Anda di halaman 1dari 12

“ DEFINISI, MACAM

MACAMNYA, DAN ATURAN


ATURAN LOGIKA “
DISUSUN OLEH :
 
1. FAIDA AFWA KHOIRIKA ( 2150410082 )
2. ANEN NAFA ZILDAINI ( 2150410095 )
3. MUCHAMMAD DEVID IRAWAN ( 2150410098 )
1

DEFINISI LOGIKA
DEFINISI LOGIKA
Secara Etimologis, Logika berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti sebagai hasil pertimbangan
akal dan pikiran yang diutarakan melalui kata yang dinyatakan dalam bentuk bahasa. Logika juga
merupakan salah satu cabang dari filsafat. Dan sebagai ilmu Logika sendiri disebut sebagai salah satu
ilmu pengetahuan yang mempelajari kecakapan untuk bisa berpikir secara lurus, tepat dan teratur.

Dan kata logis sendiri ini digunakan sebagai artian yang masuk akal. Logika sendiri adalah cabang
filsafat yang sebenarnya bersifat praktis dan sumber dari penalaran dan sekaligus juga sebagai dasar
filsafat dan juga saran ilmu.

Dengan fungsinya sebagai dasar dari filsafat dan sarana ilmu karena ini merupakan jembatan antara
filsafat dan ilmu. Secara terminologis logika dimana teori yang dibuat dengan kesimpulan yang sah.
PENGERTIAN LOGIKA MENURUT
AHLI
1 2 3
W. Poespoprodjo, Ek. Jan Hendrik Soekadijo
T. Gilarso Rapar

5 4
Aristoteles William Alston
MENURUT PARA AHLI
1. W. Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso
Pengertian Logika merupakan ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan
tepat.

2. Jan Hendrik Rapar


Pengertian Logika adalah suatau pertimbangan akal atau pikiran yang diatur
lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
 
3. Soekadijo
Pengertian Logika menurut Soekadijo adalah suatu metode atau teknik yang
diciptakan untuk meneliti ketepatan nenalar.
MENURUT PARA AHLI
4. William Alston
Pengertian logika adalah studi tentang penyimpulan, secara lebih ceramat usaha
untuk mennetapkan ukuran-ukuran guna memisahkan penyimpulan yang sah
dan tidak sah.

5. Aristoteles
Menurut Aristoteles, pengertian logika adalah ajaran tentang berpikir yang
secara ilmiah membicarakan bentuk pikiran itu sendiri dan hukum-hukum yang
menguasai pikiran.
2

MACAM-MACAM LOGIKA
MACAM-MACAM LOGIKA
Logika Naturalis juga di artikan sebagai anugerah dari Tuhan agar manusia mampu
membedakan hal baik dan hal yang buruk di dalam hidupnya. Jika logika naturalis di
katakan sebagai logika yang memang muncul dalam kodrat atau fitrah manusia, beda
halnya dengan logika artifisialis atau biasa juga disebut logika ilmiah ini.

Logika Artifisialis menurut Bustanuddin Agus adalah suatu pendapat atau informasi yang
didasarkan pada penelitian ilmiah dengan usaha yang dilakukan secara sistematis bukan
logika yang muncul begitu saja atau spontan. Logika artifisialis bertujuan untuk
mengetahui sebab dari sebuah peristiwa atau fenomena.
MACAM-MACAM LOGIKA
Logika Formal dan Material Logika Formal dan Logika Material Ada perbedaan
antara kebenaran bentuk dan kebenaran isi. Logika yang berbicara tentang kebenaran
bentuk disebut logika bentuk/formal (formal logic) sedangkan logika yang membahas
tentang kebenaran isi disebut logika material (material logic). Selanjutnya logika formal
disebut juga logika minor dan logika material disebut logika mayor

Logika Modern dan Tradisional Logika modern yang juga dikenal dengan nama logika
simbolik atau logika matematik adalah corak-corak baru logika. Logika modern tetap
berpegang kepada prinsip-prinsip yang dikenalkan oleh logika tradisional, namun berbeda
dengan logika tradisional, logika modern hanya menggunakan tanda-tanda atau simbol-
simbol matematik yang membahas hubungan antar tanda-tanda itu. Sedangkan logika
tradisional corak – corak lama yang ada di logika.
3

ATURAN – ATURAN LOGIKA


Hukum atau Aturan Logika

Hukum atau Aturan Logika adalah aturan paling umum yang dapat dilacak oleh semua tindakan individu. Karena
tindakan - tindakan ini tidak selalu menghasilkan kebenaran , tetapi sering juga dalam kekeliruan, orang sering
membedakan antara hukum alam dan hukum berpikir normal dengan memahami yang pertama sebagai hukum yang
menurutnya pemikiran itu sebenarnya merupakan proses psikologis, dan yang terakhir sebagai yang terakhir.

Peraturan atu Hukum atau Aturan Logika sesuai dengan mana pemikiran yang benar harus dilakukan. Tetapi disebut
pemikiran salah sama sekali bukan pemikiran , tetapi didasarkan pada fakta bahwa asosiasi ide (salah) yang muncul
melalui asosiasi ide dianggap logis, dan oleh karenanya perbedaan itu tidak relevan Secara tradisional, logika
menyebutkan empat Hukum atau Aturan Logika: identitas , kontradiksi, tidak termasuk pihak ketiga, dan alasan;
Tentu Hukum atau Aturan Logika memenuhi dualism antara deduksi induksi, matematika, statistika, apriori, dan
aposteori; kemudiana memiliki ciri: bermakna, konsistensi, koherensi, mampu memberikan penjelasan, dapat dipakai
alat prediksi, dan mengendalikan. Maka Hukum atau Aturan Logika mirip dengan Berpikir, aktivitas mental yang
dengannya objek representasi saling terkait . Koneksi ide berdasarkan proses psikis sukarela (Asosiasi ide) berbeda
dari yang ada di Berpikir.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai