1, April 2021
Abstrak — Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran
berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TITL 1 SMK Negeri 1 Tomohon. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah jika, menerapkan model pembelajaran berbasis masalah maka dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Berdasarkan penelitian pada siklus I dari 20 orang siswa hanya 8 orang siswa (40%) yang mencapai
ketuntasan belajar dengan nilai ≤ 75. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 20 orang siswa
(100%) yang mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dilihat bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar elektronika dasar siswa kelas
X TITL 1 SMK Negeri 1 Tomohon.
Kata kunci: model pembelajaran, berbasis masalah, hasil belajar, elektronika dasar
7
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Elektronika Dasar
kepada siswa situasi masalah yang otnetik dan perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang
bermakna yang dapat memberikan kemudahan menyangkut aspek kognitif afektif, dan pisikomotor.
kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan
inkuiri. Menurut Dasna (2011) “PBL merupakan C. Materi Pembelajaran Elektronika Dasar
pelaksanaan pembelajaran yang berangkat dari sebua Resistor adalah salah satu komponen
kasus tertentu dan kemudian dianalisis lebih lanjut elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang
guna untuk ditemukan masalahnya, dan merupakan mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal
salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat dua komponen elektronik yang menghasilkan
memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus
Model pembelajaran berdasarkan masalah listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm
merupakan suatu model pembelajaran yang (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif
dilandaskan pada banyaknya permasalahan yang dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu
membutuhkan penyelidikan autentik yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan
penyelidikan yang memerlukan penyelesaian nyata power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien
dari permasalahan yang nyata. Menurut Arneds temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang
(2009) menyebutkan bahwa pembelajaran dilambangkan dengan simbol Ω (Omega) merupakan
berdasarkan masalah adalah model pembelajaran satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat
dimana siswa mengerjakan permasalahan yang resistif. Karakteristik utama dari resistor
otenetik dengan maksud untuk menyusun adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien
dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Nur
(2014) mengemukakan bahwa pembelajaran
berdasarkan masalah yaitu salah satu pendekatan
pembelajaran yang digunakan untuk merangsang
berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang
berpotensi pada masalah dunia nyata, termasuk
didalamnya belajar. Menurut Tan (2014) Gambar 1. Resistor
pembelajaran berdasarkan masalah yaitu
pembaharuan dalam proses pembelajran karena Resistor tetap adalah resistor yang memiliki
dalam pembelajaran berdasarkan masalah nilai hambatan yang tetap. Resistor memiliki batas
kemampuan berfikir siswa betul-betul kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼
dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau watt, ½ watt dan sebagainya. Jenis-jenis Resistor
tim yang sistematis, sehingga siswa dapat tetap diantaranya :
memberdayakan, mengasah, menguji dan
▪ Resistor Kawat
mengembangkan kemampuan berpikirnya secara
Resistor kawat merupakan jenis resistor
berkesinambungan.
pertama yang lahir pada saat rangkaian elektronika
Berdasarkan pendapat-pendapat, maka dapat
masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube).
disimpulkan bahwa model pembelajaran berdasarkan
Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang
masalah secara umum adalah salah suatu model
cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak
pembelajaran yang menggunakan masalah untuk
dipergunakan dalam rangkaian power karena
diselidiki sebagai langkah awal dalam
memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap
mengumpulkan dan mengembangkan pengetahuan
panas yang tinggi. Jenis resistor kawat yang masih
baru bagi siswa melalui proses kerja kelompok yang
banyak dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor
membutuhkan penyelesaian nyata sehingga membuat
dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan
siswa berprestasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen.
Daya yang tersedia untuk resistor jenis kawat ini
B. Hasil Belajar
adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10
Menurut Mulyasa (2008) hasil belajar ialah
watt.
prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang
menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan
perilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus
dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar
dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang
mengacu pada pengalaman langsung. Menurut
Susanto (2013) pengertian hasil belajar adalah
8
Jurnal Edunitro Vol 1 No 1 (2020)
9
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Elektronika Dasar
10
Jurnal Edunitro Vol 1 No 1 (2020)
11
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Elektronika Dasar
12
Jurnal Edunitro Vol 1 No 1 (2020)
REFERENSI
13
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Elektronika Dasar
14