Anda di halaman 1dari 45

PROMOSI

KESEHATAN_BAGIAN 2
TRI KRIANTO
Milestones kesehatan
Year Innovation
1543 Vesalius publishes On the Structure of the Human Body based on his own
dissections
1628 Harvey publishes his discoveries concerning the blood circulatory system
1674 Leeuwnhoek produces lenses powerful enough to enable him to observe
bacteria
1796 Jenner first uses vaccine derived from cowpox to succesfully immunize a
person against smallpox
1847 James Simpson uses chloroform as an anaesthetic
1854 Florence Nigthtingale, founder of modern nursing, and her team nurse
victims of the Crimean War
1858 Virchow publishes a book on cellular pathology which introduces the
concepts of the cell as the centre of all pathological changes
1864 Pasteur isolates organism under the microscope
1865 Lister begins the practice of antisepsis during surgery, which is followed
by a dramatic reduction in mortality rates
Year Innovation
1882 Koch isolates the tubercle bacillus
1883 Koch isolates the cholera bacillus
1895 Roentgen discover X-rays
1900 Landsteiner discover s the four human blood types A, B, AB and O
1902 Alexis Carrel demonstrates a method of joining blood vessels that makes
organ transplantation feasible
1928 Alexander Flemming discovers penicillin
1954 First kidney transplant operation performed
1956 The first flexible endoscope for seeing inside the body is built
1967 First heart transplant operation performed
SEKSI 2

DETERMINAN KESEHATAN
Perilaku (Behavior)
• Segenap aktivitas individu yang
dapat/tidak dapat diamati

Terbuka (overt behavior),


ranah psikomotor
• Perilaku

Terselubung (covert
behavior), ranah kognitif
dan afektif
Bentuk perilaku
1. Bentuk pasif adalah respons internal
yang tidak dapat segera terlihat,
misalnya respons berbentuk
pengetahuan, tanggapan, atau sikap >
covert bhv

2. Bentuk aktif adalah respons yang dapat


diobservasi secara langsung > overt bhv
Konsep perilaku
• Perilaku dibentuk oleh faktor internal (genetis)
dan faktor lingkungan.
• Genetik adalah modal dasar untuk
perkembangan, sedangkan lingkungan
merupakan kondisi atau lahan perkembangan
perilaku.
• Perilaku adalah hubungan antara stimulus dan
respons.
Respons
1. Respondent response (RR/reflexive resp) yang
bersifat tetap muncul karena adanya rangsangan
(eliciting stimuli). Misal: bau sate membuat air
liur menetes. Jenis lain dari respondent respons
adalah emotional response, misalnya kalau sedih
orang menangis.
2. Operant response (instrumental resp) yang muncul
karena rangsang tertentu. Rangsang tertentu ini
disebut reinforcing stimuli atau reinforcer
(yang memperkuat perilaku yang sudah ada)
Pembentukan perilaku
1. TEKANAN (ENFORCEMENT) → UU, PP,
Instruksi, tekanan fisik → efek perubahan
cepat tetapi bisa tidak lestari
2. PENDIDIKAN (EDUCATION) → persuasi,
himbauan, ajakan, KIE → perubahan
berjangka lama tetapi bisa lestari
14 Teori Pembentukan Perilaku
1. Personality theory
2. Developmental theory
3. Perception theory
4. Motivation theory
5. Learning theory
6. Experiential learning theory
7. Attitude-change theory
8. Problem-solving and creativity theory
9. Group dynamics theory
10. Interaction theory
11. Systems theory
12. Psychoanalytic orientation theory
13. Empirical/statistical orientation theory
14. Field theory
Prosedur pembentukan perilaku (versi Skinner)

1. Identifikasi terhadap rangsang penguat


(reinforcer) berupa penghargaan (rewards) bagi
perilaku yang akan dibentuk
2. Analisis untuk mengidentifikasi
komponen-komponen pembentuk kepribadian
3. Menggunakan secara urut/sistematis
komponen-komponen tersebut sebagai tujuan
sementara, mengidentifikasi reinforcer atau
rewards untuk masing-masing komponen
4. Melakukan pembentukan perilaku dengan urutan
komponen yang telah tersusun itu
contoh pembentukan perilaku

Dikehendaki agar sebelum tidur seorang


anak harus menggosok gigi. Untuk itu
anak tersebut harus:
1. Pergi ke kamar mandi sebelum tidur
2. Mengambil sikat gigi dan pasta gigi
3. Ambil air dan berkumur
4. Gosok gigi
5. Menyimpan sikat gigi dan pasta gigi
6. Pergi ke kamar tidur
Perilaku kesehatan
Respons organisme terhadap
stimulus yang berkaitan dengan:
1. Sakit dan penyakit
2. Sistem yankes
3. Makanan
4. Lingkungan
Contoh lain:
Perilaku terhadap sistem yankes
Respons terhadap:
1. Fasilitas pelayanan
2. Cara dan kualitas pelayanan
3. Petugas kesehatan dan obat-obatan
4. Nasehat tenaga kesehatan
Perilaku terhadap makanan
Respons terhadap:
1. Makanan dan zat gizi
2. Pengelolaan dan pengolahan makanan
3. Petunjuk keamanan pangan
4. Kebutuhan kalori, protein dan lemak
Contoh lain:
Perilaku terhadap lingkungan kesehatan

Perilaku:
1. Pemanfaatan air bersih (komponen,
manfaat dan penggunaan air bersih
u/kesehatan)
2. Pengelolaan air kotor
3. Pengelolaan sampah, limbah padat dan
limbah cair
4. Perencanaan dan pengembangan
rumah sehat
5. Pembersihan sarang nyamuk
Contoh lain:
Kategorisasi Perilaku Kesehatan
A. PROMOTIVE HEALTH BEHAVIOR (increasing healthy
behavior/meningkatkan perilaku sehat; contoh:)
B. PREVENTIVE HEALTH BEHAVIOR (preventing
behavior/mencehah agar tidak sakit; contoh:)
C. ILLNESS BEHAVIOR (perceived himself/herself to be
ill, to discover a suitable remedy/health seeking
behavior/perilaku sakit/contoh:)
D. SICK-ROLE BEHAVIOR (to be patient
behavior/perilaku menjadi pasien; contoh:)
Ranah/domain perilaku
A. Kognitif
B. Afektif
C. Psikomotor
Beberapa rangsang/stimulasi perubah
perilaku
1. Rangsang fisik (sakit atau keadaan tidak enak, dan interpretasi
terhadap pengalaman buruk sejenis)
2. Rangsang rasio (bersumber pengetahuan dan alasan rasional
yang bersangkutan)
3. Rangsang emosi (rasa takut, cinta atau harapan yang
bersangkutan)
4. Rangsang keterampilan (rangsang untuk melanjutkan
perilaku yang sudah dipunyai)
5. Rangsang keluarga dan personal
6. Rangsang akibat sosial (gangguan terhadap peran sosial)
7. Rangsang biaya ekonomi (biaya, waktu)
8. Rangsang biaya sosial (malu, bingung)
9. Rangsang perilaku saing (perilaku lain yang juga harus
dilaksanakan)
SEKSI 5

METODE DIAGNOSIS PERILAKU:


PRECEDE/PROCEED, PENAPISAN PERILAKU
What is PRECEDE/PROCEED?
• PRECEDE: Predisposing, Reinforcing and Enabling
causes in Educational Diagnosis and Evaluation
• PROCEED: Policy, Regulatory and Organizational
Construct in Educational and Environment
Development
• PRECEDE/PROCEED is a community-oriented,
participatory model for creating successful
community health promotion interventions.
DIAGRAM OF PRECEDE MODEL

Source: Theory and Practice in Health Education by H.S. Ross and Paul R. Mico, p.207
From PRECEDE to PROCEED

Source: Health Promotion Planning: An Educational and Environmental Approach by Lawrence W. Green and Marshall W. Kreuter.
Analisis masalah kesehatan
No Jenis analisis Uraian
1 Mengenal masalah kesehatan Tentukan masalah kesehatan yang akan
dipecahkan
Jika ada > 1 masalah, tetapkan prioritas
2 Mengenal penyebab masalah Penyebab masalah di sini bukan perilaku
Malaria disebabkan plasmodium …
Anemia disebabkan kurangnya Fe
3 Mengenal sifat masalah:
Beratnya masalah Seberapa banyak yang terkena?
Apa akibatnya jika terkena?
Luasnya masalah Apakah meluas ke seluruh daerah?
Kelompok penduduk yang terkena?
Bermusimnya masalah Bermusim atau sepanjang waktu?
4 Mengenal epidemiologi masalah Mengenal perkembangan terjadi dan
meluasnya masalah
EPIDEMIOLOGI MASALAH

Banyaknya genangan
air

Banyak nyamuk
vektor (anopheles)
Menggigit dan
menghisap darah
orang yang sakit
malaria
Plasmodium masuk ke
tubuh nyamuk

Nyamuk menggigit
orang sehat sehingga
tertular malaria
JENIS/MENAPIS PERILAKU
I. PERILAKU IDEAL
II. PERILAKU YANG PALING RELEVAN
III. PERILAKU YANG PALING LAYAK UNTUK
DILAKUKAN
IV. PERILAKU KINI
V. PERILAKU YANG DIHARAPKAN
Perilaku ideal
• Perilaku ideal adalah tindakan teramati yang menurut para ahli perlu
atau harus dilakukan oleh individu atau masyarakat untuk mengurangi
atau membantu memecahkan masalah. Perilaku ideal dapat
diidentifikasi berdasarkan epidemiologi masalah, dan teori
• Misalnya: perilaku ideal pencegahan penyakit malaria yang harus
dijalankan individu/masyarakat adalah

1. buang limbah di saluran pembuangan limbah


2. saling mengingatkan untuk mencegah malaria
3. pasang kasa kawat di rumah
4. pakai lotion/cairan anti nyamuk
5. pakai kelambu kalau tidur
6. tidak menggantung baju di balik pintu
7. minum obat pencegah malaria
Contoh lain:
Perilaku relevan
• Perilaku relevan adalah tindakan yang jika dilakukan akan
memberikan dampak yang paling langsung (direct effect)
terhadap pemecahan masalah. Perilaku relevan diidentifikasi
berdasarkan karakter khusus penyebab masalah dalam
surveillance epidemiologi

• Contohnya dalam perilaku pencegahan malaria, berdasarkan


surveillance epidemiiologi diperoleh informasi lingkungan yang
kotor, orang terbiasa membuang limbah di sembarang
tempat, orang tidak saling mengingatkan untuk mencegah
malaria, orang tidak memasang kasa nyamuk; oleh karena itu
perilaku relevannya adalah

1. masyarakat membuang limbah di saluran yang


semestinya
2. anggota masyarakat saling mengingatkan akan
bahaya malariadan memasang kasa nyamuk
Contoh lain:
Perilaku paling layak
• Perilaku paling layak (feasible behavior) adalah tindakan teramati yang
paling memungkinkan dijalankan oleh individu dan masyarakat pada saat
ini (current time). Perilaku paling layak diidentifikasi dari analisis
kemampuan sumberdaya material dan immaterial masyarakat, serta
dukungan aspek sosial dan budaya
• Contoh pada perilaku mencegah malaria adalah hanya sebagian
masyarakat yang memiliki kemampuan memasang kasa nyamuk,
komunikasi dan solidaritas masyarakat cukup baik, dan masyarakatnya
cukup religius di mana dalam pandangan mereka menjaga kebersihan itu
adalah sebagian dari pelaksanakan ibadah agama, maka perilaku yang
paling layak adalah:
1. masyarakat didorong untuk saling mengingatkan tentang
perlunya menjaga kebersihan guna mencegah malaria
Contoh lain:
Perilaku kini

• Perilaku kini adalah tindakan teramati dari individu atau


masyarakat yang sudah menjadi kebiasaan yang baik atau
kurang baik bagi kesehatan. Perilaku kini yang baik
dipertahankan, sedang perilaku kini yang belum baik
dipertimbangkan untuk menjadi tujuan perubahan.
• Perilaku kini diidentifikasi dari pengamatan (observasi)
atau penelitian yang sifatnya partisipatif
• Contoh dalam pencegahan malaria masih ada sebagian
masyarakat yang sudah mengerti tentang bahaya malaria
dan pentingnya menjaga kebersihan, namun tidak
mempraktekkannya karena kesibukan pekerjaan atau
terbatasnya waktu.
Contoh lain:
Perilaku yang diharapkan

• Perilaku yang diharapkan (expected behavior) adalah tindakan individu


yang merupakan tujuan dari program pendidikan kesehatan, yang sudah
memenuhi syarat-syarat: dapat memecahkan masalah, relevan, layak
untuk dilakukan, serta menjadi prioritas untuk dilaksanakan segera
• Perilaku yang diharapkan adalah fundamental pengembangan pesan
kesehatan

“Yang menjadi perilaku yang diharapkan adalah individu/


masyarakat melaksanakan gotong royong kerja bakti
membersihkan lingkungan”.

Contoh lain:
PERUBAHAN PERILAKU
ASAL MUASAL PERILAKU

1. Native behavior
merupakan perilaku bawaan, bukan merupakan hasil
belajar. Perilaku semacam ini sering juga disebut
instink.
2. Acquired behavior
adalah perilaku yang terbentuk sebagai hasil belajar.
Perilaku ini terbentuk karena individu berinteraksi
dengan lingkungannya, baik itu lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial
PERILAKU DAN LINGKUNGANNYA

1. Individu menggunakan lingkungan


2. Individu menentang lingkungan
3. Individu menyesuaikan diri dengan
lingkungan, mencakup :
a. mengubah dirinya (autoplastis)
b. mengubah lingkungan (alloplastis)
PERILAKU ADAPTASI

AUTOPLASTIS

MENYESUAIKAN
DIRI ALLOPLASTIS

KOMPROMI
Teori dan model promkes (1992-1994) I
Theory or model Jml artikel yang pakai
teori
Health Belief Model 100
Social Cognitive Theory 74
Self Efficacy 74
Theory of Reasoned Action 66
Community Organization 50
Stages of Change/The Transtheoretical Model 50
Social Marketing 44
Social Support, Social networks 37
PRECEDE-PROCEED Model 28
Diffusion of Innovations 27
Stress and Coping 24
Teori dan model promkes (1992-1994) II
Theory or model Jml artikel yang pakai
teori
Relapse prevention 23
Economic models 21
Information processing 21
Health Locus of Control 21
Patient-provider interaction 18
Empowerment 17
Protection Motivation Theory 10
Behavioral Theory 10
Commnunication Theory, persuasive communic. 9
Decision making 8

Jumlah 437 artikel


Tingkat Teori Pengertian Komponen teori
perubahan
Individual Stages of Change Model Menjelaskan kesiapan Prekontemplasi
(Model tahap-tahap individu-individu Kontemplasi
perubahan) merubah perilakunya Mengambil keputusan
kearah perilaku sehat Tindakan
Pemeliharaan

Health Belief Model Kepercayaan bahwa Persepsi tentang keterntanan


(Model Kepercayaan dirinya rentan untuk Persepsi tentang keseriusan
Kesehatan) terkena dapat masalah
mendorong seseorang Manfaat dan ongkos
berperilaku tertentu Ketersediaan bantuan
Theory of Planned Seseorang akan Manfaat yang dirasakan dirinya
Behavior (Teori Perilaku berperilaku jika dan dirasakan orang lain
Berencana) manfaatnya teruji oleh Keselarasan perilaku dengan
banyak orang dan sejalan norma sosial
dengan norma sosial
Interpersonal Social Cognitive Theory Terbentuknya perilaku Kapabilitas perilaku
(Teori kognisi sosial) dapat dijelaskan melalui Pengaruh timbal balik
tiga komponen yang Harapan
bersifat dinamis dan Kebisaan bertindak sendiri
timbal balik, yaitu factor Belajar dengan mengamati
personal, pengaruh Paksaan
lingkungan dan perilaku.
Community Diffusion of Innovations Diarahkan pada Manfaat relative
Theory (Teori difusi bagaimana gagasan, Kesesuaian
inovasi) produk dan praktek Kerumitan
social yang baru Dapat dicoba
disebarluaskan dari suatu Dapat diamati
masyarakat ke masyarakat
MODEL HBM

Likelihood of Action
Indiv. Perceptions Modifying Factors
Age, sex, ethnicity, Perceived benefits
personality, minus perceived
socioeconomics, barriers to behavior
knowledge change

Perceived threat of
Perceived Likelihood of
disease
susceptibility / behavior change
severity of disease
Cues to action:
education, symptoms
/ illness, media
information
Transtheoretical Model
STAGES OF DECISION SELF PROCESS OF CHANGE
CHANGE AL EFFICACY
BALANCE
•PRECONTEMPLA •PROS •CONFIDENCE •CONSCIOUSNESS RAISING
TION •CONS •TEMPTATION •DRAMATIC RELIEF
•CONTEMPLATION •SELF-REEVALUATION
•ENVIRONMENTAL
•PREPARATION
REEVALUATION
•ACTION
•SELF LIBERATION
•MAINTENANCE •HELPING RELATIONSHIPS
•COUNTER CONDITIONING
•CONTINGENCY MANAGEMENT
•STIMULUS CONTROL
•SOCIAL LIBERATION
BEHAVIORAL
BELIEFS

EVALUATIONS ATTITUDE
OF TOWARD
BEHAVIORAL BEHAVIOR
OUTCOMES
BEHAVIORAL BEHAVIOR
INTENTION

NORMATIVE SUBJECTIVE
BELIEFS NORM

MOTIVATION TO
COMPLY

Theory of Reasoned Action (Fishbein


dan Ajzen, 1980)
BEHAVIORAL
BELIEFS

EVALUATIONS
OF
BEHAVIORAL ATTITUDE
OUTCOMES TOWARD
BEHAVIOR

NORMATIVE SUBJECTIVE BEHAVIORA BEHAVIOR


BELIEFS NORM L INTENTION

MOTIVATION TO
COMPLY

CONTROL
PERCEIVED
BELIEFS
BEHAVIORAL
CONTROL
PERCEIVED
POWER
Theory of Planned Behavior (Madden
dan Ajzen, 1986)
Konsep TRA dan TPB
KONSEP DEFINISI
BHV INTENTION PENDAPAT YG DISUKAI TTG PERILAKU

ATTITUDE BHV KEPERCAYAAN BAHWA PERILAKU BERHUBUNGAN


BELIEF DENGAN OUTCOME
EVALUATION NILAI YANG BERKAITAN DENGAN OUTCOME

SUBJECTIVE NORM / KEPERCAYAAN TTG PERILAKU YANG DISETUJUI /


NORMATIVE BELIEF TDK DISETUJUI
MOTIV. TO COMPLY MOTIVASI UNTUK MELAKUKAN SESUATU
BERDASARKAN KEYAKINAN
CONTROL BELIEF PENDAPAT TENTANG KONDISI YANG
MEMFASILITASI / MENGHAMBAT
PERCEIVED POWER PENDAPAT TTG KONDISI YANG MEMBUAT PERILAKU
MUDAH / SULIT DILAKUKAN
TEKNIK-TEKNIK MENGUNGKAP PERILAKU MANUSIA

OBSERVASI

WAWANCARA
TEKNIK-TEKNIK
MENGUNGKAP KUESIONER
PERILAKU
MANUSIA ANALISIS KARYA

BIOGRAFI

TES
Dimensi tingkat pelayanan/Five levels of prevention
(Leavell dan Clark)

A. Promosi kesehatan (health promotion)


B. Perlindungan khusus (specific protection)
C. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early
diagnosis and prompt treatment)
D. Pembatasan cacat (disability limitation)
E. Rehabilitasi dan pemulihan (rehabilitation and
recovery)

Anda mungkin juga menyukai