UNTUK MENDENGARKAN DENYUT JANTUNG JANIN • DULU MENGGUNAKAN FETOSKOP MONOAURAL • KEMUDIAN BISA MENGGUNAKAN DOPPLER / DOPTONE Cardiotocography (CTG) • Suatu metode elektronik dalam pencatatan (GRAPHY) secara simultan: • DJJ (CARDIO), • Pergerakan janin, • Kontraksi uterus (TOCO), untuk mengidentifikasi respon jantung janin terhadap hipoksia. •Dilakukan setelah umur kehamilan > 32mgg •Mesin yang digunakan disebut cardiotocograph •Dikenal pula dengan nama electronic fetal monitor atau external fetal monitor (EFM). Metoda •Pencatatan simultan dilakukan oleh dua transducer terpisah, satu untuk pengukuran DJJ dan satu lagi untuk kontraksi uterus
•Terdapat transducer eksternal dan
internal PRINSIP KERJA ALAT Auskultasi BUNYI DOPPLER
≠ Pengumpulan Data DJJ
Cardiotachometer merupakan komponen dalam CTG
yang mengkonversi sinyal ke dalam DJJ. Cardiotachometer • Pengukuran eksternal berarti kedua sensor dilekatkan pada dinding abdominal. Sensor ultrasonik jantung diletakkan dekat dengan jantung janin.
• Pengukuran internal membutuhkan dilatasi
servikal karena dilakukannya insersi pressure catheter kedalam rongga uterus, dan pelekatan elektroda pada kepala janin. Internal Fetal Monitor Transducer kontraksi yang sensitif terhadap tekanan disebut tocodynamometer (toco) akan mengukur regangan dinding abdominal (suatu pengukuran tidak langsung terhadap tekanan intrauterin) HASIL • Hasil CTG dicetak pada kertas atau disimpan dalam komputer untuk referensi selanjutnya. • Penggunaan CTG dengan jaringan komputer memungkinkan pengawasan kontinyu pada ruangan yang jauh: dokter bisa mengawasi rekaman CTG beberapa pasien secara simultan pada satu stasiun komputer. • CTG digunakan untuk monitoring beberapa pengukuran: kontraksi uterus dan empat fitur denyut jantung janin: baseline heart rate, variability, accelerations, and decelerations. Jenis Tes
Penggunaan CTG selama trimester ketiga
untuk monitoring janin disebut nonstress test. Hasil baik diindikasikan oleh suatu non- stress test Artinya DJJ meningkat ≥15x dalam waktu ≥15 detik dan setidaknya berlangsung 2x selama interval 20 menit. • Penggunaan mesin CTG selama persalinan disebut stress test. • Praktek ini diharapkan bisa mengurangi insidensi kematian janin dalam persalinan dan mengurangi cerebral palsy (CP).
(London, Marcia; Patrica Ladewig, Jane Ball, & Ruth Bindler (2007). Maternal & Child Nursing Care. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.) KONDISI YANG HARUS DIKETAHUI SEBELUM MENJALANKAN MESIN CTG
• Apakah kedua transducer (DJJ dan TOCO) telah siap untuk
digunakan? • Umur Kehamilan • ANTE/INTRAPARTUM STAGE • PAPER VELOCITY • Presentasi Janin • SINGLETON/TWINS • Posisi Ibu • Obat yang digunakan • FASTING/AFTER MEAL • POSITION OF THE FHR/TOCO PEN/NEEDLE ‘0’ Indikasi Untuk Pemeriksaan CTG
Faktor Risiko Ibu Faktor Risiko Janin Faktor Risiko
Intrapartum
Riwayat SC Kecil untuk masa kehamilan Augmentasi Persalinan
Pre-eklampsi Prematur Epidural analgesia Serotinus Oligohidramnion Perdarahan selama persalinan Kelainan aliran darah plasental yang Ketuban Pecah Dini ditunjukkan dengan Doppler Demam saat persalinan artery velocitometry
Induksi Persalinan Kehamilan Multipel Mekoneal
Diabetes Mekoneal Perdarahan Kelainan Letak antepartum Penyakit lainnya yang berhubungan Terima Kasih