• Resiko jatuh dapat dicegah, namun mencegah resiko jatuh bukan berarti pasien harus membatasi mobilitas dan aktivitasnya (contohnya berjalan, mandi, BAB, BAK, dsb) dan mengharuskan pasien untuk berada di tempat tidur saja • 1. Mampu melakukan pengkajian (penilaian = assessment) sedini mungkin risiko jatuh pasien, dan melakukan pengkajian ulang jika diindikasikan demikian, misalnya jika terjadi perubahan kondisi, atau mendapatkan obat yang bisa meningkatkan risiko jatuh si pasien. • 2. Pada pasien yang diidentifikasi memiliki risiko jatuh, maka dinilai apakah perlu dilakukan intervensi atau tidak, jika seandainya perlu, maka ada prosedur untuk hal tersebut yang dikenal sebagai pencegahan jatuh pada pasien. • 3. Saat intervensi atau prosedur tersebut dilakukan, maka perlu dilakukan pengawasan, tentu saja juga melalui pendokumentasian; apakah cara yang dilakukan berhasil, dan apakah cukup efektif. • Sebagai upaya pengurangan risiko jatuh dan cidera yang ditimbulkan akibat jatuh maka RS menetapkan langkah-langkah sebagai berikut: •Mengenali faktor resiko jatuh dan melakukan penilaian risiko melalui pengkajian awal dan pengkajian ulang • • Melakukan intervensi pencegahan reisiko jatuh •Memonitor resiko jatuh Penilaian resiko jatuh menggunakan skala Morse untuk pasien dewasa dan skala Humpty Dumpty untuk pasien anak - anak. Penilaian meliputi berbagai aspek seperti riwayat jatuh, menggunaan alat bantu jalan, kebiasaan berjalan, kebiasaan berkemih, penyakit dan obat yang dikonsumsi, dan lain - lain. • Hal-hal berikut dapat dilakukan keluarga untuk mengurangi resiko jatuh selama perawatan :
• Meminta bantuan bila akan ke kamar kecil/kamar mandi.
• Selalu ada penunggu pasien dan penunggu memastikan bahwa pembatas tempat tidur terpasang. • Pastikan tempat tidur pada posisi terendah bila tidak diperlukan posisi tertentu. • Pastikan keperluan dan alat yang dibutuhkan pasien, termasuk bel panggilan perawat, mudah di raih/diambil. • Pastikan lantai disekitar pasien kering dan tidak licin. • Pastikan alat bantu berjalan didekat pasien dan mudah diraih. • Bila ragu-ragu , hubungi dan tanyakan kepada petugas kesehatan. • Yang Harus Diperhatikan • a. Usia • b. Riwayat Jatuh • c. Aktivitas ( ADL ) • d. Defisit (Penglihatan, pendengaran ) • e. Kognitif • f. Pola BAB dab BAK • g. Mobilitas /motorik • h. Pengobatan : • - Antihipertensi • - Hiploglikemik • - Antidepresan • - Neurotropik • - Sedatif, Diuretik • - Laxative • Menyediakan pegangan tangan yang kokoh di kamar mandi, kamar dan lorong. • Posisikan sandaran tempat tidur rumah sakit di posisi rendah ketika pasien sedang beristirahat, dan posisikan sandaran tempat tidur yang nyaman ketika pasien tidak tidur. • Posisikan rem tempat tidur terkunci pada saat berada di bangsal rumah sakit. • Menjaga roda kursi roda di posisi terkunci ketika stasioner. • Gunakan alas kaki yang nyaman, baik, dan tepat pada pasien. • Gunakan lampu malam hari atau pencahayaan tambahan. • Kondisikan permukaan lantai bersih dan kering. Bersihkan semua tumpahan. • Kondisikan daerah perawatan pasien rapi. • Ikuti praktek yang aman ketika membantu pasien pada saat akan ke tempat tidur dan meninggalkan tempat tidur.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis