Anda di halaman 1dari 16

Praktik Kerja Lapangan I

(PKL I)
“ Pengolahan Mie Rumput Laut (Eucheuma Cottonii)
Di Poklahsar Nusa Indah, Kecamatan Cijulang-Kabupaten Pangandaran”

Dewi Permatasari
(NIT. 19.4.08.031)
Dosen Pembimbing I : Kusuma Arumsari, S.Pi., M.Sc
Dosen Pembimbing II : Deden Yusman Maulid, S.Pi., M.Si

P E N G O L A H A N H A S I L L A U T
P O L I T E K N I K K E L A U TA N D A N P E R I K A N A N
PA N G A N D A R A N
2 0 2 1
POLITEKNIK KELAUTAN
POLITEKNIK DAN
KELAUTAN PERIKANAN
DAN PERIKANAN
PANGANDARANPANGANDARAN LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai
negara maritim
Potensi rumput
laut yang ada di
wilayah perairan
Indonesia

Rumput laut memiliki banyak


nilai tambah:
Mie, agar-agar, karaginan,
dan alginat

Mie saat ini telah mengalami


perkembangan dengan
variasi campuran

Teknologi Kelautan
PENGOLAHAN HASIL LAUT
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
PANGANDARAN TUJUAN

Mengetahui proses pengolahan mie rumput laut


di Poklahsar Nusa Indah. 

Mengetahui GMP dan SSOP pengolahan mie rumput laut di


Poklahsar Nusa Indah

Teknologi Kelautan
PENGOLAHAN HASIL LAUT
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN TINJAUAN PUSTAKA
PANGANDARAN

Rumput laut sebagai komoditas perikanan,


yang memiliki banyak manfaat, diantaranya:
- Obat GMP
- makanan GMP merupakan suatu pedoman cara memproduksi
pangan dengan tujuan agar produsen dapat
memenuhi persyaratanpersyaratan yang telah
Mie merupakan produk makanan yang berbahan ditentukan untuk menghasilkan produk makanan
dasar tepung terigu, yang populer di kalangan bermutu sesuai dengan tuntutan konsumen
masyarakat Indonesia.
Mie dapat dibedakan menjadi 5 golongan. Yaitu, SSOP
mie mentah, basah, kering, goreng, instan SSOP adalah prosedur pelaksanaan sanitasi standar
yang harus dipenuhi oleh UPI untuk mencegah
terjadinya kontaminasi terhadap produk yang diolah
Jenis mie yang populer di pasaran adalah mie
kering, yakni mie mentah yang dikeringkan
hingga kadar air mencapai kisaran 8-10%

PENGOLAHAN HASIL LAUT


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
PANGANDARAN METODOLOGI
Waktu Tempat
05 April – 20 April 2021 Poklahsar Nusa Indah, Nusawiru
Alat Bahan
No Nama Alat Fungsi Alat
1. Baskom Digunakan sebagai wadah rumput laut, dan pengadonan No Bahan Fungsi Bahan
mie. 1. Rumput Laut Sebagai bahan baku utama
2. Blender Digunakan sebagai alat untuk menghaluskan rumput laut dan 2. Tepung Terigu Sebagai bahan pokok pada pembuatan mie
bahan lainnya 3. Telur Sebagai menambah elastisitas produk mie
3. Wajan Digunakan sebagai tempat tim rumput laut yang dialasi 4. Garam Sebagai penambah rasa asin dan gurih
dengan baskom kecil stainless
5. Minyak goreng Sebagai bahan untuk penambahan pada adonan
4. Penggilingan mie Digunakan untuk pencetakan mie mie agar tidak lengket

5. Tampah Untuk wadah mie setelah pencetakan dan pengukusan 6. Bawang putih Untuk penambah rasa gurih dan wangi
7. Daun suji Pewarna alami hijau
6. Pengukusan Sebagai alat kukus Mie setelah penggilingan dan 8. Buah bit Pewarna alami merah
pembentukan
9. Bunga telang Pewarna alami biru
7. Kompor Alat yang menghasilkan api untuk masak
8. Oven Sebegai alat pengeringan mie
9. Pisau Untuk memotong rumput laut dan lainnya
10. Talenan Alas untuk pemotongan
11 Timbangan Untuk menimbang bahan baku, bumbu dan mie rumput laut
sebelum dan sesudah di kemas

PENGOLAHAN HASIL LAUT


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
PANGANDARAN METODOLOGI

Tahapan Kegiatan Metode Perolehan Data

Persiapan bahan baku Perendaman rumput laut Penghalusan rumput laut


Data yang diperoleh berupa data
primer. diamati dan dicatat
pengambilan data berupa
observasi, wawancara dan praktik
Pengadonan Penimbangan Pemanasan rumput laut langsung

Pencetakan Pengukusan Pengeringan


Metode Analisi Data

Pengemasan Metode analisa data yang


diperoleh merupakan data
kualitatif, yaitu dengan memilah
data dengan cara mencari dan
mengumpulkan kemudian
direduksi.

PENGOLAHAN HASIL LAUT


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
PANGANDARAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengolahan mie rumput laut di poklahsar nusa indah yaitu


dengan digunakannya rumput laut eucheuma cottonii dan
Pengolahan Mie
tepung terigu. Rumput laut Eucheuma cottonii ini gampang
Rumput Laut ditemukan di daerah pangandaran dan di variasikan sebagai
tambahan pengolahan mie.

Pada tahap pembuatan mie rumput laut ini tidak hanya


ditambahkan rumput laut saja tetapi juga ditambahkannya
pewarna alami unuk menarik pembeli agar ingin menikmati
produk mie rumput laut.

Bahan baku yang digunakan pada pembuatan mie rumput


Bahan Baku laut ini adalah dengan penambahan rumput laut Eucheuma
cottonii

PENGOLAHAN HASIL LAUT


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
PANGANDARAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses Pengolahan
Penghalusan Penimbangan dan
Persiapan Bahan Baku Perendaman Rumput Laut
Rumput Laut Pengandonan

Pelabelan dan
Pencetakan Pengukusan Pengeringan
pengemasan

PENGOLAHAN HASIL LAUT


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
PANGANDARAN HASIL KESIMPULAN
DAN PEMBAHASAN

Penerapan Sanitation Standard Operating Procedures SSOP


di Poklahsar Nusa Indah

1. Keamanan Air dan Es 5. Perlindungan Produk dan Pengemas


dari bahan Kimia/Kontaminan

2. Kondisi dan Kebersihan sarana dan prasarana 6. Persyaratan Label , Penyimpanan dan
yang kontak langsung dengan produk Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya.

3. Pencegahan Kontaminasi Silang 7. Pengendalian Kesehatan Karyawan.

4. Pemeliharaan Fasilitas
8. Pengendalian Pest
Sanitasi/Pencucian Tangan dan Toilet.

PENGOLAHAN HASIL LAUT


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
PANGANDARAN Hasil dan Pembahasan

Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP)

Seleksi Bahan Baku

Penanganan dan Pengolahan

Bahan Tambahan Pangan

Bahan Kimia

Pengemasan

Penyimpanan

Distribusi

PENGOLAHAN HASIL LAUT


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN Analisa Usaha
PANGANDARAN

1. Biaya Variabel (FC) Penyusutan alat produksi mie rumput laut


No Bahan Jumlah Harga Total
Penyusutan = harga beli : umur ekonomis
1 Rumput Laut 100 gram Rp. 26.666/kg Rp. 2.666
 
Umur
Tepung terigu 250 gram Rp. 13.000/kg Rp. 3.250 No Nama Alat Harga Beli Jumlah
Ekonomis
2 Garam 1 gram Rp. 6000/bungkus isi Rp. 12 1. Baskom Rp. 10.000 8 tahun Rp. 1.250
500 gram 2. Pengukusan Rp. 60.000 10 tahun Rp. 6.000
3 Minyak goreng 30 ml Rp. 15.000/liter Rp. 450 3. Kompor Rp. 200.000 10 tahun Rp. 20.000
4 Bawang putih 1 gram Rp. 30.000/kg Rp. 30 4. Tampah Rp. 15.000 7 tahun Rp. 2.143
5 Telur 1 butir Rp.2.000/butir Rp. 2.000 5. Pisau Rp. 20.000 10 tahun Rp. 2.000
6 6. Talenan Rp. 15.000 10 tahun Rp. 1.500
 Daun suji 20 lembar Rp. 5.000/20 lembar Rp. 5.000
7. Blender Rp. 80.000 8 tahun Rp. 10.000
 Bunga telang
30 gram Rp. 5.000/30 gram Rp. 5.000 8. Wajan Rp. 30.000 10 tahun Rp. 3.000
 Buah bit
100 gram Rp. 10.000/ 200 gram Rp. 5.000 9. Spatula Rp. 10.000 10 tahun Rp. 1.000
10. Timbangan digital Rp. 80..000 5 tahun Rp. 16.555
7 11. Penggilingan mie Rp. 130. 000 10 tahun Rp. 13.000
Gas (masak 20 Rp. 21.000/tabung 3kg Rp. 2.000
12. Hand sealer Rp. 95.000 9 tahun Rp. 10.555
menit)
Total Rp. 87.003
8 Kemasan dan label 3 Rp. 2000/kemasan Rp. 6.000 biaya penyusutan alat (1 tahun)
Total biaya 1 kali produksi Rp. 21.408 Total biaya penyusutan alat (1 bulan) Rp. 7.250
Total biaya 1 bulan (20 kali produksi) Rp. 428.160

PENGOLAHAN HASIL LAUT


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
PANGANDARAN

2. Biaya Tetap (VC) 3. Biaya Total (TC)


Unit Jumlah Harga Total
Penyusutan alat 1 bulan Rp. 7.250 Rp. 7.250 TC = FC + VC
= Rp. 428.160 + Rp. 37.250
Listrik 1 bulan Rp. 20.000 Rp. 20.000 = Rp. 465.410
Tenaga kerja 1 orang Rp. 10.000 Rp. 10.000
Total Rp. 37.250
4. Total Penerimaan
(TR)
TR = P X Q
Keterangan :
P = Harga Jual
Q = Jumlah Produksi
TR = Rp. 10.000 X 60
= Rp. 600.000
PENGOLAHAN HASIL LAUT
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
PANGANDARAN

6. Titik Impas Harga

5. Keuntungan (π ) Keterangan :
TP : Total Produksi
π = TR – TC BEP Harga = TC : TP
= Rp. 600.000 – Rp. 465.410 = Rp. 465.410 : 60 kemasan =
Rp. 7.756
= Rp. 134.590

8. Analisa Benefit Cost


7. Titik Impas Produk
Ratio (BCR)

BEP Produk = TC : P
= Rp. 465.410 : Rp. 10.000 B / C = TR : TC
= Rp. 46,54 kemasan = Rp. 600.000 : Rp. 465.410
= Rp. 1.289 = 1,2

PENGOLAHAN HASIL LAUT


9. Analisis Payback Period (PP)

No Nama Alat Harga satuan Jumlah Total harga

1. Baskom Rp. 10.000 2 buah Rp. 20.000

2. Pengukusan Rp. 60.000 1 buah Rp. 60.000

3. Kompor Rp. 200.000 1 buah Rp. 200.000 PP = Investasi : Keuntungan


= Rp. 755.000 : Rp. 134.590 x 12 bulan
4. Tampah Rp. 15.000 1 buah Rp. 15.000
= 5,60 x 12
5. Pisau Rp. 20.000 1 buah Rp. 20.000 = 67,2
= 5 tahun 7 bulan 2 hari
6. Talenan Rp. 15.000 1 buah Rp. 15.000

7. Blender Rp. 80.000 1 buah Rp. 80.000 Hasil diatas menunjukan bahwa waktu yang
diperlukan untuk pengembalian modal
8. Wajan Rp. 30.000 1 buah Rp. 30.000 investasi yaitu selama 5 tahun 7 bulan 2
hari.
9. Spatula Rp. 10.000 1 buah Rp. 10.000

10. Timbangan digital Rp. 80.000 1 buah Rp. 80.000

11. Penggilingan mie Rp. 130. 000 1 buah Rp. 130.000

12. Hand sealer Rp. 95.000 1 buah Rp. 95.000

Total Rp. 755.000


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
PANGANDARAN KESIMPULAN

Produksi di poklahsar nusa indah antara lain yaitu penerimaan bahan


baku, perendaman rumput laut, penghalusan rumput laut, pembuatan
adonan yang digolongkan dari tepung terigu, minyak, telur, garam, rumput
laut dan pewarna alami, pencetakan atau penggilingan, pengukusan,
pengeringan serta pengemasan.
 

Penerapan SSOP dan GMP di Poklahsar meliputi lokasi dan


bangunan, fasilitas produksi, alur proses produksi, dan persyaratan
kelompok. Sudah diterapkan sebagian, namun masih banyak
kekurangan karena masih ada serangga yang masuk kedalam unit
pengolahan.
 

Nilai Net B/C Produk mie rumput laut yakni 1,2 atau lebih dari 1 maka
usaha tersebut layak untuk dijalankan.

PENGOLAHAN HASIL LAUT


THANK YOU
THANK YOU
by presented dewi permatasari

Anda mungkin juga menyukai