Anda di halaman 1dari 8

PERILAKU SEHAT dan

PREVENSI PRIMER
A. Gimmy Prathama
Faktor Resiko yang Berkaitan dengan Penyebab Kematian di AS

Penyakit Faktor-faktor Resiko

Penyakit Jantung Tembakau, obesitas, hipertensi,


kolesterol, pola hidup ‘santai’.
Kanker Tembakau, pola makan yang tidak
tepat, alkohol, ‘pengaruh’
lingkungan.
Penyakit Cerebrovascular Tembakau, tekanan darah tinggi,
(stroke) kolesterol, pola hidup ‘santai’.
Luka akibat kecelakaan Safety belt nonuse, alkohol,
kecelakaan rumah tangga.
Penyakit Paru Kronis Tembakau, ‘pengaruh’ lingkungan.

(sumber : McGinnis 1994)


Biaya Perawatan untuk Mengobati/Merawat

Penyakit Intervensi yang Dilakukan Biaya Per pasien

Penyakit Jantung Operasi By pass koroner $ 30,000

Kanker Perawatan kanker paru $ 29,000

Kecelakaan Rehabilitasi dan perawatan $ 570,000


quadriplegia (seumur hidup)
Rehabilitasi akibat patah $ 40,000
tulang belakang/pinggul

Kelahiran bayi dengan Perawatan Sindroma $ 26,500


berat badan kurang Respiratory Distress

(sumber : McGinnis 1994)


HEALTH PROMOTION
 Adalah suatu filosofi umum yang berintikan
gagasan bahwa kesehatan yang paripurna atau
wellness, adalah pencapaian personal dan
kolektif.
 …meliputi pendidikan mengenai bagaimana
menggapai gaya hidup sehat dan – bagi orang
yang beresiko terhadap suatu penyakit tertentu
–bagaimana belajar hidup sehat sambil
memantau dan mengurangi kemungkinan
meningkatnya keparahan penyakit/resiko-nya
(Maddux et al., 1986)
SELAIN MEDICAL PRACTITIONER :
Psikolog Komunitas dan Media Massa Legislatif
‘Negara’
Mengembangkan Mencakup Dapat Mendorong
intervensi untuk penekanan pada berkontribusi pada terbitnya regulasi
membantu good health, promosi yang dapat
seseorang ketersediaan kesehatan dengan mengurangi resiko
informasi untuk
mempraktekkan edukasi tentang (regulasi ttg
membantu
perilaku sehat dan mengembangkan
resiko-resiko merokok, safety
mengganti dan memelihara terkait kesehatan belt, dll.).
perilaku yang healthy lifestyle, seperti perilaku
beresiko terhadap serta menjamin merokok dan
kesehatan.. ketersediaan minum alkohol
sumber daya dan berlebihan.
fasilitas yang bisa
membuat orang
mengganti perilaku
yang beresiko
terhadap
kesehatan .
Persuasive Communication
1. Penuh warna/nuansa, dramatis, case histories
2. Dari sisi komunikator : expert, prestisius,dapat
dipercaya, disukai, dan ‘serupa’ dengan audiens.
3. Argumentasi kuat - konsisten.
4. Pesan : singkat, jelas, langsung.
5. Menyatakan kesimpulan secara eksplisit.
6. Semakin ekstrim, semakin berpengaruh, meski
mungkin hanya pada poin tertentu saja.
7. Deteksi penyakit dan promosi kesehatan :
menekankan pada masalah, atau keuntungan.
8. Mencakup dua sisi (baik atau buruknya sesuatu)
Penilaian Kita
1. Penuh warna/nuansa, dramatis, case histories Skala 1 -
2. Dari sisi komunikator : expert, prestisius,dapat 5
dipercaya, disukai, dan ‘serupa’ dengan
audiens.
3. Argumentasi kuat - konsisten.
4. Pesan : singkat, jelas, langsung.
5. Menyatakan kesimpulan secara eksplisit.
6. Semakin ekstrim, semakin berpengaruh, meski
mungkin hanya pada poin tertentu saja.
7. Deteksi penyakit dan promosi kesehatan :
menekankan pada masalah, atau keuntungan.
8. Mencakup dua sisi (baik atau buruknya
sesuatu)
Diskusi 210607
 Fase oral belum terpuaskan, kecenderungan kembali
merokok (berulang) adiksi
 Lebih ke aspek psikologi, karena adiksinya, masalah
psikologi perlu diatasi
 Sulit mengcounter meski sadar, vegetarian, tapi paru-
paru tidak selamat
 Patofisiologi dari merokok, kenapa tidak mampu
menghentikan
 Ada data populasi pria, kok gambarnya wanita pria ?
perokok di Indonesia kurang terbuka, pencegahan
sangat murah..
 Artikel populer, merokok bukan semata fase oral,
pilihannya kenapa rokok, gaya hidup ? Apa betul 69%,
kajian perlu lebih detil, siapa pengawal aturan ?

Anda mungkin juga menyukai