Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa materi
kecepatan dengan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Metode
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pra-Eksperimental (Pre-Experimental Design) dengan
bentuk Satu Kelompok Pretes-Postes (Pretest-Posttest One Group Design). Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD yang berjumlah 16 siswa. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu 10 buah tes pilihan yang terintegrasi dengan google form. Data
penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif berupa data nilai pretest dan nilai
posttest. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Normlized gain atau N-gain score.
Hasil penelitian ini menunjukkan hasil rata-rata nilai pretest sebesar 60, dan setelah dilakukan
perlakuan nilai rata-rata meningkat menjadi sebesar 98,9. Kemudian dilakukan analisis lanjutan
menghasilkan nila N-gain 0,98958 dan N-gain (%) sebesar 98%. Hal ini menunjukkan bahwa
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memberikan efektifitas yang tinggi dalam
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika materi kecepatan.
Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Hasil Belajar, Materi Kecepatan
PENDAHULUAN dituntut memahami rumus yang telah
dipelajarinya untuk dihubungkan dengan
Pembelajaran merupakan suatu
kehidupan sehari-hari (Unaenah,dkk.,
upaya menciptakan kondisi belajar yang
2020). Hal ini mengakibatkan sebagian
dapat memaksimalkan siswa dalam
besar siswa kurang mampu
mengikuti proses pembelajaran dimana
menghubungkan apa yang mereka pelajari
guru berperan sebagai fasilitator dalam
dengan bagaimana pengetahuan tersebut
mengkonstruksi pengetahuannya dan siswa
akan diaplikasikan pada situasi baru atau
bertugas mempelajarinya (Suryani, dkk.,
berbeda dalam kehifupan sehari-hari dan
2020). Matematika adalah salah satu mata
menganggap matematika itu sulit (Astutik,
pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa
2020). Selain itu, model pembelajaran
baik di tingkat Sekolah Dasar (SD),
yang masih didominsi oleh guru saja juga
Sekolah Menengah Pertama (SMP),
akan menyebabkan keaktifan dan hasil
Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga
belajar siswa rendah (Komrudin, 2019).
Perguruan Tinggi (Afriansyah, dkk.,
2019). Rendahnya hasil belajar yang
dialami oleh siswa SDIT Nurul Huda
Mata pelajaran Matematika di SD
Pracimantoro terjadi pada pokok bahasan
berisi bahan pelajaran yang menekankan
Kecepatan. Hasil pembelajaran
siswa untuk mengenal, memahami, serta
menyatakan tidak ada siswa (0%) dari
mahir menggunakan bilangan dan simbol
keseluruhan siswa yang berjumlah 16 yang
kategori yang mampu memperjelas dan
mampu mencapai Kriteria Ketuntasan
menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
Minimal (KKM) pada materi kecepatan ini
Model pembelajaran Matematika yang
yaitu 75. Perolehan hasil tersebut
diterapkan oleh beberapa guru cenderung
menjelasakan bahwa hasil pembelajaran
monoton, yaitu diawali dengan
atau ketercapaian kompetensi yang
menerangkan materi, memberi contoh,
tertuang dalam skenario pembelajaran dan
memberi latihan soal dan diakhiri
tuntasnya individu masih dibawah KKM
memberikan pekerjaan rumah (Komarudin,
klasikal yaitu 75%. Pencapaian suatu
2019).
proses pembelajaran dikatakan berhasil
Selama ini pembelajaran apabila hasil ketuntasan pembelajaran
matematika juga hanya mengarah kepada diatas KKM (Nasution & Lubis, 2019).
kemampuan anak untuk menghafal Berdasarkan permasalahan tersebut di atas,
dan mengingat berbagai rumus tanpa diperlukan upaya perbaikan dan
peningkatan hasil pembelajaran materi pengetahuannya sehingga hasil belajarnya
kecepatan tersebut dengan penerapan akan meningkat (Fatmawati, dkk., 2020).
model pembelajaran. yang mampu
METODE PENELITIAN
meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya pada materi kecepatan. Salah Desain Penelitian
ada didalam diri siswa dan penting untuk diberi perlakuan Model Problem Based
pembelajaran. Hal ini berguna untuk orang belum mampu memenuhi KKM,
Hasil analisis dengan uji N-gain juga nilai N-gain sebesar 0,989 dan N-
menghasilkan nilai sebesar 0,98958. gain (%) sebesar 98%. Hal ni dapat
kecepatan dengan model Problem Based (PBL) mampu meningkatkan hasil belajar
Learning (PBL) masuk dalam kategori siswa pada mata pelajaran matematika
tinggi karena nilai g > 0,7. Hal ini dapat materi kecepatan.