Anda di halaman 1dari 13

Garis dan sudut

Disusun oleh
Hana Kristina Pintubatu
Pendidikan Matematika 2A
1. PENGERTIAN TITIK, GARIS, SINAR GARIS DAN RUAS GARIS
Dalam geometri, titik, garis dan bidang merupakan pengertian pangkal. Maksudnya, titik, garis dan bidang
diterima sebagai istilah yang tidak didefinisikan dan dipandang sebagai hal yang diterima saja oleh akal sehat.
1. Titik
Titik dapat digambarkan dengan menggunakan tanda noktah ( . ). Sebuah titik dinotasikan atau diberi nama
dengan huruf kapital, misalkan titik A, titik B, titik C, dan sebagainya
• A
Gambar 1. Representasi titik A

2. Garis
Garis dapat direpresentasikan sebagai kumpulan titik-titik. Garis tidak berujung dan tidak berpangkal yang berarti
garis dapat diperpanjang pada kedua arahnya. Sebuah garis dapat dinotasikan dengan huruf kecil, misalkan garis k,
garis l, garis m, garis n, dan sebagainya
3. Sinar Garis
Sinar garis adalah garis yang berpangkal tetapi tidak berujung.

Gambar 3. Representasi sinar garis OA


Gambar di atas merupakan sinar garis OA yang dapat dinotasikan OA, dengan O sebagai titik pangkal
4. Ruas Garis
Ruas garis adalah garis yang berpangkal dan berujung.

Gambar 4. Representasi ruas garis


Gambar di atas merupakan ruas garis AB yang dapat dinotasikan

2. Kedudukan Dua Garis


Hubungan dua garis bergantung pada dimensi yang dibicarakan. Hubungan dua garis dalam
dimensi dua (bidang datar) akan berbeda hubungannya di dimensi tiga (ruang).
Berikut ini hubungan dua garis di bidang datar, yaitu jika kedua garis terletak pada bidang yang
sama.

Gambar 2.1 Gambar Dua Garis Terletak Pada Bidang α


Keterangan :
 Garis h dan g merupakan dua garis yang saling berpotongan di titik T.
 Garis h dan g membentuk 4 (empat) sinar garis yang bersekutu pada satu titik awal, yaitu titik T.
Hubungan dua garis pada ruang macamnya hampir sama dengan hubungan pada bidang datar,
kecuali ditambah satu hubungan lagi yang disebut hubungan 2 garis yang saling bersilangan. Dua garis
dikatakan bersilangan, jika kedua garis tidak memiliki titik persekutuan dan tidak sejajar.Secara lebih
ringkas, dua garis dikatakan bersilangan jika kedua garis tidak terletak pada satu bidang datar.
Contoh sederhana pada kubus ABCD.EFGH. Garis yang memuat rusuk AB bersilangan dengan garis
yang memuat rusuk FG.
Gambar 2.2 Ruas garis pada kubus
3. Titik Tengah Ruas Garis dan Bisektor
Terkait dengan ruas garis, terdapat beberapa konsep di bawah ini.
a. Titik tengah suatu ruas garis adalah suatu titik yang memisahkan/membagi ruas garis tersebut menjadi
dua ruas garis yang sama ukurannya (kongruen).

T titik tengah
b. Bisektor dari suatu ruas garis adalah garis yang memisahkan/membagi ruas garis tersebut menjadi
dua ruas garis yang sama ukurannya (kongruen)

T titik tengah dan M bisektor


4. Pengertian Sudut dan Macamnya
a. Pengertian Sudut
Sudut dapat didefinisikan bermacam-macam. Sudut dapat didefinisikan sebagai bangun geometri
yang dibentuk oleh dua sinar dengan titik pangkal yang berimpit. Definisi ini bersifat statis. Besar sudut
yang diperhatikan adalah besar sudut terkecil yang terbentuk.

Gambar 4.1 Sudut yang terbentuk oleh dua sinar garis


Suatu sudut terbentuk dari perpotongan dua sinar garis yang berpotongan tepat di satu titik,
sehingga titik potongnya disebut dengan titik sudut.
Nama suatu sudut dapat berupa simbol α, β, dll, atau berdasarkan titik titik yang melalui garis yang
berpotongan tersebut. Biasanya, satuan sudut dinyatakan dalam dua jenis, yaitu derajat dan radian.
b. Macam Sudut
Dengan memperhatikan besar putaran yang terbentuk dari awal sampai satu putaran penuh,
sudut dapat diklasifikasikan/didefinisikan sebagai berikut.
Tabel 2.2 Macam-macam sudut

No. Gambar Keterangan


1.
• Sudut lancip, bes a rnya kurang da ri
s eperempat putaran penuh.
• Atau ukura n s udut lancip s ebes a r
antara 0 dan 90

2.
• Sudut s iku- s iku, bes arnya
s eperem pat putaran penuh
• Atau ukuran s udut s iku- s iku s ebes ar
90
No. Gambar Keterangan
3.
• Sudut tumpul, bes arnya lebih dari
s eperempat putaran, kurang dari
s etengah putaran.
• Atau ukuran s udut tumpul s ebes ar
antara 90 dan 180
4.
• Sudut lurus , bes arnya s etengah
putaran penuh
• Atau ukuran s udut lurus s ebes ar
180

5.
• Sudut refleks , bes arnya lebih dari
s etengah putaran, kurang dari s atu
putaran penuh.
• Atau ukuran s udut refleks i s ebes ar
antara
180 dan 360

6.
• Sudut pe nuh, bes arnya s atu putaran
penuh.
• Atau ukuran s udut s atu putaran
penuh s ebes ar 360
c. Bisektor Sudut (garis bagi)
  Bisektor sudut (garis bagi) adalah sinar garis yang titik pangkalnya berimpit dengan titik sudut
tersebut dan dengan masing-masing sisi sudut tersebut membentuk dua sudut yang kongruen

Sinar OC pada gambar di atas merupakan bisektor sudut AOB.


d. Relasi Dua Sudut
Dengan memperhatikan dua sudut yang terbentuk dari dua garis atau lebih di satu titik pusat,
maka, dua sudut tersbut dapat diklasifikasikan/didefinisikan sebagai berikut
Tabel. Macam-macam sudut
No. Gambar Keterangan

Sudut a° dan b° merupa kan dua s udut


yang terbentuk dari s atu titik s udut dan
1.
s alah s atu kakinya be rs ekutu pa da
garis l, dan ka ki- ka ki lainnya berada di
garis k da n m .

Sudut c° dan d° merupa kan dua s udut


yang terbentuk oleh pe rpotongan garis
2. k dan l di titik T, dima na ma s ing-
ma s ing kedua s udut ter s ebut tidak
me miliki kaki s udut yang s ama .

Sudut e° dan f ° merupakan dua s udut


yang s a ling ber penyiku
3.
(berkom plem e n), dimana jumla h bes ar
e° dan f ° s ama de ngan 90°.

Sudut g° dan h° merupa kan dua s udut


4. yang s a ling ber pelurus (bers uplem en),
dimana jumlah bes ar g° dan h° s ama
dengan 180°.
e. Hubungan Sudut-sudut pada Dua Garis Sejajar
Dengan memperhatikan suatu garis yang memototong pada dua garis yang saling sejajar, maka
sudut-sudut tersbut dapat diklasifikasikan/didefinisikan sebagai berikut
Tabel. Hubungan sudut-sudut pada dua garis sejajar
No. Gambar Keterangan
Titik- titik K, L, M, dan N merupakan titik-
titik interior garis k dan l atau titik- titik
1.
yang berada di daerah dalam garis k dan l

No. Gambar Keterangan

Titik- titik O, P, Q, R, dan S merupakan


titik- titik e ks terior garis k dan l ata u titik-
2.
titik yang berada di daerah luar garis k
dan l

1. Garis m memotong garis k dan l


2. Titik- titik K dan L dengan titik- titik M
3. dan N merupakan titik- titik yang s aling
bers ebrangan di daerah interior garis k
dan l
1. Garis m memotong garis k dan l
2. Titik- titik O dan P dengan titik S
merupa kan titik- titik yang s aling
bers eberangan di daerah eks terior
4. garis k dan l
3. Begitu juga titik r dengan titik q
merupa kan dua titik yang s aling
bers ebrangan di daerah eks terior garis
k dan l

1. Garis m memotong garis k dan l, maka


garis m dinamakan garis trans vers al k
dan l.
2. Garis m tr ans ve rs al terhadap garis k
dan l, maka terbentuk s udut 1, 2, 3,4, 5,
6, 7, dan 8.

Nama Sudut
Sudut- s udut luar 1, 2, 7 , 8
5.
Sudut- s udut dalam 3, 4, 5, 6
Sudut dalam
3dan5, 4dan6
bers eberangan
Sudut luar
1dan7 , 2dan8
bers eberangan
Sudut dalam 3dan6 , 4dan5
s epihak
Sudut luar s epihak 1 dan 8,2 dan7
Sudut- s udut 1dan5, 2dan6
s ehadap 3dan7 ,4dan8
Sekian
Dan
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai