Anda di halaman 1dari 15

DASAR METODOLOGI

DAN ETIKA PENELITIAN

Pengantar Logika
Created: Yara Annesia
Pengantar Logika

Secara etimologi, logika berasal dari kata Yunani logike (kata


sifat) dan kata bendanya adalah logos yang berarti hasil
pertimbangan akal fikiran yang diutarakan lewat kata dan
dinyatakan dalam bahasa.

atau yang lebih sederhana, yaitu perkataan sebagai manifestasi


pikiran manusia.
Pengantar Logika

Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (latin:


logica scientia) atau ilmu logika (Ilmu pengetahuan) yang
mempelajari kecakapan untuk berfikir secara lurus, tepat dan
teratur.
Mendefinisikan Logika

Logika menurut Aristoteles

Logika adalah ilmu untuk membuat penyimpulan yang tepat.


Menurutnya logika merupakan batu fondasi yang penting bagi
semua jenis pengetahuan. Buah pikirnya yang brilian terkumpul
dalam kompilasi yang diberi nama to organon, yang berarti alat,
instrumen atau metode untuk mengetahui pengetahuan ilmiah.
Mendefinisikan Logika

Berdasarkan kajian isinya, logika terbagi kedalam:

No Istilah Tokohnya Ciri-cirinya


1 Logika formal Aristoteles Hanya berkonsentrasi pada bentuk
Tidak memperlihatkan apakah suatu
premis benar atau salah dalam
kenyataannya.
2 Logika materil Kant Sangat memperhatikan relasi antara
premis dengan kenyataannya.
3 Logika Metafisik Hegel Hanya berfokus pada relasi antara
akal dan rasio.
Logika Menurut Para Ahli

Logika menurut Encyclopedia Britannica

Logika adalah studi sistematik tentang struktur proposisi dan


syarat-syarat umum mengenai penalaran yang shahih dengan
menggunakan metode yang mengesampingkan isi atau bahan
psoposisi dan hanya membahas bentuk logisnya saja.
Logika Menurut Para Ahli

Logika menurut William S. Sahakian

Logika adalah pengkajian untuk berfikir secara shahih, hakikat


dari pengertian ini adalah untuk menegaskan bahwa logika
harus dipahami lewat sebuah penalaran, karena sebuah
penalaran akan dikatakan logis jika menggunakan konsep
berfikir dalam logika.
Logika Menurut Para Ahli

Logika menurut Immanuel Kant

Logika adalah the science of the laws of understanding, artinya


logika dapat dibagi menjadi dua bagian, logika umum (universal)
dan logika khusus (particular) yaitu hukum cara berfikir yang
benar terhadap suatu kelompok obyek-obyek khusus (the laws
of correct thingking upon a particular class of object).
Logika sangat diperlukan terutama saat menyusun sebuah
keputusan, sebab tanpa logika seorang hakim akan sesat dalam
menjatuhkan hukuman bagi terdakwa, yang akibatnya akan
terjadi ketidakpastian hukum.

inilah fungsi logika, dimana setiap wilayah memerlukan logika,


alasannya karena logika dapat membimbing daya pikiran atau
kemampuan berfikir logis dan kritis, serta dapat
mengembangkan daya intuitif manusia yang berdaya nalar dan
berfikir negatif.
Jalan Fikiran Logika

1. Logika Induksi
merupakan cara berfikir menarik suatu kesimpulan yang
bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual
(seperti kesimpulan peneliti humoris).

2. Logika Deduksi
merupakan cara berfikir dimana dari pernyataan bersifat
umum ditarik kesimpulan bersifat khusus.
Hukum Dasar Logika

1. Hukum identitas (law of identify)

Hukum ini berbunyi: “Suatu hal adalah hal itu sendiri, tak
mungkin yang lain. Dan jika disimbolkan akan berbunyi “A
adalah A, tak mungkin B”.

Jadi, arti yang benar dari suatu benda atau hal adalah sama
selama benda atau hal itu dibicarakan atau dipikirkan. Kita tak
boleh mengubah atribut-atribut dari benda atau hal itu sendiri,
karena jika kita mengubah atribut-atribut itu sendiri berarti
konsep dari benda atau hal itu pun akan berubah pula.
Hukum Dasar Logika

2. Hukum kontradiksi (law of contradiction)

Hukum ini menyatakan bahwa dua sifat yang berlawanan tidak


mungkin ada pada suatu benda atau hal pada waktu dan
tempat yang sama. Atau jika kita analogikan, “meja itu
berwarna hijau dan pasti berwarna hijau”, tidak mungkin
berbunyi “meja itu berwarna hijau dan tidak berwarna hijau”,
atau contoh yang lainnya, “benda itu bentuknya besar dan
kecil”.
Hukum Dasar Logika
3. Hukum jalan tengah (law of excluded middle)

Hukum Jalan Tengah menyatakan bahwa dua sifat yang


berlawanan tidak mungkin dimiliki satu benda, hanya satu sifat
yang bisa dimiliki oleh suatu benda. Contoh, “A” harus “B”, atau
“bukan B”.
Pada hukum kontradikisi, dua sifat tidak mungkin benar pada
suatu benda, salah satunya haruslah bernilai salah. Dan pada
hukum penyisihan jalan tengah, dua sifat yang berbeda tak
mungkin bernilai salah pada suatu benda, salah satunya harus
ada yang bernilai benar. Jadi, jika kedua prinsip ini digabungkan,
maka kebenaran salah satu dari dua hal yang berkontradikisi,
menunjukan kesalahan yang lainya dan kesalahan yang satu
menunjukan kebenaran yang lainya.
Hukum Dasar Logika
4. Hukum cukup alasan (law of sufficient reason)

Hukum ini sebenarnya adalah hukum tambahan dari hukum


identitas. Hukum ini mengatakan, “Jika ada sesuatu kejadian
pada suatu benda, hal itu harus mempunyai alasan yang cukup.”
Demikian juga jika ada perubahan pada suatu benda itu”. Contoh,
“air membeku”, air membeku karena adanya suhu di bawah titik
beku di sekitar air itu, dan suhu itu bertahan dengan waktu yang
cukup lama untuk membekukan air tersebut. Kenapa hukum ini
merupakan hukum tambahan dari hukum identitas? Karena
secara tidak langsung, hukum ini menyatakan bahwa suatu
benda haruslah tetap, tidak berubah. Adapun jika ada
perubahan/penambahan, harus ada sesuatu yang
mendahuluinya, yang cukup untuk menyebabkan perubahan
tersebut.
Thank You..

Anda mungkin juga menyukai