Anda di halaman 1dari 24

MACAM-MACAM PENYAKIT

KANDUNGAN ATAU GINEKOLOGI

KELOMPOK 4:
CUT MEURAH INDAH : 1520121017
ELLY FITRIYAN : 1520121021
NUR HASANAH : 1520121068
PUTRI RAHMAH : 1520121081
RADHIATUN : 1520121030
RISMANIAR : 1520121033
WAHDINI : 1520121038
YULIA : 1520121070
HERLITA
1. Endometritis

Endometritis adalah infeksi pada endometrium


(lapisan dalam dari rahim). Infeksi ini dapat terjadi
sebagai kelanjutan infeksi pada serviks atau infeksi
tersendiri dan terdapat benda asing dalam rahim.
Infeksi endometrium dapat dalam bentuk akut.
a. Gejala klinis endometriosis :
Nyeri abdomen bagian bawah
Mengeluarkan keputihan (leokorea)
Kadang-kadang terdapat pendarahan
Dapat terjadi penyebaran
1. Miometritis (infeksi otot rahim)
2. Parametritis (infeksi sekitar rahim)
3. Salpingitis (infeksi saluran otot)
4. Ooforitis (infeksi indung telur)
5. Dapat terjadi sepsis (infeksi menyebar)
6. Pembentukan pernanahan sehingga terjadi
abses pada tuba atau indung telur (ovarium)
b. Penyebab
Endometriosis belum diketahui namun demikian para ahli
menduga endometriosis dipicu oleh beberapa kondisi
berikut :
Retrograde menstruation
Gangguan sistem kekebalan tubuh
Perubahan sel yang belum matang
c. Diagnosis
Diagnosis biasanya dibuat atas dasar anamnesis dan
pemeriksaan fisik ,dipastikan dengan pemeriksaan
laparoskopi.
d. Pengobatan
Pemberian obat
Terapi hormon
Prosedur bedah
2. Mioma

Mioma adalah benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di


dinding rahim bagian dalam atau luar.
a. Gejala
Mioma umumnya tidak menimbulkan gejala pada penderita
namun jika muncul gejala penderita dapat merasakan:
Pendarahan mentruasi yang banyak (berlangsung lebih
seminggu)
Keluar darah yang menggumpal dari vagina
Nyeri perut bagian bawah setelah BAK
Perdarahan vagina setelah berhubungan intim
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan.
b. Penyebab
Mioma belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
munculnya mioma adalah :
•Hormon
•Kehamilan
•Riwayat penyakit keluarga
•Usia 30-50 tahun
•Berat badan lebih
•Kebiasaan minum alkohol
•Kekurangan Vitamin D
•Sering konsumsi daging merah dan kurang konsumsi serat
c. Pengobatan
Pada kasus yang tidak menimbulkan gejala tidak
diperlukan pengobatan karena dapat menyusut
dengan sendirinya, tetapi perlu menjalani
pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi mioma.
• Pada kasus yang menimbulkan gejala
pengobatannya berupa terapi hormon untuk
mencegah perkembangan mioma dan meredakan
gejala atau tindakan operasi utk mengangkat mioma.
d. Komplikasi
Anemia (pendarahan berlebihan)
Kemandulan
Gangguan saat hamil
3. Kanker Leher Rahim

Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada


area leher rahim yaitu bagian rahim yang
menghubungkan rahim bagian atas dengan vagina.
Usia rata-rata kejadian kanker leher rahim adalah 52
tahun, dan distribusi kasus mencapai puncak 2 kali
pada usia 35-39 tahu dan 60-64 tahun.
a. Faktor resiko
1.Ras
2.Faktor seksual dan reproduksi
3. Merokok
4. Kontrasepsi
5. Kondisi Imunosupresi ( penurunan kekebalan
tubuh)
b. Gejala paling umum dari kanker leher rahim
adalah pendarahan abnormal dari vagina atau flek
(bercak) vagina. perdarahan ini terjadi biasanya
setelah hubungan seksual. Penyebaran kanker leher
rahim pada umumnya melalui peredaran kelenjar
getah bening, penyebaran melalui peredaran darang
jarang terjadi.
International of Gynecology and Obstetrics (FIGO)
staging system digunakan untuk mendiagnosis dan
evaluasi kanker rahim berdasarkan gejala yang terjadi.
Stadium berdasarkan FIGO:
 Stadium I hanya terdapat di daerah leher rahim
 Stadium II kanker meluas keluar dari leher rahim
namun tidak mencapai dinding panngul.
 Stadium III kanker meluas sampai dinding samping
panggul sampai 1/3 vagina bagian bawah.
 Stadium IV tumor menyebar sampai ke kandung kemih atau
rectum atau meluas melampaui panggul.
c. Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan yang di perlukan adalah pemeriksaan radiologi dada,
ginjal, dan tulang serta biopsi
d. Pengobatan
operasi dan terapi radiasi adalah dua modalitas utama didalam
penanganan kanker leher rahim invasi. Pada umumnya, operasi
terbatas pada pasien dengan stadium I dan IIA sementara radiasi
dapat dilakukan pada semua stadium dari penyakit. Kemoterapi
merupakan penanganan pada pasien dengan stadium IVB, masing-
masing stadium memiliki pilihan terakhir utama yang dilakukan.
.
e. Pencegahan dan Deteksi dini
Deteksi dini adalah melakukan pemeriksaan skrining
secara teratur satu tahun sekali untuk mengetahui lesi
prekanker.
Pencegahan yang dilakukan adalah menghindari
faktor resiko diatas.
4. Kanker Indung Telur

Kanker indung telur adalah tumor ganas pada


ovarium. Kanker ini sering di temukan pada wanita
berusia 50-70 tahun .
a. Faktor Resiko
Obat kesuburan
Pernah menderita kanker payudara
Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara
atau kanker ovarium
Riwayat keluarga yang menderita kanker kolon,
paru-paru, prostat dan rahim.
b. Gejala
Pendarahan pervagina
Panggul terasa berat
Siklus mentruasi abnormal
c. Diagnosa
Diagnosa klinik umumnya berdasarkan pemeriksaan
abdomen. Pemeriksaan ultrasonogravi, pemeriksaan
pertanda ganas (tumor maker). Selain pemeriksaan
USG dapat pula dilakukan pemeriksaan radiologis
antara lain pemeriksaan CT scan dan pemeriksaan MRI.
d. Pencegahan
Beberapa faktor yang muncul untuk mengurangi
resiko kanker ovarium termasuk :
Kontrasepsi oral (pil KB)
Kehamilan dan menyusui
Tubal ligasi (histerektomi)
e. Cara pengobatan
Jika kanker belum menyebar ke ovarium, hanya
dilakukan pengangkatan ovarium (saluran indung
telur)
Jika kanker telah menyebar keluar ovarium maka
dilakukan pengangkatan kedua ovarium dan rahim
serta kelenjar getah bening dan struktur di sekitar nya.
Setelah pembedahan bisa dilakukan terapi penyinaran
dan kemoterapi untuk menghancurkan sisa-sisa sel
kanker.
5. Kista Indung Telur

Kista indung telur adalah struktur-struktur seperti


kantong yang tertutup didalam suatu indung telur
(ovary) yang mengandung suatu senyawa cairan,
berupa gas, atau setengah padat.
a. Penyebab
Polusi udara dan debu
Faktor makanan
b. Gejala
Nyeri perut bagian bawah (nyeri panggul), yang bisa
datang pergi, serta bisa menyebar ke daerah panggul
bawah dan paha.
Nyeri panggul sebelum dan sesudah menstruasi.
Menstruasi tidak teratur
Sakit dan merasa tidak nyaman di bagian bawah perut
saat berhubungan seksual (dispareunia)
Merasa kembung dan bengkak pada perut
Kesulitan buang air besar atau sakit saat buang air besar
c. Pencegahan
Melakukan gaya hidup sehat
Mengurangi maknan dan minuman yang berkadar
lemak tinggi
Mengonsumsi makanan dan minuman yang
mengandung antioksidan
Menghindari kawasan yang memiliki radikal bebas
seperti debu dan polusi.
d. Pengobatan
Observasi
Obat-obatan seperti kontrasepsi hormonal
Tindakan operasi.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai