DISUSUN OLEH :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ASAHAN
TA. 2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak cipta adalah hak privat.Hak keperdataan yang melekat pada diri si
pencipta.Pencipta boleh pribadi, kelompok orang, badan hukum public atau
badan hukum privat.Hak cipta lahir atas kreasi pencipta.Kreasi yang muncul
dari oleh pikir dan oleh hati.Atau dalam terminology antropologi, hak yang
lahir dari cipta, rasa dan karsa manusia.Oleh karena itu, hak cipta haruslah
benar-benar lahir dari kreativitas manusia.1
Kreativitas dan aktivitas manusia menjadi kata kunci dalam kelahiran atau
kemunculan hak cipta.Itu jugalah sebabnya hak cipta itu disebut sebagai hak
eksklusif.Hanya manusia yang melakukan olah otak dan olah hati yang dapat
melahirkan hak cipta.2
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja hak pemegang hak cipta?
2. Bagaimana syarat pendaftaran hak cipta dan hak pate?
3. Undang-undang apa saja yang mengikat hak cipta dan hak paten?
1
H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.191
2
H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.191
3
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.10
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hak Cipta
Hak cipta adalah hak privat.Hak keperdataan yang melekat pada diri si
pencipta.Pencipta boleh pribadi, kelompok orang, badan hukum public atau
badan hukum privat.Hak cipta lahir atas kreasi pencipta.Kreasi yang muncul
dari oleh pikir dan oleh hati.4
Hak cipta terdiri dari atas hak ekonomi dan hak moral.Hak ekonomi
adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan serta produk
hak terkait, sedangkan hak moral adalah hak melekat pada diri pencipta atau
pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus tanpa alasan apapun,
walaupun hak cipta atuh hak terkait telah dialihkan.6
4
H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.191
5
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.10
6
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.10
7
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.11
3
Hal yang baru sama sekali dijumpai dalam Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2014 adalah dimuatnya ketentuan tentang Lembaga Manajemen
Kolektif, akan tetapi hal yang tidak dijumpai dalam undang-undang yang
terakhir ini adalah pengaturan tentang dewan hak cipta. 8
8
H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.293
9
H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.293
10
Abdul Rasyid Saliman, Hukum Bisnis untuk Perusahaan,hlm.197
11
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.13
4
atau kuasa kepada Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten, dan Hak merek
Departemen Kehakiman dan HAM.
Dengan demikian fungsi dari pendaftaran hak cipta hanyalah untuk
mempermudah pembuktian jika ada sengketa.
1) Prosedur Permohonan Ciptaan
Prosedur Permohonan Ciptaan, yaitu :
a. Permohonan pendaftaran ciptaan diajukan dengan cara mengisi
formulir yang disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan
diketik dalam 2 rangkap.
b. Permohonan wajib melampirkan:
1) Surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui kuasa
2) Contoh ciptaan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Buku dan karya tulis lainnya 2 (dua) buah yang telah dijilid
dengan edisi terbaik
b. Apabila suatu buku berisi foto seorang harus dilampirkan surat
tidak keberatan dari orang yang difoto atau ahli warisnya
c. Program computer 2 (dua) buah disket disertai buku petunjuk
pengoperasian dari program computer tersebut
d. CD/VCD/DVD 2 (dua) buah disertai dengan buku petunjuknya
e. Alat peraga 1 (satu) buah disertai dengan buku petunjuknya
f. Lagu 10 (sepuluh) buah berupa notasi dan atau syair
g. Drama 2 (dua) buah naskah tertulis atau rekamannya12
12
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.14
5
berupa program computer sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima
puluh ribu rupiah)
13
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.15
14
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.16
6
Cipta
F. Lisensi
1 Pemegang hak cipta berhak memberikan lisensi dengan perjanjian lisensi
untuk melaksanakan ciptaannya, kecuali diperjanjikan lain, maka
pelaksana wajib untuk membayar royalty kepada pemegang hak cipta
2 Perjanjian lisensi dilarang memuat ketentuan yang langsung maupun tidak
langsung merugikan perekonomian Negara.
3 Pemegang lisensi wajib dicatat di Dirjen HaKI, agar dapat mempunyai
akibat hukum terhadap pihak ketiga.15
15
Abdul Rasyid Saliman, Hukum Bisnis untuk Perusahaan,hlm.199
16
Abdul Rasyid Saliman, Hukum Bisnis untuk Perusahaan,hlm.199
7
1. Menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual ciptaan atau
barang hasil pelanggaran Hak Cipta dipidana penjara maksimal 5 (lima)
tahun atau denda maksimal Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
2. Memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program
computer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau
denda paling banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
17
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.10
18
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.11
8
e. Keputusan badan arbitrase atau keputusan badan-badan sejenis
lainnya19
19
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.11
20
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.17
21
H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.348
22
H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.348
9
dinegara Amerika Serikat terbentuk undang-undang paten yang tegas
mengubah sifat pemberian hak paten. Kini dalam abad XX peraturan
perundang-undangan lembaga paten hamper meliputi semua Negara termasuk
kawasan Asia.
Kalau dilihat dari perkembangan peraturan perundang-undangan paten itu,
Inggris mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan undang-undang
paten dibanyak Negara didunia.Sebab di Negara Inggris pertumbuhan paten
ini sangat baik. Kemungkinan pengaruh ini sebagai akibat kedudukan Negara
Inggris sebagai Negara induk penjajah, yang sampai pertengahan abad XX
dan satu dua abad sebelumnya, mempunyai banyak wilayah jajahan yang
membawa pengaruh hukum pula kepada wilayah koloninyatersebut.23
J. Lingkup Paten
Paten diberikan untuk investasi yang harus dan mengandung langkah
inventif serta dapat diterapkan dalam industry.24
Namun, suatu invensi merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya
dan harus dilakukan dengan memperhatikan keahlian yang ada pada saat
pertama kali diajukan permohonan.25
setiap invensi berupa produk atau alat yang baru dan mempunyai nilai
kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk, konfigurasi, kontruksi, atau
23
H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.348
24
Elsi Kartika Sari, Hukum Dalam Ekonomi, hlm.121
25
Elsi Kartika Sari, Hukum Dalam Ekonomi, hlm.121
10
komponennya dapat memperoleh perlindungan hukum dalam bentuk paten
sederhana.
Sementara itu, paten yang tidak diberikan untuk invensi meliputi sebagai
berikut :
a Paten dberikan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun sejak tanggal
penerimaan dan tidak dapat diperpanjang lagi (Pasal 8)
b Untuk paten sederhana jangka waktunya adalah 10 (sepuluh) tahun sejak
tanggal penerimaan dan tidak dapnaat diperpanjang lagi (Pasal 9)26
L.Permohonan Paten
26
Abdul Rasyid Saliman, Hermansyah,Hukum Bisnis untuk Perusahaan,hlm.169
11
3. Setiap permohonan hanya bisa diajukan untuk satu invensi saja atau
beberapa invensi yang merupakan suatu kesatuan invensi
4. Pengumuman permohonan paten :
a Delapan belas bulan setelah tanggal penerimaan paten
b Delapan belas bulan sejak permohonan dengan hak prioritas (Pasal
42)
c Tiga (3) bulan untuk paten sederhana sejak tanggal penerimaan
M Pengalihan Paten
27
Abdul Rasyid Saliman, Hermansyah,Hukum Bisnis untuk Perusahaan,hlm.170
28
Abdul Rasyid Saliman, Hermansyah,Hukum Bisnis untuk Perusahaan,hlm.171
12
1. Paten beralih atau dialihkan, baik seluruhnya maupun sebagian, karena
pewarisan, hibah wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab lain yang
dibenarkan oleh perundang-undangan
2. Perjanjian lisensi wajib dicatatkan pada Direktorat Jenderal dengan dikenal
biaya, apabila tidak dicatatkan perjanjian tersebut tidak mempunyai akibat
hukumterhafap pihak ketiga.29
Ketentuan sanksi antara lain diatur dalam UU No.14 Tahun 2001 Pasal
130-Pasal 135, antara lain:
O. Pendaftaran Paten
29
Abdul Rasyid Saliman, Hermansyah,Hukum Bisnis untuk Perusahaan,hlm.171
30
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.14
13
b. Permohonan wajib melampirkan:
1. Surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui
konsultan paten terdaftar selaku kuasa
2. Surat pengalihan hak, apabila permohonan diajukan oleh pihak
lain yang bukan penemu
3. Deskripsi, klaim abstrak, masing-masing 3 (tiga) rangkap
4. Gambar, apabila ada 3 (tiga) rangkap
P. Pembatalan Paten
31
Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.31-34
32
Abdul Rasyid Saliman, Hermansyah, Ahmad Jalis, Hukum Bisnis untuk
Perusahaan,hlm.173
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Hal yang baru sama sekali dijumpai dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2014 adalah dimuatnya ketentuan tentang Lembaga Manajemen Kolektif, akan
tetapi hal yang tidak dijumpai dalam undang-undang yang terakhir ini adalah
pengaturan tentang dewan hak cipta.
Keberadaan Dewan Hak Cipta diatur dalam Peraturan Pemerintah No.14 Tahun
1986 dan kemudian keberadaaannya diakui juga oleh UU Nomor 19 Tahun 2002.
Dewan Hak Cipta sebelum Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 diatur dalam
Bab VI, Pasal 48 Undang-Undang Hak Cipta No.19 Tahun 2002. Adapun latar
belakang pembentukan institute (lembaga) Dewak Hak Cipta tersebut belum
tersosialisasi dikalangan masyarakat Indonesia.
a. Jangka waktu paten menurut ketentuan UU No.14 Tahun 2001, jangka waktu
berlakunya suatu paten
b. Permohonan paten diatur dalam Pasal 20 sampai dengan 41 UU No.14 Tahun
2001
DAFTAR PUSTAKA
15
Abdul Rasyid Saliman, Hermansyah, Ahmad Jalis, Hukum Bisnis untuk
Perusahaan, cet-4, (Jakarta:Kencana,2008)
H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual, Cet-9, (Jakarta: Rajawali Pers,
2015)
16