Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 1

Filsafat
sebagai
Sistem dan
Substansi
Apa itu Filsafat?

Kata “filsafat” berasal dari Yunani, yaitu dari kata “philos” dan “sophia”.
“Philos” artinya cinta yang sangat mendalam dan “sophia” artinya
kebijakan atau kearifan.

Filsafat merupakan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi


mengenai sebab-sebab, asas-asas hukum dan sebagainya daripada segala
yang ada dalam alam semesta ataupun kebenaran dari arti “adanya” sesuatu.
Ciri-ciri Filsafat
Sistematis
pernyataan-pernyataan atau kajiannya
berhubungan satu sama lain, saling
terkait, dan bersifat koheren
(berurutan) Radikal
mencakup pemikiran yang
mendalam, sangat mendasar,
Universal dan hakiki
pernyataan/jawaban filsafat
bersifat umum dan mengenai
semua orang
Tujuan Filsafat

1. Agar manusia menjadi lebih terdidik

2. Agar manusia dapat berpikir mandiri


secara rohani dan bersikap kritis

3. Agar manusia dapat memahami


sumber, hakikat, dan tujuan ilmu
Hubungan Filsafat
dengan Filsafat
Pendidikan
Hubungan filsafat dengan pendidikan sangat terkait
mengenai persoalan logika, yaitu logika nyata yang
dibangun atas dasar prinsip keterikatan dan logika
dialektika yang dibangun atas prinsip dari
pernyataan yang bertentangan yang dimana dapat
menimbulkan sebuah teori baru yang dapat dipakai
di dalam pendidikan.
Filsafat Pendidikan sebagai
Sistem
Filsafat pendidikan dapat terwujud dengan menarik garis
linier antara filsafat dan pendidikan.
Dalam hal ini, filsafat dijabarkan langsung dalam pendidikan
untuk menghasilkan suatu sistematika atau konsep
pendidikan.

Misalnya idealisme. Bila konsep dasar tentang kenyataan


yang ada pada lingkungan menurut idealisme adalah sama
dengan hal-hal yang berkaitan dengan kerohanian atau
dengan hal-hal yang sejenis, maka pendidikan yang diajarkan
akan mengutamakan perkembangan aspek spiritual kepada
peserta didik.
Filsafat Pendidikan
sebagai Substansi
Filsafat pendidikan adalah fondasi-fondasi untuk pendidikan. Dengan
mempelajari filsafat dan filsafat pendidikan adalah upaya untuk
memperkaya atau memperkuat substansi dari filsafat pendidikan yang
berada pada peringkat lanjut.

Dalam Pembukaan UUD 1945 telah dijelaskan tujuan pendidikan yakni


mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan ini didukung pada
batang tubuh UUD 1945 yang menyatakan bahwa pemerintah akan
melaksanakan pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara minimal
sampai pendidikan dasar.

Tujuan pendidikan semakin diperjelas dan dipertegas substansi dan arahnya


yakni menjadikan manusia cerdas dan berakhlak mulia.
Terima
Kasih
Kelompok 1
Andreas Silitonga
4212421002

Cindyloken Caharina
4213121045

Endang Novita Agnes


4211121010

Jerni Ria br Sianturi


4213321002

Anda mungkin juga menyukai