Link:
1. Therapeutics and COVID-19: living guideline (who.int)
2. COVID-19 Clinical management: living guidance (who.int)
3. WHO Living guideline: Drugs to prevent COVID-19
WHO Living Guideline: Therapeutics and
COVID-19
Rekomendasi
• Pasien COVID-19 ringan dan sedang tidak
direkomendasikan untuk mendapatkan antibiotik
sebagai terapi maupun sebagai profilaksis
• Antibiotik dapat diberikan jika ada kecurigaan
adanya infeksi bakteri
• Pemberian hydroxychloroquine,
lopinavir/ritonavir, dan remdesivir tidak
direkomendasikan untuk semua derajat penyakit
Link:
1. Therapeutics and COVID-19: living guideline (who.int)
2. COVID-19 Clinical management: living guidance (who.int)
3. WHO Living guideline: Drugs to prevent COVID-19
WHO Living Guideline: Therapeutics and
COVID-19
Rekomendasi
• Penggunaan ivermectin pada pasien
COVID-19 tidak direkomendasikan
pada setiap derajat penyakit kecuali
pada konteks uji klinik
• Rekomendasi ini dibuat karena masih
sangat sedikitnya bukti ilmiah yang
tersedia sehingga penelitian lebih
lanjut diperlukan untuk
mempertimbangkan risiko dan
keuntungannya.
Link:
1. Therapeutics and COVID-19: living guideline (who.int)
2. COVID-19 Clinical management: living guidance (who.int)
3. WHO Living guideline: Drugs to prevent COVID-19
WHO Living Guideline: Therapeutics and
COVID-19
Rekomendasi
• Penggunaan penghambat reseptor
IL-6 (tocilizumab dan sarilumab)
direkomendasikan pada pasien
COVID-19 derajat berat dan kritis.
• Penggunaan kombinasi
kortikosteroid dan penghambat
reseptor IL-6 direkomendasikan
pada pasien COVID-19 derajat
berat.
Link:
1. Therapeutics and COVID-19: living guideline (who.int)
2. COVID-19 Clinical management: living guidance (who.int)
3. WHO Living guideline: Drugs to prevent COVID-19
Perubahan Tata Laksana Terapi COVID-19 Terbaru Sesuai Usulan Organisasi Profesi
Lama Baru
Sumber: Buku Protokol Tata Laksana COVID-19 Kemenkes, Revisi Protokol Tata Laksana COVID-19 dari 5 Organisasi Profesi
Tatalaksana Farmakologis COVID-19 Tanpa
Gejala
Obat-obat
Vitamin C Vitamin D Komorbid
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. REVISI PROTOKOL TATALAKSANA COVID ‐19. Jakarta; Panduan 5 Organisasi
Tatalaksana Farmakologis COVID-19 Gejala Ringan
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. REVISI PROTOKOL TATALAKSANA COVID ‐19. Jakarta; Panduan 5 Organisasi
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-19: Gejala
Sedang (Farmakologi)
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19:
GEJALA BERAT/KRITIS (FARMAKOLOGI)
• Vit C
Favipiravir 3x200-400mg dalam 100cc NaCl 0.9% habis dalam 1 jam IV
Hari 1: Loading dose 2x1600mg • Vit B1 1 amp/24 jam IV
Hari 2-5: 2x600mg • Vit D 1000-5000 IU/hari
• Antikoagulan LMWH/UFH sesuai pertimbangan DPJP
ATAU
• Dexametason 6 mg/24 jam IV (10 hari)
Remdesivir • Anti interleukin-6 (IL-6): Tocilizumab 400-
200mg IV drip (hari I) 800mg
1x100mg IV drip
(hari ke 2-5 ATAU ke 2-10)
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 4. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Kortikosteroid Sistemik
• Hiperinflamasi berperan dalam kejadian COVID-19 derajat berat dan kritis karena dapat
menyebabkan kerusakan organ. Kortikosteroid memiliki efek antiinflamasi untuk
mencegah kerusakan lanjut.
• Kortikosteroid sistemik menurunkan laju mortalitas 28 hari sebesar 8,7% pada pasien
COVID-19 kritis dan 6,7% pada pasien COVID-19 derajat berat (moderate certainty
evidence)
• Dosis per hari: deksametason 6 mg atau ekivalennya
• Hidrokortison 150 mg atau
• 40 mg prednison atau
• 32 mg metilprednisolon
• Benefits > harms. Efek samping yang dapat timbul: hiperglikemia atau hypernatremia
• Untuk pasien COVID-19 bukan derajat berat atau kritis, manfaat kortikosteroid kurang
bermakna, penggunaannya tidak direkomendasikan
1. WHO. Therapeutics and COVID-19 living guideline. 2021 Jul 6 [cited 2021 Aug 27].
2. Mattos-Silva P, Felix NS, Silva PL, Robba C, Battaglini D, Pelosi P, et al. Pros and cons of corticosteroid therapy for COVID-19 patients. Respir Physiol Neurobiol. 2020 Sep;280:103492.
3. The RECOVERY Collaborative Group. Dexamethasone in hospitalized patients with Covid-19 – preliminary report. N Engl J Med. 2020 Jul 17:NEJMoa2021436.
Anti IL-6 (Tocilizumab, Sarilumab)
• Cytokine release syndrome (CRS) berperan penting dalam patogenesis COVID-19
• IL-6 adalah salah satu sitokin proinflamasi yang berperan besar dalam kejadian CRS
• Tocilizumab adalah antibodi monoklonal yang menghambat reseptor IL-6, baik yang ada
di membran (membrane-bound IL-6 receptor/mIL-6R) atau dalam bentuk terlarut (soluble
IL-6 receptor/sIL-6R)
• Obat diberikan secara intravena, dikombinasikan dengan kortikosteroid sistemik
• Menurunkan mortalitas dan kebutuhan ventilasi mekanik (high certainty evidence)
• Menurunkan durasi penggunaan ventilasi mekanik dan lama rawat (low certainty
evidence)
1. WHO. Therapeutics and COVID-19 living guideline. 2021 Jul 6 [cited 2021 Aug 27].
2. Lan SH, Lai CC, Huang HT, Chang SP, Lu LC, Hsueh PR. Tocilizumab for severe COVID-19: a systematic review and meta-analysis. Int J Antimicrob Agents. 2020 Sep;56(3):106103.
3. Xu X, Han M, Li T, Sun W, Wang D, Fu B, et al. Effective treatment of severe COVID-19 patients with tocilizumab. Proc Natl Acad Sci U S A. 2020 May 19;117(20):10970-5.
Beberapa Obat Lainnya
Oseltamivir • Hanya diberikan pada pasien yang diduga terinfeksi virus influenza
Antibiotik
• Penggunaan berlebihan potensi peningkatan resistensi
• Rekomendasi WHO: hanya pada kasus COVID-19 berat dan tidak dianjurkan pada kasus ringan
Ivermectin
• Memiliki potensi antiviral secara in vitro, namun hasil uji klinis tidak konsisten
• Tidak direkomendasikan untuk pasien COVID-19 kecuali dalam uji klinis
N-asetilsistein
• Memiliki sifat antioksidan sebagai precursor sinstesis glutation
• Masih dalam uji klinis, dosisng 1200mg/hari oral atau intravena
Antibodi
Monoklonal • Pemakaian dalam rangka uji klinis
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. REVISI PROTOKOL TATALAKSANA COVID ‐19. Jakarta; Panduan 5 Organisasi
Antibody Monoclonal (1)
• Antibodi monoclonal/ monoclonal antibody (mAb) merupaan
suatu produk biologi berupa immunoglubolin yang dapat
mengikat suatu suatu substansi tertentu secara spesifik.
• Ada 150 mAb yang sedang dikembangkan dalam tahap pre-
klnik
• 20 diantaranya sedang menjalani uji klnik
• 12 mAb tersebut memeiliki target pada spike protein SARS-
CoV-2
• Pada Oktober 2020, Presiden Donald Trump menerima mAb
REGN-COV2 sebagai terapi COVID-19.
• Pada 21 November 2020, Regeneron telah menerima
Emergency Use Authorization dari FDA Amerika Serikat
untuk digunakan dalam pengobatan COVID-19 kasus ringan
dan berat.
1. Saif LJ, Burton D, Saphire EO, Scangos G, Giorgiou G, Gerngross T, et al. COVID-19 antibodies on trial. Nature Biotechnology. 2020 Nov:(38);1241-52.
2. Katz P. Regeneron gets FDA approval for antibody cocktail to fight Covid-19 [Internet]. Westfair Communications. 2020 [cited 24 November 2020]. Available from:
https://westfaironline.com/130474/regeneron-gets-fda-approval-for-antibody-cocktail-to-fight-covid-19/
Antibody Monoclonal (2): Tocilizumab vs
Regeneron monoclonal Antibody Combination
Regeneron monoclonal Antibody
Tocilicumab (TCZ) Combination
• Tocilizumab merupakan antibodi monoclonal yang • Regeneron monoclonal antibody combination
telah terhumanisasi yang spesifik sebagai merupakan antibodi monoklonal kombinasi
antagonis reseptor IL-6. (casirivimab 4g with imdevimab 4g).
• TCZ pertama kali dipakai pada tahun 2000 untuk
pengobatan penyakit autoimun seperti Refractory • Kedua mAb ini dirancang menyerupai antibodi
Rheumatoid Arthritis and Systemic Juvenile yang terbentuk setelah pasien COVID-19 sembuh.
Idiopathic Arthritis (sJIA). • Mekanisme kerja: mAb tersebut akan memblok
• Pada tahun 2017, TCZ disetujui FDA menjadi spike protein SARS-CoV-2 sehingga mencegah
terapi pada kondisi cytokine release syndrome terjadinya infeksi
(CRS) yang diinduksi oleh chimeric antigen
receptor T cell (CAR-T). • Hasil Pre-klinik: menghambat jumlah virus yang
berkaitan dengan kerusakan paru pada hewan
COVID-19 Treatment Guidelines Panel. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Treatment uji.
Regeneron's REGN-COV2 Antibody Cocktail Reduced Viral Levels and Improved
Guidelines. National Institutes of Health. Available at Symptoms in Non-Hospitalized COVID-19 Patients | Regeneron Pharmaceuticals Inc.
https://www.covid19treatmentguidelines.nih.gov/ [Internet]. Regeneron Pharmaceuticals Inc. 2020 [cited 24 November 2020]. Available
Cortegiani A, et.al. Rationale and evidence on the use of tocilizumab in COVID-19: a from: https://investor.regeneron.com/news-releases/news-release-details/regenerons-
systematic review. Pulmonol. 2020. https://doi.org/10.1016./j.pulmoe.2020.07.003 regn-cov2-antibody-cocktail-reduced-viral-levels-and/
Platform randomized trial of Interventions against
COVID-19 in older peoPLE (PRINCIPLE Trial)
• Desain: Platform trial/ Multi-Arm Multi-Stage
(MAMS) trial untuk pasien COVID-19 yang sedang
menjalani isolasi mandiri.
• Negara: Inggris