Anda di halaman 1dari 4

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan MetodeStar (Situasi,


Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran

Lokasi SMKS TARUNA BAHARI


Lingkup Pendidikan SMK
Tujuan yang ingin dicapai 1. Meningkatkan keterampilan menulis peserta didik pada
materi memproduksi teks eksplanasi dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning
2. Meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi
membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan
cerpen model pembelajaran Discoveri Learning
menggunakan media audiovisual.
3. Meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi surat
lamaran pekerjaan, model pembelajaran Problem Based
Learning
4. Meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi teks
Anekdot, model pembelajaran Problem Based Learning.
Penulis SRI MAHDALANA MACHMUD
Tanggal 8 Desember 2022
Situasi: Latar belakang masalah:
Kondisi yang menjadi latar 1. Rendahnya keterampilan menulis peserta didik pada materi
belakang masalah, mengapa memproduksi teks eksplanasi.
praktik ini penting untuk 2. Rendahnya pemahaman peserta didik pada materi membandingkan
dibagikan, apa yang menjadi nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.
peran dan tanggung jawab 3. Rendahnya pemahaman peserta didik pada materi surat lamaran
anda dalam praktik ini. pekerjaan
4. Rendahnya pemahaman peserta didik pada materi menganalisis teks
anekdot dari aspek makna tersirat.
5. Penerapan model-model pembelajaran yang kurang
bervariasi, Inovatif dan Kreatif sehingga sangat
mempengaruhi motivasi dan hasil belajar peserta didik.

Pada PPL dari bulan oktober sampai dengan bulan desember


saya menggunakan model-model pembelajaran sebagai berikut.

Praktik Pembelajaran inovatif menggunakan model Problem


Based Learning ini sangatlah baik karena dengan menerapkan
problem based learning peserta didik tidak hanya diasah
pengetahuannya saja namun juga keterampilannya dalam memecahkan
masalah. Peserta didik diminta untuk berfikir dan menemukan sendiri
penyelesaian terhadap masalah yang disajikan guru. Problem based
learning memungkinkan untuk melatih peserta didik dalam
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan serta
mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. Dalam hal ini, tujuan
belajar menggunakan model problem-based learning yakni Peserta didik
belajar menyelesaikan masalah, belajar multi disiplin, dan keterampilan
hidup serta penguasaan materi pengetahuan dan keterampilan dapat
menjadi lebih bermakna karena peserta didik menemukan dan memhami
materinya sendiri, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator atau
pembimbing.

Praktik Pembelajaran inovatif menggunakan model Discovery


Learning dengan menerapkan model tersebut peserta didik melakukan
pembelajaran dengan menemukan konsep melalui serangkaian data atau
informasi yang diperolah melalui pengamatan atau percobaan. Model
discovery learning dalam pembelajaran ini dikombinasikan dengan media
audiovisual yang berupa film pada pembelajaran membandingkan nilai-
nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen. Hal tersebut dilakukan agar
peserta didik lebih mudah untuk memahami masalah dan isi dalam hikayat
maupun cerpen serta memudahkan dalam menemukan pengetahuannya
sendiri berdasarkan hikayat dan cerpen yang disajikan dalam bentuk teks
dan video kemudian membandingkan nilai dan kebahasaan dalam hikayat
maupun cerpen.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini


adalah sebagai fasilitator, mediator dan organisator dalam
pelaksanaan pembelajaran dan bertanggung jawab dalam mendesain
pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan
menyenangkan menggunakan model, metode, dan media
pembelajaran yang tepat dan inovatif, sehingga
pembelajaran yang dilakukan harus student oriented bukan
teacher center agar tujuan pembelajaran tercapai dan bisa
meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan dilihat dari
meningkatnya hasil belajar peserta didik.

Tantangan : Tantangan-tantangan yang diperoleh pada saat pelaksanaan PPL 1-


Apa saja yang menjadi 4 dari bulan Oktober-Desember.
tantangan untuk mencapai Alat teknologi (Laptop) yang tiba-tiba tidak menampilakan
tujuan tersebut? Siapa saja gambar pada saat zoom, sehingga pelaksanaan praktik PPL
yang terlibat, mengalami perubahan waktu beberapa menit.
 Teknis seperti jaringan yang sering mengalami gangguan.
 Peserta didik yang tidak masuk sekolah
 Ruang kelas yang belum terbuka karena kunci ruangan terbawa oleh
wakasek sapras.
 Pada pukul 07.30 listrik masih padam di ruangan yang akan di gunakan
karena token listrik habis.
 Yang terlibat dalam proses pembelajaran ini adalah pada PPL 1, 17
peserta didik kelas XI, PPL 2 dan PPL 4 yaitu 20 peserta didk
kelas X dan pada PPL 3, 20 peserta didik kelas XII dan saya
sendiri sebagai guru bahasa Indonesia.
Aksi : Langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan diatas
Langkah-langkah apa adalah :
yang dilakukan untuk  Mengunakan alat teknologi tambahan yaitu satu buah komputer serta
menghadapi tantangan kamera yang merekam secara offline untuk mengantisipasi jika
tersebut/ strategi apa yang terjadi masalah jaringan ataupun listrik yang nantinya tiba-tiba
digunakan/ bagaimana padam.
prosesnya, siapa saja yang  Menggunakan ruang kelas yang memiliki jaringan yang cukup
terlibat / Apa saja sumber memadai serta penyediaan paket data seluler.
daya atau materi yang  Memaksimalkan peserta didik yang ada dalam pembelajaran.
diperlukan untuk  Mengantisipasi dengan menggunakan ruangana labkom, namun
melaksanakan strategi ini sebelum pukul 08.00 wakasek sapras sudah berada di tempat
sehingga teman-teman ikut serta membantu dalam persiapan PPL
aksi 4.
 Meminta bantuan pihak sekolah terutama Bapak kepsek dan Ibu
bendahara terkait dengan pengisian token listrik.
 Strategi penggunaan dalam media digital menggunakan jasa
teman-teman guru yang paham akan teknologi.
 Alat bantu yang diperlukan dalam melaksanakan strategi tersebut
adalah jaringan internet, laptop, Hand Phone, kamera.
Refleksi Hasil dan Refleksi Hasil dan dampak menggunakan model Problem
dampak Bagaimana Based Learning.
dampak dari aksi dari
Langkah-langkah yang Dampak dari aksi yang dilakukan adalah meningkatnya keterampilan
dilakukan? Apakah hasilnya menulis dan meningkatnya pemahaman suatu materi oleh peserta
efektif? Atau tidak efektif? didik, serta meningkatnya motivasi dan hasil belajar dengan
Mengapa? Bagaimana menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
respon orang lain terkait
dengan strategi yang Langkah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
dilakukan, Apa yang dimulai dari tahap orientasi peserta didik pada masalah,
menjadi faktor keberhasilan mengoorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan,
atau ketidak berhasilan dari mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta menganalisis dan
strategi yang dilakukan? mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut Hasil dari pelaksanaan model Problem Based Learning tersebut efektif
dalam meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi,
meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai materi surat
lamaran pekerjaan, dan meningkatkan pemahaman peserta didik
mengenai materi menganalisis teks anekdot dari aspek makna tersirat
dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran yang sebelum menerapkan
Problem Based Learning dan sesduah menggunakan model ini maka
terjadi peningkatan belajar serta motivasi belajar peserta didik.

Refleksi Hasil dan dampak menggunakan model


Disvovery learning.

Dampak dari aksi yang dilakukan adalah meningkatnya pemaahaman


peserta didik serta meningkatnya motivasi dan hasil belajar dengan
menggunakan model pembelajaran Disvovery learning dengan
menggunakan media audiovisual.
Langkah penerapan model pembelajaran Disvovery learning dimulai
dari tahap Pemberian rangsangan (stimulation), Pernyataan/Identifikasi
masalah (problem solving), Pengumpulan data (Data Collection),
Pembuktian (verification), dan Menarik Kesimpulan (Generalization).

Hasil dari pelaksanaan model Disvovery learning dengan menggunakan


media audiovisual tersebut efektif dalam meningkatkan pemahaman
dalam membandingkan nilai maupun kebahasaan dalam teks hikayat
dan cerpen, dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran yang sebelum
menerapkan model dan media audiovisual dan sesudah menggunakan
model ini maka terjadi peningkatan belajar serta motivasi belajar peserta
didik.

Respon rekan sejawat terkait strategi pembelajaran yang dilakukan dari


PPL aksi 1 sampai dengan PPL aksi 4 sangat menarik dan dapat
meningkatkan motivasi serta hasil belajar Peserta Didik. Mereka juga
sangat tertarik untuk ikut menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning dan Disvovery learning dengan media audiovisual ini
pada mata pelajaran mereka dengan menyesuaikan model yang sesuai
dengan materi yang nantinya akan di ajarkan.

Faktor keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh


kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran terutama dalam
hal pemilihan media dan model pembelajaran Problem Based
Learning, model Disvovery learning maupun media audiovisual yang
dikembangkan dalam RPP yang telah di buat sehingga peserta didik
diberikan kebebasan dalam menyusun karya sesuai dengan minat
dan potensi masing-masing peserta didik, sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar.

Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses aksi adalah


guru harus menggunakan pembelajaran inovatif guna untuk
menumbuhkembangkan minat belajar peserta didik khususnya dalam
keterampilan menulis dan meningkatkan pemahaman peserta didik
dalam suatu materi dengan menggunakan model-model pembelajaran
yang inovatif dan kreatif contohnya model Problem Based
Learning dan model Disvovery learning serta guru pula harus
menguasai alat teknologi berupa laptop dan proyektor sehingga
dapat menerapkan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif
sebagai daya tarik peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai