• Kaji resiko jatuh pasien terhadap semua pasien anak yang masuk IGD dan IRNA dengan
menggunakan skrining resiko jatuh metode Humpty dumpty pada Lembar Asesmen Awal Pasien.
• Skrining Resiko Jatuh menghasilkan skor kategori pasien dalam Resiko Rendah dan Resiko Tinggi.
• Jika pasien memiliki skor resiko tinggi, berikan stiker berwarna kuning pada pasien dan pasangkan
papan penanda resiko jatuh
• Pada pasien resiko jatuh, maka lakukan intervensi sesuai tingkat resiko jatuh pasien yang ada dalam
lembar pencegahan pasein jatuh.
• Lakukan intervensi setiap 4 jam untuk pasein dengan resiko tinggi, dan setiap shift untuk pasien
dengan resiko rendah.
• Lakukan scoring ulang kepada pasien anak setiap 2 hari, bila ada perubahan kondisi dan perubahan
terapi, dan jika hasil scoring rendah dalam 2 kali pengukuran berturut-turut maka ubah kategori
pasien.
• Jika menemukan/melihat pasien jatuh maka :
• Segera lakukan hal-hal sebagai berikut:
• Angkat/bantu/amankan pasien kembali ke tempat tidur
• Lakukan pemeriksaan Airway Breating Circulating (ABC) Lakukan penanganan segera
untuk keadaan gawat darurat
• Amankan tempat kejadian (keringkan lantai bila basah)
• Lapor ke DPJP atau dokter jaga dan ikuti tatalaksana
• yang diberikan dokter.
• Sedapat mungkin pindahkan pasien ke kamar yang lebih dekat dengan pos perawat
(nurse station)
• Kaji ulang skor resiko pasien jatuh dan tentukan intervensi dan pemilihan alat
pengaman yang sesuai
• Pantau keadaan pasien setelah jatuh dengan interval sesuai petunjuk DPJP
atau dokterjaga:
• Nilai tingkat kondisi umum pasien
• Periksa tanda vital
• Evaluasi pedarahan jika terjadi luka
• Komukasikan kepada keluarga pasien mengenai
• Keadaan umum pasien
• Tindakan yang sudah dan akan dilakukan
• Keluarga diminta segera melaporkan ke perawat jika menjumpai keadaan
yang mengkhawatirkan seperti: kesadaran menurun atau pasien
kesakitan.
• Laporkan kejadian sesuai dengan pedoman pelaporan insiden keselamatan
pasien
• Lakukan pengkajian ulang skor resiko Pasien Jatuh pada saat
• Setelah pasien mengalami perubahan kondisi
• Setelah pasien mengalami perubahan terapi
• Dan setiap 2 hari sekali bagi semua pasien
PROSEDUR PEMASANGAN FIKSASI PASIEN
GELISAH
• Lakukan informed consent sebelum tindakan dilakukan dan jelaskan kepada pasien/keluarga
tentang tindakan fiksasi pada anggota tangan dan kaki.
• Fiksasi harus dilakukan oleh beberapa orang, minimal 2 orang dengan alasan untuk menjaga
keseimbangan dan menjaga keselamatan pasien.
• Posisikan pasien dengan terlentang/ berbaring tanpa menciderainya.
• Lakukan fiksasi dengan mengikat kedua tangan dan kedua kaki dengan menggunakan kain
panel yang lembut dan tidak menciderainya.
• Ikatan hendaknya tidak menyakiti atau harus sering dicek oleh petugas untuk keamanan dan
kenyamanan pasien.
• Penting sekali jangan sampai ekstrimitas terkilir atau kulit lecet.
• Lakukan penggantian fiksasi tiap 2 jam tangan yang diatas dipindah kebawah sebaliknya
tangan yang difiksasi dari
• bawah dipindah keatas.
• Penuhi kebutuhan pasien berupa makan/minum, toileting, kebersihan diri dan rasa nyaman.
• Bila pasien sudah mulai tenang fiksasi dilepas secara bertahap (bagian kaki terlebih dahulu
baru tangannya)..