Anda di halaman 1dari 37

Ca Lambung

OLEH
KELOMPOK: 5

Nur Aziza 201901067


Deslin N Salarupa 201901048
Moh Fahmi 201901057
Fira 201701142

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI STIKES WN PALU:
Menjadikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu Menghasilkan Lulusan
yang Profesional Sesuai dengan Kompetensi
dan Bersaing secara Internasional ditahun 2026

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
A. Anatomi Fisiologi

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Lambung merupakan sebuah kantung muskuler yang
letaknya antara esophagus dan usus halus, sebelah kiri
abdomen di bawah diafragma. Lambung merupakan
saluran yang dapat mengembang karena adanya gerakan
peristaltik, tekanan organ lain, tekanan organ lain dan
postur tubuh. Struktur lambung :
1. Fundus ventrikuli
2. Korpus ventrikuli
3. Antrum pylorus
4. Kurvantura minor

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Fungsi lambung:
• Lambung menampung makanan yang masuk melalui
esophagus, menghancurkan makanan dengan gerakan
peristaltik lambung dan getah lambung. Penghancuran
makanan dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Mekanis : menyimpan, mencampur dengan sekret
lambung dan mengeluarkan kimus ke dalam usus.
Pendorongan makanan terjadi secara gerakan peristaltik
setiap 20 detik.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
2. Kimiawi : bolus dalam lambung akan
dicampur dengan asam lambung dan enzim-
enzim tergantung jenis makanan enzim
yang dihasilkan antara lain pepsin asam
garam, renin dan lapisan lambung.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Sekresi getah lambung

• Sekresi getah lambung mengalami 3 fase yaitu:


1. Fase serebral
Antisipasi dari makan menyebabkan stimulus merambat dari otak
ke nervus vagus sampai ke lambung yang merupakan kelenjar yang
terstimulasi untuk mensekresi hormon gastrin yang disekresi oleh
membran mukosa kanalis pylorus yang menghasilkan getah lambung.
2. Fase gastric
Pada fase ini gastrin lebih banyak diproduksi.
3. Fase intestinal
Masuknya darah ke dalam intestinum menyebabkan sekresi getah
lambung membentuk lebih banyak gastrin.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
B. Aspek Epidemiologi
Data epidemiologi global menunjukkan bahwa insidensi
kanker lambung mengalami penurunan selama beberapa
dekade. Hal ini berkaitan dengan tata laksana
infeksi Helicobacter pylori yang tepat, perubahan gaya
hidup, dan asupan gizi yang lebih baik

1.Global
Terdapat lebih dari 1 juta kasus kanker lambung
terdiagnosis setiap tahunnya di seluruh dunia. Insidensi
kanker lambung pada pria lebih tinggi 2 hingga 3 kali lipat
jika dibandingkan dengan perempuan.
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
2. Indonesia
Berdasarkan data Global Cancer
Observatory (GLOBOCAN) 2020, Indonesia merupakan
negara yang memiliki risiko kanker lambung cukup rendah
dengan age-standardized rates (ASR) 1,1/100.000.
Insidensi kanker lambung di Indonesia diperkirakan
sebanyak 3.484 kasus dengan mortalitas yang terjadi pada
2.946 kasus. Pada populasi tertentu di Indonesia, seperti
etnis Timur, Papua, Bugis, dan Batak dikatakan memiliki 
risiko kanker lambung yang lebih tinggi.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
3. Mortalitas

Mortalitas kanker lambung dilaporkan lebih


tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Angka kematian akibat kanker lambung ditemukan
cukup tinggi di Amerika Latin, Asia Timur, dan Asia
Tengah, di mana mortalitas tertinggi berada di
negara Iran, Turkmenistan, dan Kyrgyzstan.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
C. Definisi
Kanker lambung adalah sejenis kanker saluran cerna
dengan banyak pengidap kanker lambung semula melalui
gastritis kronis dan atrofia sel diduga berangsurangsur
menyebabkan berkembangnya tumor ganas. pembedahan
dan radiasi kini tidak diperlukan lagi karena kuman dapat
dibasmi dengan antibiotika. (Tjay, Tan Joan : 2002)
Kanker lambung adalah salah satu penyakit pembunuh
manusia dengan jumlah kematian 14.700 setiap
tahun.Kanker lambung terjadi pada kurvatura kecil atau
antrum lambung dan adenokarsinomac

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
D. Etiologi
Penyebab pasti dari kanker lambung belum diketahui, tetapi ada
beberapa faktor yang bisa meningkatkan perkembangan kanker
lambung, meliputi halhal sebagai berikut:
1. Faktor predisposisi
a. Faktor genetik
b. Faktor umur
2. Faktor presipitasi
a. Konsumsi makanan yang diasinkan.
b. Infeksi H.pylori
c. Sosioekonomi
d. Mengonsumsi rokok dan alkohol
e. NSAIDs
f. Anemia pernisiosa

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
E. Patofisiologi
Beberapa faktor dipercaya menjadi pemicu kanker yang mungkin
yaitu polip, anemia pernisiosa, prostgastrektomi, gastritis atrofi kronis
dan ulkus lambung. Diyakini bahwa ulkus lambung tidak
mempengaruhi individu menderita kanker lambung, tetapi kanker
lambung mungkin ada bersamaan dengan ulkus lambung dan tidak
ditemukan pada pemeriksaan diagnostic awal.
Dengan adanya kanker lambung, lesi tersebut akan menginvasi
muskulatis propia dan akan melakukan metastasis pada kelenjar getah
bening regiaonal. Lesi pada kanker lambung memberikan berbagai
macam keluhan yang timbul, gangguan dapat diradakan pada pasien
biasanya jika sudah pada fase orogesif, dimana berbagai kondisi akan
muncul seperti dispepsia, anoreksis, penurunnan BB, nyeri abdomen,
konstipasi, anemia, mual serta muntah. Kondisi ini akan memberikan
berbagai masalah keperawatan.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
F. Manifestasi Klinis
Gejala klinis yang ditemui antara lain:
– Anemia, perdarahan samar saluran pencernaan dan
mengakibakan defisiensi Fe mungkin merupakan
keluhan utama karsinoma gaster yang paling umum.
– Penurunan berat badan, sering dijumpai dan
menggambarkan penyakit metastasis lanjut.
– Muntah, merupakan indikasi akan terjadinya
(impending) obstruksi aliran keluar lambung.
– Disfagia
– Nausea
– Kelemahan
– Hematemesis
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
LANJUTAN
– Regurgitasi
– Mudah kenyang
– Asites perut membesar
– Kram abdomen
– Darah yang nyata atau samar dalam tinja
– Pasien mengeluh rasa tidak enak pada perut terutama sehabis
makan

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
G.Klasifikasi Kanker Lambung
Berdasarkan hasil pemeriksaan radiolog
dapat dibagi atas:
• Tipe I (pritrured type)
Tumor ganas yang menginvasi hanya
terbatas pada mukosa dan sub mukosa
yang berbentuk polipoid. Bentuknya ireguler
permukaan tidak rata, perdarahan dengan
atau tanpa ulserasi.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
2. Tipe II (superficial type) Dapat dibagi atas 3 sub tipe:
a. Tipe II.a. (Elevated type)
Tampaknya sedikit elevasi mukosa lambung.Hampir
seperti tipe I, terdapat sedikit elevasi dan lebih meluas
dan melebar.
b. Tipe II.b. (Flat type)
Tidak terlihat elevasi atau depresi pada mukosa dan
hanya terlihat perubahan pada warna mukosa.
c. Tipe II.c. (Depressed type)
Didapatkan permukaan yang iregular dan pinggir
tidak rata (iregular) hiperemik / perdarahan.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
d.Tipe III. (Excavated type)
Menyerupai Bormann II (tumor ganas lanjut)
dan sering disertai kombinasi seperti tipe II c dan
tipe III atau tipe III dan tipe II c, dan tipe II a dan
tipe IIc.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
H. Pencegahan

1. Menghindari merokok.
2. pola makan sehat, dengan mengonsumsi
makanan segar yang kaya serat dan
vitamin.
3. Menghindari makanan asin dan olahan.
4. Menjaga berat badan ideal.
5. Menggunakan aspirin atau obat-obatan
antiinflamasi non-steroid dalam pengawasan
dokter.
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
I. Penata laksanaan

• Kanker lambung dapat dicegah dengan


cara-cara anatara lain :
1. Makan lebih banyak buah dan sayuran.
2. Mengurangi jumlah makanan diasap dan asin
yang dikonsumsi.
3. Berhenti merokok.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
J. PENATALAKSANAAN
1. Kemoterapi dan terapi radiasi
Bila karsinoma telah menyebar ke luar dari lambung,
tujuan pengobatannya adalah untuk mengurangi gejala dan
memperpanjang harapan hidup. Kemoterapi dan terapi
penyinaran bisa meringankan gejala.
a. Reseksi bedah
b.Obat multiple (fluorosil, mitomisin C dan doksorubisin)
c.Hiperalimentasi (nutrisi intravena).

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
J. TERAPI KOMPLEMENTER
1. Farmakologi
N Nama Golonga Dosis Indikasi Kontra
o obat n Indikasi

1. IVFD RL Antibiotik 1:1 gtt Mengembalikan Hipertermi,


  xx/meni keseimbangan kelainan
  Asering ginjl,
  t elektrolit pada
    kerusakan
    dehidrasi
          sel
          hati, laktat
2. Ceftriaxon Antibiotik   Infeksi saluran asodosi
e 1 gram pernafasan, infeksi  
  saluran Hiposensitif
kemih,infeksi terhadap
gornore, ceftriaxone
sepsis,meningitis,inf atau
ksi tulang dan cefalosforin
jaringan lunak, lainya
infeksi kulit

3 campto isotonik 2 Terapi pilihan Penyakit


mg/ml kedua dengan inflamasi
kanker ca lambung, perut kronik

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
ASUHAN KEPERAWATAN KANKER LAMBUNG
A . Pengkajian
1. identitas pasien
2. Riwayat keperawatan
a. Keluhan utama
Mual dan nyeri perut bagian atas.
b. Riwayat penyakit sekarang
Gejala awal seperti nyeri pada perut bagian atas yang beraneka
ragam coraknya, bisa bersifat ringan dan berat serta menetap
menyerupai gejala pada pasien ulkus benigna sifatnya dan bisa hilang
dengan antasida
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mempunyai riwayat penyakit magh.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
d.Riwayat Kesehatan Keluarga
Terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama,orang
yang golongan darah A.
e.Keadaan Kesehatan Lingkungan
Rumah tinggal px dekat pabrik rokok.
f. Riwayat Kesehatan Lainnya
Ada riwayat pemakaian obat-obatan anti inflamasi non steroid jangka
panjang, konsumsi alcohol dan rokok, gaya hidup ( makan tidak teratur),diet
tinggi asam,penyakit infeksi yang disebabkan bakteri dan virus,terpapar bahan
korosif( keracuna asam atau basa kuat),stress fisik dan fisiologis.
g. Riwayat Kesehatan Lainnya
Ada riwayat pemakaian obat-obatan anti inflamasi non steroid jangka
panjang, konsumsi alcohol dan rokok, gaya hidup ( makan tidak teratur),diet
tinggi asam,penyakit infeksi yang disebabkan bakteri dan virus,terpapar bahan
korosif( keracuna asam atau basa kuat),stress fisik dan fisiologis.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
3. Pemeriksaan fisik
Keluhan awal dari perasaan tak enak karena rasa penuh dan
ketidaknyamanan setelah makan
obat di rumah dan antasida, yang memberikan rasa sakit hilang
sementara.
Status hemodinamik : tekanan darah hipotensi, nadi, akral dan
pernafasan akan naik saat nyeri dan turun pada saat terjadi
perdarahan.
Berat badan kurang, kaheksia, konjungtiva kadang–kadang anemis
Pemeriksaan Abdomen daerah epigastrium dapat teraba massa,
nyeri
epigastrium. Pada keganasan dapat ditemukan hepatomegali,
asites.
Bila ada keluhan melena, lakukan pemeriksaan colok dubur.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
e. Jenis makanan yang disukai (pedas, asam, manis, panas, dingin)
f. Adanya makanan tambahan
g. Napsu makan berlebih/kurang
h. Kebersihan makanan yang dikonsumsi

5. Eliminasi
a. Pola BAK dan BAB: frekuensi, karakteristik, ketidaknyamanan, masalah
pengontrolan
b. Adanya mencret bercampur darah
c. Adanya Diare dan konstipasi
d. Warna feses, bentuk feses, dan bau
e. Adanya nyeri waktu BAB

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
6. Aktivitas dan latihan
a. Kebiasaan aktivitas sehari hari
b. Kebiasaan olah raga
c. Rasa sakit saat melakukan aktivitas

7. Tidur dan istirahat


a. Adanya gejala susah tidur/ insomnia
b. Kebiasaan tidur per 24 jam

8. Persepsi kognitif
a.Gangguan pengenalan (orientasi) terhadap tempat,
waktu dan orang
b. Adanya gangguan proses pikir dan daya ingat
c.Cara klien mengatasi rasa tidak nyaman(nyeri)
d. Adanya kesulitan dalam mempelajari sesuatu

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
9. Persepsi dan konsep diri
Penilaian klien terhadap dirinya sendiri

10. Peran dan hubungan dengan sesame


a. Klien hidup sendiri/keluarga
b. Klien merasa terisolasi
c. Adanya gangguan klien dalam keluarga dan
masyarakat
11. Reproduksi dan seksualitas
a. Adanya gangguan seksualitas dan penyimpangan
seksualitas
b. Pengaruh/hubungan penyakit terhadap seksualitas

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
12. Mekanisme koping dan toleransi terhadap stess
a. Adanya perasaan cemas,takut,tidak sabar
ataupun marah
b. Mekanisme koping yang biasa digunakan
c. Respon emosional klien terhadap status saat ini
d. Orang yang membantu dalam pemecahan
masalah
13. Sistem kepercayaan
Agama yang dianut,apakah kegiatan ibadah terganggu

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
A. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada penderita kanker
lambung antara lain:

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera


biologis
b.Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna makanan
c. Ansietas berhubungan dengan penyakit dan
pengobatan yang diantisipasi
d. Kurang pengetahuan tentang penyakit yang
dialaminya
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
B. Intervensi dan implementasi
No. Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional Implementasi
keperawatan
Dx
1 . Nyeri berhubungan Frekuensi nyeri yang a. Tentukan riwayat a. Informasi a. Menentukan
dengan agen cedera dirasakan oleh klien dapat nyeri seperti lokasi memberikan data lokasi nyeri
biologis berkurang nyeri, frekuensi dasar untuk b. Mengajarkan
Kriteria hasil: nyeri (rentangan 0- mengevaluasi
teknik relaksasi dan
10) dan durasi kebutuhan atau
a. Nyeri yang dirasakan napas dalam
nyeri yang keeftifan intervensi
berkurang c. Memberikan
dirasakan. selanjutnya
b. Ekspresi wajah klien tindakan
b. Ajarkan teknik b. Mengalihkan
kenyamanan
rileks
relaksasi dan pasien dari nyeri
dasar dan
c. Klien dapat merasa nafas dalam pada yang
aktivitas
nyaman saat nyeri muncul dirasakannya dan
hiburan
c. Berikan tindakan dapat
kenyamanan meningkatkan d. Memberikan
obat analgetic
dasar pada dan rasa kontrol
aktivitas hiburan c. Meningkatkan dengan
berkolaborasi
d. Kolaborasi dalam
dengan dokter

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
      pemberian rasa nyaman  
analgesic dan relaksasi
pasien
d. Dapat
menurunkan
atau
menghilangkan
rasa nyeri yang
dirasakan
pasien.
2 . Ketidakseimbangan Tujuan a. Jaga a. mulut a. Menjaga
nutrisi: Kurang dari kebersihan yang
a. Terjadinya peningkatan kebersihan mulut
kebutuhan tubuh mulut pasien
berat badan sesuai bersih pasien
b. Sajikan
batasan waktu meningkatkan b. Menyajikam
makanan yang
nafsu makan
b. Peningkatan status mudah dicerna makanan
b. meningkatkan
nutrisi Kriteria hasil: dalam keadaan yg
selera makan dan
c. Adanya peningkatan hangat dan
intake makanan mudah dicerna
berat badan sesuai berikan
c. cara khusus c. Meningkatkan
dengan tujuan sedikit-sedikit
untuk
d. Beratbadan ideal sesuai tapi sering. intake makanan
meningkatkan
dengan tinggi badan c. Tingkatkan
nafsu makan d. Membantu
intake makanan
pasien makan
e. Membatasi
cairan

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
    c. Mampumengidentifi denagn d. Membantu yang masuk
kas i kebutuhan mengurangi pasien
nutrisi gangguan makan
d.
Tidak ada tanda lingkungan sehingga
tanda malnutrisi seperti berisik meningkatkan
e. Menunjukkan dan lain-lain, intake
peningkatan fungsi jaga e. makanan
pengecapan dari privasipasien, tingkat
menelan jaga cairan
kebersihan diperlukan
ruangan. untuk
Bantu pasien menghilangka
makan jika n produk
tidak mampu. sampah dan
Berikan mencegah
dorongan dehidrasi.
masukan
cairan yang
d.
adekuat, tetapi
batasi cairan
pada waktu
e. makan

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
3. Ansietas Setelah diberikan asuhan a. Berikan a. pasien dapat a. Memberikan
a. keperawatan ansietas mengekspresi lingkungan yang
lingkungan
klien menurun ka n rasa rileks tidak
berhubungan yang rileks
Kriteria hasil : takut, mengancam
dengan penyakit dan tidak
masalah, dan b. Mendorong
dan pengobatan a. Klien lebih rileks mengancam
kemungkinan pasien untuk
yang diantisipasi b. Dorongpasie
b. Nadi normal rasa mengungkapkan
n untuk marah pikiran
c. Tidak terjadi
mengungkap akibat dan
peningkatan
ka n pikiran diagnosisi dan
respirasi perasaannya
dan prognosisi.
perasaanya b. Memberikan c. Mempertahankan
a. Memberikan c. Pertahankan kontak sering
kesempatan
lingkungan kontak sering dengan pasien
untuk
yang rileks dengan memeriksa
tidak pasien, rasa
mengancam bicara takut
dengan realistis
menyentuh serta
pasien bila kesalahan
tepat konsep
tentang
c. diagnostic
Memberikan

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
            keyakinan    

bahwa
pasien
tidak sendiri
atau ditolak

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
C. Evaluasi
1. Mendapatkan nutrisi optimal
2. Makan makanan porsi kecil dansering dan tinggi
kalori, besi, vitamin A
dan C
3. Mendapatkan nutrisi enteral atau parenteral sesuai
dengan kebutuhan
4. Sedikit mengalami nyeri
5. Dapat melewati proses berduka dengan baik.
6. Tidak mengalami kekurangan volume cairan
7. Bebas dari nyeri

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
TERIMAKASIH

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026

Anda mungkin juga menyukai