Anda di halaman 1dari 46

SINDROM NEFRITIK AKUT

NUR AVIVA PAMASI


AISA T HASAN
I GEDE WISNANDA
YLIN MERI KRISTIANI

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI STIKES WN PALU:
Menjadikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu Menghasilkan Lulusan
yang Profesional Sesuai dengan Kompetensi
dan Bersaing secara Internasional ditahun 2026

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI STIKES WN PALU:
Menjadikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu Menghasilkan Lulusan
yang Profesional Sesuai dengan Kompetensi
dan Bersaing secara Internasional ditahun 2026

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
A. DEFINISI
Nefritis Akut SNA adalah sekumpulan geJala-geJala
yang mendadakterdiri atas
hematuria( proteinuria( silinderuria inder eritrosit( dengan
atau tanpa disertai hipertensi( edema( dari kongesti /askuler
atau gagal ginJal akut( sebagai akibat dari peradangan yang
ditimbulkan oleh reaksi imunologik pada ginJal spesifik
mengenai glomeruli. Penyakit ini paling sering
diakibatkan oleh glomerulonefritis akut streptokokus oleh
karena itu istilah sindrom nefritis akut sering disamakan
dengan glomerulonefritis akut. Istilah SNA sering digunakan
bergantian dengan Glomerulonefritis Akut SNA.GNA ini
adalah suatu istilah yang sifatnya lebih umum dan lebih

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Etiologi

1. Glomerulonefritis primer
2. Glomerulonefritis proliferatif difus idiopatik
3. Glomerulonefiitis membranoproliferatif
4. Glomerulonefritis sekunder

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Patofisiologi

• Hematuria terjadi akibat ke membran


glomerulus dengan kebocoran sel darah
merah. Terjadi penurunan lalu filtrasi
glomerulus dan peningkatan resorpsi
natrium dan air dari tubulus. Akibat retensi
natrium( mungkin pula dipengaruhi
mekanisme hormonal( terjadi hipertensi.
peningkatan resorpsi cairan bahkan
edema.
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
• Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Manifestasi klinis

• SNA merupakan suatu penyakit akut yang


ditandai dengan hematuria makroskopik,
oliguria,hipertensi,edema (ringan hingga
berat( biasanya pada muka) dan
proteinuria ringan (biasanya 3,5g/hari)
pada beberapa pasien mungkin tidak
ditemukan satu atau beberapa geala
tersebut.
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
pemeriksaan fisik

1. edema sering pada daerah muka( terutama daerah periorbital


2. hipertensi sering ditemukan pada 80%kasus SNA
3. hematuria( baik pada pemeriksaan makroskopik atau
mikroskopik
4. Skin rash
5. kelainan neurologis ditemukan pada kasus hipertensi
malignant atau hipertensi encepalopaty.
6. artritis

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Pemeriksaan Penunjang

1. Kreteria Klinik
a) pemeriksaan fungsi ginjal berupa urin mikroskopik
ureum kreatinin elektrolit protein urin dan klirens
kreatinin.
b) pemeriksaan darah lengkap untuk mencari
mikroangiopati titer antistreptolisin apus tenggorok
LCD pemeriksaan imunologi untuk
c) lupus eritematosus sistemik antibodi anti membran
basal glomerulus di sitoplasmik antineutrofil
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Terapi marfologi

1. Antibiotik penisilin prokain (pp)


2. Anti hipertensi
a) Hipertensi ringan : israhat dan
pembatasan cairan tekanan darah akan
normal dalam 1 minggu setelah diuresis
b) Hipertensi sedang dan berat diberikan
kaptopril 0,5 3mg/kgbb/hari.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Komplikasi

komplikasi utamanya adalah Gagal Ginjal Akut.


Meskipun perkembangan ke arah sklerosis
jarang( pada 0.5% pasien dengan Glomerulonefritis
Akut tahap perkembangan ke arah gagal ginjal
periodenya cepat komplikasi lain dapat berhubungan
dengan kerusakan organ pada sistem saraf pusat dan
kardiopulmoner bisa berkembang dengan pasien
hipertensi berat .

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Penatalaksanaan

1. Tirah baring
Terutama pada minggu pertama penyakit untuk mencegah komplikasi.
Sesudah fase akut istirahat tidak dibatasi lagi tetapi tidak boleh
kegiatan berlebihan. 4enderita dipulangkan bila keadaan umumnya
baikbiasanya setelah 10-14 hari perawatan.
2. Diet
a. protein 1-2gram//kg /BB/hari untuk kadar ureum normal dan 0,5-1gram/kg
hari untuk jreum lebih dari atau sama dengan =1 mg;
b.Garam9 2+0 gram perhari untuk edema ringan dan tanpa garam bila
anasarka.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
1. Indentitas klien
2. Riwayat keperawatan
a. keluhan utama
b. Riwayat kesehatan penyakit sekarang
c. Riwayat kesehatan penyakit dahulu
d. Riwayat kesehatan penyakit keluarga
e. Riwayat tumbuh kembang 5usia 0 tahun6
4. Riwayat pemeriksaan Fisik
5. Riwayar pemeriksaan tumbuh kembang
6. Riwayat pemeriksaan penunjang

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Diangnosa Keperawatan

• Kelebihan Volume cairan b.d hypovelemia


Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
hypovelemia
• Kerusakan Integritas kulit b.d odema
• Intoleransi aktivitas b.d kelelahan

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
terimakasi

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
1. Indentitas klien
2. Riwayat keperawatan
a. keluhan utama
b. Riwayat kesehatan penyakit sekarang
c. Riwayat kesehatan penyakit dahulu
d. Riwayat kesehatan penyakit keluarga
e. Riwayat tumbuh kembang 5usia 0 tahun6

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
c.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
4.Patofisiologi
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami
pertumbuhan tekanan seperti tekanan pada saat
mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air
besar atau batuk yang kuat atau bersin dan perpindahan
bagian usus ke daerah otot abdominal, tekanan yang
berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan
menyebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan
dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya
pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak atau
terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama,
pembedahan abdominal, sehingga terjadilah penonjolan
yang mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.
Sehingga akhirnya menyebabkan kantung yang terdapat
dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan.
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
7.Penatalaksanaan
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan
reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk
mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Reposisi
tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata, kecuali
pada pasien anak-anak, reposisi spontan lebih sering
(karena cincin hernia yang lebih elastis). Reposisi
dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang hernia
membentuk corong sedangkan tangan kanan
mendorongnya ke arah cincin hernia dengan sedikit
tekanan perlahan yang tetap sampai terjadi reposisi.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
8.Komplikasi
Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami
oleh isi hernia. Isi hernia dapat tertahan dalam kantong,
pada hernia ireponibel ini dapat terjadi kalau isi hernia
terlalu besar, misalnya terdiri atas omentum, organ
ekstraperitonial. Disini tidak timbul gejala klinis kecuali
berupa benjolan. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh
cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulata yang
menimbulkan gejala obstruksi usus yang sederhana.
Sumbatan dapat terjadi total atau parsial. Bila cincin hernia
sempit, kurang elastis, atau lebih kaku, lebih sering terjadi
jepitan parsial. Jarang terjadi inkarserasi retrograd, yaitu
dua segmen usus terperangkap di dalam kantong hernia
dan satu segmen lainnya berada dalam rongga peritonium.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
9.Farmakologi
a Terapi obat.
Untuk pasien hernia hiatus, dokter akan meresepkan obat
untuk menurunkan asam lambung guna meredakan gejala
dan rasa tidak nyaman. Beberapa jenis obat yang mungkin
diberikan, yaitu antasida, antagonis reseptor H-2, dan
penghambat pompa proton (PPI).
b Operasi.
Tindakan operasi merupakan langkah utama yang
dilakukan dokter dalam menangani hernia. Ada dua metode
operasi yang dapat dilakukan, yaitu: Operasi terbuka, terdiri
atas beberapa pilihan tindakan yang mungkin dilakukan
dokter selama operasi turun berok.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
c. Laparoskopi (operasi lubang kunci),
yaitu prosedur penanganan hernia yang dilakukan dengan
membuat sayatan kecil di dinding perut. Dokter bedah akan
menggunakan laparoskop dan alat penunjang operasi lain
dalam prosedur ini. Laparoskop adalah alat berbentuk
tabung tipis dan dilengkapi dengan kamera dan cahaya di
bagian ujungnya.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
10.Terapi komplementer
a. Istirahat total pada tempat tidur yang datar (papan atau tripleks tebal
tanpa kasur).

b. Kompres hangat atau dingin pada daerah nyeri.

c. Pemasangan cervical collar atau traksi servikal.

d..Minyak biji jarak telah digunakan untuk berbagai masalah kesehatan


perut, karena dapat melapisi lambung dalam lapisan tipis.Sehingga
mencegah peradangan dan mendorong pencernaan yang tepat.

e Yoghurt Produk olahan susu yang satu ini termasuk yoghurt dapat
menjadi salah satu produk yang bisa dijadikan sebagai obat herbal
hernia.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
f. Jahe
Manfaat jahe antara lain adalah untuk mengurangi rasa
sakit, meredakan mual, mengurangi peradangan, dan
mengatasi gangguan pencernaan.
g. Teh
Berikutnya ada teh yang juga dikabarkan dapat menjadi
obat herbal hernia. Bagi Anda yang percaya hal ini,
bersiaplah untuk kecewa. Teh bagi penderita hernia,
khususnya hernia hiatus, adalah minuman yang
seharusnya dihindari.
h. Akar manis
Akar manis atau licorice merupakan tanaman yang biasa
digunakan sebagai penambah rasa pada makanan atau
minuman.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit sebelumnya, riwayat psiko-sosial-spritual,
aktivitas istrahat, eliminasi, istrahat tidur, personal higiane,
integritas ego,

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Lemah.
TTV = TD : Normal / hipertensi (N: 120/80 mmHg).
Suhu : Hipotermi (N: 36oC- 37oC).
Nadi : Tachicardi (N: 80-120 x/mnt).
RR : Normal / meningkat (N: 30-60 x/mnt)

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
a. Kepala dan leher Inspeksi : Ekspansi wajah menyeringai, merintih,
menahanasakit.
Rambut : Lurus/keriting, distribusi merata/tidak, warna, Ketombe,
kerontokan
Mata : Simetris / tidak, pupil isokhor, skelara merah muda, konjunctiva
tidak anemis
Hidung : Terdapat mukus / tidak, pernafasan cuping hidung.
Telinga : Simetris, terdapat mukus / tidak
Bibir : Lembab,tidak ada stomatitis.
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan limfeapada leher

b. Dada
Inspeksi : Simetris, tidak terdapat tarikan otot bantu pernafasan
Palpasi : Denyutan jantung teraba cepat, badan terasa panas, nyeri
tekan(-)
Perkusi : Jantung : Dullness
Auskultasi : Suara nafas normal

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
c. Abdomen
Inspeksi : terdapat luka post operasi di abdomen
regioninguinal
Palpasi : Teraba massa, terdapat nyeri tekan pada daerah
inguinalis
Perkusi : Dullness
d. Auskultasi : Terdengar bising usus (N= <5 per menit)
Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak ada edema
Bawah : Simetris, tidak ada edema
e. Genetalia
Inspeksi : Scrotum kiri dan kanan simetris, ada lesi

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Pemeriksaan penunjang
a. Cahya X abdomen menandadakan tanda tidak
normalnya kadargasyang terdapat pada usus/ obstruksi
usus.
b. Cara mengetahui darah lengkap dan serum elektrolit
dapatmenghaslkan peningkatan konsentrasi (peningkatan
hemotokrit),peningkatan sel darah putih dan
ketidakseimbangannyaelektrolit.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri akut b.d diskontuinitas jaringan akibat tindakan operasi
2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
mual muntah
3 Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kurang control situasional

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Diagnosa 1
Nyeri akut b.d diskontuinitas jaringan akibat tindakan
operasi

Intervensi
a. Kaji nyeri secara menyeluruh termasuk durasi, frekuensi
lokasi, karakteristik, , kualitas dan faktor presipitasi
b. Observasiketidaknyamanan melalui reaksi nonverbal
c. Lakukan komunikasi terapeutik agar mengetahui
pengalaman nyeri pasien
d. Cek kultur yang berpengaruh terhadap respon nyeri
e. kaji pengalaman nyeri di masa lalu
f. Evaluasi bersama antara tim kesehatan lain dengan
pasien tentang cara mengontrol nyeri masa lalu

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Rasional
a. Mampu mengelola nyeri(untukmengetahui penyebab
nyeri, memakai tehnik nonfarmakologi agar nyeri berkurang

b. Mengatakan bahwa nyeri berkurang dengan


menggunakan manajemen nyeri
c. mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan
tanda nyeri)
d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
e. Tanda vital dalam rentang normal

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Diagnosa 2
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
mual muntah

Intervensi
a. Cek adanya alergi terhadap makanan
b. Bekerjasama dengan ahli gizi agar mengetahui jumlah
nutrisi dan kalori yang dibutuhkan pasien
c. Pastikan diet mengandung serat yang tinggi dan dapat
mencegah konstipasi
d. Ajarkan klien cara membuat catatan harian makanan.
e. Periksa rutin gula darah dan penurunan BB
f. Selama makan kontrol lingkungan klien

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Rasional
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…
ketidaksei mbangan nutrisi teratasi dengan indikator:
a. Albumin serum
b. Pre Albumin serum
c. Hematokrit d. Hemoglobin
e. Total iron binding capacity
f. Jumlah limfosit

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Diagnosa 3
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kurang control
situasional

Intervensi
a. Gunakan pendekatan yang menenangkan
b. Jelaskan pada klien harapan terhadap perilaku klien
c. Beri penjelasan tentang prosedur dan hal yang akan
dirasakan selama prosedur.
d. Katahui pemahanan pasien tentang situasi stres
e. Temani klien untuk mengurangi rasa tajut klien dan
memberi rasa aman
f. Motivasi keluarga untuk menemani anak

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Rasional
a. Mampu mengontrol kecemasan
b. Status lingkungan yang nyaman
c. Kualitas tidur dan istrahat yang adekuat
d. Agensi pengandalian diri
e. Respon terhadap pengobatan
f. Satus kenyamanan

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Discharge Planning
1.Persiapan home care
Klien yang mengalami herniorrhaphy atau Klien yang mengalami
herniorrhaphy atau hernioplast hernioplasty dapat kembali normal
dengan cepat. Sebagain besar, operasi hernia besar, operasi hernia
dilakukan pada pasien rawat jalan dasar klien dapat melakukan
kegiatan secara normal lagi dalam jangka waktu 2 minggu setelah
operasi.

2. Pendidikan klien atau keluarga


Perawat mengajarkan klien untuk melanjutkan diet yang seperti biasa..
Klien perlu didorong untuk mengkonsumsi empat kelompok makanan
sehat dan mengandung serat dalam jumlah yang biasa Pada
umumnya, dokter bedah klien untuk tidak mengangkat benda ntuk
tidak mengangkat benda-benda berat selama -benda berat selama 2
minggu setelah operasi.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026

Anda mungkin juga menyukai