atau produk yang dihasilkan.
• Tanda yang digunakan sebagai Indikasi Geografis dapat berupa etiket atau
label yang dilekatkan pada barang yang dihasilkan. Tanda tersebut dapat
berupa nama tempat, daerah, atau wilayah, kata, gambar, huruf, atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
Contoh Indikasi Geografis yang • SIAPAKAH YANG BERHAK MENGAJUKAN
didaftarkan di Dirjen HKI : PERMOHONAN PENDAFTARAN INDIKASI
GEOGRAFIS?
1. Beras Adan Krayan :
diajukan oleh Asosiasi
Pasal 53 UU Nomor 20 tahun 2016
Masyarakat Adan ( 2011 ). tentang Merek dan Indikasi Geografis
2. Susu Kuda Sumbawa :
didaftarkan oleh Asosiasi
Pengembangan Susu • Permohonan pendaftaran indikasi geografis
Sumbawa ( 2011 ). diajukan oleh:
3. Madu Sumbawa : didaftarkan
oleh Jaringan Madu Hutan
Sumbawa ( 2011 ) 1. Lembaga yang mewakili masyarakat di kawasan
4. Kangkung Lombok : geografis tertentu yang mengusahakan suatu
didaftarkan oleh Asosiasi barang dan/atau produk berupa:
Komoditas Kangkung
Lombok ( 2011 ).
• (1). Sumber daya alam;
5. Kopi Kintamani Bali : • (2). Barang kerajinan tangan; atau
diajukan oleh Masyarakat • (3). Hasil industri.
Perlindungan Indikasi
Geografis ( MPIG ), ( 2008 ).
Copy Rights :
2. Pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota.
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
• SIAPAKAH PEMAKAI INDIKASI GEOGRAFIS?
Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2016 tentang Merek dan
Indikasi Geografis
• Pemakai Indikasi Geografis adalah pihak yang mendapat izin dari pemegang Hak atas
Indikasi Geografis yang terdaftar untuk mengolah dan/atau memasarkan barang dan/atau
produk Indikasi Geografis.
• Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis adalah suatu dokumen yang memuat informasi,
termasuk reputasi, kualitas, dan karakteristik barang dan/atau produk yang terkait dengan
faktor geografis dari barang dan/atau produk yang dimohonkan Indikasi Geografisnya.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
• APAKAH MANFAAT PERLINDUNGAN INDIKASI GEOGRAFIS?
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2016 tentang Merek dan
Indikasi Geografis
• Manfaat perlindungan Indikasi Geografis adalah:
1. memperjelas identifikasi produk dan menetapkan standar produksi dan proses diantara para
pemangku kepentingan Indikasi Geografis;
2. menghindari praktek persaingan curang, memberikan perlindungan konsumen dari penyalahgunaan
reputasi Indikasi Geografis;
3. menjamin kualitas produk Indikasi Geografis sebagai produk asli sehingga memberikan
kepercayaan pada konsumen;
4. membina produsen lokal, mendukung koordinasi, dan memperkuat organisasi sesama pemegang
hak dalam rangka menciptakan, menyediakan, dan memperkuat citra nama dan reputasi produk;
5. meningkatnya produksi dikarenakan di dalam Indikasi Geografis dijelaskan dengan rinci tentang
produk berkarakater khas dan unik;
6. reputasi suatu kawasan Indikasi Geografis akan ikut terangkat, selain itu Indikasi Geografis juga
dapat melestarikan keindahan alam, pengetahuan tradisional, serta sumberdaya hayati, hal ini
tentunya akan berdampak pada pengembangan agrowisata.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
• INDIKASI GEOGRAFIS BAGAIMANAKAH YANG TIDAK
DAPAT DIDAFTARKAN?
• Undang-Undang Nomor 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis
Copy Rights :
https://sipp.menpan.go.id/pelayanan-publik/kementerian-hukum-dan-
hak-asasi-manusia/
direktorat-jenderal-hak-kekayaan-
intelektual/pendaftaran-indikasi-geografis-online
• BAGAIMANA CARA MENGAJUKAN PERMOHONAN
PENDAFTARAN INDIKASI GEOGRAFIS?
• Undang-Undang Nomor 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis
6. uraian mengenai karakteristik dan kualitas yang membedakan barang tertentu dengan barang
lain yang memiliki kategori sama, dan menjelaskan tentang hubungannya dengan daerah
tempat barang tersebut dihasilkan;
7. uraian mengenai lingkungan geografis serta faktor alam dan faktor manusia yang merupakan
satu kesatuan dalam memberikan pengaruh terhadap kualitas atau karakteristik dari barang
yang dihasilkan;
8. uraian tentang batas-batas daerah dan/atau peta wilayah yang dicakup oleh Indikasi
Geografis dan harus mendapat rekomendasi dari instansi yang berwenang;
9. uraian mengenai sejarah dan tradisi yang berhubungan dengan pemakaian Indikasi Geografis
untuk menandai barang yang dihasilkan di daerah tersebut, termasuk pengakuan dari
masyarakat mengenai Indikasi Geografis tersebut;
10.uraian yang menjelaskan tentang proses produksi, proses pengolahan, dan proses pembuatan
yang digunakan sehingga memungkinkan setiap produsen di daerah tersebut untuk
memproduksi, mengolah, atau membuat barang terkait;
11.uraian mengenai metode yang digunakan untuk menguji kualitas barang yang dihasilkan; dan
12.label yang digunakan pada barang dan memuat Indikasi Geografis.
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
• BAGAIMANA CARA MENGAJUKAN PERMOHONAN PENDAFTARAN INDIKASI
GEOGRAFIS DARI LUAR NEGERI?
1. Permohonan wajib diajukan melalui kuasa di Indonesia atau melalui perwakilan diplomatik negara asal Indikasi
Geografis di Indonesia;
2. Indikasi Geografis tersebut telah memperoleh pengakuan dan/atau terdaftar sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di negara asalnya;
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
DEFINISI DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU
SIRKUIT TERPADU
Pasal 1 angka 1 UU Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
• DTLST dapat didaftarkan jika DTLST tersebut orisinal, desain tersebut merupakan
hasil karya mandiri pendesain, dan pada saat DTLST tersebut dibuat tidak
merupakan sesuatu yang umum bagi para pendesain.
1. Mengajukan permohonan ke kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
dengan mengisi formulir permohonan yang memuat:
a. tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan;
b. nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pendesain;
c. nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemohon;
d. nama, dan alamat lengkap kuasa apabila permohonan diajukan melalui kuasa; dan
e. tanggal pertama kali dieksploitasi secara komersial apabila sudah pernah dieksploitasi sebelum permohonan diajukan.
2. Permohonan ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya, serta dilampiri:
3. salinan gambar atau foto serta uraian dari desain yang dimohonkan pendaftarannya;
4. surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa;
5. surat pernyataan bahwa desain yang dimohonkan pendaftarannya adalah miliknya;
6. surat keterangan yang menjelaskan mengenai tanggal eksploitasi pertama secara komersial.
7. Dalam hal permohonan diajukan secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemohon, permohonan tersebut
ditandatangani oleh salah satu pemohon dengan dilampiri persetujuan tertulis dari para pemohon lain.
8. Dalam hal permohonan diajukan oleh:bukan pendesain, permohonan harus disertai pernyataan yang dilengkapi dengan
Copy Rights
bukti yang cukup bahwa pemohon berhak atas desain industri yang bersangkutan.
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
PROSEDUR / DIAGRAM ALIR
PENDAFTARAN DTLST
1. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia ke Direktorat Jenderal dengan membayar
biaya sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini.
5. Dalam hal Permohonan diajukan secara bersama-sama oleh lebih dari satu
Pemohon, Permohonan tersebut ditandatangani oleh salah satu Pemohon dengan
dilampiri persetujuan tertulis dari para Pemohon lain.
7. Ketentuan tentang tata cara Permohonan diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.ng dimohonkan pendaftarannya;
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
RAHASIA DAGANG
UU Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
HAK RAHASIA DAGANG
UU Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
Copy Rights :
Christine S.T. Kansil., SH.,MH
• APAKAH RAHASIA DAGANG ITU?
• Pasal 1 angka 1 UU Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Rahasia Dagang