BAB 3 KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Tujuan Pembelajaran
• mengenal serta memahami ketentuan tentang bentuk
dan kedaulatan negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945; • menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap ketentuan perihal bentuk dan kedaulatan negara sesuai Undang- Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945; • memahami berbagai prinsip kedaulatan sesuai Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; • memahami dinamika perwujudan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Hakikat dan Teori Kedaulatan
Bodin mengatakan bahwa KEDAULATAN
adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu negara.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Hakikat dan Teori Kedaulatan
Negara memiliki kekuasaan tertinggi untuk
memaksa semua penduduknya agar menaati undang-undang serta peraturan-peraturan (kedaulatan ke dalam).
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Hakikat dan Teori Kedaulatan
Adapun kedaulatan ke dalam Indonesia
yang temuat dalam UUD NRI Tahun 1945 antara lain sebagai berikut. 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 2. Memajukan kesejahteraan umum. 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Hakikat dan Teori Kedaulatan
Selain itu, negara juga
mempertahankan kemerdekaannya terhadap serangan-serangan dari negara lain dan mempertahankan kedaulatan ke luar (external sovereignty).
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Hakikat dan Teori Kedaulatan
Adapun kedaulatan ke luar Indonesia dalam
UUD NRI Tahun 1945 antara lain sebagai berikut. 1. Ikut serta dalam perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 2. Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain. 3. Presiden mengangkat duta dan konsul.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Hakikat dan Teori Kedaulatan
Kedaulatan mempunyai sejumlah sifat
pokok, yaitu asli, permanen, tunggal, dan tidak terbatas.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Hakikat dan Teori Kedaulatan
Terdapat beberapa teori kedaulatan, antara
lain: 1. Teori Kedaulatan Tuhan, 2. Teori Kedaulatan Raja, 3. Teori Kedaulatan Negara, 4. Teori Kedaulatan Hukum, Dan 5. Teori Kedaulatan Rakyat.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Hakikat dan Teori Kedaulatan
Teori Kedaulatan Tuhan beranggapan
bahwa raja atau penguasa memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Hakikat dan Teori Kedaulatan
Selama abad pertengahan, teori
kedaulatan Tuhan berkembang menjadi Teori Kedaulatan Raja. Kedaulatan terletak di tangan raja sebagai penjelmaan kehendak Tuhan.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Hakikat dan Teori Kedaulatan
Menurut Teori Kedaulatan Negara,
kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan negara. Negara dianggap sebagai sumber kedaulatan yang memiliki kekuasaan tidak terbatas. Negaralah yang menciptakan hukum.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Hakikat dan Teori Kedaulatan
Berdasarkan Teori Kedaulatan Hukum,
kekuasaan hukum merupakan kekuasaan tertinggi di dalam negara. Kekuasaan pemerintah berasal dari hukum yang berlaku.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Hakikat dan Teori Kedaulatan
Berdasarkan Teori Kedaulatan Rakyat,
rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi memberikan sebagian hakhaknya kepada penguasa untuk kepentingan bersama.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
B. Bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, Indonesia menganut
paham kedaulatan rakyat.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
B. Bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Amandemen Pasal 1 ayat (2)
UUD NRI Tahun 1945 hendak menegaskan bahwa pemilik kekuasaan tertinggi di Negara Indonesia adalah rakyat yang pelaksanaannya sesuai dengan Undang Undang Dasar.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
B. Bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Dalam rumusan sebelum amandemen,
kedaulatan rakyat dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR. Tetapi akhirnya pelaksanaan kedaulatan rakyat diubah menjadi dilaksanakan menurut UUD NRI Tahun 1945.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
B. Bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Adapun perubahan gagasan kedaulatan
dalam UUD NRI Tahun 1945 ini membuat perubahan pada cara rakyat memberikan mandat terhadap penyelenggara kekuasaan negara.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
B. Bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Menurut J. B. J. M. Ten Berge, adanya
prinsip-prinsip negara hukum dan demokratis yang berjalan beriringan memunculkan istilah “negara hukum yang demokratis” (democratische rechtsstaat).
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
B. Bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Republik Indonesia 3) Adanya aturan yang 1) Adanya jaminan persamaan 2) Adanya pengakuan dan mengikat dan dan kesetaraan dalam penghormatan terhadap dijadikan sumber kehidupan bersama. perbedaan atau pluralitas. rujukan bersama.
4) Adanya mekanisme penyelesaian sengketa Adapun menurut Jimly Asshiddiqie,
berdasarkan mekanisme aturan yang ditaati gagasan demokrasi yang berdasarkan bersama dalam konteks kehidupan atas hukum (constitutional democracy) bernegara. mengandung empat prinsip pokok sebagai berikut.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
B. Bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Republik Indonesia Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, prinsip-prinsip kedaulatan Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik. 2. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. 3. Negara Indonesia adalah negara hukum. 4. Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat. 5. Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden. 6. Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar tercantum pada Pasal 3 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Sejak merdeka pada 17 Agustus 1945,
Indonesia mengalami sejumlah fase demokrasi. Adapun pembahasannya sebagai berikut:
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Demokrasi Parlementer (1945–1959)
UUD NRI Tahun 1945 menetapkan sistem
pemerintahan presidensial dengan kekuasaan yang besar di tangan presiden, meskipun kekuasaan tertinggi berada di tangan MPR.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Demokrasi Parlementer (1945–1959)
Selama MPR dan DPR belum dibentuk,
wewenang kedua lembaga tersebut akan dijalankan oleh presiden dengan nasihat dari Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Demokrasi Parlementer (1945–1959)
Pada perkembangan selanjutnya, KNIP melalui
badan pekerjanya mengajukan petisi kepada pemerintah, yaitu agar para menteri kabinet bertanggung jawab kepada KNIP, bukan kepada presiden.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Demokrasi Parlementer (1945–1959)
Pada tanggal 14 November 1945, Presiden
Soekarno melantik kabinet parlementer yang pertama, dengan Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menteri.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Demokrasi Parlementer (1945–1959)
Dengan dikeluarkannya Maklumat Presiden
tersebut, demokrasi di Indonesia berubah dari demokrasi Indonesia dengan sistem pemerintahan presidensial menjadi demokrasi parlementer.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Demokrasi Terpimpin (1959–1966)
Pemberlakuan kembali UUD NRI Tahun
1945 membawa sejumlah konsekuensi pada aspek ketatanegaraan.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Demokrasi Terpimpin (1959–1966)
Namun pada praktiknya, dari tahun ke tahun,
kecenderungan yang terjadi justru tidak mengarah kepada penegakan UUD secara benar, melainkan kecenderungan penumpukan kekuasaan di tangan presiden.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Demokrasi Terpimpin (1959–1966)
Dengan sistem Demokrasi Terpimpin, Presiden
Soekarno menjadikan berbagai lembaga negara di bawah presiden. Hal yang paling mencolok adalah dikeluarkannya produk hukum yang mengangkat Soekarno sebagai presiden seumur hidup.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Demokrasi Pancasila (1966–1998)
Setelah masa kepemimpinan Presiden Soekarno
berakhir dan diganti dengan pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, hal yang digaungkan adalah melaksanakan UUD NRI Tahun 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia Demokrasi Pancasila Masa Reformasi (1998–sekarang)
Pada masa reformasi, demokrasi yang
dikembangkan tetap Demokrasi Pancasila, tetapi dengan perbaikan pelaksanaan dan peraturan-peraturan.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Dalam suatu negara, diperlukan
struktur lembaga negara yang dapat menunjang jalannya pemerintahan.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
C. Dinamika Perwujudan Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Adapun lembaga-lembaga negara yang terdapat
dalam UUD NRI Tahun 1945, yaitu sebagai berikut: 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), 2. Presiden, 3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), 5. Mahkamah Agung (MA), 6. Mahkamah Konstitusi (MK), 7. Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan 8. Komisi Yudisial (KY)
Apa tujuan pendidikan Pancasila diperguruan tinggi 2. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia memiliki dasar filosofis, dasar sosiologis, dan dasar yuridis. Apa yg anda ketahui tentang (1)