Anda di halaman 1dari 17

Dr. Drg Mirna Febriani M.

kes

KETEPATAN KATA/DIKSI

DAN KALIMAT EFEKTIF


Definisi Kata

 Suatu batasan atau arti yang dimaknai kata,


frasa/kalimat yang mengungkapkan makna,
keterangan / ciri utama dari orang, benda,
proses/aktivitas.
 Dibagi menjadi 5 bagian yaitu:
1. Definisi Formal memakai kata”ialah”
2. Definisi Nomina memakai kata “adalah’’
3. Definisi Verba memakai kata ‘’ yaitu”
4. Definisi Operasional memakai kata
“merupakan’’
5. Definisi prosedural memakai kata ‘’ sebagai
berikut’’

Kesesuaian kata merupakan kecocokan/kesesuaian


kata yang akan digunakan dalam situasi tertentu
yang mempersoalkan apakah pilihan kata dan
gaya bahasa yang dipergunakan tidak merusak
suasana/menyinggung perasaan orang yang
hadir/membaca.
Penggunaan ketepatan kata dipengaruhi oleh:
kemampuan penggunaan bahasa yang terkait
dengan kemampuan
mengetahui,memahami, menguasai dan
menggunakan sejumlah kosa kata secara
aktif yang dapat mengungkapkan gagasan
secara tepat sehingga mampu
mengkomunikasikan secara efektif kepada
pembaca/pendengar.
KALIMAT EFEKTIF

 kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa


baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga
mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengarnya.
 Dengan kata lain, kalimat efektif mampu
menimbulkan kembali gagasan-gagasan
pada pendengar atau pembacanya seperti
apa yang dimaksudkan oleh penulis.
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat
efektif jika memiliki beberapa syarat sebagai
berikut:
 1. Mudah dipahami oleh pendengar atau
pembacanya.
2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam
menafsirkan maksud sang penulis.
3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada
pembaca atau pendengarnya dengan tepat.
4. Sistematis dan tidak bertele-tele.
Contoh kalimat tidak efektif
1. Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa.
(tidak Efekti)

Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua


warga desa. (Efektif)

2. Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah


temannya untuk belajar. (tidak efektif)

Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk


belajar. (efektif)
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

 Beberapa ciri kalimat efektif yang kami kumpulkan,


diantaranya:
 Memakai diksi yang tepat.
 Mempunyai unsur pokok atau penting, minimal Subjek
Predikat (SP).
 Taat kepada tata aturan ejaan yang disempurnakan (EYD)
yang berlaku.
 Melakukan penekanan ide pokok.
 Mengacu kepada penghematan penggunaan kata.
 Memakai kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
 Memakai variasi struktur kalimat.
 Memakai kesepadanan antara struktur bahasa
dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
 Mewujudkan koherensi yang baik dan
kompak.
 Memperhatikan pararelisme.
 Merupakan komunikasi yang berharkat.
 Diwarnai kehematan.
 Didasarkan pada pilihan kata yang baik.
 Ada 6 syarat atau prinsip yang harus terpenuhi
agar bisa tertulis kalimat yang efektif, apa saja?
dibawah ini:
1. Kesatuan
 Menurut Amran Tasai dan Arifin, kesatuan
adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan)
dan struktur bahasa yang digunakan. Kesatuan
gagasan kalimat ini diperlihatkan oleh
kesepadanan yang kompak dan kepaduan
pikiran yang baik.
2. Kehematan
 Menurut Finoza, kehematan adalah usaha
menghindari pemakaian kata yang tidak
perlu. Hemat disini berarti tidak
menggunakan kata-kata mubazir, tidak
menjamakkan kata yang sudah berbentuk
jamak, dan tidak mengulang subjek. Dengan
menghemat kata, kalimat menjadi padat dan
berisi.
3. Keparalelan
 Menurut Amran Tasai dan Arifin, keparalelan
merupakan kesamaan bentuk yang
digunakan dalam kalimat itu.
4. Kelogisan
 Menurut Arifin dan Amran Tasai, kelogisan
adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh
akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan
yang berlaku.
5. Kepaduan (Koherensi)
 Menurut Finoza, koherensi adalah terjadinya
hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentukan kalimat.
6. Ketepatan
 Menurut Finoza, ketepatan adalah kesesuaian
atau kecocokan pemakaian unsur-unsur yang
membentuk suatu kalimat sehingga tercipta
pengertian yang bulat dan pasti.
Kesalahan kalimat

 Kesalahan kalimat dapat dibedakan dari dua


segi, yakni kesalahan internal dan kesalahan
eksternal. Kesalahan internal adalah kesalahan
kalimat yang diukur dari unsur-unsur dalam
kalimat, sedangkan kesalahan eksternal diukur
dari unsur luar kalimat yang bersangkutan.
Kesalahan eksternal itu diukur dari kalimat-
kalimat lain yang menjadi konteks atas
lingkungannya.
 Kesalahan dari segi internal dapat dipilah menjadi
beberapa tipe. Tipe pertama adalah kesalahan
kandungan isi yang menyebabkan kalimat menjadi tidak
logis sebagaimana tampak pada contoh-contoh berikut.
(1) Menurut Habibi (dalam Nimbara, 1993)  menyatakan
bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang
diterapkan secara tepat guna diarahkan untuk
memberantas kemiskinan dan keterbelakangan.
(2)Dengan pemakaian pupuk urea pil dapat menyuburkan
tanaman dan meningkatkan produksi pertanian.
 Kedua kalimat di atas merupakan kalimat yang tidak logis. Untuk
membuktikan itu dapat digunakan pertanyaan-pertanyaan mengenai
isi setiap kalimat itu.
 Pada kalimat (1) dapat dinyatakan siapa yang menyatakan. Jika
dinyatakan hal itu, jawaban tidak ada, walaupun bisa saja dijawab
dengan Habibi.
 Akan tetapi, Habibi pada kalimat (1) itu tidak menempati pokok
kalimat, melainkan keterangan sebagaimana disyaratkan oleh kata
mereka. Jadi, pertanyaan itu sebenarnya tidak dapat dijawab dengan
Habibi.
 Baru bisa dijawab dengan Habibi jika kalimatnya diubah
menjadi Habibi (dalam Nimbara, 1993) menyatakan bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi yang diterapkan secara tepat guna
diarahkan untuk memberantas kemiskinan dan keterbelakangan.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai