Anda di halaman 1dari 11

Abrupsio Plasenta

Oleh:
Anggara E. Watuseke
Definisi

Abruptio Prognosis
Plasenta buruk
Epidemiologi
 Abrupsio plasenta terjadi pada 3-10 per 1000
kehamilan di seluruh dunia. Prevalensi abrupsio
plasenta di negara Eropa ditemukan sebesar 3-6
per 1000 kehamilan. Prevalensi di Amerika Utara
ditemukan lebih tinggi dua kali lipat, yaitu sebesar
7-12 per 1000 kehamilan.
 Di Indonesia, tidak terdapat data spesifik abrupsio

plasenta tetapi tersedia data perdarahan saat


persalinan, sebesar 8% dari seluruh persalinan.
Komplikasi perdarahan ini ditemukan lebih tinggi
pada daerah pedesaan dibandingkan perkotaan.
•Perdarahan pervaginam
Diagnosis •Nyeri abdomen atau
nyeri punggung
•Riw. trauma

Anamnesa
•Evaluasi syok
•Pemeriksaan vagina
•Pemeriksaan uterus
Pemeriksaan Fisik •Pemeriksaan janin

Pemeriksaan • pemeriksaan darah


penunjang • CTG
• USG

Diagnosis Banding
•Plasenta previa
•Ruptur uterus
•Trauma serviks
•Persalinan prematur
Patofisiologi
Perdarahan akibat ruptur pembuluh darah ini
menyebabkan akumulasi darah yang memisahkan
desidua, dan meninggalkan lapisan tipis pada
plasenta. Pemisahan dan kompresi pada ruang
intervilus akan semakin berat seiring dengan
melebarnya perdarahan yang kemudian
menyebabkan kerusakan jaringan plasenta. Hal ini
menyebabkan manifestasi klinis yang mengancam
jiwa, seperti perdarahan hebat, disseminated
intravascular coagulation (DIC) maternal, dan
gangguan denyut jantung janin.
Etiologi
Etiologi abrupsio plasenta sampai
sekarang belum diketahui secara
pasti. Akan tetapi, faktor imunologi,
inflamasi, dan vaskular telah
ditemukan mengambil peranan
penting dalam terjadinya abrupsio
plasenta.
PENATALAKSANAAN
Management Awal
 Pemasangan akses IV
 Resusitasi dengan cairan

kristaloid
 Pemeriksaan darah
 Periksa vital sign
 Pemberian Oksigen
Terapi konservatif lebih disarankan
pada umur kehamilan ≤ 34 minggu
dengan kondisi stabil, baik pada ibu
dan janin, berupa pemberian
kortikosteroid, tokolitik, pemantauan
antenatal rutin, serta terminasi
kehamilan pada usia gestasi 37-38
minggu.
Perawatan ICU
 Perawatan di ICU perlu dipertimbangkan, baik
sebelum atau setelah persalinan, pada pasien
yang secara hemodinamik tidak stabil,
misalnya pasien yang mengalami syok.
Perawatan di NICU perlu dipertimbangkan jika
bayi dilahirkan prematur atau terjadi gawat
janin dan asidosis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai