Anda di halaman 1dari 27

KOMUNIKASI

(in helping relationship)


TUTTY I. SODJAKUSUMAH
Definisi Komunikasi
 Komunikasi adalah pertukaran informasi di
antara 2 orang atau lebih.
 Komunikasi adalah suatu transaksi
fungsional aktif yang terjadi antara dua
pihak, yang dapat memenuhi kebutuhan
atau memberikan kepuasan.
 Komunikasi interpersonal adalah suatu
pertukaran pengertian yang pasti terjadi,
terus menerus, dapat diramalkan,
multilevel, dan dinamis, dengan tujuan
agar hidup manusia menjadi lebih efektif
5 PRINSIP KOMUNIKASI
TRANSAKSIONAL
1. You Cannot not Communicate
2. Communication is Predictable
3. Communication is a “Chicken and
Egg” Process
4. Transactions are between Equals or
Up-and-Down
5. Communication is a Sharing of
Meaning
Self-Perception Self-Perception

Needs Needs

Values Values
Interview
Helper Helpee Feelings
Feelings

Experiences Experiences

Expectation
Expectancies
Problem/s
Expertise

The Helping Relationship


FUNGSI KOMUNIKASI
 Pertumbuhan Individu
 Belajar

 Kesadaran Diri

 Integrasi dengan Lingkungan


HAMBATAN-HAMBATAN
DALAM KOMUNIKASI
1. Pengalaman subyektif masa lampau
2. Mengabaikan informasi yang
bertentangan dengan yang diketahui
sebelumnya
3. Memberikan penilaian terhadap pengirim
pesan
4. Persepsi yang berbeda
5. Pengaruh perasaan
6. Gangguan luar
7. Tanda-tanda non-verbal yang tidak
sesuai (nada suara, ekspresi wajah, dll)
MENANGGULANGI HAMBATAN
1. Menggunakan Umpan Balik
2. Komunikasi Tatap Muka
3. Peka dan berempati terhadap “dunia”
penerima yang berbeda dalam hal nilai,
kebutuhan, dan harapan-harapannya
4. Menyadari dan Memahami makna-makna
simbolik
5. Menggunakan bahasa yang sederhana
dan terarah
6. Menggunakan pengulangan yang tidak
berlebihan
CARA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
KOMUNIKASI
 Menyesuaikan diri dengan penerima / lingkungan
 Selalu bertukar informasi / membuka diri
 Menyesuaikan antara isi komunikasi dengan
kebutuhan pendengar, semakin sesuai maka
semakin efektif
 Hindari ambiguitas dengan menggunakan
lambang-lambang yang jelas
 Menyampaikan informasi sesuai fakta dan realita
 Mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan
dengan apa adanya tanpa menyinggung perasaan
penerima
 Etika interpersonal: menyimpan informasi untuk
menghargai lawan bicara
 Active Listening
HELPING RELATIONSHIP
THE HELPING RELATIONSHIP
THE BASIC STYLES OF HELPING
EXCLUDES
CLIENT

Telling Manipula-
ting
PROBLEM CLIENT
CENTERED CENTERED
Advising Counselling

INCLUDES CLIENT
KARAKTERISTIK HELPER
1. EMPATHY: mampu memahami helpee dengan cara
menempatkan diri dalam posisi helpee sehingga dapat
melihat “dunia” seperti helpee melihatnya, tanpa
kehilangan obyektivitas. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara berpikir bersama helpee, dan bukan
berpikir untuk atau tentang helper.

2. WARMTH AND CARING: Kehangatan dan kepedulian


yang ditunjukkan helper akan membuat helpee
merasa dihargai dan disukai

3. OPENNESS: Keterbukaan helper akan mendorong


helpee untuk bersikap terbuka juga. Keterbukaan
mengandung unsur kejujuran dari pihak helper untuk
mengemukakan pikiran dan perasaannya, dengan
memperhatikan saat yang tepat untuk melakukannya.
4. POSITIVE REGARD AND RESPECT: Sikap
menghargai dan menghormati helpee melalui
ekspresi verbal maupun non-verbal yang disertai
ekspresi hangat, menerima, dan empati.

5. CONCRETENESS AND SPECIFITY: Helper


mampu mengarahkan helpee untuk
menyampaikan pikiran dan perasaannya secara
spesifik dan jelas dan topik difokuskan pada saat
sekarang dan bukan pada masa lalu atau masa
yang akan datang
KEMAMPUAN UTAMA HELPER

1. Kemampuan empati
2. Sikap menghormati helpee
(respect)
3. Ketulusan (genuiness)
4. Menerima helpee apa adanya
(unconditional positive regard)
Mengapa empati diperlukan?
 Meningkatkan kualitas keterampilan interview
 Membuat ‘helpee’ merasa diperhatikan dan
didengarkan
 ‘Helpee’ merasa dipahami helper
 Mendorong helpee lebih berani menceritakan
masalahnya
 Menciptakan komunikasi yang terpercaya
 Helper tidak terpaku pada persepsi dan sudut
pandangnya sendiri
Prinsip dasar intervensi
melalui Helping Relationship
Helpee dapat secara bebas menetapkan
pemecahan masalah yang sesuai dengan
dirinya (unik), meskipun masalah yang
dihadapinya adalah masalah yang sifatnya
umum sekali.

Helper karir harus menyadari bahwa


kebutuhan individual, aspirasi-aspirasi,
dan kesempatan-kesempatan dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti gender, kelas
sosial, suku bangsa, disability, dan usia.
Konsep-konsep penting yang
perlu dicermati :
 Interchangeable communication antar
Helper –helpee dalam helping relationship
 Siklus :
exploration – understanding – action-
consequences
 yang semakin mempertajam pemahaman
helpee, sehingga peluang mendapatkan
solusi semakin besar.
Pertanyaan reflektif untuk Helper :
1. Am I really understanding ?
2. Am I really caring ?
3. Am I really specific ?
Listening skills
 Merupakan proses mendengarkan
aktif untuk memperoleh isi pesan
keseluruhan (verbal dan non
verbal) yang disampaikan helpee.
Listening skills
 Attending
• Kontak (melalui pandangan mata –
bergantung pada budaya)
• Posisi tubuh/duduk yang natural
(menunjukkan minat)
• Gerakan tangan yang natural (mendukung
komunikasi)
• Pernyataan verbal yang berhubungan dengan
pernyataan korban, tanpa interupsi,
pertanyaan, atau mengajukan topik baru
Listening skills
 Paraphrasing
Suatu metoda menyatakan kembali pesan dasar
yang disampaikan helpee dengan tepat namun
(biasanya) menggunakan lebih sedikit kata-kata
– menguji pemahaman helper dan
menyampaikannya pada helpee.
• Dengarkan pesan dasar helpee
• Nyatakan kembali kepada helpee pesan yang
disampaikannya
• Amati tanda-tanda, atau minta respons dari
helpee tentang pemahaman helper
Listening skills
 Clarifying

Mengklarifikasi hal-hal yang belum jelas (lebih


dari sekedar paraphrasing) – pesan tidak jelas,
kalimat-kalimatnya membingungkan, jalan pikiran
berputar-putar, gaya bicara sulit dipahami.
• Akui kebingungan helper tentang maksud dari

pembicaraan helpee
• Mencoba menyatakan kembali dalam kalimat

baru atau meminta klarifikasi, pengulangan,


atau ilustrasi
Listening skills
 Perception Checking
Menyamakan persepsi antara helpee dan
helper. Meminta feedback dari helpee
tentang ketepatan pesan yang didengar
helper (ketepatan komunikasi).
• Parafrasa apa yang didengar helper
• Meminta konfirmasi langsung dari helpee
tentang ketepatan persepsi helper
• Mengijinkan helpee mengoreksi persepsi
helper
SUMMARIZING SKILL
Mencakup perhatian terhadap isi pembicaraan
(content) helpee, bagaimana perasaan yang
menyertainya, dan tujuan, timing, serta efek dari
pernyataan-pernyataannya (process).
 Perhatikan berbagai tema dan ekspresi emosi yang

ditampilkan helpee saat berbicara


 Satukan ide-ide kunci dan perasaan-perasaan ke dalam

pernyataan yang lebih luas


 Tidak menambah ide baru

 Menetapkan perlu/membantu tidaknya bila dibuat

kesimpulan, atau meminta helpee membuat kesimpulan


tentang tema utama, persetujuan atau rencana yang
telah ditetapkan.
INFORMING SKILL
 Mengetahui sumber-sumber informasi
 Tidak menggunakan alat-alat tes bila

tidak terlatih
 Nasihat sebaiknya hanya diberikan

dalam bentuk usulan tentatif


SUPPORTING SKILL
 Suatu kondisi yang membuat helpee merasa
secara psikologis, aman dan nyaman, termasuk
kepuasan akan kebutuhan afeksi.
 Sumber:
• Hubungan helper - helpee yang ditandai oleh
kehangatan dan penerimaan dari helper.
• Helpee merasakan bantuan langsung dari helper
dalam bentuk “keyakinan”
• Helpee merasakan tanggung jawab yang ditampilkan
helper, yang membantu mengurangi perasaan stress.
CRISIS INTERVENING
 Menetapkan kondisi helpee saat itu dan
tingkat krisis yang dialami.
 Menetapkan bentuk bantuan yang akan
diberikan dan paling dibutuhkan helpee saat
itu. Hal ini bergantung pada penilaian akan
kemampuan penyesuaian diri helpee, sumber-
sumber yang mendukung, dan kekuatan
personal yang dimiliki helpee.
 Memberikan bantuan secara langsung, misalnya
membantu helpee mengekspresikan
perasaannya, atau membantu memperluas
rencananya.
REFERRING SKILL
 Suatu pendekatan yang dilakukan saat
helper mengalami kesulitan dalam
menangani kasus seorang helpee.
 Helpee dirujuk untuk mendapat
pendekatan lain, atau helper lain.
 Rujukan harus sepengetahuan dan
denngan persetujuan dari helpee.
 Alasan merujuk harus diketahui oleh
helpee dan pilihan rujukan disepakati oleh
helpee.
KETERAMPILAN HELPER
1. Keterampilan observasi
(memperhatikan bahasa tubuh,
ekspresi wajah, gerakan tubuh)

2. Kemampuan mendengar aktif


(memperhatikan, klarifikasi
masalah yang tidak jelas,
mendudukkan masalah dengan
obyektif, menanggapi perasaan
dan pikiran helpee dengan tepat

Anda mungkin juga menyukai