Anda di halaman 1dari 22

BAB V

GELOMBANG CAHAYA

Oleh : DRS.SUTRISNO,M.T.

1
BAB V
GELOMBANG CAHAYA
Gelombang Cahaya

Gelombang EM Interferensi Cahaya Difraksi


Cahaya

Persaman Maxwell Interferensi dua /lebih Difraksi Celah


dan Percobaan Hertz sumber gelombang Tunggal

Difraksi Celah
Persamaan GEM Interferensi Lapisan Ganda
Tipis

Difraksi Kisi
2
Setelah mempelajari bab ini peserta diharapakan dapat
• Menjelaskan percobaan Hertz yang menunjukkan terjadinya
gelombang elektromagnetik persamaan
• Menurunkan persamaan GEM menggunakan persamaan
Maxwell
• Menjelaskan sifat-sifat GEM
• Mendeskripsikan gejala interferensi dua gelombang cahaya
• Mendeskripsikan gejala interferensi dua gelombang cahaya
• Menyebutkan syarat terbentuknya frinji-frinji interferensi
• Mendeskripsikan gejala difraksi gelombang cahaya oleh celah
tunggal
• Menyebutkan syarat terbentuknya pola difraksi celah tunggal
• Mendeskripsikan gejala difraksi gelombang cahaya oleh celah
ganda
• Menyebutkan syarat terbentuknya pola difraksi celah ganda
• Mendeskripsikan gejala difraksi gelombang cahaya oleh kisi
difraksi
• Menyebutkan syarat terbentuknya pola difraksi kisi difraksi
• Mendeskripsikan gejala difraksi sinar-X oleh kristal

3
I. PERSAMAAN MAXWELL DAN
PENEMUAN HERTZ


E  Hukum Gauss
o
B  0
B
E   Hukum Faraday
t
E
  B   o J  o o Hukum Ampere
t 4
Skema eksperimen Hertz untuk
membangkitkan gelombang
elektromagnet.

5
I.1. Gelombang Elektromagnetik Bidang
Dalam daerah dimana tidak ada muatan atau arus bebas (ruang hampa),
persamaan Maxwell menjadi

B
E  0 E  
t

E
B  0   B  o o
t
Persamaan gelombang electromagnet dapat diturunkan sebagai berikut:

 B   E   2E
   E     E   E   E     
2 2
      o o     o o 2
 t  t  t  t

 E    B   2B
   B      B    B   B      o  o
2 2
     o o   o o 2
 t  t  t  t6
 2E  2
B
 E   o o 2
2
 B   o o 2
2

t t

Persamaan umum gelombang: 1  2


f
 f  2 2
2

v t
Dengan membandingkan kedua persamaan
dapat disimpulkan:
1
2
  o o
v

Gelombang elektromagnet merambat dengan


kecepatan di ruang hampa
1
v  3  10 8 m / s
 o o 7
III. DIFRAKSI

(a) Jika gelombang cahaya tidak menyebar setelah


melewati celah, interferensi tidak terjadi.
(b) Gelombang cahaya dari kedua celah bersuperposisi
ketika menyebar dan akan menghasilkan frinji
interferensi 8
III.1. Difraksi Sebuah Celah Sempit

Masing-masing bagian celah beraksi sebagai sebuah sumber


titik gelombang cahaya.
 dE o 
dE p    sin  t  kr 
 r 
9
III.1. Difraksi Sebuah Celah Sempit

Distribusi Intensitas Difraksi Celah Tunggal 10


III.1. Difraksi Sebuah Celah Sempit
Irradian di P adalah proporsional dengan kuadrat amplitudo
resultan
 sin 2  
I  I o  
  I o sin c 2

  
2

1
nilai nol terjadi ketika sin  = 0    kb sin    m
2
dengan m = 1, 2,…. dan . Maka intensitas minimum (finji
gelap) terjadi ketika


sin   m
b

11
III.2. Kriteria Rayleigh
Kriteria Rayleigh, merupakan syarat batas resolusi, menyatakan
bahwa dua bayangan yang dibentuk oleh sebuah celah hanya dapat
dibedakan jika maksimum pusat dari pola difraksi untuk sebuah bayangan
jatuh pda minimum pertama pola difraksi bayangan lainnya. Sudut batas
resolusi (pemisah) untuk sebuah celah berlebar a adalah
 min   / b
Dan sudut batas resolusi untuk celah lingkaran berdiameter D adalah

 min  1,22
D

12
III.3. Difraksi Celah Ganda
Pola difraksi sebuah muka gelombang bidang yang dihasilkan oleh celah
ganda dihitung dengan cara seperti pada celah tunggal.

2
 sin  
I  4 I o   cos 2 
  

Faktor [(sin )/]2 adalah dari persamaan untuk difraksi celah tunggal. Faktor
cos2, bila  dinyatakan seperti dalam persamaan,

 ka(sin  )  2  a (sin  ) 
cos   cos 
2 2
  cos  
 2    
sama dengan faktor untuk interferensi Young

13
III.3. Difraksi Celah Ganda
Envelope difraksi mempunyai minimum ketika  = m,
dengan m = 1, 2, …. Dinyatakan dalam sudut ruang ,
kondisi minimum adalah

Difraksi minimum: m = b sin 

Ketika minimum ini berimpit dengan maksimum frinji


interferensi, frinji lenyap dari pola. Interfrensi maksimum
terjadi untuk  = p, dengan p = 0, 1, 2, …., atau ketika

Interferensi maksimum: p = a sin 

14
III.3. Difraksi Celah Ganda

15
III.4. Difraksi Celah Banyak (Kisi
difraksi atau Grating)

16
III.4. Difraksi Celah Banyak (Kisi
difraksi atau Grating)
2
 sin    sin N 
I  I o    
    sin  

Faktor  sin N /   2 yang menyatakan envelope


difraksi
Faktor,  sin N  / sin   2
yang secara jelas menyatakan
interferensi antara celah-celah

Syarat Maksimum terjadi a sin  = m

17
III.4. Difraksi Celah Banyak (Kisi
difraksi atau Grating)

Perhatikan bahwa diantara maksimum utama terdapat N-2


maksimum sekunder
18
Difraksi sinar-X oleh Kristal

Skema sistem difraksi sinar-X oleh kristal, deretan titik frinji


yang terbentuk pada film disebut pola Laue. Struktur kristal
Natrium Chlorida (NaCl). (Bola biru = Cl-, bola merah = Na+,
panjang tepi kubus a = 0.562 737 nm) 19
Difraksi sinar-X oleh Kristal

Deskripsi dua dimensi pemantulan sinar-X oleh dua


bidang kristal yang terpisah sejauh d. Berkas yang
dipantulkan oleh bidang bawah menempuh jarak lebih
jauh dari pada bidang atas sejauh 2d sin . 20
LATIHAN SOAL
• Untuk menentukan panjang gelombang sinar merah
dilakukan percobaan interferensi dengan cerim Fresnel.
Jarak antara kedua sumber cahaya maya satu sama lain
0,3 mm. Jarak tegak lurus antara kedua sumber cahaya
maya sampai tabir 1,5 m. Bila jarak antara garis terang
pusat yang tertangkap pada tabir dengan garis-garis terang
I di sebelah menyebelahnya 3,5 mm, berapakah panjang
gelombang sinar tersebut ?
• Dua buah celah terletak terpisah pada jarak 0,2 mm disinari
oleh cahaya monokromatik. Layar ditempatkan 1 m dari
celah. Garis terang ke-3 yang tampak pada layar berjarak
7,5 mm dari garis terang pusat. Bila 1 Angstrom = 10 –10
m, berapakah panjang gelombang yang digunakan dalam
Angstrom.

21
TERIMAKASIH

22

Anda mungkin juga menyukai