Atletik
Atletik
Jalan cepat
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melansir dari laman IAAF, lomba berjalan dimulai dari abad ke-17 dan ke-18.
Pada masa itu, para pejalan (footmen) akan berlari dan/atau berjalan di samping
pelatih mereka. Para bangsawan pada masa tersebut akan bertaruh siapa di antara
mereka yang bisa memenangi perlombaan. Jalan cepat kemudian menjadi aktivitas
profesional yang semakin populer pada abad ke-19. Pada ajang Olimpiade, jalan
cepat putra dengan jarak 20 km mulai dilombakan pada 1956. Kemudian untuk
putri, nomor jalan cepat mulai dilombakan pada Olimpiade 1992 dengan jarak awal
adalah 10 kilometer, lalu meningkat menjadi 20 kilometer pada tahun 2000
TEKNIK DASAR
a. Teknik Awalan (Start) 1) Teknik dasar jalan cepat yang pertama adalah
teknik start jalan cepat, yang dilakukan dengan start berdiri, karena start
dalam jalan cepat tidak memiliki pengaruh yang berarti, maka tidak perlu
ada teknik khusus yang harus dipelajari atau dilatih. 2) Sikap start pada
umumnya menggunakan aba-aba “bersedia” peserta menempatkan kaki kiri
di belakang garis start, sedang kaki kanan di samping belakang kaki kiri,
dengan badan agak condong ke depan dan kedua lengan rileks. Pada aba-
aba “ya” atau tembakan pistol, segera langkahkan kaki kanan ke depan.
. Teknik Langkah Kaki 1) Teknik dasar jalan cepat selanjutnya yaitu
teknik melangkah jalan cepat. Teknik dasar jalan cepat saat melangkah yang
benar yaitu kaki digerakkan ke depan dengan berat atau beban tubuh
bertumpu pada paha. Ketika menggerakkan kaki ke depan, lutut sedikit
ditekuk seiring dengan ayunan kaki. 2) Saat kaki mendarat di tanah, hal
yang harus diperhatikan adalah bagian tumit yang mendarat pertama lalu
ujung kaki. Begitu seterusnya selalu ada kaki yang menumpu, jadi tidak ada
kaki yang melayang.
Teknik Akhiran (Finish) 1) Teknik finish yang benar dalam
perlombaan jalan cepat adalah tidak langsung berhenti ketika
menyentuh garis finish. 2) Sebaiknya, tetap melakukan gerakan
jalan cepat setidaknya sampai sejauh lima meter dari garis finish.
Setelah menyentuh garis finish, gerakan bisa diperlambat sampai
akhirnya benar-benar berhenti
KARAKTERISTIK
a. Angkat paha kaki ayun ke depan lutut.
e. Bersamaan dengan mengangkat tumit, ujung kaki tumpu lepas dari tanah ganti dengan kaki ayun.
f. Posisi badan, kepala, punggung, dada, pinggang hingga tungkai saat melangkah sedikit condong
ke depan.
g. g. Siku dilipat 90 derajat, ayunkan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat paha dan
kaki kanan. h. Koordinasi gerakan dilakukan antara lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan dan
lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
FA S E FA S E P E M B E L A J A R A N J A L A N C E PAT
badan
FASE DORONGAN
1. Lutut tetap lurus pada saat atau melakukan fase tumpuan dua kaki
2. Perkuatlah otot otot belakang atau punggung dan otot otot daerah
perut
3. Cegah badan dan lengan di angkat terlalu tinggi
4. Gerakan kaki di atas garis lurus
5. Lakukan daya dorong yang penuh, gunakan gerakan lengan yang
mudah dan gerakan yang baik dari pinggang.
PERATURAN
Peraturan jalan cepat menurut IAAF adalah sebagai berikut. a. Jalan cepat harus
dilakukan dengan kaki depan menginjak tanah saat kaki bagian belakang diangkat
untuk melangkah. b. Jika atlet tidak melakukan hal tersebut maka atlet dianggap
melanggar. c. Peserta didiskualifikasi jika mendapat tiga kartu merah dari tiga juri
yang berbeda. Kartu merah diberikan oleh ketua juri. Jika baru pelanggaran awal, atlet
hanya diberi kartu kuning. d. Saat memulai awalan atau start harus dilakukan dengan
berdiri. Atlet tidak boleh menyentuh tanah dengan tangannya. e. Atlet dianggap
memenangkan pertandingan jika tubuh atlet (bukan kepala, lengan atau kaki) berhasil
melewati garis finish.
Teknik start dalam lomba jalan cepat menggunakan teknik start
berdiri. Aba-aba yang diberikan wasit/juri untuk peserta yang akan
memulai lomba yakni;
“SIAP”, dan “
MULAI/YA”
atau suara letusan pistol. Biasanya perlombaan jalan cepat akan
menempuh jarak 20-50 km untuk putera dan 10-20 km untuk puteri.
. Penyelenggaraan lomba jalan cepat Adapun pokok-pokok peraturan jalan cepat adalah
sebagai berikut:
a. Pada waktu melangkah salah satu kaki harus selalu tetap kontak dengan lintasan/tanah.
b. Diskualifikasi (larangan untuk berlomba/melanjutkan perlombaan) disebabkan: 1)
Gagal atau tidak memenuhi definisi jalan cepat pada waktu perlombaan. Jika menurut
pendapat juri, peserta tersebut dalam gerakan majunya tidak memenuhi syarat teknik jalan
cepat (kehilangan kontak dengan tanah). 2) Biasanya peserta lomba jalan cepat diberi
peringatan terlebih dahulu apabila melakukan pelanggaran sebanyak satu kali. Apabila
peserta membuat pelanggaran yang kedua kali, dia langsung dikeluarkan/didiskualifikasi.
Pada lomba jalan cepat yang dilaksanakan di track atetik
(lintasan) peserta yang terkena diskualifikasi harus meninggalkan
lintasan. Jika perlombaan jalan cepat dilaksanakan di jalan raya
peserta yang kena
diskualifikasi harus mencopot nomor dadanya dan segera keluar
meninggalkan perlombaan.
KESIMPULAN DAN APSEN
https://docs.google.com/forms/d/17A7eRBJ1mRLL1hgXIW8BVtu
ben_Gi3cKMO7B1AxMlNw/edit?usp=drivesdk
TERIMAKASI