0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen reaktif yang digunakan dalam rangkaian penala, yaitu induktor, kapasitor dan resistor. Komponen-komponen tersebut memiliki sifat reaktif pada arus bolak-balik yang diukur dengan satuan ohm. Nilai reaktanssnya dipengaruhi oleh frekuensi dan karakteristik fisik masing-masing komponen. Komponen-komponen ini penting untuk membentuk rangkaian pen
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen reaktif yang digunakan dalam rangkaian penala, yaitu induktor, kapasitor dan resistor. Komponen-komponen tersebut memiliki sifat reaktif pada arus bolak-balik yang diukur dengan satuan ohm. Nilai reaktanssnya dipengaruhi oleh frekuensi dan karakteristik fisik masing-masing komponen. Komponen-komponen ini penting untuk membentuk rangkaian pen
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen reaktif yang digunakan dalam rangkaian penala, yaitu induktor, kapasitor dan resistor. Komponen-komponen tersebut memiliki sifat reaktif pada arus bolak-balik yang diukur dengan satuan ohm. Nilai reaktanssnya dipengaruhi oleh frekuensi dan karakteristik fisik masing-masing komponen. Komponen-komponen ini penting untuk membentuk rangkaian pen
• Hampir semua peralatan komunikasi berisi rangkaian penala atau rangkaian yang dapat disetel yang terdiri dari inductor dan kapasitor yang beresonansi pada frekuensi tertentu • Jadi rangkaian penala adalah sebuah rangkaian yang dapat disetel untuk beresonansi pada frekuensi tertentu RANGKAIAN PENALA (TUNING) Komponen Reaktif • Semua rangkaian penala dan banyak rangkaian filter dibentuk dari elemen induktif dan kapasitif • Aliran arus bolak-balik yang berlawanan yang terjadi di inductor maupun kapasitor adalah yang disebut sebagai reaktansi • Reaktansi diekspresikan dalam satuan Ohm RANGKAIAN PENALA (TUNING) Komponen Reaktif: Kapasitor • Kapasitor digunakan pada rangkaian AC untuk mengisi dan membuang muatan listrik • Kapasitor cenderung berlawanan dengan perubahan tegangan yang melewatinya • Reaktansi pada kapasitor disebut sebagai reaktansi kapasitif dengan satuan Ohm (Xc) • Reaktansi kapasitif (Xc) berbanding terbalik dengan nilai kapasitansi (C) dan frekuensi operasi (f) Jenis Kapasitor RANGKAIAN PENALA (TUNING) •Komponen Reaktif: Kapasitor Contoh: Berapakah nilai reaktansi kapasitif pada sebuah kapasitor dengan nilai kapasitansi sebesar 100pF yang bekerja pada frekuensi 2MHz? Jawab: XC =1/2 XC =1/6,28(2x = 796,2Ω Sifat kapasitor di arus listrik AC dan DC
Meloloskan arus AC Memblokirnya arus DC
RANGKAIAN PENALA (TUNING) Komponen Reaktif: Kapasitor • Pada frekuensi tinggi, kawat pada kapasitor memiliki nilai resistansi dan induktif walaupun sangat kecil • Dialektrika pada kapasitor akan memiliki nilai resistansi yang sangat besar dan pararel dengan kapasitor • Karakteristik seperti ini biasa disebut sebagai residual atau parasitic • Pada frekuensi radio, karakteristik parasitic akan terlihat dari kapasitor dianggap sebagai rangkaian RLC yang komplek • Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan kapasitor dalam bentuk chip RANGKAIAN PENALA (TUNING) Komponen Reaktif: Kapasitor • Suatu nilai kapasitansi dapat muncul diantara 2 inductor yang dipisahkan oleh isolator • Contoh : Kapasitansi yang muncul antara 2 kawat pararel pada kabel, antara kawat dengan chasing logam , antara pola tembaga pararel yang berdekatan pada papan sirkuit (PCB) • Kapasitansi yang muncul seperti ini disebut sebagai kapasitansi terdistribusi atau kapasitansi bocor RANGKAIAN PENALA (TUNING) Komponen Reaktif : Induktor • Induktor juga sering disebut sebagai kumparan adalah belitan atau lilitan kawat • Pada saat arus listrik kawat melewati kumparan , maka akan timbul medan magnetic disekitar kumparan. • Jika tegangan dan arus yang diberikan berubah-ubah , maka ini akan menimbulkan tegangan induksi diri pada kumparan yang mempunyai pengaruh berlawanan dengan perubahan arus pada kumparan • Proses di atas ini yang dikenal sebagai induktansi • Induktansi secara langsung dipengaruhi oleh karakter fisik kumparan seperti jumlah lilitan, jarak lilitan,panjang lilitan, diameter lilitan, dan jenis bahan inti (core) Jenis Induktor RANGKAIAN PENALA (TUNING) •Komponen Reaktif : Induktor • Satuan induktansi adalah henry (H). Namun , nilai induktansi praktis berada di daerah milihenry (mH) dan nanohenry (nH = • Sedangkan satuan reaktansi induktif adalah Ohm (XL) XL=2 fL • Reaktansi induktif berbanding lurus dengan nilai induktansi dan frekuensi RANGKAIAN PENALA (TUNING) •Komponen Reaktif : Induktor Contoh: Berapakah nilai reaktansi induktif pada kumparan yang memiliki kapasitansi 40µH dengan frekuensi kerja sebesar 18 MHz? XL=6,28(18x)(40x) =4522 Ω RANGKAIAN PENALA (TUNING) • Komponen Reaktif : Induktor • Selain adanya nilai resistansi pada kawat inductor, terdapat kapasitansi bocor antara lilitan kawat pada kumparan. • Gambar disamping adalah rangkaian ekivalen pada frekuensi tinggi. Sedangkan pada frekuensi rendah , nilai kapasitansi bocor dapat diabaikan. • Tetapi pada frekuensi radio , nilai kapasitansi bocor ini tidak dapat diabaikan , dan inductor seperti rangkaian RLC komplek RANGKAIAN PENALA (TUNING) •Komponen Reaktif : Induktor Faktor Mutu (Q) Faktor mutu (Q) adalah rasio daya induktif dengan daya resistif Q= Ini adalah rasio daya yang dikembalikan ke rangkaian dengan daya yang disipasi oleh resistansi pada induktor RANGKAIAN PENALA (TUNING) Komponen Reaktif : Resistor • Pada frekuensi rendah , resistor standar memiliki nilai resistansi yang hampir murni • Pada frekuensi tinggi, resistor juga memiliki nilai induktansi dan kapasitansi bocor yang menyebabkan resistor bertindak seperti rangkaian RLC komplek • Penggunaan chip resistor yang kecil akan mengurangi munculnya nilai induktansi dan kapasitansi bocor pada rangkaian • Resistansi film meminimalkan adanya noise suhu Jenis Resistor RANGKAIAN PENALA (TUNING) Skin Effect • Adalah kecenderungan electron yang mengalir didekat atau dipermukaan luar konduktor pada frekuensi VHF,UHF dan Microwave • Peristiwa ini dapat menyebabkan meningkatnya resistansi pada konduktor dan berpengaruh besar terhadap performansi rangkaian