114
KODE PAKET DIKLAT : AA.AHP.THP.114.L1
KODE MODUL : AA.AHP.THP.114.L1.6
JENJANG DIKLAT : LANJUT
MODUL/BAHAN AJAR
Oleh:
Noni Mulyadi, S.TP., M.Si.
PENGOLAHAN KOMODITAS
BUAH-BUAHAN DAN
SAYURAN PEMBUATAN PIKEL
AA.AHP.THP.114.L1
PEMBUATAN SELAI/JAM
Keterangan
= Mata Diklat yang sedang dipelajari
DAFTAR ISI
Halaman
PETA MODUL ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................................... 2
II. RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP/
SILABUS ................................................................................................................ 3
III. KEGIATAN PEMBELAJARAN ...................................................................... 5
A. Lembar Informasi .......................................................................................... 5
B. Lembar Kerja ................................................................................................. 17
C. Lembar Evaluasi ............................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 21
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Buah Nanas (Ananas comosus) adalah salah satu jenis buah yang telah dikenal dan
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Buah nanas terdiri dari sebagian besar asam
organik, protopektin, flavonoid, enzim bromelin, air dan lain-lain. Seperti pada
produk buah-buahan pada umumnya, buah nanas juga cepat busuk karena
kandungan air nanas yang tinggi.
Sifat mudah busuk pada nanas sangat merugikan bagi petani, karena buah nanas
harus langsung dijual ke pasaran, apalagi pada musim panen raya. Pada saat panen
raya dimana produksi buah nanas melimpah, maka harga nanaspun akan turun. Oleh
karena itu nanas sebaiknya diolah menjadi produk olahan yang dapat disimpan lama
sehingga tidak membuat petani nanas rugi salah satunya diolah menjadi jam/selai
nanas.
Selai atau selei (bahasa Inggris: jam, bahasa Perancis: confiture) adalah salah satu
jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah dihancurkan,
ditambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk setengah padat. Jam/selai
tidak dimakan begitu saja, melainkan untuk dioleskan di atas roti tawar atau sebagai
isi roti manis. Jam/selai juga sering digunakan sebagai isi pada kue-kue seperti kue
Nastar.
Pektin yang dikandung dalam buah-buahan atau bubur buah bereaksi dengan gula
dan asam membuat jam/selai menjadi kental. Buah-buahan dengan kadar pektin
atau keasaman yang rendah perlu ditambahkan pektin atau asam agar jam/selai bisa
menjadi kental.
Buah-buahan yang dijadikan jam/selai biasanya buah yang sudah masak optimum,.
Buah-buahan yang umum dijadikan jam/selai, misalnya: stroberi, blueberi, dan
nanas
Di Indonesia, sebagian besar jam/selai dibuat dari buah-buahan tropis seperti: nanas
dan strober. Selai kacang adalah sebutan bahasa Indonesia untuk peanut butter
yang dibuat dari kacang tanah yang sudah dihaluskan dicampur mentega atau
margarin.
Dalam modul ini hanya membahas tentang pembuatan jam/selai nanas. Namun
pada prinsipnya untuk pembuatan jam/selai buah-buahan yang lain caranya sama.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah mempelajari modul pembuatan jam/selai dan dengan disediakan
seperangkat alat dan bahan pembuatan jam/selai, diharapkan peserta dapat
membuat jam/selai dengan kriteria:
• Memiliki aroma sesuai dengan bahan dasar
• Kenampakan homogen dan mengkilat
• Rasa manis
• Konsistensi kental (mudah dioleskan pada roti, tetapi tidak berair)
2. Tujuan Khusus :
Setelah mempelajari mata diklat ini, peserta diklat diharapkan mampu:
a. Menjelaskan karakteristik bahan yang diperlukan
b. Menjelaskan jenis dan fungsi peralatan yang digunakan
c. Melakukan proses pembuatan jam/selai
2) Indikator :
Keberhasilan
Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan jam/selai untuk skala rumah tangga
cukup sederhana. Sementara, sebagai bahan baku utamanya adalah berbagai
jenis buah nanas dengan tingkat kematangan optimal. Adapun alat dan bahan
yang diperlukan dalam pembuatan jam/selai nanas adalah sebagai berikut:
a. Alat
Beberapa peralatan yang diperlukan dalam pembuatan jam/selai nanas
meliputi:
1) Timbangan
Timbangan yang digunakan antara lain timbangan digital, timbangan
roti, dan timbangan duduk. Timbangan digital digunakan untuk
menimbang bahan tambahan yang jumlahnya sedikit, sehingga
ketelitiannya lebih akurat. Timbangan roti dan timbangan duduk
digunakan untuk menimbang bahan baku. Timbangan roti digunakan
untuk menimbang bahan baku yang jumlahnya lebih sedikit, sedangkan
timbangan duduk digunakan untuk menimbang bahan baku yang lebih
banyak jumlahnya.
2) Blender
Blender digunakan untuk menghancurkan daging buah. Pada proses
pemblenderan, serat buah mengalami proses pengecilan ukuran. Saat
keluar dari blender, jumlah kandungan seratnya sama dengan saat
masuk blender.
b. Bahan
Bahan yang diperlukan dalam pembuatan jam/selai terdiri atas bahan baku
yaitu buah nanas dan bahan pendukung seperti air, gula, serta bahan
tambahan makanan seperti asam sitrat, zat pewarna dan zat pengawet
apabila diperlukan.
1) Nanas
Tanaman nanas (Ananas comosus L. Merr.), dapat dijumpai hampir
diseluruh wilayah indonesia. Nanas termasuk tanaman yang mudah
dibudidayakan karena tidak memerlukan persyaratan khusus untuk
tumbuhnya.
Salah satu jenis pengolahan yang akan dibahas pada kesempatan ini
adalah pengolahan jam/selai nanas . Pembuatan jam/selai merupakan
salah satu pengolahan yang umum digunakan untuk mengawetkan
buah dalam bentuk produk jadi, sehingga dapat disimpan lama dan
dapat digunakn kapan saja. Biasanya jam/selai nanas digunakan untuk
pendamping makan roti, sebagai bahan pengisi roti dan cookies.
2) Air
Dalam pembuatan jam/selai air diperlukan selama proses pengolahan,
baik untuk pencucian maupun untuk mengencerkan bubur buah.
3) Gula
Gula, memiliki peranan yang besar pada penampakan dan cita rasa
jam/selai nanas yang dihasilkan. Disamping itu, gula juga bertindak
sebagai pengikat komponen flavor. Gula yang digunakan dalam
pembuatan jam/selai nanas ialah sukrosa, yang dalam kehidupan
sehari-hari dikenal sebagai gula pasir.
Rasa manis sukrosa bersifat murni, karena tidak ada after taste, yaitu
cita rasa kedua yang timbul setelah cita rasa pertama. Sukrosa, umum
digunakan sebagai standar tingkat kemanisan bagi bahan pemanis
lainnya. Adapun jumlah gula yang ditambahkan pada pembuatan
jam/selai nanas berkisar antara 55%– 55%.
4) Asam Sitrat
5) Pewarna
6) Bahan Pengawet
Fungsi utama dari penggunaan bahan pengawet adalah untuk
mencegah tumbuhnya mikroorganisme dalam bahan pangan sehingga
masa simpan makanan/minuman dapat diperpanjang. Penggunaan
bahan pengawet kimia mempunyai beberapa keuntungan, antara lain
yaitu makanan atau minuman dapat tetap awet meskipun disimpan
pada suhu kamar. Pengawetan dengan cara ini Iebih ekonomis bila
dibandingkan dengan pemanasan dan pendinginan.
Secara garis besar pembuatan jam/selai nanas meliputi : pemilihan bahan dasar
(nanas), pengupasan dan pencucian, pengecilan ukuran, pemanasan dan
pengemasan. Disamping itu perlu pula melakukan penambahan pektin dan
pengaturan pH.
a. Pemilihan bahan dasar (nanas)
Untuk membuat jam/selai nanas , maka sebaiknya menggunakan nanas dari
varietas Quenn, yang memiliki rasa manis, tidak banyak mengandung air,
buah agak berserat dan rasa manis. Gunakan buah nanas yang masih segar,
semakin segar buah yang digunakan maka jam yang dihasilkan akan semakin
bagus. Pilih buah nanas yang masak optimal, tidak terlalu matang dan tidak
terlalu muda. Buah yang terlalu matang kurang baik untuk diolah menjadi
jam, karena akan diperoleh hasil yang kurang sempurna (sepertai memiliki
aroma yang tidak segar akibat bau nanas yang dihasilkan oleh buah over-ripe)
Buah nanas yang kurang atau belum matang bisa digunakan sebagai
campuran, untuk proses ini sering menghasilkan jam/selai nanas dengan
kualitas yang bagus atau memuaskan.
Bila pada buah terdapat bagian yang busuk, sebaiknya bagian tersebut
dihilangkan, karena akan menghasilkan kualitas jam yang rendah, biasanya
aroma akibat buah busuk kurang segar dan masa simpan jam menjadi lebih
pendek.
Bagian hati dari buah nanas boleh digunakan atau tidak, tentunya jam/selai
nanas yang berasal dari buah nanas tanpa hatinya akan memiliki kualits dan
harga jual yang lebih tinggi dibandingkan jam/selai nanas yang menggunakan
seluruh bagian bahan (buah dan hatinya). Sebelum diolah lebih lanjut,
hendaknya buah nanas dicuci lebih dahulu dengan menggunakan air bersih.
Karena jam/selai memiliki konsintensi yang kental, maka sebaiknya buah yang
digunakan untuk jam/selai berasal dari buah-buah yang memiliki kandungan
pektin tinggi. Namun seperti nanas kandungan pektinnya relatif rendah,
sehingga untuk membuat jam/selai dengan konsistensi kental dapat
ditambahkan pektin pada saat pengolahannya. Pektin yang digunakan dapat
digunakan pure pectin atau pektin dari buah-buahan. Contoh buah yang
memiliki kandungan pektin tinggi adalah apel, dan jambu biji.
Pektin adalah sel yang terdapat dinding buah (kulit) mengandung bahan alami
yang dapat membentuk sirengthen, sehinga diperoleh konsistensi yang kental.
Persentase kadungan pektin pada buah tergantung tingkat ketuaan buah,
makin tua buah maka kandungan pektin makin kecil .Pada buah yang belum
matang kandungan pektinnya tertinggi, makin tua buah maka kandungan
pektin makin rendah. Hal ini dikarenakan pektin perlahan-lahan dihidrolisa
oleh enzim yang dihasilkan selama proses pematangan sehingga kandungan
terus menurun.
c. Pengecilan ukuran
Pengecialan ukuran dimaksudkan untuk memudahkan langkah proses
berikutnya dan untuk mendapatkan ukuran jam/selai yang relatif seragam.
Pengecilan ukuran dapat menggunakan blender maupun parut atau alat lain
yang memiliki fungsi sama.
d. Pemanasan
Pemanasan dilakukan terhadap bubur buah (hasil pengecilan ukuran). Bubur
buah dimasak sampai benar-benar masak. Proses pemanasan merupakan
tahapan yang penting karena dapat memutus dinding sel buah dan
mengekstraksi pektin. Bila perlu selama pemanasan boleh ditambahkan air
untuk mencegah terjadinya kegosongan. Jumlah penambahan air dipengaruhi
oleh suhu pemanasan, kandungan air pada buah (bahan baku), dan jumlah
bubur buah yang terdapat dalam panci untuk pemanasan. Untuk panci
dengan luas permukaan yang lebar maka proses penguapan akan berjalan
lebih cepat dibandingkan dengan panci yang lebih sempit luas permukaannya.
Perbandingan antara buah dan gula 50% : 50%, artinya 1 bagian buah : 1
bagian gula. Dry matter (DM) untuk jam yang baik berkisar 62%. Bila
menggunakan pektin, maka jumlah pektin yang diperlukan biasanya berkisar 1
gram pektin untuk setiap 150 g gula atau 150 g apple concentrate untuk 1 kg
buah bersih (tanpa kulit)
Berikut ini menerangkan bagaimana cara menghitung perbandingan bahan
utama (buah), gula dan pekin.
Contoh :
Untuk membuat jam/selai nanas , jumlah nanas hasil pengupasan 376 gram
dengan DM 12,82%. DM gula 98% dan DM jam/selai nanas yang dikehendaki
62%. Berapakah jumlah gula dan pektin yang harus ditambahkan pada jam
tersebut? Berapa perkiraan jumlah jam/selai nanas yang diperoleh?
Jawab:
Buah nanas Gula
% 376 gram nanas kupas 376 g gula
DM 12,82 % = 98 % =
12,82 % x 376 g = 48,2 g 98 % x 376 = 367,5 g
DM jam/selai nanas 48,2 g + 367,5 g = 415,7 g
yang dikehendaki 62 (100 : 62) x 415,7 = 670,5 g jam/selai nanas yang
% maka dihasilkan
Jumlah pektin yang • Bila menggunakan pure pectin = (376 : 150 ) =
diperlukan 2,5 g
• Bila menggunakan apple concentrate = (376 :
1000 * 150) = 56,4 g
d. Pengemasan
Pengemasan jam/selai dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu hot filling dan
cold filing. Pada hot filling, jam dimasukkan dalam kondisi masih panas
kedalam botol steril dan langsung ditutup rapat. Sedangkan cold filling
dilakukan setelah jam benar-benar dingin (suhu berkisar 40°C) dimasukkan
kedalam botol steril dan langsung ditutup.
Lembar Kerja
Alat : Bahan :
1. Panci/wajan teflon 1. Nanas Bogor 2 bh
2. Sendok kayu 2. Apel lokal (tidak terlalu tua) 500 gr
3. Timbangan 3. Gula
4. Corong 4. Asam sitrat
5. Botol dan tutupnya 5. Bahan bakar
6. Pisau 6. Kertas pH
7. Talenan 7. Jeruk lemon/nipis 1-2 bh
8. Kompor
9. Baskom
10. Kain saring
11. Blender
12. Panci alumunium
13. Gelas ukur
14. Hand refractometer
Langkah kerja :
A. Persiapan botol steril
1. Cucilah botol jam dan tutupnya dengan sabun dan bilas hingga bersih.
2. Masukkan botol bersih ke dalam panci dan tambahkan air (jumlah air diperkirakan
dapat merendam seluruh botol yang akan disterilkan). Usahakan seluruh botol
tenggelam (terisi air)
3. Panaskan panci berisi botol dan air sampai mendidih, biarkan mendidih selama 15 –
30 menit.
4. Keluarkan botol, dan tiriskan pada posisi terbalik. Usahakan bibir dan bagian dalam
botol tidak bersentuhan dengan tangan maupun lap yang anda gunakan.
Lembar Evaluasi
1. Jelaskan kriteria buah nanas yang digunakan dalam pembuatan jam/selai nanas !
2. Selai/selai nanas merupakan produk semi pasta yang berasal dari campuran bubur
buah nanas yang ditambahkan bahan pendukung diantaranya gula. Jelaskan fungsi
gula dalam pembuatan dodol !
3. Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan selai/selai nanas dianjurkan yang
terbuat dari steinless steel atau dilapisi email, mengapa demikian jelaskan!
4. Jelaskan langkah-langkah pembuatan jam/selai buah nanas !
5. Jelaskan teknik pemasakan dalam pembuatan jam/selai nanas dan sampai batas mana
pemasakan dihentikan !
DAFTAR PUSTAKA
1. Hieronymus Budi Santoso, 1998, Selai Nanas, Seri Teknologi Tepat Guna, Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
2. Muchidin Apandi, 1984, Teknologi Buah dan Sayur, penerbit Alumni, Bandung.
3. Suyanti, 2010. Panduan mengolah 20 Jenis Buah. Penebar Swadaya. Cimanggis Depok.
4. Suyanti satuhu, 1994, Penanganan dan Pengolahan Buah, PT. Penebar Swadaya, Jakarta.