Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 2

‘’om swastyastu’’

ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU
Kelompok 2
Ida Ayu Surya Antari (2181611022)

I Nyoman Endra (2181611023)


Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang objek tertentu,
termasuk di dalamnya adalah ilmu. Dengan demikian, ilmu merupakan bagian dari pengetahuan
yang diketahui oleh manusia disamping berbagai pengetahuan lainnya, seperti seni dan agama.

Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia karena
manusia adalah makhluk yang mengembangkan pengetahuan secara sungguh-sungguh.
Pengetahuan ini mampu pula dikembangkan manusia disebabkan dua hal utama yaitu:

1. Manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran
yang melatarbelakangi informasi tersebut.
2. Manusia mampu mengembangkan pengetahuannya dengan cepat dan mantap, adalah
kemapuan berfikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Secara garis besar cara
berfikir seperti ini disebut penalaran.
Dalam kehidupan manusia dapat memiliki berbagai pengetahuan dan
kebenaran. Pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat yaitu:

Pengetahuan biasa atau sehari-hari


Ciri-ciri dari pengetahuan sehari-hari yaitu :
Pengetahuan filsafat
• Berdasarkan akal sehat (common sense) Pengetahuan flsafat mempunyai ciri
sebagai berikut:

F Filsafat
• Berupa kebiasaan dan pengulangan
• Kabur dan samar-samar
• Pengetahuan rasional
• Bersifat mendalam, sistematik,
Biasa/sehari-hari • Tidak memerlukan pengujian secara formal, kritis, menyeluruh yang menuju
tetapi dibuktikan dengan kegunaannya kepada otoritas
Pengetahuan
A dalam kehidupan sehari-hari
• Sangat berguna dalam kehidupan praktis
• Bersifat spekulatif

B Agama
sehari-hari

Pengetahuan ilmu (secience), Pengetahuan agama


Ilmu Pengetahuan ilmu mempunyai ciri sebagai

I berikut :
• Merupakan pengetahuan rasional
Pengetahuan agama mempunyai ciri
sebagai berikut :
• Diturunkan melalui wahyu
• Bersifat sistematik, mendalm, spesifk dan
• Merupakan keyakinan dan bersifat
dipertanggung jawabkan (diverifikasi)
dogmatik
• Dibatasi oleh pengamatan empiris, terutama
untuk ilmu-ilmu kealaman (natural
science)
• Telah terbuktikan dengan metode ilmiah
Ada dua teori untuk dapat
mengetahui hakikat dari sebuah
pengetahuan yaitu teori Realisme

01
dan idealisme. Teori realisme
kebenaran yang sesuai dengan fakta. Apa yang ada dalam
fakta itu dapat dikatakan benar. Dengan teori ini dapat
diketahui bahwa kebenaran obyektif juga di butuhkan,
bukan hanya mengakui kebenaran subyektif.

02
Teori idealisme
pengetahuan itu bersifat subyektif. Oleh karena itu
pengetahuan menurut teori ini tidak menggambarkan
hakikat kebenaran, yang diberikan pengetahuan hanyalah
gambaran menurut pendapat atau penglihatan orang yang
mengetahui (subjek).
Sumber Pengetahuan Empirisme
Intuisi
manusia mendapatkan pengetahuan
dari pengalamannya, manusia bisa intuisi adalah hasil dari evolusi
mendapatkan nya melalui indera, pemahaman yang tertinggi,
Semua orang mengakui pengetahuan inderawi bersifat parsial, kemampuan ini mirip dengan
memiliki pengetahuan, persoalannya itu disebabkan adanya perbedaan antara insting tetapi berbeda dengan
dari mana pengetahuan itu diperoleh indera yang satu dengan yang lain kesadaran dan kebebasannya,
kemampuan pengembangan
atau lewat apa pengetahuan itu kemampuan ini memerlukan
diperoleh, dalam hal ini ada suatu usaha.
beberapa pendapat tentang sumber
pengetahuan antara lain: Rasionalisme Wahyu
aliran ini menyatakan bahwa akal
Wahyu adalah pengetahuan yang
adalah dasar kepastian pengetahuan,
disampaikan oleh Allah kepada
pengetahuan yang benar diperoleh
manusia lewat perantara para
melalui akal manusia memperoleh
nabi. Para nabi memperoleh
pengetahuan melalui kegiatan
pengetahuan dari Tuhan tanpa
menangkap objek
upaya, tanpa bersusah payah,
tanpa memerlukan waktu untuk
memperolehnya.
PENGETAHUAN ILMIAH (SCIENCE)
DAN SYARAT ILMIAH

Pengetahuan ilmiah adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang tersusun secara logis dan
sistematis dan dapat diukur serta diuji kebenarannya, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah
diperlukan ilmu pengetahuan

Dari segi isi ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang bersifat terpadu atau kumpulan dari
pengetahuan-pengetahuan yang saling berkaitan dan mengikat dalam satu kesatuan kebenaran
yang sah.
Sedangkan dalam segi proses, ilmu dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk
menemukan variabel-variabel alami yang penting dan kemudian menerangkan dan meramalkan
hubungan tersebut.
Perbedaan Pengetahuan & Pengetahuan ilmiah

Perbedaan Pengetahuan dan Pengetahuan Ilmiah, Ernest Nagel secara rinci


membedakan pengetahuan (common sense) dengan ilmu pengetahuan
(science). Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

Pengetahuan tidak melakukan Pengetahuan ilmiah menjadikan konflik sebagai


pengujian kritis terhadap fakta satu
pendorong untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
dan yang lainnya, sedangkan
pengetahuan ilmiah perlu uraian yang
sistematik
Pengetahuan ilmiah didasarkan pada Kebenaran yang diakui oleh common sense
pengetahuan-pengetahuan yang ada bersifat tetap, sedang kebenaran dalam
sebelumnya dan terikat satu sama lain, pengetahuan ilmiah selalu diusik oleh
sedangkan common sense tidak pengujian kritis
memberikan penjelasan

Pengetahuan ilmiah didasarkan pada common sense biasanya mengandung


metode ilmiah, sedangkan common sense pengertian ganda dan samar-samar. Sedang
cara mendapatkan pengetahuan hanya ilmu pengetahuan merupakan konsep-konsep
melalui pengamatan dengan panca indera yang tajam yang harus dapat diverifikasi secara
empirik.
Ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah dapat dibedakan atas:

Ilmu Pengetahuan Fisis-Kuantitatif


sering disebut pengetahuan empiris.
Pengetahuan ini diperoleh melalui

D proses observasi serta analisis atas data


dan fenomena empiris. Termasuk
dalam kelompok ilmu ini adalah
Ilmu Pengetahuan Metafisis-
Substansial
geologi, biologi, antropologi, sosiologi,
sering disebut pengetahuan filsafat.

A
dan lain-lain.
Pengetahuan filsafat diperoleh

B
Pengetahuan dengan cara analisis refleksi
(pemahaman, penafsiran, spekulasi,
Ilmu Pengetahuan Formal-Kualitatif penilaian kritis, logis rasional)
dengan mencari hakikat prinsip
yang melandasi keberadaan seluruh
C
sering disebut pengetahuan matematis.
Ilmu ini diperoleh dengan cara analisis kenyataan
refleksi dengan mencari hubungan
antara konsep-konsep. Termasuk dalam
kelompok ilmu ini adalah logika
formal, matematika, fisika, kimia, dan
lain-lain.
Syarat Pengetahuan Ilmiah

Pengetahuan Ilmiah adalah kumpulan – kumpulan pengetahuan yang disusun berdasarkan


metode ilmiah. Menurut Karlina Supeli Laksono dalam Filsafat Ilmu Pengetahuan
(Epistemologi), pengetahuan ilmiah harus memenuhi tiga syarat, yaitu:

 Sistematik; yaitu merupakan kesatuan teori-teori yang tersusun sebagai suatu sistem.

 Objektif; atau dikatakan pula sebagai intersubjektif, yaitu teori tersebut terbuka untuk
diteliti oleh orang lain/ahli lain, sehingga hasil penelitian bersifat universal.

 Dapat dipertanggungjawabkan; yaitu mengandung kebenaran yang bersifat universal,


dengan kata lain dapat diterima oleh orang-orang lain/ahli-ahli lain.
Ciri pokok Pengetahuan
Ilmiah

Pengetahuan ilmiah mempunyai 5 (lima) ciri pokok:

 Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan.

 Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai
hubungan ketergantungan dan teratur.

 Objektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.

 Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke dalam bagian-bagian yang
terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan dan peranan dari bagian-bagian itu.

 Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga


Tahap-Tahap Kegiatan Ilmiah

Alur berfikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa langkah yang
mencerminkan tahap-tahap dalam kegiatan ilmiah sebagai berikut:

 Perumusan masalah yang merupakan pertanyaan mengenai obyek empiris yang jelas batas-batasnya serta
dapat diidentifikasikan faktor-faktor terkait didalamnya.

 Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis yang merupakan argumentasi dan menjelaskan
hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengkait.

 Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan
dan materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.

 Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan
untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.

 Penarikan kesimpulan yaitu penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan tersebut ditolak atau
diterima.
YANG ILMIAH DAN NON
ILMIAH

Pengetahuan non-ilmiah ialah hasil cerapan indra Ilmu pengetahuan (pengetahuan ilmiah, scientific
atau hasil intuisi terhadap pengalaman hidup knowledge) ialah pengetahuan yang diolah dan
sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin disusun secara metodis, sistematis dan koheren,
diuji kebenarannya ataupun dikembangkan tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan
menjadi pengetahuan ilmiah.

Ilmu pengetahuan memang tidak lepas dari pengetahuan sehari-hari, bedanya ilmu
berusaha mengungkapkan kembali pengetahuan harian kita secara lebih jelas, lebih
rinci dan setepat-tepatnya
Perbedaan Pendekatan Ilmiah
dan Non Ilmiah

Pendekatan ilmiah Pendekatan non ilmiah


o Perumusan masalah jelas dan spesifik o Perumusan masalahnya kabur atau abstrak
o Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan o Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat
diukur secara empiris bersifat supranatural/dogmatis
o Jawaban masalah didasarkan pada data o Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data
o Proses pengumpulan dan analisis data serta di lapangan
pengambilan keputusan berdasarkan logika yang o Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan
benar dan analisis data secara loagi
o Kesimpulan siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain o Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh
orang lain
Contohnya yaitu penggunaan metode ilmiah
Contohnya yaitu pengunaan akal sehat, prasangka,
intuisi, penemuan secara kebetulan dan coba-coba,
pendapat otoritas dan pikiran kritis.
Kelompok 2

‘’Terimakasih’’

ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU

Anda mungkin juga menyukai