CAESAREAN SECTION
(ERACS)
DARI SUDUT PANDANG OBSTETRI
Nuswil Bernolian
ERAS, ERAS CD
ERAC
ERACS
Kurniawaty J, Sudadi, Anindita MP. Manajemen preoperatif pada protokol enhanced recovery after surgery (ERAS). J Komp Anes 2018:5(2): 61-72
PENDAHULUAN
Henrik Kehlet 1997 (Denmark)
Konsep enhanced
Pada tahun yang sama, Intervensi berdasarkan
recovery pertama kali
komunitas dan evidence based
diperkenalkan oleh
kelompok penelitian the pada tahap preoperatif,
Kehlet di majalah British
enhanced recovery after intraoperatif, dan
Journal of Anaesthesia
surgery (ERAS) didirikan postoperatif
tahun 1997
Greenshields N, Mythen M. Enhanced Recovery After Surgery. Current Anesthesiology Reports (2020) 10:49–55.
ERACS
Perkembangan ERAS Tahun
• Kehlet menerbitkan makalah konsep 1997
• Protokol ERAS pertama kali ERAS
diterapkan pada bedah kolorektal à • Kehlet menerbitkan makalah pertama 1999
yang menunjukkan keektivitasan ERAS
dalam reseksi sigmoid
• Menghasilkan penurunan lama • Kelompok Studi ERAS dibentuk 2001
perawatan, komplikasi perioperatif, • Studi menunjukkan bahwa perawatan 2005
dan meningkatkan kepuasan pasien perioperatif tidak konsisten
tanpa meningkatkan re-admisi • Kelompok Studi ERAS menerbitkan 2005
pedoman konsensus pertama untuk
operasi kolorektal
• Di bidang obstetri, protokol ERAS • ERAS society terbentuk 2010
banyak dipakai di Eropa dan akhir- • Meta-analisis menunjukkan keektivitasan 2010
ERAS
akhir ini juga sudah banyak digunakan
• Studi menilai kemungkinan implementasi 2013
di Amerika Serikat sejak 2018 protokol ERAS skala besar
ERACS
ERACS
ERASSOCIETY.ORG
DEFINISI
SEJARAH
Era operasi sesar modern
dimulai oleh Max Saenger
tahun 1882 dimana ia
memperkenalkan teknik
penjahitan uterus.
Noro
Aspek psikologis/interpersonal :
• Operasi unik, sebuah momen bahagia yang menjadi serba salah.
• Menyeimbangkan antara "momen bahagia" dan "operasi yang berisiko".
• Sebagian besar pasien dalam keadaan sadar.
• Pendekatan tim (pasien, keluarga, obgin, anestesi, perawat)
• Dukungan keluarga yang hadir di ruang operasi
• Kebijaksanaan tentang info medis
DKI Jakarta angka seksio sesaria tertinggi, Papua angka seksio sesaria terendah
(Kemenkes RI 2018, Laporan Nasional Riskesdas 2018)
SEKSIO SESARIA
• Seksio sesarea à Operasi paling sering pada praktik obstetrik dan ginekologi
SEKSIO SESARIA
INDIKASI OPERASI SC TERBANYAK BERDASARKAN MFM SOCIETY
.
Riwayat SC
Distosia Fetal Distress
sebelumnya
Gagal persalinan
Presentasi janin
pervaginam
abnormal
operatif
Rafiei M, Ghare Naz M. International Journal of Reproductive BioMedicine, 2018 16(4), 221–234.
SEKSIO SESARIA
JENIS INSISI ABDOMEN PADA OPERASI SEKSIO SESARIA
.
SEKSIO SESARIA
Prof Noroyono Wibowo, ALARM
Dampak fisik apa yang lebih sering terjadi pada wanita dengan operasi seksio sesaria?
.
Kematian maternal 3,6 kali lebih mungkin meninggal dalam hubungannya dengan operasi caesar
Henti jantung Lebih dari 15 wanita per 10,000 mengalami henti jantung
Histerektomi emergensi Lebih dari 4-11 wanita per 10,000
Kejadian tromboemboli Lebih dari 12 wanita per 10,000
Komplikasi anestesi Lebih dari 30 wanita per 10,000
Infeksi mayor Lebih dari 197 wanita per 10,000
Pseudoaneurisma arteri uterina 75% terjadi setelah operasi seksio
sesaria
Infeksi luka Lebih dari 790 wanita per 10,000
Hematoma Lebih dari 103 Wanita per 10,000
Periode perawatan yang lebih Meningkatkan lama perawatan di rumah sakit 0.6-2 hari
lama
220 wanita per 10,000 Kembali dirawat pascaoperasi seksio sesaria
Readmisi rumah sakit
dibandingkan 0 pada persalinan pervaginam
SEKSIO SESARIA
Prof Noroyono Wibowo, ALARM
Dampak fisik apa yang lebih sering terjadi pada bayi dengan
. operasi seksio sesaria?
PRE 6 REKOMENDASI
OPERATIF
INTRA 9 REKOMENDASI
OPERATIF
POST 11 REKOMENDASI
OPERATIF
Prosedur PreOperatif ACOG
2 •
hingga 6 jam
Waktu puasa tambahan (8 jam atau
lebih) mungkin diperlukan untuk
makanan yang digoreng, berlemak
atau daging.
Prosedur PreOperatif
Rekomendasi
Membatasi
lama puasa
Rekomendasi preoperative fasting :
Puasa dari makanan padat lebih dari 6 jam dan
diet cair lebih dari 2 jam
2
Prosedur PreOperatif ACOG
Manfaat yang
dilaporkan termasuk:
mengurangi
kecemasan dan nyeri
pascaoperasi.
Mendukung prinsip
keterlibatan dan
pemberdayaan pasien.
Prosedur PreOperatif ACOG
Prosedur PreOperatif
RINGKASAN
1. Diskusikan pada pasien mengenai program ERACS
(tahapan, tujuan, manfaat dan risiko)
2. Edukasi program laktasi terutama mengenai IMD
3. Pastikan hasil laboratorium kadar hemoglobin optimal
4. Hindari puasa yang terlalu lama, atur jam makan/minum, makanan padat
terakhir 6 jam sebelum jam operasi, minum (air putih, teh manis, jus buah
tanpa bulir}
5. Minum jus apel sebanyak 1 sajian (+- 150-200 mL) tepat 2 jam sebelum
bedah. Alternatif madu 2-3 sendok makan
6. Pasang IV line dan drip cairan rumatan (terutama setelah fase puasa total)
Prosedur IntraOperatif ACOG
4
Prosedur IntraOperatif ACOG
7 penutupan peritoneum
• Parasetamol setelah
persalinan
Prosedur IntraOperatif ACOG
8
Prosedur IntraOperatif ACOG
Rekomendasi
9
Contoh Prosedur Tiap Fase ERACS
Prosedur IntraOperatif
RINGKASAN
1. Pastikan pasien dipasang penghangat
2. Pastikan antibiotik profilaksis telah diberikan setidaknya 30-60 menit sebelum insisi kulit
3. Regimen spinal anestesia sesuai kondisi pasien dan ditambahkan MO 0.05-0.1 mg
4. Cegah dan atasi segera mual muntah yang dicetuskan hipotensi akibat spinal. Cegah
mual muntah intra dan pascabedah, gunakan setidaknya dua kombinasi antiemetik.
Hindari manipulasi uterus berupa eksteriorisasi dan manipulasi usus.
5. Sesuai dengan keadaan janin, upayakan delayed cord clamping 30-60 detik
6. Jika bayi dan ibu stabil, inisiasi IMD yang diawasi oleh 1 orang perawat anak/bidan
yang bertugas
7. Penggunaan obat-obatan uterotonik seoptimal mungkin, hindari penggunaan berlebihan
8. Batasi jumlah cairan yang masuk
9. Analgetik multimodal
Prosedur PostOperatif ACOG
2
Prosedur PostOperatif ACOG
Rekomendasi
Mobilisasi dini
3
Prosedur PostOperatif ACOG
4
Prosedur PostOperatif ACOG
Rekomendasi
Mempercepat
pengembalian “Mengunyah permen karet
fungsi usus merupakan metode yang
dapat diterima dan murah
untuk mempercepat
pemulihan saluran cerna
setelah operasi seksio sesaria
6
Prosedur PostOperatif
Rekomendasi
Pelepasan dini
kateter urin “Penggunaan kateter urin secara tidak menetap pada seksio
sesarea berhubungan dengan kejadian ISK yang lebih sedikit dan
tidak ada peningkatan retensi urin atau kesulitan intraoperatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan rutin kateter
urin menetap untuk persalinan sesar pada pasien dengan
hemodinamik stabil tidak diperlukan, dan dapat berbahaya.”
6
Prosedur PostOperatif ACOG
• ACOG merekomendasikan
profilkaksis tromboemboli
7 untuk semua wanita yang
menerima trombofilaksis
Prosedur PostOperatif ACOG
10
Prosedur Post Operatif ACOG
Loading Minuman
karbohidrat berkarbohidrat 2
jam prabedah
Edukasi Pamflet/Diskusi
IMD Pamflet/Edukasi
Optimalisasi Hb Cek Hb
Contoh Ceklist ERACS
Ceklist IntraOp
Tidak
Rekomendasi Intervensi Dilakukan Keterangan TTD
dilakukan
Antibiotikprofilaksis 30 menit
sebelum insisi kulit
Optimalisasi Tidak lebihdari 3L
cairan intravena
Pencegahan &Tatalaksana Pemberianvasopressor
Hipotensi terkait anestesi
spinal
Jaga normotermia Penggunaanpenghangat
Uterotonikoptmal Dosis uterotonika - - Oxytocin : IU
Metylergonevrin