1 MENYUSUN BEST PRACTICE PPG DALAM JABATAN BAHASA INGGRIS
NAMA: FITRIYANTI BAKARI, S.Pd
NOMOR UKG: 201699688603
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023 Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran.
LOKASI SMKS Taruna Bahari
LINGKUP PENDIDIKAN Sekolah Menengah Kejuruan (Vokasi) TUJUAN YANG INGIN DI CAPAI 1. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis informasi dari text personal letter dengan menggunakan model pembelajaran problem base learning. 2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyusun text descriptive (Thing) dengan menggunakan model pembelajaran problem base learning. PENULIS Fitriyanti Bakari TANGGAL SITUASI Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting 1. Rendahnya motivasi belajar peserta didik yang berimbas pada kemampuan – kemampun meraka di untuk dibagikan serta apa yang menjadi peran dan tanggung jawab dalam kelas selama proses pembelajaran sangat rendah. anda dalam praktik ini. 2. Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menganalisi informasi dari text Bahasa inggris. 3. Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menyusun text Bahasa inggris. 4. Rendahnya pemahaman guru terkait dengan media dan model pembelajaran yang inovatif sehingga mengakibatkan proses pembelajaran tidak menarik bagi peserta didik Pada PPL satu pada bulan Desember 2022 sampai dengan PPL dua pada bulan Januari 2023 saya menggunakan model pembelajaran Problem Base Learning
Problem Base Learning
Praktik Pembelajaran Lapangan menggunakan model Problem Based Learning ini sangatlah baik karena dengan menerapkan model problem base learning peserta didik tidak hanya diasah pengetahuannya saja namun juga keterampilannya dalam memecahkan masalah. Peserta didik diminta untuk berfikir dan menemukan sendiri penyelesaian terhadap masalah yang disajikan guru. Problem based learning memungkinkan untuk melatih peserta didik dalam mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan serta mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. Dalam hal ini, tujuan belajar menggunakan model problem-based learning yakni Peserta didik belajar menyelesaikan masalah, belajar multi disiplin, dan keterampilan hidup serta penguasaan materi pengetahuan dan keterampilan dapat menjadi lebih bermakna karena peserta didik menemukan dan memahami materinya sendiri, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator atau pembimbing. Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator, mediator dan organisator dalam pelaksanaan pembelajaran dan bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan menyenangkan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif, sehingga pembelajaran yang dilakukan harus student oriented bukan teacher center agar tujuan pembelajaran tercapai dan bisa meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan dilihat dari meningkatnya hasil belajar peserta didik. TANTANGAN Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan Apa saja yang menjadi tantangan tersebut? untuk mencapai tujuan tersebut? 1. Saya tidak memiliki laptop pribadi. Siapa saja yang terlibat? 2. PPl satu jatuh pada saat peserta didik sudah selesai melaksanakan ujian semester. 3. Proses persiapan saya untuk perangkat pembelajaran dilakukan bersamaan dengan waktu pengolahan nilai, print raport dan meeting kelas. 4. Jaringan internet yang tidak stabil di PPL Satu. 5. Saya tidak memiliki media lain seperti kamera untuk merekam proses PPL satu dan dua. Siapa saja yang terlibat? Praktik Pembelajaran Inovatif ini untuk Aksi satu melibatkan peserta didik saya kelas XI yang berjumlah 25 Orang dan Praktik Pembelajarn Inovatif Aksi dua melibatkan Kelas X berjumlah 14 Orang. Kegiatan ini juga melibatkan kepala sekolah dan teman guru dalam hal mendiskusikan terkait persiapan pelaksanaan AKSI satu dan dua, serta juga melibatkan satu orang teman guru sebagai orang yang merekam proses PPL dan juga melibatkan seorang peserta didik untuk mengontrol proses Zoom serta saya sendiri selaku guru dikelas. Aksi : Berdasarkan tantangan yang dihadapi tersebut, maka Langkah-langkah apa yang dilakukan disusunlah langkah-langkah yang dilakukan dalam untuk menghadapi tantangan menghadapi tantangan, seperti halnya tersebut/ strategi apa yang 1. Menyiapkan perangkat pendukung berupa laptop yang digunakan/ bagaimana prosesnya, di pinjam dari sekolah, untuk kamera memanfaatkan siapa saja yang terlibat / Apa saja kamera handphone serta akses internet untuk sumber daya atau materi yang keperluan Video Conference dengan dosen diperlukan untuk melaksanakan pembimbing serta guru pamong. strategi ini 2. Persiapan alat dan bahan untuk media pembelajaran seperti power point, LCD serta beberapa alat parktek peserta didik di laboratorium jurusan untuk dimanfaatkan sebagai alat peraga. 3. Pemilihan model pembelajaran Problem Based Learning dan metode pembelajaran yang bervariasi serta Bahan ajar dan LKPD yang menarik dan inovatif. 4. Melakukan diskusi bersama dosen dan guru pamong serta rekan mahasiswa terkait perencanaan aksi. 5. Melibatkan Kepala Sekolah dan rekan sejawat di sekolah terkait diskusi persiapan aksi 6. Pengkondisian peserta didik dalam persiapan kegiatan aksi yang direkam dan berlangsung selama pembelajaran. Refleksi Hasil dan dampak: Dampak dari aksi dan langkah -langkah yang di lakukan Bagaimana dampak dari aksi dan yakni : Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau 1. Motivasi belajar peserta didik meningkat, terlihat dari tidak efektif? Mengapa? antusias peserta didik terlibat dalam sintax-sintax Bagaimana respon orang lain pembelajaran problem base learning dengan baik. terkait dengan strategi yang 2. Peserta didik aktif dalam berdiskusi kelompok untuk dilakukan, Apa yang menjadi mengerjakan dan menyelesaikan LKPD. faktor keberhasilan atau ketidak 3. Kemampuan kolaborasi siswa juga terlihat baik dalam berhasilan dari strategi yang mengerjakan dan menyelesaikan LKPD. Siswa berbagi dilakukan? Apa pembelajaran dari tugas dan mengerjakannya dengan tanggung jawab. keseluruhan proses tersebut? 4. Kemampuan komunikasi siswa juga terlihat meningkat dengan adanya presentasi dan diskusi. 5. Dalam menjawab pertanyaan dan juga bertanya pada saat kegiatan kegiatan belajar, kemampuan berpikir kritis siswa juga terlihat.
Dari jabaran dampak dari aksi dan langkah yang dilakukan
di atas dapat di simpulkan kegiatan belajar mengajar tersebut sangat efektif. Kemampuan peserta didik dalam menganalisis text dalam Bahasa inggris serta menyusun text Bahasa inggris dengan kalimat sederhana mengalami peningkatan. meskipun masih ada beberapa hal yang tetap perlu perbaikan. Konsep pembelajaran yang lebih kontekstual lagi dengan kehidupan peserta didik saya rasa sangat baik dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.
Banyak hal – hal positif yang saya dapat dari keseluruhan
proses pembelajaran yang nanti dapat saya implementasikan mulai dari proses perencanaan sampai pada proses pelaksanaan belajar mengajar di kelas saya. Beberapa di antaranya dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Melakukan persiapan pembelajaran mulai dari melakukan analisis kebutuhann peserta didik, pembuatan perangkat mengajar seperti RPP, Bahan Ajar,Media,Instrumen dan kisi – kisi penilain serta LKPD peserta didik. 2. Menciptakan pembelajaran yang inovatif serta terintegrasi dengan TPACK, seperti media pembelajaran yang menggunakan aplikasi- aplikasi sederhana yang kadang sudah sangat familiar dengan peserta didik. 3. Melatih diri sebagai pengajar untuk merencanakan pembelajaran berbasis HOTS baik dalam proses maupun asesmen pembelajaran. 4. Mengiimplementasikan pembelajaran berkarakter sesuai dengan tuntutan Kecakapan Hidup Abad 21 5. adanya peningkatan dalam hal komunikasi yang terjalin antara guru dan peserta didik lebih intens dan terbuka, peserta didik mulai membiasakan diri untuk kritis dalam setiap permasalahan, begitu pula dengan dukungan positif rekan sejawat dan Kepala Sekolah terkait peningkatan mutu pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum Merdeka