Tatalaksana Pajanan
Tatalaksana Pajanan
●
Pajanan pada selaput mukosa
risiko penularan infeksi ●
Pajanan melalui kulit yang luka
Bahan pajanan yg ●
Darah
Cairan bercampur darah yang kasat mata
memberikan risiko
●
●
Cairan yang potensial terinfeksi: semen, cairan vagina, cairan serebrospinal, cairan
sinovial, cairan pleura, cairan peritoneal, cairan perikardial, cairan amnion
penularan infeksi
sumber pajanan
Untuk sumber yang tidak diketahui, pertimbangkan adanya faktor risiko yang tinggi atas ketiga infeksi di
●
atas
Kerentanan orang ●
●
Pernahkan mendapat vaksinasi Hepatitis B.
Status serologi terhadap HBV (titer Anti HBs ) bila pernah mendapatkan vaksin.
Pemeriksaan Anti HCV (untuk hepatitis C)
yang terpajan
●
●
Anti HIV (untuk infeksi HIV)
Kapankah PPP HIV
diberikan?
Tatalaksana Klinis PPP HIV Pada Kasus
Kecelakaan Kerja
• Menetapkan apakah korban memenuhi syarat
untuk PPP HIV.
• Memastikan bahwa korban tidak menderita infeksi
HIV dengan melakukan tes HIV terlebih dahulu.
• Memberikan informasi singkat mengenai HIV untuk
mendapatkan persetujuan (informed consent).
• Pemberian obat-obat untuk PPP HIV.
• Melaksanakan evaluasi laboratorium.
• Menjamin pencatatan.
• Memberikan follow-up dan dukungan.
Menetapkan apakah korban memenuhi
syarat untuk PPP HIV
• Waktu terpajan PPP diberikan secepat mungkin
setelah pajanan, dalam 4 jam pertama. Tidak diberikan
>72 jam setelah pajanan.
• Status HIV orang terpajan jika orang yang terpajan
sudah terinfeksi HIV sebelumnya, PPP tidak diberikan.
• Jenis dan risiko pajanan jenis pajanan dikaji lebih rinci
untuk menentukan risiko penularan (menggunakan
algoritma penilaian risiko).
• Status HIV sumber pajanan jika sumber pajanan HIV
(-), PPP jangan diberikan.
• Jika memenuhi syarat untuk pemberian
PPP HIV rujuk ke klinik Flamboyan
RSUD Cilegon atau ke SpPD (mana yang
lebih dahulu)
Profilaksis Pasca Pajanan (PPP) untuk
Hepatitis B
• Sebelum memberi obat PPP untuk
hepatitis B, perlu dikaji keadaan berikut:
– Pernahkah mendapat vaksinasi hepatitis B
– Lakukan pemeriksaan HBsAg
– Lakukan pemeriksaan anti HBs jika pernah
mendapat vaksin
• Diberikan sesegera mungkin, terbaik
dalam 24 jam pertama.
Tindak Lanjut
• Tes HIV diulang 3-6 bulan setelah pajanan
• Pemantauan petugas yang terpajan
dilakukan oleh K3RS
Kesimpulan
• Jika ada petugas yang tertusuk jarum atau
terkena pajanan sudah melakukan
pertolongan pertama dan melapor
datang ke IGD diperiksa & dilakukan
pemeriksaan laboratorium (anti-HIV dan
HBsAg) lengkapi formulir pelaporan
(formulir B) rujuk ke Sp.PD atau klinik
VCT Flamboyan RSUD Cilegon (sertakan
surat pengantarnya).