Anda di halaman 1dari 29

PERDARAHAN

ANTEPARTUM
Kelompok 1
- Nurul Zakiyyah Anwar
- Nurul Maghfirah
- Cindi Senora
- Sri Wahyuni Ningsih
Pengertian

Perdarahan antepartum :
Perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 28 minggu atau pada
trimester akhir kehamilan.
KLASIFIKASI PERDARAHAN
ANTEPARTUM
Kelainan implantasi plasenta
01 PLASENTA PREVIA

Kelainan insersi tali pusat atau


pembuluh darah pada selaput amnion :
02 VASA PREVIA

03 Solusio plasenta
KELAINAN IMPLANTASI
PLASENTA
1 PLASENTA PREVIA

Plasenta yang berimplantasi pada segmen


bawah rahim sedemikian rupa sehingga
menutupi seluruh atau sebagian dari ostium
uteri internum (jalan lahir).
Etiologi !
• Belum diketahui dengan pasti

Teori : vaskularisasi desidua yang tidak memadai


 BLOOD
AB+
mungkin akibat radang atau atrofi.
• Faktor Risiko :

Usia lanjut, cacat rahim (bekas SC, kuret,


miomektomi), perokok, plasenta besar (gemelli,
eritroblastosis fetalis)
Klasifikasi plasenta previa

 Placenta previa totalis: seluruh ostium


internum tertutup
 Placenta previa partial: hanya sebagian
dari ostium tertutup
 Placenta previa marginalis: hanya pada
pinggir ostium terdapat jaringan placenta
 Plasenta letak rendah : bila plasenta
berada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan
jalan lahir.
GEJALA PLASENTA PREVIA :
• Perdarahan tanpa nyeri
• Perdarahan berulang-ulang sebelum partus
• Perdarahan keluar banyak
• Darah berwarna merah segar
• Bagian depan tinggi
• Pada pemeriksaan dalam teraba jaringan placenta.
• Robekan selaput marginal
DIAGNOSA PLASENTA PREVIA

Pemeriksaan fisik
Anamnesis
• Inspeksi : perdarahan pervaginam dengan warna
Perdarahan melalui vagina tanpa darah umumnya merah segar.
rasa nyeri. Sifat perdarahan
• Palpasi
causeless, painless, recurrent.
Biasanya baru terjadi pada ▪ plasenta terletak di bawah  bagian terbawah
trimester kedua keatas. janin tidak terfiksir ke PAP  let-su, let-li.
▪ Abdomen tidak tegang
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Inspekulo : melihat sumber perdarahan


Double set-up examination (dilakukan hanya jika ada indikasi terminasi kehamilan)
▪ Periksa dalam di ruang operasi  jari tengah & telunjuk meraba forniks posterior,
kesan ada bantalan atau tidak (fornices test). Jari digerakkan mengikuti pembukaan
serviks untuk meraba jaringan plasenta.
▪ Plasenta letak rendah, plasenta marginalis  amniotomi dan drip oksitosin 
persalinan pervaginam.
▪ Plasenta previa totalis atau perdarahan banyak  SC.
▪ USG
PENATALAKSANAAN
Ekspektarif ( konservatif )
• KU ibu dan janin baik
• Perdarahan sedikit
• UK <37 mgg atau TBJ <2500 gr
• His (-)
RESULTS
Tatalaksanaan
• Pasang infus dan tirah baring
• Jika kontraksi beri tokolitik
• Bila kekurangan darah, transfusi
• Pantau janin dengan USG dan NST per
minggu.
Penatalaksanaan
Aktif

 Persalinan pervaginam : plasenta letak rendah, plasenta


marginalis atau plasenta previa lateralis di anterior (dengan
anak pres-kep)  Amniotomi dan drip oksitosin.
 SC : perdarahan banyak, plasenta previa totalis, plasenta
previa lateralis posterior, plasenta letak rendah dengan
posisi janin lintang.
Lanjutan …
• Komplikasi :
• Syok akibat perdarahan

• Plasenta akreta, inkreta dan perkreta  retensio plasenta & perdarahan
pasca salin.
• Serviks dan SBR yang rapuh potensial untuk robek.
• Kelainan letak janin.
• Kelahiran prematur
• DIC tapi jarang.
Prognosis
plasenta previa

• Prognosis :
• dapat terdeteksi dini dengan USG.
• Ketersediaan fasilitas yang lengkap
• (SC, transfusi darah) sehingga komplikasi
maternal dapat dihindarkan.
Vasa Previa
Vasa previa merupakan keadaan dimana
2 pembuluh darah umbilikalis janin
berinsersi dengan vilamentosa yakni pada
selaput ketuban.

Penyebab vasa previa belum jelas.


DIAGNOSA

• VT  Teraba pembuluh darah pada selaput ketuban


• Perdarahan diikuti DJJ yang tidak beraturan
• Diselerasi atau bradikardi bila perdarahan setelah
selaput ketuban pecah
Penatalaksaan

■ Tergantung pada status janin.


● Ragu maturitas janintentukan lebih dahulu umur
kehamilan, ukuran janin, maturitas paru dan pemantauan
kesejahteraan janin dengan USG dan kardiotokografi.
■ Bila janin hidup dan matur  SC
■ bila IUFD atau imatur  persalinan pervaginam.
VASA PREVIA PLASENTA NORMAL
3
Solusio plasenta
Solusio plasenta : terlepasnya sebagian atau seluruh
permukaan maternal plasenta dari tempat
implantasinya yang normal pada lapisan desidua
endometrium sebelum waktunya yakni sebelum janin
lahir.
SOLUSIO PLASENTA
1. Klasifikasi
• Kenampakan darah yang
keluar
• Revealed hemorrhage
• Concealed hemorrhage
2. Klinis
• Solusio plasenta ringan
• Solusio plasenta sedang
• Solusio plasenta berat
SOLUSIO PLASENTA

• Etiologi dan faktor risiko • Mioma submukosum di belakang


• Multiparitas plasenta
• Trauma tumpul abdomen • Hipertensi kronik,
(KDRT atau laka lantas) preeklampsia
• Polihidramnion • Korioamnionitis
• Gemeli • Trombofilia
• Versi luar • Perokok dan kokain
DIAGNOSA DAN GAMBARAN
KLINIK
• Anamnesis

 Perdarahan pervaginam tiba-tiba dengan atau tanpa disertai


nyeri (bergantung derajat solusio plasenta)
 Warna darah yang keluar merah tua dan bercampur bekuan
darah •
 Gerak janin awalnya dirasa hebat lalu pelan dan akhirnya hilang
 Kontraksi•rahim kuat
DIAGNOSA DAN GAMBARAN KLINIK
• Pemeriksaan fisik
• Inspeksi
▪ Gelisah, anemis, keringat dingin
▪ Perdarahan pervaginam warna merah kehitaman pada umumnya
• Palpasi
▪ Uterus in bois (wooden uterus) baik saat his ataupun diluar his
▪ TFU lebih tinggi karena hematom retroplasental
▪ Nyeri tekan abdomen (defans muscular)
▪ Bagian janin susah dikenali karena uterus tegang
DIAGNOSA DAN GAMBARAN KLINIK
• Pemeriksaan fisik
• Inspeksi
▪ Gelisah, anemis, keringat dingin
▪ Perdarahan pervaginam warna merah kehitaman pada umumnya
• Palpasi
▪ Uterus in bois (wooden uterus) baik saat his ataupun diluar his
▪ TFU lebih tinggi karena hematom retroplasental
▪ Nyeri tekan abdomen (defans muscular)
▪ Bagian janin susah dikenali karena uterus tegang
DIAGNOSA DAN GAMBARAN KLINIK
• Auskultasi
• Sulit karena tegang. DJJ biasanya takikardi  bradikardi  hilang (bergantung derajat)
• Periksa dalam
• ketuban teraba menonjol dan tegang baik saat his ataupun diluar his
• Jika ketuban sudah pecah dan plasenta terlepas seluruhnya, plasenta dapat turun ke
bawah dan teraba pada pemeriksaan  prolapsus plasenta.
• Penunjang
• USG : implantasi normal dgn hematom retroplasenta
DIAGNOSA DAN GAMBARAN
KLINIK
• Lab
• Anemia
• Bed side clotting test (clot restriction test) : menilai fungsi
pembekuan darah/penialain tidak langsung kadar fibrinogen
• Kadar trombosit, fibrinogen, CT, BT
• Pemeriksaan plasenta
• Definitif : tampak tipis dan cekung di bagian yang terlepas
(krater) dengan hematom retroplasenta
SOLUSIO PLASENTA
• Komplikasi : • Acute cortical renal failure
• Syok hipovolemik • Uterus couvelaire
• Kematian janin • Sindrom insufisiensi fungsi
• Persalinan prematur plasenta
• DIC • Sindroma sheehan
• Fetal-to-maternal
hemorrhage
TATALAKSANA
• Ekspektatif
• Perbaikan KU
▪ Resusitasi cairan & transfusi darah
▪ Atasi kemungkinan gangguan pembekuan
• Observasi ketat janin dengan CTG

• Aktif
• Janin hidup dan belum ada tanda-tanda inpartu  SC. Bila
pembukaan lengkap  amniotomi dan drip oksitosin dan bayi
• dilahirkan pervaginam.
Janin mati : pervaginam dengan amniotomi dan drip oksitosin. Tidak
lahir dalam 6 jam  SC.
SOLUSIO PLASENTA

• Prognosis
• Solusio plasenta prognosis lebih buruk
dibanding plasenta previa.
• Transfusi segera dan terminasi tepat waktu
sangat menurunkan mortalitas maternal dan
janin.
THANKS!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
Please keep this slide for attribution

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai