Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan MetodeStar (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Lokasi SMKS TARUNA BAHARI
Lingkup Pendidikan SMK Tujuan yang ingin dicapai 1. Meningkatkan keterampilan menulis peserta didik pada materi memproduksi teks eksplanasi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning 2. Meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen model pembelajaran Discoveri Learning menggunakan media audiovisual. 3. Meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi surat lamaran pekerjaan, model pembelajaran Problem Based Learning 4. Meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi teks Anekdot, model pembelajaran Problem Based Learning. Penulis SRI MAHDALANA MACHMUD Tanggal 8 Desember 2022 Situasi: Latar belakang masalah: Kondisi yang menjadi latar 1. Rendahnya keterampilan menulis peserta didik pada materi belakang masalah, mengapa memproduksi teks eksplanasi. praktik ini penting untuk 2. Rendahnya pemahaman peserta didik pada materi membandingkan dibagikan, apa yang menjadi nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen. peran dan tanggung jawab 3. Rendahnya pemahaman peserta didik pada materi surat lamaran anda dalam praktik ini. pekerjaan 4. Rendahnya pemahaman peserta didik pada materi menganalisis teks anekdot dari aspek makna tersirat. 5. Penerapan model-model pembelajaran yang kurang bervariasi, Inovatif dan Kreatif sehingga sangat mempengaruhi motivasi dan hasil belajar peserta didik.
Pada PPL dari bulan oktober sampai dengan bulan desember
saya menggunakan model-model pembelajaran sebagai berikut.
Praktik Pembelajaran inovatif menggunakan model Problem
Based Learning ini sangatlah baik karena dengan menerapkan problem based learning peserta didik tidak hanya diasah pengetahuannya saja namun juga keterampilannya dalam memecahkan masalah. Peserta didik diminta untuk berfikir dan menemukan sendiri penyelesaian terhadap masalah yang disajikan guru. Problem based learning memungkinkan untuk melatih peserta didik dalam mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan serta mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. Dalam hal ini, tujuan belajar menggunakan model problem-based learning yakni Peserta didik belajar menyelesaikan masalah, belajar multi disiplin, dan keterampilan hidup serta penguasaan materi pengetahuan dan keterampilan dapat menjadi lebih bermakna karena peserta didik menemukan dan memhami materinya sendiri, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator atau pembimbing.
Praktik Pembelajaran inovatif menggunakan model Discovery
Learning dengan menerapkan model tersebut peserta didik melakukan pembelajaran dengan menemukan konsep melalui serangkaian data atau informasi yang diperolah melalui pengamatan atau percobaan. Model discovery learning dalam pembelajaran ini dikombinasikan dengan media audiovisual yang berupa film pada pembelajaran membandingkan nilai- nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen. Hal tersebut dilakukan agar peserta didik lebih mudah untuk memahami masalah dan isi dalam hikayat maupun cerpen serta memudahkan dalam menemukan pengetahuannya sendiri berdasarkan hikayat dan cerpen yang disajikan dalam bentuk teks dan video kemudian membandingkan nilai dan kebahasaan dalam hikayat maupun cerpen.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini
adalah sebagai fasilitator, mediator dan organisator dalam pelaksanaan pembelajaran dan bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan menyenangkan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif, sehingga pembelajaran yang dilakukan harus student oriented bukan teacher center agar tujuan pembelajaran tercapai dan bisa meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan dilihat dari meningkatnya hasil belajar peserta didik.
Tantangan : Tantangan-tantangan yang diperoleh pada saat pelaksanaan PPL 1-
Apa saja yang menjadi 4 dari bulan Oktober-Desember. tantangan untuk mencapai Alat teknologi (Laptop) yang tiba-tiba tidak menampilakan tujuan tersebut? Siapa saja gambar pada saat zoom, sehingga pelaksanaan praktik PPL yang terlibat, mengalami perubahan waktu beberapa menit. Teknis seperti jaringan yang sering mengalami gangguan. Peserta didik yang tidak masuk sekolah Ruang kelas yang belum terbuka karena kunci ruangan terbawa oleh wakasek sapras. Pada pukul 07.30 listrik masih padam di ruangan yang akan di gunakan karena token listrik habis. Yang terlibat dalam proses pembelajaran ini adalah pada PPL 1, 17 peserta didik kelas XI, PPL 2 dan PPL 4 yaitu 20 peserta didk kelas X dan pada PPL 3, 20 peserta didik kelas XII dan saya sendiri sebagai guru bahasa Indonesia. Aksi : Langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan diatas Langkah-langkah apa adalah : yang dilakukan untuk Mengunakan alat teknologi tambahan yaitu satu buah komputer serta menghadapi tantangan kamera yang merekam secara offline untuk mengantisipasi jika tersebut/ strategi apa yang terjadi masalah jaringan ataupun listrik yang nantinya tiba-tiba digunakan/ bagaimana padam. prosesnya, siapa saja yang Menggunakan ruang kelas yang memiliki jaringan yang cukup terlibat / Apa saja sumber memadai serta penyediaan paket data seluler. daya atau materi yang Memaksimalkan peserta didik yang ada dalam pembelajaran. diperlukan untuk Mengantisipasi dengan menggunakan ruangana labkom, namun melaksanakan strategi ini sebelum pukul 08.00 wakasek sapras sudah berada di tempat sehingga teman-teman ikut serta membantu dalam persiapan PPL aksi 4. Meminta bantuan pihak sekolah terutama Bapak kepsek dan Ibu bendahara terkait dengan pengisian token listrik. Strategi penggunaan dalam media digital menggunakan jasa teman-teman guru yang paham akan teknologi. Alat bantu yang diperlukan dalam melaksanakan strategi tersebut adalah jaringan internet, laptop, Hand Phone, kamera. Refleksi Hasil dan Refleksi Hasil dan dampak menggunakan model Problem dampak Bagaimana Based Learning. dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang Dampak dari aksi yang dilakukan adalah meningkatnya keterampilan dilakukan? Apakah hasilnya menulis dan meningkatnya pemahaman suatu materi oleh peserta efektif? Atau tidak efektif? didik, serta meningkatnya motivasi dan hasil belajar dengan Mengapa? Bagaimana menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. respon orang lain terkait dengan strategi yang Langkah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dilakukan, Apa yang dimulai dari tahap orientasi peserta didik pada masalah, menjadi faktor keberhasilan mengoorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan, atau ketidak berhasilan dari mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta menganalisis dan strategi yang dilakukan? mengevaluasi proses pemecahan masalah. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut Hasil dari pelaksanaan model Problem Based Learning tersebut efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi, meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai materi surat lamaran pekerjaan, dan meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai materi menganalisis teks anekdot dari aspek makna tersirat dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran yang sebelum menerapkan Problem Based Learning dan sesduah menggunakan model ini maka terjadi peningkatan belajar serta motivasi belajar peserta didik.
Refleksi Hasil dan dampak menggunakan model
Disvovery learning.
Dampak dari aksi yang dilakukan adalah meningkatnya pemaahaman
peserta didik serta meningkatnya motivasi dan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Disvovery learning dengan menggunakan media audiovisual. Langkah penerapan model pembelajaran Disvovery learning dimulai dari tahap Pemberian rangsangan (stimulation), Pernyataan/Identifikasi masalah (problem solving), Pengumpulan data (Data Collection), Pembuktian (verification), dan Menarik Kesimpulan (Generalization).
Hasil dari pelaksanaan model Disvovery learning dengan menggunakan
media audiovisual tersebut efektif dalam meningkatkan pemahaman dalam membandingkan nilai maupun kebahasaan dalam teks hikayat dan cerpen, dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran yang sebelum menerapkan model dan media audiovisual dan sesudah menggunakan model ini maka terjadi peningkatan belajar serta motivasi belajar peserta didik.
Respon rekan sejawat terkait strategi pembelajaran yang dilakukan dari
PPL aksi 1 sampai dengan PPL aksi 4 sangat menarik dan dapat meningkatkan motivasi serta hasil belajar Peserta Didik. Mereka juga sangat tertarik untuk ikut menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan Disvovery learning dengan media audiovisual ini pada mata pelajaran mereka dengan menyesuaikan model yang sesuai dengan materi yang nantinya akan di ajarkan.
Faktor keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh
kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran terutama dalam hal pemilihan media dan model pembelajaran Problem Based Learning, model Disvovery learning maupun media audiovisual yang dikembangkan dalam RPP yang telah di buat sehingga peserta didik diberikan kebebasan dalam menyusun karya sesuai dengan minat dan potensi masing-masing peserta didik, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar.
Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses aksi adalah
guru harus menggunakan pembelajaran inovatif guna untuk menumbuhkembangkan minat belajar peserta didik khususnya dalam keterampilan menulis dan meningkatkan pemahaman peserta didik dalam suatu materi dengan menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif dan kreatif contohnya model Problem Based Learning dan model Disvovery learning serta guru pula harus menguasai alat teknologi berupa laptop dan proyektor sehingga dapat menerapkan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif sebagai daya tarik peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.