Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH KECEMASAN SAAT PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI

COVID-19 TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STIKES YPIB


MAJALENGKA TINGKAT I
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021

 
 
 
 
 
 

Disusun Oleh :
Didit Hamidi Hidayat
17142011011
LATAR BELAKANG
Pandemi
Pembelajaran Daring
Covid-19 Menurut WHO (2020)
Mahasiswa merupakan pembelajaran
mengemukakan bahwa covid-19
tingkat 1 Prodi tanpa tatap muka secara Kecemasan merupakan suatu “ tanda
adalah penyakit menular yang
langsung antara dosen dan bahaya “ yang membuat orang yang
S1Kep 2020/2021 disebabkan oleh jenis
mahasiswa, tetapi melakukan bersangkutan waspada dan bersiap diri
coronavirus yang baru
melalui online. Pembelajarang melakukan upaya untuk mengatasi
ditemukan.  Virus baru dan
dilakukan melalui video ancaman yang bersifat internal tidak
penyakit yang disebabkannya ini
conference, e-learning atau jelas dan konfliktual (Kartijo, 2017)
tidak dikenal sebelum mulainya
distance learning. (Hakiman,
wabah di Wuhan, Tiongkok,
2020
bulan Desember 2019.

Menurut Sumadi (2012) prestasi belajar


sebagai nilai yang merupakan bentuk
perumusan akhir yang diberikan oleh
guru terkait dengan kemajuan atau
Diperkuat oleh Ada beberapa mahasiswa yang Prestasi Belajar siswa selama waktu
Studi beberapa merasa cemas dan nilai ipk nya tertentu”. Bukti keberhasilan dari
pendahuluan kurang dari standar pedoman seseorang setelah memperoleh
penelitian buku nilai akademik pengalaman belajar atau mempelajari
sesuatu merupakan Prestasi Belajar
yang dicapai oleh siswa dalam waktu
tertentu.
Penelitian Sejenis
Studi Pendahuluan
Hasil penelitan Albar, (2014) “Hubungan
Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
Dalam Penyusunan Skripsi di STIKes Aisyiyah” dilakukan oleh peneliti diperoleh data peneliti
hasil penelitian kecemasan berat sebanyak 49 mewawancarai 5 orang mahasiswa S1
responden (83,1%), yang terbanyak adalah Keperawatan di STIKes YPIB Majalengka pada
kecemasan berat 50 (84,7%) sedangkan paling tanggal 1 Maret 2021, dari lima orang mahasiswa
sedikit adalah kecemasan sedang yaitu sebanyak 6 tersebut ada tiga orang yang mengalami tingkat
mahasiswa (10,2%), 56 responden diantaranya kecemasan sedang dan dua orang mahasiswa
memiliki kualitas tidur buruk (94,9%) dan 3 mengalami kategori tingkat kecemasan ringan
responden memiliki kualitas tidur baik (5,1%).
Tujuan Manfaat
• Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Untuk mengetahui hubungan Penelitian ini diharapkan dapat sebagai
tingkat kecemasan dengan bahan kajian terhadap teori yang telah
kualitas tidur pada mahasiswa diperoleh mahasiswa selama mengikuti KBM
semester VIII yang sedang di kampus STIKes YPIB Majalengka
• Manfaat Bagi Responden/Mahasiswa
menyusun skripsi di STIKes YPIB
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan
Majalengka tahun 2021. informasi, motivasi atau pendorong bagi
responden khususnya para mahasiswa
sehingga dapat meningkatkan upaya

a n Masalah penurunan kecemasan dan peningkatan


s
Rumu n kualitas tidur.
a t ke c emasa • Manfaat Bagi Peneliti
i ngk
b u ngan t mahasiswa Penelitian ini dapat memberikan wawasan,
h ad a
h u
pada ripsi
“Apaka ualitas tidur e n yu sun sk menambah pengalaman dalam menerapkan
nk dang m 0 2 1 ?”
denga r VIII yang se gka tahun 2 ilmu yang telah diperoleh selama masa
te l en
semes s YPIB Maja perkuliahan kedalam praktik nyata, dan
e
d i S TI K memperoleh hasil dari kegiatan penelitian.
 
KONSEP KECEMASAN
Suatu keadaan dimana seseorang merasakan takut atau khawatir pada situasi tertentu
yang sangat mengancam yang dapat menyebabkan kegelisahan, mengalami gangguan tidur, dll.

 Faktor yang mempengaruhi kecemasan


 Tingkat Kecemasan
Faktor Internal :
• Pengalaman Faktor Predisposisi :
• Usia • Kecemasan Ringan
• Jenis kelamin • Kecemasan Sedang
• Pendidikan • Kecemasan Berat
• Status sosial eknomi • Panik
• Keadaan fisik
 Gejala Kecemasan
Faktor eksternal :
 Dukungan sosial • Jari-jari tangan dingin
 Kondisi lingkungan • Detak jantung makin cepat
 Ancaman terhadap integritas fisik • Berkeringat dingin
 Ancaman terhadap integritas diri • Kepala pusing
• Nafsu makan beerkurang
• Tidur tidak nyenyak
• Dada sesak nafas
• Ketakutan, tidak tenang dan merasa akan ditimpa bahaya
• Tidak dapat memusatkan perhatian
• ingin lari dari kenyataan
Konsep Kualitas Tidur
Kualitas tidur adalah kemampuan individu untuk dapat tidur dan
memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhan.

Tahap
Pratidur
Gangguan tidur :
• Insomnia
• Hipersomnia
• Parasomnia
Tahap 1 Tahap II Tahap III Tahap IV
• Narkolepsia
NREM NREM NREM NREM

   
Faktor yang mempengaruhi
Tidur REM kualitas tidur :
• Lingkungan
• Gaya hidup
• Lingkungan
• Konsumsi kafein dan alkohol
Tahap II Tahap III
• Kecemasan dan stress
NREM NREM emosional
Kerangka Teori
Tingkat
kecemasan
 Ringan
Faktor  Sedang Gejala kecemasan
 Berat  Psikologi
kecemasan  Fisiologi
 Internal
 Kognitif
 Eksternal
 Interpersonal
 Organisasional
Respon
kecemasan
 Respon
fisiologi
 Respon Pengkajian kualitas tidur
psikologi PSQI
 Pengkajian kualitas tidur baik
 Pengkajian kualitas tidur buruk
Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat Kualitas
Kecemasan Tidur
Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
Independen : Suatu keadaan dimana Kuesioner HARS Diukur Kriteria : Ordinal
Tingkat individu merasakan (Hamilton Anxiety dengan 3 = cemas berat, skor
Kecemasan ketegangan meliputi ; Rating Scale) mengisi >27
Gelisah, tidur tidak kuesioner 2 = cemas sedang, skor
tenang, gugup, gemetar, yang terdiri 15-27
mudah terkejut dan dari 14 1 = cemas ringan, skor
mudah menangis. pertanyaan 6-14
0 = tidak cemas, skor <6
Dependen : Kepuasan seseorang Kuesioner PSQI (The Diukur 1 = kualitas tidur kurang Ordinal
Kualitas Tidur terhadap tidurnya, yang Pittsburgh Sleep dengan jika nilai skor global > 5
mencakup aspek Quality Index) mengisi 0 = kualitas tidur baik
kuantitas dan kualitas bterdiri dari 7 kuesioner jika nilai skor global <5
tidur yang dinilai dan komponen yaitu yang terdiri
disimpulkan sebagai kualitas tidur dari 19
kualitas tidur subjektif, latensi pertanyaan
tidur, durasi tidur,
gangguan tidur,
efisiensi kebiasaan
tidur, penggunaan
obat tidur dan
disfungsi tidur
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian Populasi Sampel & Sampling

Penelitian ini menggunakan desain Populasi pada penelitian ini Teknik sampling yang
penelitian kuantitatif korelasi adalah mahasiswa S1 digunakan dalam
dengan menggunakan pendekatan
Keperawatan semester VIII A penelitian ini adalah “total
“cross sectional” yaitu yang sedang menyusun skripsi sampling” dimana jumlah
pengumpulan data untuk penelitian di STIKes YPIB Majalengka sampel sama dengan
ini baik variabel independen dan yang berjumlah 37 orang populasi
dependen dilakukan secara
bersama-sama atau sekaligus
Waktu & Tempat
Hipotesis
Penelitian
Ha : Ada hubungan tingkat kecemasan dengan
kualitas tidur pada mahasiswa semester VIII
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei
yang sedang menyusun skripsi di STIKes YPIB
– Juni 2021 di STIKes YPIB Majalengka Majalengka.
Teknik Pengolahan Data
Pengkodean atau coding, Data
Melihat kembali data yang sudah
yang telah diedit dan diberi
dimasukan apakah sudah bersih
kode dimasukkan kedalam
dari kesalahan dalam pengkodean
komputer untuk diolah untuk
atau saat entry data
kuesioner

editing coding entry cleaning

Melengkapi kesesuaian data Memasukan data dari


yang diisi pada kuesioner, responden dalam bentuk
sehingga apabila ada data yang kode (angka) kemudian
kurang dapat langsung diketahui diolah kedalam software
dan diperbaiki ditempat
SPSS statistic.
Analisa Data

Data yang menghasilkan distribusi dan


Univariat presentase dari tiap variabel yang diteliti

Analisa terhadap 2 variabel, menggunakan uji Chi Square


1. Ho ditolak jika p Value < 0,05 : Ada hubungan
Bivariat 2. Ho gagal ditolak jika p Value > 0,05 : Tidak ada
hubungan
Instrumen Penelitian Daftar Pustaka
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian
Pada penelitian ini instrumen yang Kesehatan. Jakarta : PT Reneika Cipta
digunakan yaitu angket untuk mengetahui
Nursalam 2015. Konsep dan Penerapan
tingkat kecemasan dengan alat ukur skala Metode Penelitian Ilmu Keperawatan
HARS yang telah dibuktikan memiliki Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
Depkes Jawa Barat. 2019. www.depkes.go.id
validitas dan reliabilitas cukup tinggi. Kusumawati dan Hartono. 2010. Buku Ajar
Sedangkan kualitas tidur menggunakan Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba
Medika.
instrumen PSQI, banyak penelitian Miftahul Huda. Jurnal Dialogia, Vol 9. No, 2.
menggunakan alat ukur ini dan telah diuji 2011.
Stuart dan Sundeen. 2008. Buku Saku
kesesuaian serta validitas. Keperawatan Jiwa, Buku Kedokteran
Jiwa. Jakarta : EGC.
Bab IV
Hasil Penelitian dan PembahasanB V
HASIL PENELITIAN

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Gambaran Tingkat


Kecemasan Pada Mahasiswa Semester VIII Yang Sedang
Menyusun Skripsi Di STIKes YPIB Majalengka Tahun 2021

Kategori Frekuensi %
Tidak cemas 10 24,4
Cemas ringan 2 4,9
Cemas sedang 10 24,4
Cemas berat 19 46,3
Total 41 100,0

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari


41 responden pada mahasiswa semester VIII
yang sedang menyusun skripsi di STIKes YPIB
Majalengka Tahun 2021, yang tidak cemas
yaitu sebanyak 10 responden (24,4%), cemas
ringan yaitu sebanyak 2 responden (4,9%),
cemas sedang yaitu sebanyak 10 responden
(24,4%), dan cemas berat yaitu sebanyak 19
responden (46,3%).
BV
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Kualitas Tidur
Pada Mahasiswa Semester VIII Yang Sedang Menyusun
Skripsi Di STIKes YPIB Majalengka Tahun 2021

Kategori Kualitas Tidur Frekuensi %


Kualitas Tidur Baik 9 22,0
Kualitas Tidur Kurang 32 78,0
Total 41 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa


kualitas tidur pada 41 responden mahasiswa
semester VIII yang sedang menyusun skripsi di
STIKes YPIB Majalengka Tahun 2021.
Hal ini menunjukkan sebagian besar
responden mengalami kualitas tidur kurang
yaitu sebanyak 32 (78,0%).
BV
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.3 Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan
Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Semester VIII Yang
Sedang Menyusun Skripsi Di STIKes YPIB Majalengka Berdasarkan tabel 4.3
Tahun 2021 diatas dapat dilihat bahwa dari
41 responden yang tidak
Tingkat Kualitas Tidur Total ρ mengalami kecemasan
Kecemasan Baik Kurang value cenderung memiliki kualitas
tidur baik sebanyak 9
n % n % n %
responden (22,0%),
responden yang mengalami
Tidak cemas 9 22,0 1 2,4 10 24,4   kecemasan ringan cenderung
Cemas Ringan 0 0,0 2 4,9 2 4,9 0,000 memiliki kualitas tidur kurang
Cemas 0 0,0 10 24,4 10 24,4 sebanyak 2 responden (4,9%),
Sedang 0 0,0 19 46,3 19 46,3 responden yang mengalami
Cemas Berat kecemasan sedang
seluruhnya memiliki kualitas
Total 9 22,0 32 78,0 41 100,0  
tidur kurang sebanyak 10
responden (24,4%), dan
responden yang mengalami
kecemasan berat memiliki
kualitas tidur kurang sebanyak
19 responden (46,3%).
Hasil uji statistik didapatkan adanya
perbedaan, proporsi ini dapat menunjukkan
hasil yang bermakna terlihat dari hasil uji
chi square, yakni p value = 0,000 kurang
dari nilai α (0,05) yang berarti Ho ditolak
dan Ha diterima artinya ada hubungan
antara tingkat kecemasan dengan kualitas
tidur pada mahasiswa semester VIII yang
sedang menyusun skripsi di STIKes YPIB
Majalengka tahun 2021.
PEMBAHASAN
Penyebab kecemasan yang dialami mahasiswa yaitu
1. Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa
karena adanya kendala atau kesulitan-kesulitan yang
Semester VIII Yang Sedang Menyusun Skripsi Di
dialami pada saat penyusunan skripsi. Kendala yang
STIKes YPIB Majalengka Tahun 2021.
sering dialami mahasiswa adalah menemukan masalah,
mencari judul yang efektif, sistematika proposal,
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sistematika skripsi, kesulitan mencari literatur atau
di STIKes YPIB Majalengka menunjukkan referensi, kesulitan metode penelitian dan analisis data.
responden yang tidak cemas yaitu sebanyak 10 Kesulitan yang lain yaitu menuangkan ide kedalam bahasa
responden (24,4%), cemas ringan yaitu sebanyak ilmiah dan kesulitan dengan standar tata tulis ilmiah.
2 responden (4,9%), cemas sedang yaitu Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam
sebanyak 10 responden (24,4%), dan cemas penyusunan skripsi adalah buku-buku referensi tidak
berat yaitu sebanyak 19 responden (46,3%). cukup tersedia di perpustakaan, kesulitan menemui dosen
pada saat akan bimbingan, sibuk berorganisasi (Kinansi,
2013). Kendala-kendala yang dialami mahasiswa
Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan semester akhir dalam meyusun skripsi dapat berkembang
oleh Tri Okta Ratnaningtyas (2020), dengan hasil menjadi sikap negatif yang akhirnya dapat menimbulkan
bahwa tingkat kecemasan berat terjadi lebih suatu kecemasan pada mahasiswa (Hidayat. 2013).
banyak pada mahasiswa dalam menyusun
skripsi.
PEMBAHASAN
Kualitas tidur yang buruk pada responden dikarenakan
2. Gambaran Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Yang
adanya faktor dari individu sendiri, dalam hal ini yaitu
Sedang Menyusun Skripsi Di STIKes YPIB
penyusunan skripsi sehingga responden merasa tertekan
Majalengka.
sebab dari kecemasan, responden yang mengalami
kesulitan tidur, pola tidur terganggu, dengan ditandai fisik
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kualitas
seperti kelelahan, mata kantuk, mata panda dengan
tidur mahasiswa S1 keperawatan yang sedang
adanya hitam di area kelopak bawah mata.
menyusun skripsi di STIKes YPIB Majalengka.
Kualitas tidur yang kurang juga akan berdampak pada
Hal ini menunjukkan sebagian besar responden
penurunan akademik yaitu hasil penyusunan skripsi
memiliki kualitas tidur kurang sebanyak 32
menjadi kurang maksimal, gangguan emosi, dll.
responden (78,0%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas tidur
pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
kebanyakan mengalami kualitas tidur kurang ditunjukkan
Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
dengan sulitnya responden memulai tidur sehingga tidur
oleh Sri Maria Puji Lestari (2019) “Hubungan
larut malam, durasi tidur yang tidak normal responden
Kualitas Tidur Dengan Tingkat Kecemasan
terkadang bangun di tengah malam untuk mengerjakan
Mahasiswa Dalam Menghadapi Tugas Akhir di
skripsinya.
Fakultas Kedokteran Umum Universitas
Malahayati Tahun 2019) didapatkan hasil
sebanyak 76 (71,7%) responden mengalami
kualitas tidur buruk.
PEMBAHASAN
3. Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Salah satu penyebab terjadinya kualitas tidur kurang baik
Tidur Pada Mahasiswa Semester VIII Yang Sedang adalah sebab dari kecemasan, kecemasan seringkali
Menyusun Skripsi Di STIKes YPIB Majalengka mengganggu tidur, seseorang yang dipikirannya dipenuhi
Tahun 2021. dengan masalah pribadi dan merasa paling sulit rileks saat
akan memulai tidur. Waktu tidur yang kurang dari
Berdasarkan tabel korelasi dari hasil penelitian
kebutuhan dapat mempengaruhi sintesis protein yang
menunjukkan bahwa kurang dari setengah
berperan dalam memperbaiki sel-sel yang rusak menjadi
responden yang tidak mengalami kecemasan
menurun. Kelelahan, meningkatnya stress, kecemasan
cenderung memiliki kualitas tidur baik sebanyak 9
serta kurangnya konsentrasi dalam aktivitas sehari-hari
responden (22,0%), sebagian kecil responden
adalah akibat yang sering terjadi apabila waktu tidur tidak
yang mengalami kecemasan ringan cenderung
tercukupi.
memiliki kualitas tidur kurang sebanyak 2
responden (4,9%), kurang dari setengah
responden mengalami kecemasan sedang Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Albar
memiliki kualitas tidur kurang sebanyak 10 tentang “Hubungan Antara Kecemasan Dengan Kualitas
responden (24,4%), dan hampir setengah dari Tidur Masiswa Selama Penyusunan Skripsi Di Stikes
responden mengalami kecemasan berat memiliki Aisyiyyah Yogyakarta” dengan hasil p value sebesar 0,004
kualitas tidur kurang sebanyak 19 responden menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan
(46,3%). Hal ini dapat ditarik kesimpulan yaitu antara tingkat kecemasan dan kualitas tidur.
semakin tidak cemas dalam menyusun skripsi
maka semakin baik kualitas tidur mahasiswa dan
semakin berat kecemasan maka semakin buruk
kualitas tidur mahasiswa.
Penelitian ini menujukkan adanya hubungan tingkat kecemasan
dengan kualitas tidur pada mahasiswa yang sedang menyusun
skripsi, hal ini dikarenakan kondisi psikologi tejadi pada seseorang
akibat ketegangan jiwa. Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi,
dihadapkan pada tugas yang begitu berat, hal ini sangat mudah sekali
untuk memicu perasaan cemas yang akan menimbulkan pola tidur
seseorang dapat terganggu (Potter dan Perry, 2012).

Hasil tersebut dapat disimpulkan yaitu kecemasan pada


seseorang mahasiswa dapat mempengaruhi kualitas tidur pada
mahasiswa dan dalam hal ini kecemasan dapat berkurang dengan
adanya peran yang baik dari dosen pembimbing untuk mengurangi
tingkat kecemasan pada mahasiswa dalam menyusun skripsi dan
mahasiswa dapat mengatur pola tidur agar tidak mengalami
gangguan akibat kecemasan tersebut.
Kesimpulan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
1. Bagi Mahasiswa
mengenai “Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan
Diharapkan mahasiswa dalam menyusun skripsi
Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Semester VIII Yang
agar menjaga pola tidur dan meningkatkan
Sedang Menyusun Skripsi Di STIKes YPIB Majalengka
tingkat kesadaran pentingnya kualitas tidur yang
Tahun 2021” dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
baik untuk mengurangi kecemasan.
berikut :
2. Institusi Pendidikan STIKes YPIB
1. Kurang dari setengah responden mengalami tingkat
Majalengka
kecemasan berat pada mahasiswa semester VIII S1
Agar menambah sarana dan prasarana dan
Keperawatan STIKes YPIB Majalengka Tahun 2021.
literatur kepustakaan terutama yang
2. Sebagian Besar Responden memiliki kualitas tidur
berhubungan dengan kebutuhan mahasiswa
kurang pada mahasiswa semester VIII S1
dalam melakukan penelitian.
Keperawatan STIKes YPIB Majalengka Tahun 2021.
3. Bagi penelitian lain
3. Ada hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas
Pada penelitian selanjutnya dapat melakukan
tidur pada mahasiswa semester VIII S1 Keperawatan
penelitian tentang faktor faktor lain yang
STIKes YPIB Majalengka Tahun 2021.
mempengaruhi terjadinya kecemasan maupun
  kualitas tidur yang dialami mahasiswa dengan
  mencari literature yang lebih banyak, mengambil
responden lebih banyak lagi sehingga
  didapatkan hasil yang lebih baik.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai