Anda di halaman 1dari 11

HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

BIOENTREPRENEURSHIP
*Nur Hayati1
Prodi Pendidikan IPA, Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang, Corresponding
Author: nurhay.ht@gmail.com
Harmoko2
Prodi Pendidikan Biologi, Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau, Indonesia,
putroharmoko@gmail.com

Abstrak

Berbagai keterampilan yang perlu diajarkan pada siswa agar siap menghadapi tantangan
hidup abad ke-21 mencakup berpikir kritis dan memecahkan masalah; berkomunikasi;
kreativitas dan inovasi; serta kolaborasi. Keterampilan lain seperti entrepreneurship skill
juga menjadi poin penting dalam pembelajaran abad ke-21. Pembelajaran
bioentrepreneurship menjadi solusi untuk memperbaiki hasil belajar dan mengajarkan
keterampilan berwirausaha pada siswa khususnya siswa kelas XII IPA. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang memuat dua siklus, dengan masing-masing
tahapan berupa planning, implementing, observing dan reflecting. Tujuan penelitian ini
untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Adapun subyek penelitian ini adalah siswa
kelas XII IPA MASSKH Jombang dengan jumlah 22 siswa. Instrumen penelitian ini berupa
lembar tes soal pilihan ganda dan lembar observasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif
kualitatif. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan pada hasil
belajar siswa dari siklus I sebesar 66,3 menjadi 74,5 pada siklus II. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran bioentrepreneurship mampu meningkatkan hasil belajar
siswa.

Abstract

Various skills that need to be taught to students to be ready to face the challenges of 21st
century life include critical thinking and problem solving; communicate; creativity and
innovation; as well as collaboration. Other skills such as entrepreneurship skills are also
important points in 21st century learning. Bioentrepreneurship learning is a solution to
improve learning outcomes and teach entrepreneurship skills to students, especially class
XII IPA students. This research is a Classroom Action Research which includes two cycles,
with each stage of planning, implementing, observing and reflecting. The purpose of this
research is to improve students' biology learning outcomes. The subjects of this study were
class XII IPA MASSKH Jombang students with a total of 22 students. The research
instrument was in the form of multiple choice test sheets and observation sheets. Data
analysis was carried out in a qualitative descriptive manner. From the research results it
can be seen that there is an increase in student learning outcomes from cycle I of 66.3 to
74.5 in cycle II. Thus it can be concluded that bioentrepreneurship learning can improve
student learning outcomes.

Kata kunci: Hasil belajar, Bioentrepreneurship

1
PENDAHULUAN Pada materi bioteknologi, siswa
Pembelajaran IPA akan lebih seharusnya dapat dilatih untuk
bermakna ketika siswa diberikan menghasilkan berbagai produk
pengalaman langsung. Menurut Perdiawan bioteknologi khususnya konvensional
& Kartini (2021), pembelajaran bermakna untuk meningkatkan keterampilan siswa,
menghadapkan siswa pada kondisi dan di samping pengetahuan.
situasi yang nyata sehingga MASSKH Jombang merupakan
memungkinkan siswa untuk memiliki salah satu sekolah yang bernaung di bawah
pengetahuan konkrit. Lebih lanjut, pesantren. Siswa yang belajar di pesantren
Muchtar et al. (2020) menyampaikan harus dibekali dengan berbagai
bahwa pembelajaran yang mengarahkan pengetahuan dan keterampilan tidak hanya
siswa pada situasi belajar yang alami terkait dengan ilmu agama saja. Apalagi
menstimulus siswa untuk mengaitkan siswa kelas XII yang pada akhirnya akan
pengetahuan yang dimiliki dengan menyelesaikan pendidikan tingkat
pengalaman hidup sehari-hari. Hal ini SMA/MA perlu dibekali berbagai
melatih siswa mampu mengonstruk konsep keterampilan yang akan mempersiapkan
pengetahuan yang diproleh dari proses siswa untuk menghadapi tantangan hidup
belajar (Muchtar et al., 2020) sehingga ketika lulus. National Center on Education
berpotensi dalam memperbaiki prestasi and the Economy tahun 2007 menjelaskan
siswa (Na’imah et al., 2015). bahwa manusia dituntut untuk memiliki
Hasil wawancara dengan guru bekal keterampilan agar siap menghadapi
biologi sekolah MASSKH Jombang kehidupan dan lingkungan kerja yang
menunjukkan bahwa terdapat beberapa semakin kompleks (NCEE, 2007).
permasalahan terkait kurangnya Keterampilan yang dibutuhkan di
kemampuan memahami konsep siswa abad ke-21 mencakup berpikir kritis dan
selama pembelajaran di masa pandemik memecahkan masalah; berkomunikasi;
Covid 19. Kurangnya pemahaman konsep kreativitas dan inovasi; serta kolaborasi
ini mengakibatkan penurunan pada hasil (Trilling & Fadel, 2009). Selain empat
belajar siswa. Selama di masa pandemik, keterampilan tersebut, keterampilan lain
siswa hampir tidak pernah melakukan yang dibutuhkan di abad ke-21 adalah
praktikum termasuk pada pembelajaran entrepreneurship atau kewirausahaan
biologi. Salah materi yang diajarkan pada (Trilling & Fadel, 2009). Pal’Ová et al.
matapelajaran biologi adalah bioteknologi. (2020) menyampaikan bahwa lembaga

2 Jurnal Binomial Vol.6, No.1, 2023: Hayati dan Harmoko


pendidikan memiliki peran penting dalam maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengembangkan berbagai keterampilan meningkatkan hasil belajar siswa melalui
berwirausaha siswa. Lebih lanjut, pembelajaran bioentrepreneurship di
Hadzigeorgiou et al. (2012) memaparkan kalangan pesantren, khususnya siswa
bahwa pembelajaran sains memberikan MASSKH Jombang.
peluang untuk pengembangan
keterampilan abad ke-21 termasuk
METODE PENELITIAN
keterampilan berwirausaha.
Jenis penelitian ini adalah
Model pembelajaran yang
Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan
berpotensi memberdayakan keterampilan
dalam dua Siklus. Siklus I maupun Siklus
berwirausaha adalah bioentrepreneurship.
II terdiri atas tahapan: planning
Bioentrepreneurship merupakan
(perencanaan), implementing
pembelajaran biologi yang berorientasi
(implementasi), observing (observasi) dan
kewirausahaan. Bioentrepreneurship
reflecting (refleksi). Adapun tujuan
merupakan pembelajaran kontekstual, di
penelitian ini adalah untuk meningkatkan
mana pembelajaran ini memberikan
hasil belajar biologi siswa terkait
pengalaman nyata pada siswa (Kadir,
pemahaman konsep pada materi
2013; Prihatiningrum et al., 2020; Santoso,
Bioteknologi topik Bioteknologi
2017). Hasil penelitian Khotimah et al.
konvensional.
(2016) menunjukkan bahwa pembelajaran
Lokasi penelitian ini berada di Jl.
biopreneurship memberikan peningkatan
Gerilya Jombang dengan melibatkan
yang signifikan terhadap aktivitas dan hasil
subjek penelitian siswa kelas XII IPA
belajar siswa.
MASSKH Jombang yang berjumlah 22
Bioentrepreneurship dapat
orang. Pengumpulan data dilakukan
diterapkan pada materi bioteknologi
melalui instrumen tes, observasi dan
dengan kegiatan pembelajaan yang
dokumentasi. Data yang dikumpulkan
mengajak siswa untuk praktikum
meliputi hasil belajar siswa dan hasil
pembuatan produk bioteknologi
pengamatan aktivitas siswa di kelas.
konvensional. Dari produk yang dihasilkan
Dalam pengamatan aktivitas siswa dibantu
kemudian siswa mengolahnya menjadi
oleh dua observer dari dosen prodi
produk usaha yang bernilai ekonomi
pendidikan IPA UNHASY Jombang. Hasil
(Hayati & Fitriyah, 2021a).
belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
Berdasarkan pemaparan di atas
adalah pemahaman siswa terkait konsep

3 Jurnal Binomial Vol.6, No.1, 2023: Hayati dan Harmoko


bioteknologi konvensional dan tahapan Penelitian Tindakan Kelas pada
keterampilan dalam membuat produk. siklus I dan siklus II dijelaskan sebagai
Untuk mengukur hasil belajar berikut.
siswa digunakan instrumen berupa soal Siklus I
pilihan ganda yang berjumlah 15 butir. Siklus I terdiri atas tahap planning,
Adapun indikator soal yang digunakan implementing, observing dan reflecting.
mencakup: 1) menyebutkan contoh Tahap planning (perencanaan)
bioteknologi konvensional, 2) menjelaskan Pada tahap planning disusun
perbedaan bioteknologi modern dengan perangkat pembelajaran berupa RPP dan
bioteknologi konvensional, 3) petunjuk praktikum, kemudian dilanjutkan
mengidentifikasi mikroorganisme yang penyusunan instrumen penelitian yang
terlibat pada pembuatan produk berupa lembar soal hasil belajar dan
bioteknologi konvensional, 4) menjelaskan lembar keterlaksanaan pembelajaran.
proses fermentasi pada pembuatan produk Tahap implementing (implementasi)
bioteknologi konvensional, dan 5) Tahap implementasi merupakan
menjelaskan tahapan pembuatan produk penerapan pembelajaran
bioteknologi konvensioal melalui kegiatan bioentrepreneurship. Peneliti yang
praktikum. Sebelum digunakan, instrumen bertindak sebagai guru memberikan materi
telah divalidasi internal oleh dosen biologi terkait konsep bioteknologi dan contoh
prodi pendidikan IPA UNHASY Jombang. penerapan bioteknologi konvensional dan
Teknik analisis data dilakukan modern. Pada tahap ini juga dijelaskan
secara deskriptif kualitatif dengan bahwa produk bioteknologi konvensional
menghitung rerata hasil belajar siswa pada dapat dimanfaatkan dan diolah lebih lanjut
siklus I dan siklus II kemudian menjadi produk usaha yang dapat
mendeskripsikannya dengan didukung dari dipasarkan oleh siswa di lingkungan
hasil observasi pengamat. pesantren.

Tahap observing (observasi)


HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap observing merupakan
Penelitian ini dimulai dengan
observasi atau pengamatan keterlaksanaan
persiapan yang berupa pengamatan
pembelajaran bioentrepreneurship.
pembelajaran di kelas untuk
Observasi dilakukan oleh observer yang
mengidentifikasi permasalahan yang
terdiri atas dua orang dosen prodi
muncul. Hasil yang diperoleh berdasarkan
pendidikan IPA UNHASY Jombang.

4 Jurnal Binomial Vol.6, No.1, 2023: Hayati dan Harmoko


Setelah pembelajaran siklus I, siswa Untuk mengatasi permasalahan
melaksanakan pretest. Berdasarkan hasil yang muncul maka guru melakukan upaya
observasi didapatkan data sebagai berikut: berikut.
a. Siswa belum semuanya aktif mengikuti a. Di awal pembelajaran guru berupaya
pembelajaran. Ketika guru mengajukan mengarahkan siswa agar fokus dengan
pertanyaan, tidak semua siswa cara memberikan apersepsi yang lebih
menanggapi. terkait dengan pengalaman siswa
b. Siswa masih terlihat belum fokus sehari-hari.
mengikuti pembelajaran. Terlihat b. Guru melakukan pendekatan dengan
beberapa siswa yang duduk di belakang cara mendatangi siswa yang berbicara
masih saling berbicara dengan teman sendiri dan kurang memperhatikan
sebangku. ketika guru menjelaskan.
c. Siswa yang duduk di depan lebih sering c. Guru memberikan pertanyaan kepada
mengajukan pertanyaan. siswa yang kurang aktif.
d. Beberapa siswa belum memahami d. Guru memberikan penjelasan kembali
penjelasan guru. materi yang belum dipahami siswa.
Siklus II
Tahap reflecting (refleksi)
Setelah pelaksanaan siklus I
Tahap selanjutnya adalah
selanjutnya adalah pembelajaran siklus II
dilakukan refleksi terhadap pelaksanaan
dengan tahapan yang sama dengan siklus I
pembelajaran siklus I. Hasil refleksi ini
yaitu planning, implementing, observing
digunakan untuk memperbaiki
dan reflecting.
pembelajaran di siklus berikutnya.
Tahap planning (perencanaan)
Berdasarkan pembelajaran pada siklus I,
Pada tahap planning disusun
diindentifikasi permasalahan sebagai
perangkat dan instrumen pembelajaran
berikut:
sesuai topik yang akan dibahas. Perangkat
a. Permasalahan terkait siswa yang belum
dan instrument ini disusun berdasarkan
semuanya aktif mengikuti
kekurangan-kekurangan yang ditemukan
pembelajaran.
pada siklus I.
b. Permasalahan terkait siswa yang masih
Tahap implementing (implementasi)
belum semuanya fokus mengikuti
Tahap implementasi berupa
pembelajaran.
penerapan pembelajaran
c. Permasalahan terkait siswa yang belum
bioentrepreneurship. Topik yang dipelajari
memahami materi yang dijelaskan guru.

5 Jurnal Binomial Vol.6, No.1, 2023: Hayati dan Harmoko


terkait dengan praktikum pembuatan praktikum pembuatan tape dan tempe.
bioteknologi konvensional berupa tape e. Siswa dapat membuat tape dan tempe
dari singkong dan beras ketan, serta tempe sesuai petunjuk praktikum.
dari kacang kedelai dan kacang merah. f. Siswa lebih terkondisikan dan fokus
Siswa melakukan praktikum secara melakukan kegiatan praktikum.
berkelompok, di mana siswa dibagi
menjadi 4 kelompok. Tahap reflecting (refleksi)
Pada pertemuan ini, siswa hanya Tahap selanjutnya setelah
melakukan kegiatan praktikum namun observasi pembelajaran adalah refleksi
belum dapat mengetahui hasil praktikum pembelajaran siklus II. Beberapa hal yang
karena proses fermentasi membutuhkan perlu direfleksi adalah:
waktu. Setelah 1x24 jam, siswa baru dapat a. Kegiatan praktikum membutuhkan
mengetahui tempe yang dihasilkan. waktu lebih dari yang direncanakan.
Sementara tape baru dihasilkan setelah b. Semua siswa telah terlibat dalam
2x24 jam. Setelah dihasilkan produk pembelajaran.
selanjutnya siswa mengolahnya menjadi es c. Siswa telah mampu melaksanakan
tape cincau dan nugget tempe. Hasil olahan kegiatan praktikum namun beberapa
kemudian dipasarkan siswa ke lingkungan kelompok masih belum memiliki ide
sekolah. untuk mengolah hasil praktikum
Tahap observing (observasi) menjadi produk yang dapat dipasarkan.
Pada tahap observing dilakukan Terkait hal ini, guru memberikan
pengamatan terhadap pelaksanaan masukan alternatif produk yang dapat
pembelajaran dengan bantuan para dihasilkan oleh siswa.
observer. Setelah pembelajaran siklus II
kemudian siswa melaksanakan posttest. Hasil Belajar Siswa
Hasil observasi dijabarkan sebagai berikut: Setelah pelaksanaan siklus I dan II,
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tahap akhir adalah menghitung rerata hasil
terkait kegiatan praktikum yang akan belajar siswa siklus I dan siklus II
dilakukan. berdasarkan hasil pretest dan posttest
b. Siswa antusias mengikuti pembelajaran. untuk mengetahui ada tidaknya
c. Siswa dapat bekerjasama dengan baik peningkatan hasil belajar siswa.
dalam kelompok. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa
d. Semua siswa telah terlibat dalam terdapat peningkatan hasil belajar siswa

6 Jurnal Binomial Vol.6, No.1, 2023: Hayati dan Harmoko


dari siklus I ke siklus II. Peningkatan rerata sebesar 66,3 dan mengalami peningkatan
hasil belajar siswa diringkas dalam Tabel 1 menjadi 74,5 pada Siklus II. Adanya
dan Gambar 1 berikut. peningkata ini sangat terkait dengan
Tabel 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa aktivitas siswa selama pembelajaran di
Siklus I dan II
kelas. Pembelajaran bioentrepreneurship
No. Inisial Hasil Hasil
Siswa Belajar Belajar merupakan pembelajaran kontekstual.
Siklus I Siklus II
1 APW 70 80 Pembelajaran kontekstual menekankan
2 ASA 60 80
3 BL 60 80 keterkaitan antara materi pelajaran dengan
4 ENH 70 80
5 IZA 70 80 kehidupan nyata yang hadapi siswa
6 NAR 70 60
(Manalu et al., 2016; Silaban &
7 NFR 70 70
8 SA 80 90 Simangunsong, 2015) sehingga membuat
9 AAFS 50 60
10 CH 70 80 siswa memperoleh pengalaman
11 FNH 80 90
12 FSS 50 50 pembelajaran yang benar-benar nyata
13 FA 80 90
14 LFS 70 80 (Prihatiningrum et al., 2020).
15 NAM 60 70
Pada pembelajaran
16 NAP 60 70
17 NH 80 90 bioentrepreneurship, selain siswa
18 PAH 60 60
19 QMA 60 60 mempelajari konsep tentang bioteknologi
20 SNZ 70 80
21 SMF 70 80 juga memperoleh pengalaman langsung
22 ZUR 50 60
Rerata 66,3 74,5 dalam menghasilkan produk melalui
kegiatan praktikum. Dengan pengalaman
langsung yang didapatkan siswa, konsep
yang didapatkan siswa akan tersimpan kuat
di dalam ingatan siswa. Sebagaimana
temuan Pal’Ová et al. (2020) yang
menjelaskan bahwa pembelajaran yang
berorientasi entrepreneurship berpotensi
memberikan pengalaman langsung kepada
siswa.

Gambar 1. Rerata Hasil Belajar Siswa Selanjutnya, produk hasil


praktikum kemudian diolah lebih lanjut

Tabel 1 dan Gambar 1 oleh siswa menjadi produk usaha.

menunjukkan hasil belajar siswa, di mana Aktivitas menghasilkan suatu produk

rerata hasil belajar siswa pada siklus I menjadikan siswa merasa bahwa sains

7 Jurnal Binomial Vol.6, No.1, 2023: Hayati dan Harmoko


tidak hanya sekedar belajar tapi juga membuat produk (learning to do), dan
bagaimana menerapkannya dalam membuat produk sampai berhasil (learning
kehidupan sehari-hari. Pengetahuan yang to be) merupakan pembelajaran yang
dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari efektif.
menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Keefektifan pembelajaran
Pembelajaran bermakna ini dapat biopreneurship terhadap peningkatan
memperbaiki kualitas pembelajaran di prestasi dan aktivitas belajar siswa juga
sekolah (Sukaesih & Alimah, 2012). dijelaskan oleh Kristanti et al. (2012)
Prabowo (2012) menyampaikan berdasarkan perangkat pembelajaran yang
bahwa aktivitas pembuatan produk dapat dikembangkan. Hasil penelitian lain oleh
memperbaiki pemahaman siswa dan Latif et al. (2021) membuktikan bahwa
prestasi belajar pada aspek psikomotor, penerapan model pembelajaran proyek
afektif dan kognitif. Selain itu, tugas berorientasi STEM dan
membuat produk dapat meningkatkan bioentrepreneurship dapat meningkatkan
kerjasama, kemampuan berinovaasi untuk hasil belajar siswa. Lebih lanjut, penelitian
menciptakan sesuatu yang baru dan tentang penerapan metode pembelajaran
menggunakn sumber belajar di lingkungan bioentrepreneurship di kalangan
siswa. mahasiswa juga dilakukan oleh Hayati &
Hasil observasi yang dilakukan Fitriyah, 2021b, 2021a) dan terbukti efektif
observer dalam penelitian ini menunjukkan meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
bahwa siswa tampak antusias mengikuti Tidak sekedar memberikan dampak
pembelajaran bioentrepreneurship positif terhadap hasil belajar, pembelajaran
terutama pada saat praktikum dan bioentrepreneurship terbukti efektif
mengolah produk. Menurut Aqil et al. memberikan peningkatan pada
(2020), pelaksanaan pembelajaran yang kemampuan berpikir tingkat tinggi.
begitu ceria dengan perhatian yang serius Temuan Atmojo et al. (2022)
dan berusaha membuat produk dengan membuktikan bahwa pembelajaan biologi
tangan siswa sendiri, menjadikan siswa berbasis entrepreneurship terbukti
mendapatkan pengalaman dan memberdayakan aspek keterampilan
keterampilan baru dalam membuat produk. berpikir kritis mahasiswa. Penelitian lain
Lebih lanjut, Bula (2012) menyatakan oleh Prihatiningrum et al. (2020)
bahwa proses pembelajaran yang dimulai menjelaskan bahwa biopreneurship
dari belajar untuk mengetahui, mencoba berpengaruh positif terhadap peningkatan

8 Jurnal Binomial Vol.6, No.1, 2023: Hayati dan Harmoko


prestasi belajar biologi dan kreativitas UCAPAN TERIMA KASIH
siswa. Terima kasih penulis ucapkan
Pembelajaran bioentrepreneurship kepada Universitas Hasyim Asy’ari
memiliki kelebihan dan kekurangan. Tebuireng Jombang sebagai fasilitator
Kelebihan metode pembelajaran ini antara pendanaan PPM internal tahun 2022
lain: 1) memberi siswa kesempatan untuk dengan nomor kontrak: 046/LPPM-
mempelajari proses pengolahan bahan UNHASY/VIII/2022.
menjadi produk yang bermanfaat dan
bernilai ekonomi, 2) menumbuhkan DAFTAR PUSTAKA
semangat siswa dalam berwirausaha, 3) Aqil, D. I., Hudaya, A., & Wulansari, L.
(2020). Learning Innovation through
mengoptimalkan potensi siswa untuk
Biopreneurship to Improve the
menghasilkan produk, 4) menunjukkan Interest of Entrepreneurs of
Madrasah Aliyah Students Based on
kompetensi yang dimiliki siswa, 5) proses
Boarding School. Journal of
belajar lebih berorientasi pada kecakapan Education and Learning (EduLearn),
14(1), 47–54.
siswa (life skill oriented). Adapun
https://doi.org/10.11591/edulearn.v14
kekurangan dari metode pembelajaran i1.13605
bioentrepreneurship yaitu: 1) memerlukan
Atmojo, I. R. W., Ardiansyah, R., &
waktu lama, 2) memerlukan kesabaran Saputri, D. . Y. (2022). Empowering
Science-Based Entrepreneurship
dalam pelaksanaan langkah-langkah
(SciPreneur) Skills through CEL-
pembelajaran, dan 3) ada kalanya BaDiS up Learning Model on Food
Biotechnology Materials.
percobaan yang dilakukan tidak selalu
International Journal of Instruction,
sesuai hasil yang diharapkan karena 15(3), 83–102.
https://doi.org/10.29333/iji.2022.153
dipengaruhi oleh faktor tertentu di luar
5a
kendali pendidik.
Bula, H. O. (2012). Evolution and
Theories of Entrepreneurship: A
KESIMPULAN Critical Review on the Kenyan
Perspective. International Journal of
Berdasarkan hasil penelitian
Business and Commerce, 1(11), 81–
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan 96. www.ijbcnet.com
hasil belajar siswa melalui pembelajaran
Hadzigeorgiou, Y., Fokialis, P., &
bioentrepreneurship. Hasil belajar siswa Kabouropoulou, M. (2012). Thinking
about Creativity in Science
Siklus I sebesar 66,3 meningkat menjadi
Education. Creative Education,
74,5 di Siklus II. 03(05), 603–611.
https://doi.org/10.4236/ce.2012.3508
9

9 Jurnal Binomial Vol.6, No.1, 2023: Hayati dan Harmoko


Hayati, N., & Fitriyah, L. A. (2021a). Senior High Schooll Students’ Soft
Biotechnopreneurship: Model Skills, Entrepreneurial Interest and
Pembelajaran untuk Meningkatkan Learning Outcome. Journal of
Hasil Belajar dan Minat Innovative Science Education, 11(1),
Berwirausaha Mahasiswa. Biodik: 72–77.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, https://journal.unnes.ac.id/sju/index.p
7(1), 62–76. hp/jise/article/view/48871
https://doi.org/https://doi.org/10.2243
7/bio.v7i01.10752 Manalu, E., Silaban, S., Silaban, R., &
Hutabarat, W. (2016). The
Hayati, N., & Fitriyah, L. A. (2021b). Development of Chemical Practice
Students’ Entrepreneurship Interest Guidebook Colloid System-Based
and Cognitive Learning Outcomes: Integrated Contextual Character
Effectiveness of Values. Jurnal Pendidikan Kimia,
Biodiversipreneurship. Biosfer, 14(2), 8(2), 87–89.
175–188. http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.
https://doi.org/10.21009/biosferjpb.2 php/jpk
1726
Muchtar, Z., Rosalia, A. V. A., & Silaban,
Kadir, A. (2013). Konsep Pembelajaran S. (2020). Implementation of Dubido
Kontekstual di Sekolah. Dinamika Based on Contextual in Improving
Ilmu, 13(1), 17–38. Students Achievement on Rate
http://journal.iain- Reaction. Journal of Physics:
samarinda.ac.id/index.php/dinamika_ Conference Series, 1462(1), 1–5.
ilmu/article/view/20 https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1462/1/012053
Khotimah, K., Endang, A. R., &
Muspiroh, N. (2016). Penerapan Na’imah, N. J., Supartono, & Wardani, S.
Pembelajaran Bioentrepreneurship (2015). Penerapan Pembelajaran
pada Sub Konsep Pisces untuk Berbasis Proyek Berbantuan E-
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Learning untuk Meningkatkan Hasil
Kelas X di SMA Negeri 1 Plumbon. Belajar Siswa. Jurnal Inovasi
Scientiae Educatia: Jurnal Sains Dan Pendidikan Kimia, 9(2), 1566–1574.
Pendidikan Sains, 5(1), 39–47. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.p
www.syekhnurjati.ac.di/jurnal/index. hp/JIPK/article/view/4824
php/sceducatia
NCEE. (2007). Tough Choices Tough
Kristanti, E. A., Bintari, S. H., & Ridlo, S. Times. Washington: Jossey-Bass, a
(2012). Pengembangan Perangkat Wiley Imprint
Pembelajaran Bioentrepreneurship
Pembuatan Makanan dari Limbah Pal’Ová, D., Vejačka, M., & Kakalejčík,
Cair Pengolahan Kedelai. Journal of L. (2020). Project-Based Learning as
Innovative Science Education, 1(2), a Tool of Enhancing of
112–118. Entrepreneurial Attitude of Students.
Advances in Science, Technology and
Latif, A., Saptono, S., & Retnoningsih, A. Engineering Systems, 5(1), 346–354.
(2021). Stem and https://doi.org/10.25046/aj050144
Bioentrepreneurship Oriented Project
Learning Model to Improve the Perdiawan, Z., & Kartini. (2021).

10 Jurnal Binomial Vol.6, No.1, 2023: Hayati dan Harmoko


Efektivitas Model Pembelajaran Microteaching untuk
Environmental Learning terhadap Mengembangkan Kompetensi
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Profesional Calon Guru. Jurnal
Binomial: Jurnal Pendidikan Biologi, Penelitian Pendidikan, 29(2), 165–
4(2), 109–124. 172.

Prabowo, A. (2012). Pembelajaran Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st


Berbasis Proyek Untuk Century Skills: Learning for Life in
Meningkatkan Pemahaman Our Times. In Jossey-Bass.
Mahasiswa atas Permasalahan
Statistika pada Perkuliahan Studi
Kasus dan Seminar. Kreano, 3(2),
82–90.
https://doi.org/10.15294/kreano.v3i2.
2615

Prihatiningrum, P., Susilowati, S. M. E., &


Prasetyo, A. P. B. (2020). Effect of
Bioentrepreneurship on Biology
Learning Achievement , Creativity ,
and Entrepreneurial Interest. Journal
of Innovative Science Education,
9(3), 250–259.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph
p/jise

Santoso, E. (2017). Penggunaan Model


Pembelajaran Kontekstual untuk
Meningkatkan Kemampuan
Pemahaman Matematika Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala
Pendas, 3(16–29).
https://media.neliti.com/media/public
ations/266435-penggunaan-model-
pembelajaran-kontekstua-
e3a63f63.pdf

Silaban, S., & Simangunsong, N. S. D.


(2015). Pengaruh Model
Pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL) terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan
Sistem Koloid. Jurnal Pendidikan
Kimia, 7(1), 95–101.

Sukaesih, S., & Alimah, S. (2012).


Penerapan Praktek Pembelajaran
Bermakna Berbasis Better Teaching
Learning (Btl) pada Mata Kuliah

11 Jurnal Binomial Vol.6, No.1, 2023: Hayati dan Harmoko

Anda mungkin juga menyukai