Dosen Pengampu :
Oleh :
Zahratul Jannah
193110200
1B
2019/2020
A. Kegiatan yang dilaksanakan :
1. Fasilitas pelayanan kesehatan menerapkan proses asesmen awal risiko pasien
jatuh dan melakukan asesmen ulang terhadap pasien bila diindikasikan terjadi
perubahan kondisi atau pengobatan.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang
pada hasil asesmen dianggap berisiko.
D. Risiko potensial :
1. Penglihatan yang buruk atau tidak baik/ tidak jelas (Poor vision).
2. Sepatu impor atau sepatu lokal yang tidak cocok (United shoes/improper shoe fit).
3. Lantai yang licin (Spills on the floor).
4. Terlalu banyak furniture (Too much forniture).
5. Medan tidak merata (Uneven terrain).
6. Hidrasi yang kurang (Poor hydration).
3) Intervensi :
Intervensi Jatuh Standar Risiko Rendah :
a) Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga; b) Atur posisi tempat tidur
rendan dan dalam kondisi terkunci; c) Tempatan pengaman di tempat tidur
dengan 2 atau 4 sisi pengaman; d) Pakaikan kaus kaki atau alas kaki yang
tidak licin untuk pasien; e) Lakukan penilaian kemampuan untuk ke kamar
mandi/toilet dan berikan bantuan jika diperlukan (barthel indeks); f)
Tempatkan pasien di dekat nursestation; g) Lingkungan harus bebas dari
kondisi yang mengandung risiko; h) Memberikan penjelasan pada pasien dan
keluarga; i) Berikan edukasi pada pasien dan keluarga; j) Lakukan penilaian
ulang bila ada perubahan kondisi dan/atau pengobatan.
Intervensi Jatuh Standar Risiko Tinggi :
a) Pasang pitakuning atau klip risiko jatuh pada pasien; b) Pasang tanda
peringatan risiko jatuh kuning pada tempat tidur pasien; c) Lakukan penilaian
ulang tiap shift; d) Tempatkan pasien di dekat nursestation; e) Temani pasien
saat mobilisasi, atau libatkan keluarga untuk mendampingi pasien; f) Libatkan
keluarga dalam membantu pasien melakukan aktivitas sehari-hari; g) Gunakan
tempat tidur yang sesuai dengan tingkat perkembangan pasien; h) Atur
ketinggian tempat tidur sesuai perkembangan pasien, sebaiknya cukup rendah;
i) Pastikan handrail kokoh dan mudah dijangkau oleh pasien.
e) Perubahan Kondisi/Pengobatan yang dapat mempengaruhi Penilaian Jatuh
1) Penurunan kesadaran.
2) Pasien pasca jatuh.
3) Penambahan obat-obat: Hipnotik, Barbiturat, Fenotiazin, Psikotropik,
AntiDepresan, Diuretik, Narkotik, Vasodilator, Antiaritmia, Antihipertensi,
Obat Hipoglikemik, Antiparkinsonian, Vestibular Supresan, Antikonvulsan,
Sedatif, Analgesik, dan Obat Tetes Mata.
CONTOH SOAL :
2. Seorang perempuan usia 60 tahun keadaan umum lemah, kesadaran gelisah, mendapat
obat diuretic, terpasang dauer catheter warna urin kuning jernih. Untuk menghindari
resiko jatuh perawat melakukan tindakan pengurangan resiko jatuh. Apakah tindakan
keperawatan yang paling tepat? A. MEMASANG RELL SIDE
a. Memasang rell side
b. Rendahkan tempat tidur
c. Pasien ditunggu keluarga
d. Pasien diantar ke kamar mandi
e. Tinggikan tempat tidur
5. Seorang perempuan usia 64 tahun keadaan umum lemah, mendapat obat diuretic,
terpasang dauer catheter warna urin kuning jernih. Anda akan memeriksa risiko jatuh
pada pasien tersebut. Yang manakah skala penilaian resiko jatuh yang akan Anda
gunakan? D. SKALA PENILAIAN RISIKO JATUH GERIATRIC
a. Morse Fall Scale (MFS)
b. Humpty Dumpty Fall Scale (HDFS)
c. Get up and go test
d. Skala penilaian risiko jatuh geriatric
e. Semua skala penilaian bisa digunakan
Sumber Referensi :
Tutiany, dkk. 2017. Bahan Ajar Keperawatan : Manajemen Keselamatan Pasien. Jakarta :
Pusdik SDM Kesehatan.