Anda di halaman 1dari 56

Dampingfas.TOT.

1
Dampingfas.TOT.

 Tim Pendamping Akreditasi adalah tim


yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
 Anggota yang berasal dari jajaran
fungsional atau struktural Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota dan / atau
pihak ketiga atau lembaga lain
 Ditetapkan dengan SK Kepala Dinas
Kesehatan Kab/Kota,
 Telah mengikuti dan dinyatakan lulus
Pelatihan Pendamping Akreditasi
2
 Pendamping akreditasi Puskesmas di tingkat kabupaten/kota
Dampingfas.TOT.

adalah Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas yang bekerja


atas perintah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, dengan tugas-tugas:
 Melaksanakan fasilitasi dan pembinaan secara intensif ke
Puskesmas dalam rangka persiapan menuju penilaian
akreditasi
 Melakukan penilaian prasertifikasi untuk mengetahui
kelayakan Puskesmas diusulkan dalam penilaian akreditasi
 Melaksanakan surveilans atau pembinaan pasca akreditasi

 Pendamping Akreditasi Tingkat Propinsi :


 Surveilance,
 Setiap 1 tahun,

 Melakukan penilaian,

 Memberi rekomendasi

3
Dampingfas.TOT.

 Pendampingan akreditasi
Puskesmas / klinik:
adalah kegiatan yang dilakukan oleh
Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas / klinik untuk
mempersiapkan Puskesmas / klinik
agar memenuhi standar akreditasi
Puskesmas / klinik.

4
Dampingfas.TOT.

 Pendampingan pasca akreditasi adalah :


 Kegiatan yang dilakukan oleh tim pendamping
dari Dinas Kesehatan Propinsi dan tim
pendamping dari Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota,
 Setelah Puskesmas / klinik dinyatakan lulus /
terakreditasi,
 Dalam rangka memelihara serta meningkatkan
pencapaian Standar Akreditasi dari waktu ke
waktu sampai dilakukan penilaian Akreditasi
berikutnya.

5
Dampingfas.TOT.
• Pendampingan Pasca Akreditasi oleh Tim
Pendamping Akreditasi dari Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota :
 Dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan,
 Mendampingi Puskesmas / klinik dalam melaksanakan
perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan,
 Menindaklajuti rekomendasi yang diberikan oleh Tim
Penilai Akreditasi dari Komisi Akreditasi Puskesmas /
Klinik.
 Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas / Klinik bekerja
atas perintah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, dengan tugas-tugas:
 Melaksanakan fasilitasi dan pembinaan secara intensif ke Puskesmas
dalam rangka persiapan menuju penilaian akreditasi
 Melakukan penilaian prasertifikasi untuk mengetahui kelayakan
Puskesmas diusulkan dalam penilaian akreditasi
 Melaksanakan surveilans atau pembinaan pasca akreditasi

6
Dampingfas.TOT.

• Penilaian Prasertifikasi adalah penilaian yang


dilakukan oleh Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas setelah kegiatan pendampingan selesai
dilakukan untuk mengetahui kesiapan Puskesmas
untuk diusulkan dilakukan penilaian akreditasi.

• Pendampingan Pasca Akreditasi oleh Tim


Pendamping Akreditasi Dinas Kesehatan Propinsi
 Dilaksanakan setiap tahun, dengan cara melakukan
penilaian akreditasi dengan menggunakan Standar dan
Instrumen Akreditasi yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan dan memberikan rekomendasi
untuk perbaikan- perbaikan yang perlu dilakukan.

7
Kriteria dan prosedur pendampingan Dampingfas.TOT.

akreditsasi.
 Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas :
 Dibentuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan kabupaten/Kota,
 Beranggotakan minimal 3 orang dengan kriteria :
 Merupakan tenaga kesehatan, terdiri dari satu orang dokter umum
dan dua orang tenaga kesahatan lain dengan jenjang pendidikan
minimal D3
 Memiliki kompetensi dalam bidang:
 manajemen kesehatan,
 pelayanan klinis dan
 penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas
 Memiliki sertifikat kelulusan Pelatihan Pendamping Akreditasi
Puskesmas / Klinik.
 Membuat pernyatan kesediaan melaksanakan tugas pendampingan
selama 3 tahun masa kerja terhitung sejak ditetapkannya Surat
Keputusan Kadinkes Kab/Kota
8
Dampingfas.TOT.
 Bila Dinkes Kabupaten/Kota memiliki keterbatasan
tenaga Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas,
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat meminta
bantuan kepada lembaga lain/ pihak ketiga untuk ikut
terlibat sebagai anggota Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas.
 Pendamping Akreditasi dari pihak ketiga yang
berminat, mendaftarkan Calon Pendamping
Akreditasi Puskesmas untuk mengikuti Pelatihan
Pendamping Akreditasi Puskesmas melalui Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.

9
Dampingfas.TOT.

 Pendamping Akreditasi Puskesmas Tingkat Provinsi


terdiri Fasilitator pada Pelatihan Pendamping
Akreditasi Puskesmas (di Tingkat Propinsi), yang
secara otomatis menjadi Pendamping Akreditasi
Tingkat Propinsi dan
 Pendamping swasta / Pihak Ketiga yang direkrut oleh
Dinas Kesehatan Provinsi sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan.
 Peserta individual dari swasta atau pihak ketiga yang
akan menjadi Pendamping Akreditasi (tingkat
Propinsi) harus mendaftarkan diri ke Dinas
Kesehatan Provinsi melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten. Seleksi dari individu maupun swasta
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi.

10
Dampingfas.TOT.

Pelaksanaan penyiapan akreditasi dilaksanakan oleh


Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang dalam
pelaksanaannya dilakukan oleh Tim Pendamping
Akreditasi Puskesmas dan / atau Pihak Ketiga yang
ditunjuk dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a)Lokakarya di Puskesmas :
 selama dua hari efektif
 untuk menggalang komitmen dan pemahaman tentang Standar dan
Instrument Akreditasi,
 pembentukan Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas, dan
 pembentukan Kelompok Kerja, yaitu kelompok kerja manajemen,
kelompok kerja program, dan kelompok kerja pelayanan klinis.

11
Dampingfas.TOT.
 diikuti oleh seluruh karyawan Puskesmas untuk memahami secara
rinci standar dan instrument akreditasi Puskesmas dan persiapan self-
assessment.
b). Penyiapan Dokumen Akreditasi, dengan tahapan:
 Identifikasi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar
akreditasi,
 Penyiapan tata naskah penulisan dokumen
 Penyiapan dokumen akreditasi
 dokumen internal, meliputi :
 surat-surat keputusan
 pedoman mutu
 pedoman-pedoman yang terkait dengan pelayanan dan program
 kerangka acuan
 standar prosedur operasional (SPO)
 rekaman-rekaman (dokumen sebagai bukti telusur).
 dokumen eksternal yang perlu disediakan
c). Pelaksanaan kegiatan persiapan akreditasi dilaksanakan minimal 5 kali @
2 hari dalam kurun waktu 6 (enam) bulan
d) Pelaksanaan self-assessment oleh Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas

12
Dampingfas.TOT.

 Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas melakukan


pembahasan hasil self assessment bersama Tim Pendamping
Akreditasi Puskesmas
 menyusun Rencana Aksi untuk persiapan akreditasi.
 Penilaian Prasertifikasi oleh Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas, untuk mengetahui kesiapan Puskesmas untuk
diusulkan dilakukan penilaian akreditasi.
 Pengusulan Puskesmas yang siap diakreditasi dilakukan oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berdasarkan
rekomendasi hasil Penilaian Prasertifikasi oleh Tim
Pendamping Akreditasi.

13
Dampingfas.TOT.

TEHNIK PENDAMPINGAN Pasca


Akreditasi :
1. Setiap 6 bulan sekali oleh Tim Pendamping
Akreditasi Puskesmas, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
 Kepala Dinas Kabupaten/Kota menugaskan Tim
Pendamping Akreditasi untuk menyusun jadual dan
melaksanakan kegiatan pendamping pasca akreditasi bagi
Puskesmas yang telah dilakukan survey akreditasi.
 Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas melakukan
pendampingan sesuai dengan rekomendasi dari surveior
akreditasi setiap enam bulan sekali untuk Puskesmas yang
telah lulus akreditasi, sedangkan untuk Puskesmas yang
belum lulus, dapat dilakukan pendampingan lebih dari satu
kali sesuai dengan kebutuhan:
14
Dampingfas.TOT.

Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas


melaporkan hasil pendampingan
kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota setiap kali selesai
keseluruhan proses pendampingan.
Untuk Puskesmas yang belum lulus
akreditasi, setelah pendampingan dan
dinyatakan siap oleh tim pendamping
dapat diusulkan untuk penilaian ulang.

15
2. Setiap satu tahun sekali Dinas Kesehatan Provinsi
Dampingfas.TOT.

menugaskan Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas


Tingkat Provinsi untuk melakukan surveilans
pendampingan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi menugaskan Tim Pendamping
Akreditsi Puskesmas Tingkat Provinsi untuk menyusun jadual dan
pelaksanaan pendampingan pada Puskesmas yang telah lulus
akreditasi setiap setahun sekali.
 Tim Pendamping Akreditsi Puskesmas Tingkat Provinsi
melaksanakan pendampingan sesuai dengan jadual dan
melakukan penilaian ulang dengan menggunakan instrument dan
standar akreditasi
 Tim pendamping tingkat Propinsi memberikan rekomendasi
untuk perbaikan sesuai dengan hasil penilaian.
 Tim pendamping melaporkan hasil penilaian ulang kepada Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi dengan tembusan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan Komisi Akreditasi Puskesmas.
16
Dampingfas.TOT.

17
Dampingfas.TOT.

Tehnik
Fasilitasi
Pendampingan

18
Dampingfas.TOT.

1. Facilitate learning not teaching


2. Focus on performance (tujuan fasilitasi adalah untuk
peningkatan kinerja berdasarkan kajian kebutuhan dan
membantu proses belajar)
3. Focus on learning (kaitan konsep yang dipelajari
dengan pengalaman klien atau pengalaman fasilitator
ttg topik yang dibahas)
4. Be prepared (persiapan diri yang matang untuk
memerankan diri sebagai fasilitator: lesson plan,
presentation, facilitating and technical skills)
19
Dampingfas.TOT.

5. Deliver effectively (gunakan metoda fasilitasi yang


tepat)
6. Get learners involved: peran serta klien adalah
mutlak dalam fasilitasi pembelajaran yang dapat
dilakukan misalnya melalui: dinamika kelompok,
learning contract, ajukan pertanyaan, small group
exercise, demonstrasi.
7. Give and Get feedback (mintalah umpan balik): ingat
bahwa fasilitator juga mengalami proses
pembelajaran ketika melakukan fasilitasi: belajar dari
yang difasilitasi.
8. Improve continuously (tingkatkan skill sebagai
fasilitator: presentation skills, managerial skills,
technical skills, professional skills, communication
skills, etc)

20
Dampingfas.TOT.

 Mengenal apa yang dimaksud dengan fasilitasi dan fasilitator

 Fasilitasi adalah proses membuat orang lain (dalam


kelompok) agar mudah untuk melakukan sesuatu

 Fasilitasi adalah proses pembimbingan (yang


dilakukan dengan sadar/conscious) terhadap
kelompok/organisasi untuk mencapai keberhasilan
dalam melaksanakan tugas melalui fungsi sebagai
kelompok (Braakman, Lydia: The art of building
training capacities, 2002)

 Fasilitasi adalah suatu proses untuk mendukung


terjadinya komunikasi dalam kelompok melalui tehnik
komunikasi yang akan membantu kelompok untuk
mencapai serangkaian sasaran bersama (Gerster, Nov
2006).
21
Dampingfas.TOT.

 Fasilitator
adalah orang yang mampu
melakukan fasilitasi, membuat orang
lain (dalam kelompok) mudah untuk
melakukan sesuatu dengan
menyediakan dukungan atau
membantu untuk memperoleh
dukungan yang dibutuhkan dlm
mengerjakan sesuatu
22
Dampingfas.TOT.

Fasilitator
bukan instruktur
dan bukan dosen/pengajar, (he
is not an expert familiar with the
“essentials”)
Fasilitatorharus mempunyai
jiwa kepemimpinan: good
leader is not good in leading
but good in serving (Peter
Drucker, 2005), but (s)he is not
the boss
23
Dampingfas.TOT.

 Perform leadership but not as a boss


 Teacher: transfer of knowledge,
skills, ability tetapi tidak menggurui
 Member of the group: bukan outsider

 Audience: mendengar dan memberi


feed-back (communication specialist)

24
Dampingfas.TOT.

 Fasilitasi terhadap pembelajaran individu/kelompok:


 Membantu orang lain/kelompok untuk meningkatkan
Pengetahuan, Sikap, dan Kemampuan
 Membantu orang/kelompok agar mampu meningkatkan kinerja
individu/kelompok
 Membantu orang/kelompok untuk belajar
 Fasilitasi terhadap sistem organisasi/pelayanan:
 Mengidentifikasi permasalahan pada sistem dan memfasilitasi
perbaikan/perubahan sistem
 Membantu organisasi agar berkinerja tinggi
 Membantu kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran
dalam organisasi agar berkinerja lebih baik ?

25
Dampingfas.TOT.

 Terhadap individu karyawan:


 Mempercepat proses pembelajaran
 Meningkatkan efektifitas kinerja
 Membantu menyediakan sarana dan prasarana pedukung proses pembelajaran dan
pemahaman terhadap sesuatu
 Membantu membangun komitmen dalam kerja tim
 Membantu dalam proses pemecahan masalah
 Membantu dalam melakukan monitoring dan evaluasi
 Memberikan dukungan dalam peningkatan mutu pelayanan dan kinerja
 Menjadi tempat untuk berkonsultasi
 Terhadap perubahan sistem dalam organisasi
 Membantu mempercepat perubahan dalam organisasi
 Membantu mengidentifikasi permasalahan pada sistem dan memfasilitasi proses perubahan
atau disain ulang
 Adanya perubahan peraturan, kebijakan pemerintah dalam
pembangunan kesehatan:
 Membantu memperkuat Dinas Kesehatan dalam pembangunan kesehatan baik dalam
perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, maupun dalam menyediakan pelayanan
kesehatan
26
Dampingfas.TOT.

 (Facilitating) Methodological
competency
 Personal competency

27
Dampingfas.TOT.
Pusing
amat
jadi
fasilitator,
niyee
 Participatory learning: belajar dengan
keterlibatan penuh peserta, group dynamics
 Practical learning: belajar tentang hal-hal
yang bersifat praktikal sesuai yang
dibutuhkan
 Action learning: belajar melalui proses:
konsep diwujudkan dalam action (kegiatan)
kemudian dievaluasi (refleksi thd apa yang
dipelajari dari apa yang dilakukan: lesson
learnt), hasil evaluasi (refleksi) digunakan
untuk melakukan perbaikan, dan seterusnya
 Use of appropriate technology
 Lifelong learning: melalui pengalaman
 Memfasilitasi dan membaca

28
Dampingfas.TOT.

 Metoda penyampaian: dalam kelas, belajar mandiri,


kalakarya/memfasilitasi proses belajar dalam organisasi, mentoring
 Memilih tehnik fasilitasi: presentasi/paparan, diskusi, dialog,
konsultasi, demonstrasi, simulasi, games/permainan, dsb
 Memilih media: papan tulis, flipchart, OHP, video, LCD,
simulator, konsultasi jarak jauh, dsb
 Memilih metoda evaluasi: verbal, written, performance
test/ujian
 Memilih fasilitator yang tepat dan narasumber yang diperlukan
 Memilih peserta
 Menyiapkan alat bantu untuk mendukung proses fasilitasi
 Penugasan / exercise:
 latihan yang sering adalah icebreaker, climate setting, team building,
leadership, problem solving,
 Bentuk exercise: instrumen, case studies, roleplays, games, simulasi,
group discussion, seminar, praktek kerja, demonstrasi, outdoor
program, assessment centers
 Learning materials dan informasi pendukung yg dibutuhkan
 Tempat dan logistik 29
Dampingfas.TOT.

 Mulai dengan tujuan pembelajaran/fasilitasi:


 Susun tujuan sesuai dengan pentahapan logis
 Pengelompokan tujuan yang kemudian
dikembangkan dalam beberapa modul
 Pengorganisasian session, gambarkan dalam
storyboard
 Tentukan pembagian waktu untuk tiap
modul/session
 Kaji ulang dan lakukan penyesuaian
 Lakukan micro-training/facilitation session diantara
para fasilitator
 Get ready and…..Laksanakan pelatihan sesuai
dengan rencana

30
Dampingfas.TOT.

 Kemampuan komunikasi dan


penampilan fisik: komunikasi verbal,
tertulis, nonverbal: posture, gesture,
movement, facial expression, tata
rambut, make-up, wardrobe, sepatu
 Kemampuan presentasi yang efektif
 Kesabaran dan mampu menahan diri
 Perlu diperhatikan: yang kita fasilitasi
adalah orang yang lebih memahami
sistem dimana ia bekerja termasuk
tata nilai dan budaya yang berlaku

31
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

Ingat: 3 Jangan!

1.Jangan memulai dg permintaan


maaf.
2. Jangan memberi hormat yg
berlebih kpd” or-pen”
3. Jangan katakan betapa sulitnya
menyusun materi
Mengapa?
James Gwee
32
.T.H., MBA
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

5 menit pertama
dari proses pembelajaran yang Anda bawakan,
dapat menentukan

ratusan menit berikutnya


( ADAKAH KIAT ANDA?)

33
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

1. Penguasaan Materi
2.Gaya Yg Meyakinkan.
3.Bahasa Yg Mantap (Baik dan
Sesuai)
- Intonasi Enak
4.Penampilan Yg Menarik &
Simpatik.

34
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

Boleh baca : KIAT DAHSYAT PEMBICARA HEBAT 35


Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

36
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

Fasilitator harus
mampu:
*Membangun situasi linatih mau
mendengarkan, berinteraksi,
berpartisipasi, dan
mengembangkan kemampuan
mrk sendiri.
( Silahkan beri masukan untuk tiap-tiap Item )

*Shg pasca latih mrk dpt melaku


kan keg. Scr optimal. James Gwee .T.H., MBA
37
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

FASILITATOR
Yang Efektif :
*Seseorang tidak akan langsung
menjadi fasilitator yg efektif,
hanya dg membaca sebuah
buku. Dia perlu menggabungkan:
pengalaman, umpan balik,
observasi&refleksi gn membangun
“ kompetensi.”
Pengalaman mrpk alat Pembelajaran Yg Plg
Efektif, jika dihayati& direnungkan Kembali
38
appy ending,…………………………… Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

1. Menguasai Teknik Presentasi.


2. Fasilitator Profesional akan mampu
membuat “Peserta” tertarik kpd
Materi apapun yg disampaikannya.
3. Dlm kondisi Sulit, Humor dan Keseder
hanaan adalah : Solusi

39
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

1.Cara berpakaian
( Hitam-hitam : berkabung)
2. Waktu
(bunyi trisandya: 6/12/6
3.Tempat
(duduk dibarisan depan: pemimpin)
4.Isyarat
(tepuk tangan: peserta puas.
40
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

DAYA
DAYA SERAP
SERAP
RISET
RISET HAVARD
HAVARD BUSINESS
BUSINESS SCHOOL
SCHOOL

apa
yang 10 %
dibaca
apa yang 20 %
didengar

apa yang dilihat 30 %


apa yang dilihat dan
didengar 50 %

apa yang diucapkan 80 %

apa yang diucapkan dan dilakukan


90 %
41
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

1. Ekspresi wajah
2. Senyuman
3. Kontak mata
4. Di mana harus menaruh tangan
5. Posisi bahu dan kepala
6. Berdiri tegap

42
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

lanjutan

7. Moving (gerakan)
8. Mengatasi kegelisahan
9. Bagaimana berpakaian
10. Rahasia tampil mempesona
11. Rahasia mengembangkan bahasa
tubuh anda
43
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

Yakin dan Tdk Yakin & Tdk


Positif Positif

 Bahu terkulai
Bahu tegak Kepala menunduk
Kepala ke atas Merengut
Tersenyum
Kurang bertenaga
Penuh tenaga
Tidak siap
Siap tampil
Saya merasa enak! Saya merasa tidak enak!
Ya, saya bisa! Tidak, saya tidak bisa!


Hidup ini Hidup ini
menggairahkan membosankan
Created: By. IGK.Sud 44
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.
Substansi Presentasi
Interaktif

Berlatih dengan

“ Fun “

45
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

Mata dan kepala pendengar ber-


Gerak ke arah kiri, merangsang
Otak kanan u/ bekerja
>> Bersifat: Tdk menghakimi.

Ketika anda berjalan menuju


Podium, Ingatlah
untuk membawa diri Anda. Itulah
diri Alamiah,
Energik dan mengesankan Anda 46
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

2. Dari Dalam Ke Luar

Tersenyumlah, dan biarkan tubuh


Anda mengekpresikan kondisi ba
Tiniah Anda yang demikian.

Mengapa?

Kemenangan Pribadi mendahului Kemenangan Publik!


James Gwee
47
.T.H., MBA
3 Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

PERCAKAPAN LEWAT MATA


*Lakukanlah kontak mata dengan
satu orang slm 3 – 5 detik.
Kemudian lihatlah wajah yang lain
Dan sepasang mata lain.
*Tataplah mata mereka, dan ber
Bicalah pada mereka.Pertahankan
Kontak mata.

Presentasi adl hubungan Insani,


Yaitu otak ke otak,hati ke hati
48
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

4. TELAPAK TANGAN
DI DEPAN
*Ketika Anda bergerak mendekati
seseorang, ulurkan telapak tangan
Anda scr terbuka ke dpn dg sudut
sekitar 45 derajat.
*Hampir spt gerakan Sri Paus saat
dia melambai pd kerumunan orang
banyak.

KEBERANIAN BERBICARA HRS DIBARENGI DG


KEARIFAN MENDENGAR. 49
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

Gunakan modalitas visual, auditori, dan


Kinestik dg memilih pola2 bahasa yang
Tercermin dalam setiap modalitas.
Catatan:
Visual; Lihatlah bgmn modalitas ini bisa
menajamkan citra presentasi Anda.
Auditori; Terdengar asyik bagi pendengar
Anda
Kinestik; kata2 anda merebut perhatian.

Jenius adl kemampuan mengubah yg


rumit 50
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

Bisikkan suatu poin penting dr presen-


tasi Anda.
Bisikan juga mengalihkan fokus,
Ditenga2 sebuah kalimat kecilkan suara
Anda menjadi sebuah bisikan.
Dan condongkon tubuh kedepan serta
riangkan wajah anda.

Bila diam adl Emas, Bisikan adl


Perak 51
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

Lebih cepat dp kata yang terucap,


Lebih ampuh dp sebuah LCD,
Jeda segera merebut Perhatian.
Tepat! Sbl anda menyampaikan poin
Penting.

Kita tdk hanya perlu mengetahui kapan berbicara


Ttp juga mengetahui kapan harus Jeda!. 52
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

• Ketika anda berjalan, lakukanlah dengan


Perlahan agar tidak menimbulkan gangguan,
Dan bergeraklah ibarat Ninja.

Sebab anda adalah fokus perhatian hadirin.

Orang biasanya lupa betapa cepatnya


Anda
Menyelesaikan pekerjaan- tetapi
Mereka Ingat 53
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

• “Oh saya tahu itu!. Ungkapan2 Bijak


mengembalikan Realitas pada fokusnya.
Mulailah;
-Kita semua dianugrahi bakat, bbrp dr kita
menyadari nya lebih awal dibandingka yang
lain.
-Agar Segalanya berubah, Saya harus berubah.
-Setiap Orang memerlukan waktu untuk
berfikir dan belajar.
Belajar
-Kita ibarat agar-agar.
dpt berbuat Ia mengikuti
lbh banyak,ketika maucetakanny
54
Fas.Kom.Rg.BPTPK.Gb.

• Pujian dpt menyemangati peserta,


Memberikan kegembiraan, dan men
dorong keinginan belajar sepanjang
Masa.
Selain tepuk tangan, pujian lakukan dg
Variasi dan kebaruan yang memikat.
Pujilah hasil presentasi, bahkan pujilah
mrk krn telah mengikuti Sesi ini.

Saya mengaitkan hampir seluruh kesuksesan

Saya dengan tampil bersungguh-sungg 55


Dampingfas.TOT.

 Memahami mengapa orang


bertanya:
 Untuk memperoleh informasi
tambahan atau penjelasan
 Memberi impresi kepada orang
lain
 Mencobai fasilitator
 Membantu fasilitator
 Memperpanjang waktu

56

Anda mungkin juga menyukai