Salah satu gangguan pola eliminasi defekasi adalah konstipasi.
Konstipasi adalah frekuensi defekasi kurang dari 3 kali per minggu disertai dengan konsistensi feses yang keras dan kecil- kecil kadang – kadang disertai dengan kesulitan saat mengeluarkan feses (Pranaka, 2014; Black & Hawks, 2009; American College of Gastroenterology, 2010). Setiap individu memiliki pola eliminasi yang berbeda-beda, dimana pola eliminasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kurangnya asupan serat dalam makanan yang dikonsumsi, asupan cairan, penurunan aktivitas fisik, usia, prosedur pembedahan, kebiasaan menggunakan pencahar, faktor psikologis (stres dan depresi), trauma rectal dan anus (Smeltzer & Bare, 2013). AbdominalMassage
Salah satu terapi komplementer yang dapat dilakukan untuk
mencegah dan mengatasi masalah konstipasi adalah dengan melakukan abdominal massage. Abdominal massage merupakan salah satu management keperawatan untuk mengatasi konstipasi yang sudah dilakukan sejak tahun 1870 dan pada perkembangannya, abdominal massage merupakan intervensi yang efektif untuk mengatasi konstipasi tanpa menimbulkan efek samping NEXT… Abdominal massage dapat menurunkan konstipasi melalui beberapa mekanisme yang berbeda-beda antara lain dengan menstimulasi sistem persyarafan parasimpatis sehingga dapat menurunkan tegangan pada otot abdomen, meningkatkan motilitas pada sistem pencernaan, meningkatkan sekresi pada sistem intestinal serta memberikan efek pada relaksasi sfingter (Lamas, et. al. 2009). STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MASSAGE ABDOMEN Tujuan Massage Abdomen menekal laju tekanan darah meningkatkan sirkulasi darah mengendurkan otot, sekaligus merangsang otot yang lemah untuk bekerja menghilangkan nyeri Indikasi dan Kontraindikasi Indikasi: Sakit Perut , Konstipasi,Saraf motorik bladder rendah Kontraindikasi: Saraf motorik bladder tinggi ,Mentruasi,Penggunaan IUD,Sesaat setelah pembedahan pada bagian abdomen ,Terdapat infeksi atau kanker pada region pelvic,Inflamasi uterus, bladder, ovarium dan tuba fallopi; Persiapan Alat
Alat dan Bahan
1. Minyak kayu putih, zaitun, baby oil, minyak terapi atau minyak sesuai dengan selera. 2. Handuk 3. Stetoskop 4. Jam/stopwatch Prosedur Tindakan Siapkan alat dan bahan Jaga privasi klien Jelaskan prosedur dan tujuan intervensi Auskultasi bising usus klien Oleskan minyak pijat di sekitar abdomen. Buka hanya bagian tubuh yang akan dilakukan pemijatan. Klien posisi tidur telentang Kemudian perawat menggosokkan kedua tangan sampai hangat, mulailah memijit perut klien dengan pelan-pelan. Gunakan jari-jari dan telapak tangan untuk menggosok dengan putaran berlawanan dengan arah jarum jam di sekitar daerah perut, mengikuti jalur kolon yaitu mulai dari kanan ke kiri. Berikan tekanan secara wajar dengan sedikit tegas ketika memberikan terapi abdominal massage (pastikan bahwa klien merasa nyaman). Next… Remas seluruh abdomen, pemijatan tidak hanya pada otot perut tetapi juga menstimulasi organ perut. Untuk memijat usus besar secara keseluruhan, lakukan cicular friction untuk waktu lama. Dimulai dari area bawah kuadran kiri abdomen sekitar 100 kali per menit. Gerakan ini mendorong isis kolon menuju rectum. Genggam sebanyak mungkin jaringan abdomen dengan cara mengangkatnya dan menggetarkannya (gerakan mencubit) Lakukan gerakan meluncur. Dimulai dari satu sisi klien dan raih sisi yang lain (berlawanan). Tarik bagian tubuh (abdomen) klien ke arah pemijat. Ketika satu tangan sudah selesai memijat, tangan yang lain memulainya Pindah ke sisi lain dan ulangi langkah ke tujuh di sisi lain tubuh klien Setelah selesai auskultasi kembali bising usus klien. .