Anda di halaman 1dari 22

DRK CRRT

CONTINUOUS RENAL
REPLACEMENT THERAPY
Pendahuluan

 Gangguan fungsi Renal yang serius merupakan komplikasi pada pasien kritis
di ruang ICVCU. (AKI) adalah komplikasi umum penyakit kritis yang terjadi
pada 25-65% criticallyill dan 5-8% pasien ini memerlukan beberapa bentuk
terapi pengganti renal (Albarran, 2012).
 Hemodialisis intermiten sering kali menyebabkan masalah hemodinamik
bahkan sampai menyebabkan henti jantung pada pasien compromise
hemodinamik di CVCU.
 CRRT pertama kali di kembangkan 1980 untuk terapi pengganti ginjal pd
pasien dg haemodinamik dg menggunakan akses arteri-vena
 Karena CRRT dg akses arteri-vena memiliki kelemahan maka
dikembangkanlah mesin CRRT dg akses vena-vena(CVVH,CVVHD/CVVHDF)
Renal Replacement Therapy

(Intermittent haemodialysis Peritoneal dialysis (PD) Continuous renal replacement


(IHD) therapy (CRRT)
Sejarah CRRT (1)

1960 Scriber et al: The technique of continuous hemodialysis


1967 Henderson et al: Blood purification by ultrafiltration and fluid
replacement
1974 Silverstein et al: Treatment of severe fluid overloading by
ultrafiltration
1977 Peter Kramber et al: Continuous arteriovenous hemofiltration
(CAVH)
1979 CVVH was employed in Cologne
1979 Paganini et al: Slow continuous ultrafiltration (SCUF)
1982 FDA approval: CAVH in ICU patients
1984 October 7, Peter Kramber sudden death
1984 Geronemus et al: Continuous arteriovenous hemodialysis (CAVHD)
1988 Tam et al: Continuous venovenous hemodialysis (CVVHD)
ANATOMI GINJAL
ANFIS GINJAL
• sistem perkemihan terdiri dari 2 ginjal,dua
ureter,1 kandung kemih satu uretra
- GFR 25 % dari CO,125 ml/mnt ,72
L/jam,1728 L/hari
- Ginjal memproduksi 180 L/hari,filtrat dan
hanya 1,5- 2 L yang di ekresi menjadi urine
178 L kembali ke tubuh
-satu unit fungsional ginjal disebut
nepron,satu ginjal terdiri dari satu juta
nepron
- Fungsi ginjal: keseimbangan cairan,
keseimbangan elektrolit, keseimbbangan
asam basa, pembuangan obat-obatan dan
hasil metabbolisme, perpaduan
erythropoietin, regulasi tekanan darah,
pemeliharaan keseimbangan kalsium fosfat
Klasifikasi AKI
Definisi CRRT

Terapi pemurnian darah ekstrakorporeal yang dimaksudkan untuk


menggantikan fungsi ginjal yang rusak selama periode waktu
yang lama dan diterapkan, atau ditujukan untuk diterapkan
selama 24 jam / hari *

* Bellomo R., Ronco C., Mehta R, Nomenclature for Continuous Renal Replacement Therapies,
AJKD, Vol 28, No. 5, Suppl 3, November 1996
Tujuan CRRT

 Removal waste product


 Memperbaiki keseimbangan asam basa
 Koreksi gangguan elektrolit
 Stabilisasi haemodinamik
 Fluid balance
 Nutritional support
 Removal modulasi mediator pada sepsis
INDIKASI CRRT

 Oliguria < 200ml/12 hours


 Anuria < 50 ml/12 hours
 Hyperkalaemia > 6.5 mmol/L
 Severe acidaemia pH < 7.0
 Uraemia > 30 mmol/L
 Uraemic complications
 Dysnatraemias > 155 or < 120 mmol/L
 Hyper/(hypo)thermia
 Drug overdose with dialysable drug

 Lameire, N et al. Lancet 2005; 365: 417-430


Prinsip CRRT

1. Difusi: Larutan bergerak dari knsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah


(membuang molekul kecill-sedang)
2. Konveksi: pergerakan satu arah dari larutan melalui membrane
semipermeable dg aliran air(membuang molekul kecil—besar)
3. Utrafiltrasi: pergerakan cairan dari tekanan positif ke negatif
4. Adsorpsi: keterikatan dari larutan dan zat biologi pada permukaan membran
No SCUF CVVH CVVHD CVVHDF
1 Prinsip Ultrafiltrasi Iltrafiltrasi,konve Ultraviltrasi,difu Ultrafiltrasi,difu
ksi si si,konveksi

2 Zat yang bertukar Solven Solut,solven (low Solut,solven Solut,solvenlow


medium) (low) medium)

3 Filter High fluk High fluk Med fluk,high High fluk


fluk
4 Blood flow 50- 200 ml/mnt 50-200 ml/mnt 50-100ml/mnt 50-100 ml/mnt
5 Cairan pengganti -- Prefilter,Posfilter - Posfilter 10-30
,15-45 ml

6 Cairan dialisat - - Cairan dialisis Cairan dialisis


10-60 15-30ml

7 Ultrafiltrasi 2-8 ml 10-60ml Uf rate,1-8 ml 10-60 ml


Berat molekul
Komponen CRRT

 Akses Vaskuler
 Antikagulan
 Sistem CRRT(Mesin, Haemofilter, Line set,Solutions,aksessoris)
 Pengaturan Cairan
 Tim
Operasional CRRT

1. Mempersiapkan Priming: usaha untuk mengeluarkan udara dari dalam filter


dan sirkuit serta untuk mengisi cairan dan membersihkan antikoagulan
didalam filter dan sirkuit, serta bahan sterilan dan memastikan system tidak
bocor
2. Setting mode CRRT
3. Persiapan connected ke pasien
4. Penanganan Trouble shutting saat alat CRRT berjalan
5. Terminasi terapi CRRT
Permasalahan

 1. Belum banyak perawat yang mampu mengoperasionalkan alat CRRT dan


cara mengatasi Trouble shutting misal clotting
 2. Perlu tindak lanjut CPD operasional alat CRRT dan cara mengatasi trouble
shutting
 3. Blangko monitoring CRRT yang belum diresmikan dalam rekam medis
 4. SPO CRRT belum ada
TRIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai