Di susun oleh
Kelompok 2
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI STIKES WN PALU:
Menjadikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu Menghasilkan Lulusan
yang Profesional Sesuai dengan Kompetensi
dan Bersaing secara Internasional ditahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Anatomi dan fisiologi
Septum ventriculare dibagi
menjadi dua komponen yaitu:
pars membranacea dan pars
muscularis. Pars membranacea
berukuran kecil dan terletak pada
basis jantung diantara komponen
outlet dan inlet dari pars
muscularis dan di bawah cuspis
posterior dari valvula aorta.
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Konsep Medis
Definisi
Ventricular septum defek (VSD) adalah suatu kelainan dimana
terdapat adanya lubang atau defect pada dinding pemisah
antara ventrikel kiri dan kanan.Darah kaya oksigen bercampur
dengan darah miskin oksigen sehingga jantung memompa
sebagian darah miskin oksigen ke tubuh dan juga darah kaya
oksigen dipompa jantung keparu.Ini berarti kerja jantung tidak
efesien.
Defek septum ventrikel atau Ventricular Septal Defect (VSD)
merupakan kelainan berupa lubang atau celah pada septum di
antara rongga ventrikel akibat kegagalan fusi atau
penyambungan sekat interventrikel.
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Aspek Epidemilogi
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Penyebab
Faktor reksogen
Faktor endogen
Patofisiologi
VSD (Ventrikal Septal Defek) ditandai dengan adanya hubungan septal
yang memungkinkan darah mengalir langsung antar ventrikel biasanya dari
kiri ke kanan. Diameter defek bervariasi dari 0,5 ± 3,0 cm. Kira ± kira 20%
dari defekini pada anak adalah defek sederhana, banyak diantaranya
menutup secaraspontan. Kira- kira 50 % - 60% anak-anak menderita defek
ini memiliki defeksedang dan menunjukkan gejalanya pada masa kanak-
kanak.
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Manifestasi Klinis
Manifestasi menurut VSD, dibagi menjadi:
VSD Kecil
VSD Sedang
Klasifikasi
VSD kecil dengan tahanan pada arterior pulmonalis masih normal.
VSD sedang dengan t ahanan pada arterior pulmonalis masih
normal.
VSD besar dan sudah disertai hipertensi pulmonal yang dinamis,
Hipertensi pulmonal terjadi karena bertambahnya volume darah
pada arteriorpulmonalis tetapi belum ada kenaikan tahanan arterior
pulmonalis atau belum ada arteriosklerosis arterior pulmonalis
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Pencegahan
Primer (primer prevention
Pencegahan Sekunder (Secondary prevention)
Pencegahan tertier (Tertiary Prevention)
penatalaksanaan
VSD kecil tidak perlu dirawat, pemantauan dilakukan di poliklinik
kardiologianak.
Berikan antibiotik seawal mungkin.
Vasopresor atau vasodilator adalah obat-obat yang dipakai untuk anak dengan
VSD dan gagal jantung misal dopamin (intropin) memiliki efek inotropik positif
pada miokard menyebabkan peningkatan curah jantung danpeningkatan tekanan
sistolik serta tekanan nadi. Sedang isoproterenol (isuprel) memiliki efek inotropik
posistif pada miokard menyebabkan peningkatan curah jantung dan kerja jantung.
Bayi dengan gagal jantung kronik mungkin memerlukan pembedahan lengkapatau
paliatif dalam bentuk pengikatan/penyatuan arteri pulmonari.Pembedahan tidak
ditunda sampai melewati usia prasekolah
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada penderita VSD :
Gagal jantung
Endokarditis infektif
Insufisiensi aorta atau stenosis pulmoner
Penyakit vaskular paru progresif
Kerusakan sistem konduksi ventrikel
Farmakologi
Selain melalui tindakan operasi, terapi obat juga dilakukan untuk membantu
jantung berfungsi lebih baik. Beberapa jenis obat yang diberikan adalah:
Vasopressor
Dopamine
Isoproterenol
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Terapi komplementer
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Biodata
2. Riwayat kesehatan
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pola aktivitas dan latihan
Pola persepsi dan pemeriksaan kesehatan
Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stres
Pola nutrisi dan metabolik
Pola persepsi dan konsep diri
Pola peran dan hubungan dengan sesama
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Diagnosa keperawatan
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Discharge planning
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026