Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN HEMOPILIA

KELOMPOK 4 
MOHAMAD FAUZAN BASO (201901059)
NILUH NITA ASRIYANI (201901063)
SISILIA MEGATI (201901073)
PINGKY (201901069)
SUARNI (201901076)
EKA PUTRI WARDINI (201901050)
SUSANTI (201901077)
MOH.FAHMI S LAMOHAMMAD (201901057)
APRIANI I GESA (201901045)
MOH. SAGAF SAIFUL M.AMIN (201801166)

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI STIKES WN PALU:
Menjadikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu Menghasilkan Lulusan
yang Profesional Sesuai dengan Kompetensi
dan Bersaing secara Internasional ditahun 2026

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Defenisi Hemopilia
• Hemofilia adalah penyakit kelainan perdarahan akibat
defisiensi (kekurangan) salah satu faktor pembekuan darah.
Faktor pembekuan darah merupakan protein yang sangat
diperlukan dalam proses pembekuan darah sehingga
kekurangan faktor tersebut dapat menyebabkan perdarahan
tidak terkendali, baik secara spontan atau setelah benturan
ringan. Seseorang dengan hemofilia tidak berarti akan
berdarah lebih banyak atau lebih cepat daripada orang lain,
namun akan memiliki periode pendarahan yang lebih lama dan
pendarahan berulang yang bisa menyebabkan efek serius,
terutama di bagian persendian.

 
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
•   Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
ETIOLOGI

Hemofilia disebabkan oleh mutasi genetik. Mutasi gen yang


melibatkan kode untuk protein yang penting dalam proses
pembekuan darah. Gejala perdarahan timbul karena pembekuan
darah terganggu. Proses pembekuan darah melibatkan
serangkaian mekanisme yang kompleks, biasanya melibatkan 13
protein yang berbeda disebut I dengan XIII dan ditulis dengan
angka Romawi. Jika lapisan pembuluh darah menjadi rusak,
trombosit direkrut ke daerah luka untuk membentuk plug awal.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Klasifikasi

Klasifikasi Hemopilia ada 3 yaitu :


1. Hemopilia A
2. Hemopilia B
3. Hemopilia C

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
PATOFISIOLOGI

Hemophilia adalah penyakit kelainan koagulasi darah congenital


karena anak kekurangan factor pembekuan darah VII (hemophilia
A) atau faktor IX (hemophilia B). penyakit kongenital ini
diturunkan oleh gen resesif terkait-X dari pihak ibu. Proses
hemostatis tergantung faktor koagulasi, trombosit dan pembuluh
darah. Mekanisme hemostatis terdiri dari respons pembuluh
darah, adesi trombosit, agregasi trombosit, pembentukan
pembekuan darah pada tempat cedera oleh regulasi antigoagulan,
dan pemulihan aliran darah melalui proses fibrinolysis dan
penyembuhan pembuluh darah.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
MANIFESTASI KLINIK 

1. Perdarahan terjadi pada periode neonatal (karena factor VIII tidak


melewati plasenta)
2. Kelainan diketahui setelah tindakan sirkumsisi atau suntikan.
3. Pada usia anak-anak sering terjadi memar atau hematom.
4. Laserasi kecil (luka di lidah atau bibir)
5. Gejala khasnya : hematrosis (perdarahan sendi) yang nyeri dan
menimbulkan keterbatasan gerak.
6. Persendian yang bengkak, nyeri atau pembengkakan pada tungkai atau
lengan (terutama lutut atau siku) bila perdarahan terjadi.
7. Perdarahan hebat karena luka potong yang kecil.Darah dalam urin
(kadang-kadang).

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
KOMPLIKASI

Komplikasi pada hemophilia meliputi :


1. Perdarahan dengan menurunnya perfusi
2. Kekakuan sendi akibat perdarahan
3. Hematuria spontan
4. Perdarahan gastrointestinal
5. Kerusakan saraf
6. Hipertensi
7. Nyeri kronis
8. Infeksi HIV karena terpajan produk darah yang
terkontaminasi
9. Perdarahan intracranial

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
PENATALAKSANAAN

• Pada hemofilia A pengobatan


dilakukan dengan meningkatkan
Hemofilia kadar factor anti hemofili sehingga
A
perdarahan berhenti

• Pada hemofilia B perlu ditingkatkan


kadar factor IX atau thromboplastin.
Thromboplastin tahan disimpan
Hemofilia dalam bank darah sehingga untuk
B
menolong hemofilia B tidak perlu
tranfusi plasma segar.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Pemeriksaaan Diagnostik
1. Uji skrinning untuk koagulasi darah.
2. Biopsi hati digunakan untuk memperoleh jaringan untuk
pemeriksaan patologi dan kultur.
3. Uji fungsi hati digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit
hati. Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT), Serum
Glutamic Oxaloacetic Tansaminase (SGOT), Fosfatase alkali,
bilirubin.
4. Venogram (menunjukkan sisi actual dari thrombus)
5. Ultrasonograph Dopples / Pletismografi (menandakan aliran
darah lambat melalui pembuluh darah.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
KONSEP KEPERAWATAN

Pengkajian Diagnosa

Intervensi
dan Evaluasi
implementasi

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Pengkajian
1. Aktifitas
Gejala : kelelahan,malaiase,ketidak mampuan untuk melakukan aktifitas
Tanda : kelemahan otot
2. Sirkulasi
Gejala : palpitasi
Tanda : kulit dan membrane mukosa pucat, deficit saraf serebral / tanda
perdarahan serebral
3. Integritas ego
Gejala : perasaan taka da harapan, tak berdaya
Tanda : depresi menarik diri, ansietas
4. Eliminasi
Gejala : hematuria

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Diagnosa Keperawatan
• Nyeri yang berhubungan dengan perdarahan
sendi dan kekakuan yang ditimbulkannya
• Resiko tinggi injuri berhubungan dengan
kelemahan pertahanan sekunder akibat
hemophilia ditandai dengan seringnya terjadi
cidera
• Risiko tinggi terhadap gangguan konsep diri
yang berhubungan dengan kesulitan
beradaptasi pada kondisi kronis

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Intervensi Dan Implementasi
Nyeri yang berhubungan dengan perdarahan sendi dan kekakuan yang
ditimbulkannya
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri akan berkurang
Kriteria hasil : peningkatan kemampuan bertoleransi dengan gerakan sendi
Intervensi menurut nic dan noc
INTERVENSI RASIONAL

Kolaborasi pemberian analgetik oral non opiod Untuk mengurangi rasa nyeri

Motivasi klien untuk bergerak perlahan Dengan bergerak perlahan diharapkan dapat
mencegah stress pada sendi yang terkena

Lakukan relaksasi dengan menyuruh klien Rendam air hangat dapt mengurangi nyeri
berendam di air hangat

Bantu klien menggunakan alat bantu Alat bantu berguna untuk memindahkan beban tubuh
pada sendi yang nyeri

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Resiko tinggi injuri berhubungan dengan kelemahan pertahanan sekunder akibat
hemophilia ditandai dengan seringnya terjadi cidera
Kriteria hasi : injuri dan komplikasi dapat dihindari atau tidak terjadi

INTERVENSI RASIONAL

Awasi setiap gerakan yang memungkinkan Pasien hemophilia mempunyai resiko perdarahan
terjadinya cidera spontan tak terkontrol sehingga diperlukan
pengawasan setiap gerakan yang memungkinkan
terjadinya cidera

Anjurkan kepada orang tua untuk segera Identifikasi dini dan pengobatan dapat membatasi
membawa anak ke RS jika terjadi injuri beratnya komplikasi

Jelaskan kepada orang tua pentingnya Orang tua dapat mengetahui manfaat dari
menghindari cidera pencegahan cidera atau resiko perdarahan dan
menghindari injuri dan komplikasi

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
•Risiko tinggi terhadap gangguan konsep diri yang berhubungan dengan
kesulitan beradaptasi pada kondisi kronis
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi gangguan konsep
diri
kriteria hasil : klien mampu mengungkapkan rencana memasukkan keterbatasan
kedalam gaya hidup baru

INTERVENSI RASIONAL

Biarkan klien dan keluarga mengungkapkan perasaan Mengekspresikan perasaan membantu memudahkan
koping
Tekankan perlu adanya mendorong partisipasi pada Perkembangan tentang apa yang diharapkan membantu
perkembangan aktivitas normal yang tidak akan meningkatkan harga diri
menyebabkan cidera fisik

Jelaskan tentang semua tindakan yang diprogramkan Pengetahuan tentang apa yang diharapkan membantu
dan pemeriksaan yang akan dilakukan mengurangi ansietas

Lakukan pendekatan secara tenang dan beri Penjelasan yang jelas dan sederhana paling baik untuk
dorongan untuk bertanya serta berikan informasi dipahami. Istilah medis dan keperawatan dapat
yang dibutuhkan dengan bahasa yang jelas membingungkan klien dan meningkatkan ansietas

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Evaluasi
1. Nyeri berkurang
a) Melaporkan berkurangnya nyeri setelah menelan analgetik
b) Memperlihatkan peningkatan kemampuan bertoleransi dengan gerakkan
sendi
c) Mempergunakan alat bantu ( bila perlu ) untuk mengurangi nyeri
2. Melakukan upaya mencegah perdarahan
d) Menghindari trauma fisik
e) Merubah lingkungan rumah untuk meningkatkan pengamanan
f) Mematuhi janji dengan professional layanan kesehatan
g) Mematuhi janji menjalani pemeriksaan laboratorium
h) Menghindari olahraga kontak
i) Menghindari aspirin atau obat yang mengandung aspirin
j) Memakai gelang penanda

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
3. Mampu menghadapi kondisi kronis dan perubahan gaya hidup
a) Mengidentifikasi aspek positif kehidupan
b)Melibatkan anggota keluarga dalam membuat keputusan
mengenai masa depan dan perubahan gaya hidup yang harus
dilakukan
c) Berusaha mandiri
d)Menyusun rencana khusus untuk kelanjutan asuhan kesehatan
4. Tidak mengalami komplikasi
e)Tanda vital dan tekanan hemodinamika tetap normal
f)Hasil pemeriksaan laboratorium tetap dalam batas normal
g)Tidak mengalami perdarahan aktif

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026

Anda mungkin juga menyukai