Anda di halaman 1dari 34

RESIKO BUNUH DIRI

Rika Sarfika, S.Kep., Ns., M.Kep


Fakultas Keperawatan Universitas
Andalas
Prevalensi
 > 50 % berhubungan dengan episode depresi
 WHO 2003 : 1 juta/tahun
 40 detik : 1 org bunuh diri
 Laki-laki > wanita  3 : 1
 Wanita 4x lebih sering dibanding laki
Pendahuluan
 Bunuh diri mrpk masalah kesehatan masyarakat
yang harus diwaspadai saat ini.
 Bunuh diri sebenarnya bisa dihindari, karena tanda-
tanda bunuh diri biasanya akan terlihat oleh orang
lain.
 Perilaku bunuh diri Keperawatan Jiwa
klien bunuh diri biasanya disertai dgn adanya
riwayat gangguan kesehatan mental.
Pendahuluan
 Bunuh diri tidak diidentikkan secara sinonim dgn
gangguan mental tapi banyak penelitian yang
menyebutkan bahwa 90% dari korban bunuh diri
memenuhi kriteria minimal satu dari gangguan jiwa
pada saat kematiannya.
 Bunuh diri banyak muncul pada situasi gangguan
kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan
bipolar, schizofrenia, penyalahgunaan alkohol dan
zat, gangguan kepribadian borderline dan antisosial,
gangguan panik.
THINK ABOUT ...
Apa itu Bunuh Diri ????
Pengertian
 Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar
dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri
kehidupannya.

 Bunuh diri mrpk tindakan merusak diri dengan


tujuan untuk mengakhiri hidupnya
RENTANG RESPON PROTEKSI DIRI

RESPON ADAPTIF RESPON MALADAPTIF

Self- Growth- Indirect self- Self-injury Suicide


enhancement promoting destructive
risk-taking behavior
Respon Adaptif Perlindungan Diri

 Self enhancement (pengembangan diri):


menyayangi kehidupan diri; berusaha selalu
meningkatkan kualitas diri.
 Growth-promoting risk taking: berani mengambil
risiko untuk meningkatkan perkembangan diri.
Respon Maladaptif
 Indirect self-destructive behavior: perilaku merusak diri tdk
langsung; aktivitas yg dapat mengancam kesejahteraan fisik
dan berpotensi mengakibatkan kematian; individu tak
menyadari/menyangkal bahaya aktivitas tersebut.
 Self injury: mencederai diri; tak bermaksud bunuh diri tetapi
perilakunya bisa mengancam jiwa.
 Suicide/bunuh diri: perilaku yg disengaja menimbulkan
kematian diri; individu sadar bahkan menginginkan kematian
Jenis Perilaku Bunuh Diri

 Ancaman bunuh diri (suicide threats)


 Usaha bunuh diri (suicide attempts)
 Isyarat bunuh diri (suicide gesture)
 Completed Suicide
Proses Keperawatan Perilaku
Merusak Diri

Pengkajian
• Perilaku
• F. predisposisi
• Stresor presipitasi
• Penilaian stresor
Implementasi/ • Mekanisme Koping
Dx Keperawatan
evaluasi
• Risiko mutilasi diri
• Perlindungan • Ketidakpatuhan
• Kontrak keamanan • Risiko perilaku kekerasan
• Meningkatkan harga diri
• Mobilisasi duk sosial

Perencanaan
• Pendidikan kesehatan
• Pencegahan bunuh diri
Perilaku Ketidakpatuhan

 Sadar alasan tdk patuh


 Meminimalisasi keseriusan
masalah
 Penyakit kronik dg periode
asymptomatic
 Sering berganti petugas
kesehatan
 Mencari mukzizat kesembuhan
 Rasa bersalah yg mengganggu
asuhan yg seperti biasa
 Memperhatikan kendali
Perilaku mencederai diri
 Nama lain: self abuse, self-directed agression, self-harm, self-inflicted
injury, self mutilation.
 Melukai diri
 Tanpa bantuan orang lain
 Perlukaan cukup berat menimbulkan perlukaan jaringan
 Bentuk:
 Memotong/membakar kulit
 Membenturkan kepala
 Mengkorek-korek luka
 Menggigit jari
 Populasi:
 Mental retardation
 Psien psikotik
 Narapidana
 Gangguan kepribadian
Perilaku Bunuh Diri
 Ancaman Bunuh diri:
 Peringatan verbal atau non verbal untuk bunuh diri
 Usaha bunuh diri; kalau tidak dicegah bisa menimbulkan
kematian:
 Menggantung diri
 Minum racun serangga
 Menembak diri
 Terjun dari ketinggian
 Menabrakkan diri ke kendaraan
 Memotong urat nadi
 Completed suicide: meninggal karena bunuh diri
DISCUSS ...

Apa yang menyebabkan seseorang bisa


memiliki keinginan bunuh diri atau
ingi melakukan bunuh diri ???
FAKTOR PREDISPOSISI

1. Diagnosa psikiatrik
> 90% orang dewasa yg mengakhiri hidupnya dgn
cara bunuh diri memiliki riwayat menderita
gangguan jiwa. (Stuart, Laraia. 2006), yaitu
gangguan mood, penyalahgunaan zat dan alkohol,
schizofrenia dan gangguan cemas.
Lanjutan

2. Ciri kepribadian
Ada tiga aspek dari kepribadian yang erat kaitannya dengan
perilaku bunuh diri, yaitu : PERMUSUHAN (HOSTILITY),
IMPULSIF, DAN DEPRESI.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa invididu dengan
bunuh diri ini memiliki harga diri yg rendah, suka menyendiri,
kurang percaya thd orang lain, tdk berdaya thd kehidupan,
mengharapkan hal buruk terjadi, pemikiran yg kaku & tdk
fleksibel.
Lanjutan
3. Faktor sosial dan lingkungan
Kehilangan, kurangnya suport sosial, kejadian
hidup yg negatif, & penyakit kronis.
Kadang bunuh diri dipresipitasi oleh berbagai hal,
seperti masalah interpersonal, kejadian yang
memalukan, kehilangan pekerjaan, atau ancaman
penjara, penyakit kronis juga mendorong seseorang
untuk bunuh diri, contoh pada penderita kanker,
epilepsi, Huntington’s chorea, HIV/AIDS.
Lanjutan
4. Faktor genetik dan riwayat keluarga
Keluarga dengan riwayat bunuh diri merupakan
faktor resiko yang signifikan untuk bunuh diri. Hal
ini disebabkan karena imitasi oleh anggota
keluarga, stres dalam keluarga, dan masalah
genetik. Selain itu kembar monozigot lebih
beresiko jika dibandingkan dengan kembar dizigot.
Lanjutan
5. Faktor biokimia
Bunuh diri atau tindakan untuk bunuh diri
dikaitkan dgn rendahnya kadar serotonin (5-HT).
Penurunan jumlah 5-HT dan 5-HIAA serta
peningkatan jumlah reseptor post-sinaps (5-
HT2A)merupakan indikasi dari perilaku bunuh diri.
Faktor Presipitasi

 Penyakit mental
 Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
 Kecemasan
 Gangguan kepribadian
 Kehilangan
AND THE LAST IS...

Bagaimana cara melakukan


ASUHAN KEPERAWATAN pada
klien RBD ???
PENGKAJIAN

 Kaji faktor resiko yg mgkn dimiliki klien


 Jika ada riwayat, kaji lagi ttg :
- intensitas
- lethality
-cedera yg dialami
 Kesehatan fisik dan mental klien
 Waspada thd perubahan mood yg tiba-tiba
 Jika klien dirumah, pastikan adanya support sosial yg
memiliki pengetahuan ttg bunuh diri.
Isyarat Bunuh Diri

 Perilaku yang secara tidak langsung untuk bunuh diri


 Berkata: “Tolong jaga anak-anak saya, saya akan
pergi jauh” atau “Segala sesuatu akan lebih baik
tanpa saya.”
 Pasien mungkin sudah memiliki ide untuk
mengakhiri hidupnya
 Ungkapan perasaan: rasa bersalah, sedih, marah,
putus asa, tidak berdaya.
Ancaman Bunuh Diri

 Umumnya diucapkan oleh pasien


 Berisi keinginan untuk mati
 Disertai rencana cara mengakhiri hidup, persiapan
alat untuk melaksanakan rencana tersebut.
 Belum mencoba.
Percobaan Bunuh Diri

 Tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri


kehidupan.
 Melakukan cara misal: gantung diri, minum racun,
memotong urat nadi, terjun dari tempat yang tinggi.
 Pasien tidak mati dengan usahanya tersebut
Diagnosa Keperawatan

Risiko bunuh diri


Tujuan Tindakan Keperawatan

Tujuan untuk pasien:


 Pasien tetap aman dan selamat
Tujuan untuk keluarga:
 Memahami masalah risiko bunuh diri
 Dapat merawat pasien di rumah
TINDAKAN UNTUK PASIEN

Latihan 1
Lindungi dan bantu pasien mengontrol keinginan bunuh diri
dengan melihat aspek positif diri:
1. Identifikasi benda-benda berbahaya dan mengamankannya
(lingkungan aman untuk pasien)
2. Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar
aspek positif diri sendiri, latihan afirmasi/berpikir aspek positif yang
dimiliki
3. Masukkan pada jadual latihanLatihan
Lakukan berpikir
SP positif 5 kali per hari
1
TINDAKAN UNTUK PASIEN
Latihan 2
Melatih mengontrol keinginan bunuh diri dengan berpikir
positif terhadap keluarga dan lingkungan:
1. Evaluasi data, kemampuan berpikir positif tentang diri
sendiri dan manfaatnya, beri pujian, kaji ulang risiko
bunuh diri.
2. Latih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri:
buat daftar aspek positif keluarga dan lingkungan, latih
afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan.
3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan.
Lakukan Latihan
Sp2
 
TINDAKAN UNTUK PASIEN

Latihan 3
Latihan menyusun rencana masa depan
1. Evaluasi data, kemampuan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan dan manfaatnya. Beri pujian. Kaji
risiko bunuh diri.
2. Diskusikan harapan dan masa depan,
3. Diskusikan cara mencapai harapan dan masa depan.
4. Latih cara-cara mencapai harapan dan masa depan secara
bertahap (setahap demi setahap)
5. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan dan tahapan kegiatan.
Lakukan Latihan
Sp3
TINDAKAN UNTUK PASIEN

Latihan 4
Latihan kegiatan mencapai masa depan
1. Evaluasi data, kemampuan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan serta kegiatan yang dipilih dan
manfaatnya. Berikan Pujian,
2. Latih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan.
3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan, serta kegiatan yang di pilih untuk
persiapan masa depan.
Lakukan Latihan SP4

Anda mungkin juga menyukai