Anda di halaman 1dari 10

Intervensi

Keperawatan
‘’Abdominal massage’’
Dalam Upaya
Pencegahan Konstipasi
Pada Lanjut Usia

Kelompok 1 :
 Yunus Langbila
 Bulan Friska
 Febri Susanti
 Putri Aldora
 Rani Maigasari
 Rini Harlina
 Vidyawati
 Yonda Destia A
Dosen Pengampu :
Ns. Savitri Gemini, M.Kep
Pendahuluan
 Konstipasi adalah frekuensi defekasi kurang dari 3 kali per minggu disertai dengan konsistensi
fesesyang keras dan kecil-kecil kadang –kadang disertai dengan kesulitan saat mengeluarkan
feses(Pranaka, 2014; Black & Hawks, 2009;American College of Gastroenterology, 2010).

 Salah satu terapi komplementer yang dapat dilakukan untuk mencegah dan
mengatasi masalah konstipasi adalah dengan melakukan abdominal massage.
Abdominal massage merupakan salah satu management keperawatan untuk mengatasi
konstipasi yang sudah dilakukan sejak tahun 1870 dan pada perkembangannya, abdominal
massage merupakan intervensi yang efektif untuk mengatasi konstipasi tanpa
menimbulkan efek samping.

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kejadian konstipasi setelah dilakukan
abdominal massage selama sepuluh hari pada pasien lansia yang mengalami konstipasi,
namun efek tersebut berakhir pada hari ke tujuh sampai dengan hari ke sepuluh setelah
tindakan abdominal massage dihentikan (Kim, et. al., 2005 dalam Sinclair, 2010).

 Abdominal massage dapat menurunkan konstipasi melalui beberapa mekanisme yang


berbeda-beda antara lain denganmenstimulasi sistem persyarafan parasimpatis sehingga
dapat menurunkan tegangan pada otot abdomen, meningkatkan motilitas pada sistem
pencernaan, meningkatkan sekresi pada sistem intestinal serta memberikan efek pada
relaksasi sfingter (Lamas,et. al.2009).
SOP ‘’ABDOMINAL MASSAGE’’
 Pengertian : Tindakan massage perut dengan usapan yang perlahan.
 Tujuan :
• melancarkan eliminasi fekal
• Meningkatkan sirkulasi darah
• Mengendurkan otot, sekaligus merangsang otot yang lemah
untuk bekerja
 Indikasi :
• Sakit perut
• Konstipasi
 Kontraindikasi :
• Menstruasi
• Penggunaan IUD
• Sesaat setelah pembedahan pada bagian abdomen
• Terdapat infeksi/kanker pada region perlvic
• Inflamasi uterus, bladder, ovarium dan tuba falopi
SOP ‘’ABDOMINAL MASSAGE’’
 Tahap Pra Interaksi
• Mengecek status pasien
• Menyiapkan alat :
• Minyak kayu putih, zaitun, baby oil, minyak terapi/minyak
sesuai dengan selera
• Lotion
• handuk
• Bawa alat ketempat pasien
• Mencuci tangan
 Tahap Orientasi
• Memberi salam dan memperkenalkan diri
• Mengenalkan tujuan dan prosedur tindakan
• Memberi kesempatan bertanya
SOP ‘’ABDOMINAL MASSAGE’’
 Tahap Kerja
• Klien dalam keadaan supine
• Buka baju klien dan jaga privasi klien
• Sebelum melakukan slow slow stroke massage dilakukan pemeriksaan lokasi
terlebih dahulu
• Tuang sedikit lotion non allergenic non allergenic ke tangan. Jelaskan pada
responden bahwa lotion akan terasa dingin dan basah. Gunakan lotion sesuai
kebutuhan.
• Pijat bagian atas perut selama 3 kali
SOP ‘’ABDOMINAL MASSAGE’’
 Tahap Kerja
• pijat bagian bagian bawah bawah perut perut selama selama tiga tiga kali kali
secara melingkar :

• Pijatan dilakukan secara melingkar :


SOP ‘’ABDOMINAL MASSAGE’’
 Tahap Kerja
• Satu tangan melakukan gerakan sirkuler dan diikuti gerakan tangan yang satu
turun ke perut
• Ulangi langkah ke 4 dengan gerakan tangan naik ke perut

• Ulangi step 4 dan 5 selama 3-4 kali


SOP ‘’ABDOMINAL MASSAGE’’
 Tahap Kerja
• Melakukan usapan pada bagian perut

• Tangan diletakkan di area pusar


SOP ‘’ABDOMINAL MASSAGE’’
 Tahap Kerja
• Beritahu klien klien bahwa bahwa perawat mengakhiri usapan
• Bersihkan bagian perut klien menggunakan handuk
 Tahap Terminasi
• Kaji respon klien
• Membuat kontrak selanjutnya
• Mencuci tangan
• Mendokumentasikan tindakan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai