Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 TILAMUTA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII / Genap
Materi Pokok : Bioteknologi
Sub Materi : Produk Bioteknologi (Pembuatan Tempe dari kombinasi kedelai
dan jagung)
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.10 Menganalisis prinsip-prinsip 3.10.1. Mengidentifikasi berbagai produk-produk
Bioteknologi dan penerapannya bioteknologi melalui tayangan
sebagai upaya peningkatan video/gambar
kesejahteraan manusia 3.10.2. Merencanakan pembuatan produk
bioteknologi konvensional

4.10 Menyajikan laporan hasil 4.10.1. Melakukan percobaan penerapan prinsip-


percobaan penerapan prinsip-prinsip prinsip Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional berdasarkan scientific method
berdasarkan scientific method 4.10.2. Menyajikan laporan hasil percobaan
penerapan prinsip-prinsip Bioteknologi
konvensional berdasarkan scientific
method
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi berbagai produk-produk bioteknologi melalui tayangan video/gambar
2. Merencanakan pembuatan produk bioteknologi konvensional
3. Melakukan percobaan penerapan prinsip-prinsip Bioteknologi konvensional berdasarkan
hasil percobaan pembuatan tempe dari kombinasi kedelai dan jagung
4. Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan prinsip-prinsip Bioteknologi
konvensional berdasarkan hasil percobaan tempe dari kombinasi kedelai dan jagung

D. Materi Pembelajaran
Bioteknologi
• Konsep dasar Bioteknologi
• Jenis bioteknologi: konvensional
• Produk bioteknologi

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
Metode : Diskusi dan Tanya jawab

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor

Alat/Bahan :
 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
Buku Biologi Siswa Kelas XII, Kemendikbud, Tahun 2016
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat

H. BAHAN AJAR
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi
teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme
dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme
baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk
bioteknologi, antara lain:

 Jagung tahan hama serangga


 Kapas resisten hama serangga
 Pepaya resisten virus
 Enzim pemacu produksi susu pada sapi
 Padi mengandung vitamin A
 Pisang mengandung vaksin hepatitis

Jenis bioteknologi Berdasarkan proses serta alatnya bioteknologi dibagi menjadi dua jenis,
yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Berikut penjelasannya: Bioteknologi
konvensional Bioteknologi konvensional yaitu bioteknologi yang menggunakan peralatan serta
bahan sederhana dalam prosesnya. Bioteknologi konvensional memanfaatkan mikroorganisme
untuk menghasilkan suatu produk baru yang berguna bagi manusia.

Pengertian Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan


secara langsung mikroorganisme, seperti bakteri maupun jamur secara langsung.
Kemudian enzim yang dihasilan mikroorganisme dan melibarkan proses fermentasi
(proses peragian) untuk menghasilkan produk atau jasa juga masuk ke dalam bioteknologi
konvensional. Di dalam pemanfaatan mikroba ini, manusia tidak melakukan manipulasi atau
rekayasa proses. Manusia hanya menciptakan kondisi dan bahan makanan yang cocok bagi
mikroba untuk berkembang secara optimal. Salah satu contoh produk pangan bioteknologi
konvensional yang paling sering kita jumpai di sekitar kita adalah Tempe. Tempe adalah
makanan tradisional khas Indonesia yang sering dikonsumsi dan menjadi salah satu makanan
favorit yang kandungan gizinya patut diperhitungkan. Dengan kadar protein cukup tinggi, tempe
merupakan alternatif sumber protein nabati. Selain itu tempe juga mengandung beberapa asam
amino yang diperlukan tubbuh manusia. Bagaimana cara membuat tempe? Pada dasarnya
produksi tempe dilakukan dengan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan
menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada bijii kedelai.
Awalnya bahan baku jagung dipilih karena berdasarkan analisis potensi yang kami
lakukan di Provinsi Gorontalo ternyata mayoritas warga menanam jagung di kebun. Sehingga
jumlah jagung melimpah. Provinsi Gorontalo yang merupakan salah satu lumbung komoditas
jagung di Indonesia telah menunjukan hasil yang cukup signifikan. Di tahun 2020, trend
produksi jagung di Gorontalo sebesar 1,4 juta ton, sedangkan pada tahun 2021 sebesar 1,6 juta
ton. Ketersediaan jagung pada bulan Oktober – Desember diprediksi sebanyak 166.000 ton.
Sementara jumlah yang sudah diantarpulaukan sebanyak 420.000 ton. Sementara jumlah yang
sudah mengusulkan ekspor sebanyak 23.000 ton. Mengingat jagung banyak digunakan untuk
kebutuhan pokok berupa pangan seperti nasi jagung, kami berinisiatif untuk memanfaatkan
jagung untuk pelengkap kebutuhan pokok tersebut berupa lauk, yaitu tempe. Kelebihan tempe
jagung, selain harga per kilogramnya yang lebih murah dari kedelai, yaitu juga rasanya yang
lebih antep dan mengenyangkan. Jagung yang digunakan pun jagung tua yang selama ini hanya
digunakan untuk beras jagung dan makanan unggas.

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. PERTEMUAN PERTAMA

Kegiatan pembelajran Alokasi


Kegiatan
Aktivitas guru Aktivitas siswa waktu
Pendahuluan Orientasi  Siswa menjawab salam 15 Menit
 Guru membuka kegiatan  Perwakilan peserta didik
memimpin do’a
pembelajaran dengan
 Siswa menjawab kabar
mengucapkan salam mereka
 Guru menanyakan kabar  Siswa menjawab
perrtanyaan yang di berikan
peserta didik dan mengecek
guru
kehadiran peserta didik.
Aperpepsi
 Mengaitkan materi jenis-jenis
Bioteknologi dengan
pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi
produk bioteknologi ( tempe
dari kombinasi kedelai dan
jagung )
 Mengingatkan kembali materi
prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang
ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materi tema/projek ini
kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta
didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi :
Produk Bioteknologi ( Tempe
dari kombinasi kedelai dan
jagung )
 Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
 Menguji pemahaman awal
siswa dengan melakukan
preteks tentang materi
bioteknologi
Kegiatan Inti
Sintaks Model  Menanyakan kepada peserta  Diharaapkan peserta didik 60 menit
Project Based didik mengenai pengetahuan mengetahui bahan baku
Learning (PJBL) peserta didik tentang produk – temped dan mengetahui
produk bioteknologi penyebab kenaikan harga
Fase 1 konvensional yang di kaitkan kedelai
Penentuan tempe dan masalah kenaikan  Diharapkan peserta didik
Pertanyaan bahan baku tempe sehingga menjawab bahan baku lain
Mendasar tempe sudah mulai mahal. yang bisa di buat tempe
 Menanyakan kepada siswa adalah jagung
selain kedelai adalah bahan  Diharapkan peserta didik
alternative lain yang dapat di menjawab keadaan
gunakan ? jagung di Gorontalo
 Guru menanyakan kepada  Peserta didik menjawab
peserta didik makanan apa saja makanan yang terbuat dari
yang terbuat dari jagung ? di jagung ..
kaitkan dengan produk
biotenologi konvensional

Fase 2  Guru menanyangkan video  Peserta didik


Mendesain tentang perbedaan produk menyaksikan video
perencanaan bioteknologi konvensional dan perbedaan perbedaan
Project bioteknologi modern dan cara produk bioteknologi
konvensional dan
pembuatan tempe
bioteknologi modern
https://www.youtube.com/wat serta cara pembuatan
ch?v=LqktVEj3NHg tempe
 Bergabung bersama
 Guru membagi peserta didik kelompok yang sudah
menjadi 4-5 kelompok secara di tentukan.
heterogen  Membuat kerangka
 Guru menjelaskan proyek proyek yang akan di
lakukan
yang akan di lakukan
 Membuat perencanaan
 Guru membagikan LKPD
tahap-tahap pembuatan
 Membimbing peserta didik tempe jagung dan
dalam kerangka proyek mengembangkan
pembuatan tempe dari jagung gagasan proyek yang
akan dilakukan

Fase ke- 3  Guru membimbing  Peserta didik


Penyusunan peserta didik dalam melakukan perencanaan
Jadwal menyusun pengerjaan jadwal proyek
Pelaksanaan proyek pembuatan tempe pembuatan tempe
jagung
 Peserta didik membagi
tugas antar kelompok

Kegiatan  Guru mengingatkan  Peserta didik menyimak 15 menit


Penutup kembali tugas dan waktu dan mencatat apa yang di
pengumpulan pada sampaikan ole guru
pertemuan berikutnya  Berdo’a dan menjawab
 Guru menutup salam
pembelajaran dengan
doa dan mengucapkan
salam

2. PERTEMUAN KE DUA

Kegiatan pembelajran Alokasi


Kegiatan
Aktivitas guru Aktivitas siswa waktu
Pendahuluan Orientasi  Siswa menjawab salam 15 Menit
 Guru membuka kegiatan  Perwakilan peserta didik
memimpin do’a
pembelajaran dengan
 Siswa menjawab kabar
mengucapkan salam mereka
 Guru menanyakan kabar  Siswa menjawab
perrtanyaan yang di berikan
peserta didik dan mengecek
guru
kehadiran peserta didik.
Aperpepsi
 Mengaitkan
materi/tema/kegiatan projek
yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
 Mengajukan pertanyaan
yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
 Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
Kegiatan Inti
Sintaks Model  Guru mengecek kondisi  Peserta didik 60 menit
Project Based setiap kelompok menjelaskan
Learning (PJBL) progress/perkembangan
yang sudah dilakukan
 Diskusi kelompok dan
FASE 4
Memonitoring
persiapan presentasi
keaktifan dan tentang produk tempe
perkembangan jagung yang sudah di
project buat

 Memandu peserta didik  Peserta didik Penyajian


FASE 5 dalam menyajikan proyek produk bioteknologi
(pembuatan tempe dari konvensional (pembuatan
Menguji kombinasi tempe dan tempe dari jagung) sebagai
hasil jagung) yang ditampilkan. hasil proyek.
 Memberi umpan balik pada  Menerima umpan balik dari
tiap kelompok. kelompok lain dan guru.
 Menilai penyajian tiap  Mendengarkan penyajian
kelompok.. dari kelompok lain.

FASE 6  Melakukan refleksi terhadap  Mengevaluasi pelaksanaan


aktivitas dan hasil proyek tahap tahap pembuatan
yang sudah dijalankan. tempe dari jagung
Kegiatan Penutup  Guru bersama peserta  Membuat kesimpulan dalam 15 menit
didik membuat proses pembelajaran.
kesimpulan dari materi  Peserta didik menerima
pembelajaran penghargaan
 Guru memberikan  Peserta didik mengerjakan
penghargaan terhadap postesk dari pembelajaran
individu/kelompok yang sudah di lakukan
peserta didik yang
berkinerja baik
 Memberikan tes  Siswa berdo’a setelah
evaluasi (post test). mengikuti pembelajaran
 Guru mengkonfirmasi
materi yang akan
dibahas pada
pertemuan berikutnya
 Guru membimbing
siswa untuk berdo’a
setelah belajar
 Guru menutup
pembelajaran dengan
doa dan mengucapkan
salam

J. PENILAIAN
Aspek Teknik Penilaian Bentuk instrumen

Kognitif Test tertulis Pertanyaan atau tugas


tertulis berbentuk essay

Afektif Observasi sikap peserta didik Rubrik observasi sikap


selama kegiatan pembelajaran peserta didik

Psikomotor Penilaian Project Rubrik Penilaian Project

Mengetahui, Tilamuta, Januari 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MUHIBBUN A. TUIYO, S.Pd, M.Pd ANA NURMANIAH H.L, S.Pd


NIP. 19680827199702 1 005 NIP.-
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMA NEGERI 1 TILAMUTA


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas Kab. Boalemo Provinsi
Gorontalo
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas
XII di SMA NEGERI 1 TILAMUTA

Penulis Ana Nurmaniah H.L, S.Pd


Tanggal 19 Januari 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah yaitu:
Kondisi yang menjadi latar 1. Pembelajaran masih terpusat pada guru
belakang masalah, mengapa 2. Kurangnya motivasi peserta didik dalam
praktik ini penting untuk mengikuti pembelajaran.
dibagikan, apa yang menjadi 3. Peserta didik belum berani untuk mengajukan
peran dan tanggung jawab pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
anda dalam praktik ini. 4. Peserta didik belum mampu mengidentifikasi
pertanyaan, menjelaskan fenomena ilmiah.
5. Kemampuan ilmiah peseta didik untuk
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya
pada proses indentifikasi masalah masih
kurang.
6. Kemampuan menarik kesimpulan
berdasarkan bukti masih kurang.
Hal tersebut juga karena guru masih menggunakan
metode pembelajaran yang belum bervariasi yang
dapat meningkatkan motovasi dan keaktifan peserta
didik dalam pembelajaran.

Praktik ini penting dibagikan karena dapat memberi


motivasi diri sendiri dan guru lain untuk berbuat
yang terbaik bagi para peserta didik serta dapat
berbagi pengalaman kepada guru lainnya. Selain itu
Praktik ini sangat penting untuk dibagikan karena :

1. Sebagian besar rekan guru/pendidik pasti mengalami


permasalahan seperti yang saya hadapi.
2. Praktik pembelajaran ini dapat dijadikan
referensi/rujukan ataupun pembanding dalam
mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran
3. Memberikan motivasi/inspirasi kepada rekan
guru/pendidik untuk menerapkan model – model
pembelajaran yang variatif salah satunya Project
based learning serta metode pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik siswa dan materi Biologi.
Yang menjadi peran dan tanggung jawab guru dalam
praktek ini yakni:
1. Peran dan tanggung jawab saya sebagai
guru/pendidik harus mampu mendesain dan
melaksanakan proses pembelajaran secara efektif,
kreatif dan inovatif, salah satunya dengan
menerapkan model pembelajaran Project Based
Learning.
2. Membuat perangkat RPP, bahan ajar, media,
LKPD, evaluasi, dan melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan perangkat yang
dibuat serta melaksanakan proses
pembelajaran secara efektif dengan
menggunakan model pembelajaran yang
tepat dan inovatif sehingga tujuan
pembelajaran tercapai.

Tantangan : Adapun yang menjadi tantangan untuk mencapai


Apa saja yang menjadi tujuan tersebut yaitu :
tantangan untuk mencapai 1. Sarana dan prasarana yang belum memadai.
tujuan tersebut? Siapa saja 2. Peserta didik yang belum terbiasa model
yang terlibat, pembelajaran.
3. Minimnya penggunaan media pembelajaran yang
menarik.
Dilihat dari tantangan tersebut bahwa tantangan
yang dihadapi merupakan sisi kompetensi guru
yang harus ditingkatkan baik dalam bidang
pedagogik maupun profesional sedangkan dari sisi
peserta didik adalah motivasi belajar dan dari segi
prasarana lebih diupayakan lagi oleh pihak sekolah.
Dan yang terlibat dalam tantangan ini adalah guru,
peserta didik dan pihak sekolah terkait sarana dan
prasarana.

Aksi : Berdasarkan masalah dan tantangan yang dihadapi


Langkah-langkah apa yang guru/pendidik, maka langkah – langkah yang dapat
dilakukan untuk dilakukan adalah :
menghadapi tantangan 1. Penggunaan model pembelajaran yang tepat, yang
tersebut/ strategi apa yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi
digunakan/ bagaimana ajar, sehingga diharapkan mampu meningkatkan
prosesnya, siapa saja yang
aktivitas belajar peserta didik dan kemampuan
terlibat / Apa saja sumber
literasi sains. Salah satu model pembelajaran yang
daya atau materi yang
diperlukan untuk diterapkan adalah model pembelajaran Project
melaksanakan strategi ini Based Learning. Model pembelajaran ini
merupakan salah satu model pembelajaran yang
inovatif, yang melibatkan peserta didik dalam
proses pembelajaran (student center)
2. Penggunaan media pembelajaran yang tepat.
Pemilihan media pembelajaran yang tepat sangat
diperlukan. Oleh sebab itu seorang guru harus
mampu memilih media pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik materi, media yang dapat
menumbuhkan minat peserta didik dalam mengikuti
proses pembelajaran.

Strategi yang digunakan:

1. Koordinasi dengan kepala sekolah


2. Wawancara dan mengkaji literatur
3. Merumuskan solusi
4. Menetukan jadwal pelaksanaan pembelajaran
5. Mempersiapkan kondisi lingkungan belajar .
Proses Pelaksanaan :
Dalam pembelajaran ini menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning dengan urutan
langkah pembelajaran sebagai berikut :
1. Memotivasi peserta didik dan memberikan
apersepsi terkait materi yang akan dipelajari.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberikan informasi model pembelajaran
yang akan digunakan.
3. Menjelaskan konsep mengenai materi yang
akan dipelajari
4. Masuk pada sintaks model pembelajaran
5. Tahap pertama “Penentuan Pertanyaan
Mendasar”. Guru menyampaikan topik dan
mengajukan pertanyaan mendasar.
6. Tahap kedua “Mendesain Perencanaan
Project”. Peserta didik dibagi ke dalam
beberapa kelompok yang heterogen, dibagikan
LKPD dan guru menjelaskan tentang
penugasan dan kerangka project yang akan
dilakukan pada pembelajaran ini.
7. Tahap ketiga “Penyusunan Jadwal” peserta
didik diarahkan berdiskusi dan menyusun
jadwal pembuatan project.
8. Tahap keempat “ Monitoring Keaktifan dan
perkembangan Proyek” pengecekan hasil
produk dengan meminta tiap kelompok
memaparkan jurnal aktivitas kelompoknya.
9. Tahap kelima “ Menguji Hasil” peserta didik
menyampaikan hasil proyeknya.
10. Tahap keenam “ Evaluasi Pengalaman” setiap
kelompok mempresentasikan hasil proyek.

Yang terlibat dalam aksi ini yaitu Guru, peserta


didik, rekan guru.

Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan yaitu hasil yang dirasakan sangat baik, hal ini
dari Langkah-langkah yang dapat dilihat dari:
dilakukan? Apakah hasilnya 1. Pembuatan project dalam pembelajaran ini sangat
efektif? Atau tidak efektif? membantu meningkatkan minat peserta didik dalam
Mengapa? Bagaimana respon proses pembelajaran.
orang lain terkait dengan 2. Pemilihan model pembelajaran inovatif yaitu
strategi yang dilakukan, Apa Project Based Learning berbantuan LKPD dan
yang menjadi faktor aktifitas pembelajaran yang berpusat pada peserta
keberhasilan atau
didik(student center) sangat membantu dalam
ketidakberhasilan dari
meningkatkan minatbelajar peserta didik dalam
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari proses pembelajaran.
keseluruhan proses tersebut
Respon peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaraan menggunakan model Project Based
Learning sangat baik dan peserta didik sangat senang dalam
mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, rekan guru juga
memberikan respon yang baik, mereka berkeinginan
menerapkan model Project Based Learning dalam proses
pembelajaran.

Keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh


kemampuan guru dalam mendesain, mengelola
pembelajaran terutama dalam hal pemilihan media dan
model pembelajaran yang inovatif yang dikembangkan
dalam RPP yang telah dibuat.

Pembelajaran yang bisa diambil pada praktik ini adalah


guru harus lebih kreatif dan inovatif serta mampu memilih
media dan model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik materi dan siswa, agar pembelajaran menjadi
menyenangkan, menarik sehingga dapat mengaktifkan
peserta didik dalam pembelajaran yang nantinya berdampak
pada peningkatan hasil belajarnya.
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
PPG DALAM JABATAN KATAGORI 1 TAHAP 2 2022
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

NAMA : ANA NURMANIAH H.L S Pd


INSTANSI :UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

Latar Belakang Rencana Tindak Lanjut


Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) yang telah saya ikuti selama
beberapa waktu ini, memberikan dampak yang besar terhadap diri saya terutama dalam
kaitannya dengan belajar mengajar. Hasil yang saya dapatkan berdasarkan Analisis Istrumen
Penilaian pengetahuan, sikap dan keterampilan terdapat peningkatan motivasi belajar siswa. Hal
tersebut berawal dari penggunaan model pembelajaran inovatif yaitu penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL) sehingga
membuat peserta didik lebih aktif dan kreatif serta berfikir kritis dalam belajar. Pembelajaran
Inovatif dipilih kemudian di tuangkan kedalam RPP dan LKPD di tunjang dengan bahan ajar,
media pembelajaran dan Istrumen penilaian yang telah di desain sedemikian rupa.
Rencana tindak lanjut (RTL) ini merupakan suatu rancanagan sebagai keberlanjutan dari
proses pendidikan PPG yang telah saya jalani. Dibuat sebagai upaya pengimbasan kepada guru/
teman sejawat yang ada di lingkungan SMA NEGERI 1 Tilamuta. Dengan harapan dapat
menjadi motivasi dan langkah awal dalam penerapan model pembelajaran Inovatif secara
serentak di lingkungan SMAN 1 Tilamuta. Berikut ini saya uraikan agenda kegiatan rencana
tindal lanjut Yang akan saya lakukan kedalam 3 tahapan.
RTL -1 (FORMAT LK 3.2) : Perangkat pembelajaran

Rencana Waktu Tempat Kegiatan Pihak Yang Keterangan


Kegiatan Terlibat
Rencana Senin, 20 Ruang guru SMA Teman sejawat Pukul 08.00-09.00
pembuatan Februari 2023 Negeri 1 Tilamuta
RPP/Modul Senin, 20 Ruang guru SMA Teman sejawat Pukul 09.00-11.30
Ajar Februari 2023 Negeri 1 Tilamuta

Bahan Ajar Senin, 20 Ruang guru SMA Teman sejawat Pukul 13.00-14.30
Februari 2023 Negeri 1 Tilamuta
Media Senin, 20 Ruang guru SMA Teman sejawat Pukul 14.30 –
Februari 2023 Negeri 1 Tilamuta 16.00
LKPD Selasa, 21 Ruang guru SMA Teman sejawat Pukul 08.00-11.00
Februari 2023 Negeri 1 Tilamuta
Instrumen Selasa, 21 Ruang guru SMA Teman sejawat Pukul 13.00-15.30
Februari 2023 Negeri 1 Tilamuta

RTL-2 (Format LK 3.2) : Pembuatan Video

Rencana Waktu Tempat Pihak Yang Keterangan


Kegiatan Kegiatan Terkait
Pembuatan Rabu, 22 Ruang guru Guru/ Teman Pukul 08.00-09.00
Scenario video Februari 2023 SMA Negeri 1 Sejawat
RPP 1 Tilamuta
Latihan Buat Rabu, 22 Kelas Guru/ Teman Pukul 09.00-11.00
video Februari 2023 Sejawat
Rekaman Rabu, 22 Kelas Guru/ Teman Pukul 11.00-14.30
Video Februari 2023 Sejawat
Editing Video Kamis, 23 Lab Komputer Guru/ Teman Pukul 07.30-11.00
Februari 2023 Sejawat
Finalisasi Kamis, 23 Lab Komputer Guru/ Teman Pukul 13.00- 15.00
Video Februari 2023 Sejawat
RTL-3 (Format LK 3.2) : Penyusunan Best Prectice
Rencana Waktu Tempat Pihak Yang Keterangan
Kegiatan Kegiatan Terkait
Koordinasi Jumat, 24 Ruang guru Guru/ Teman Pukul 07.30-
persiapan Best Februari 2023 SMA Negeri 1 Sejawat 09.00
Practice Tilamuta
Pelaksanaan Jumat, 24 Ruang guru Guru/ Teman Pukul 09.00-
Best Prectice Februari 2023 SMA Negeri 1 Sejawat 11.00
Tilamuta
Analisis data Sabtu, 25 Ruang guru Guru/ Teman Pukul 08.00-
Februari 2023 SMA Negeri 1 Sejawat 09.00
Tilamuta
Pembuatan Sabtu, 25 Ruang guru Guru/ Teman Pukul 09.00-
Best Prectice Februari 2023 SMA Negeri 1 Sejawat 14.00
Tilamuta

REFLEKSI
1. Pengalaman apa yang diperoleh ibu/bapak dalam pengembangan RTL?
Dengan menyusun dan mengembangkan RTL, kita dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan
dari strategi pembelajaran yang telah disusun, sehingga kita dapat melakukan evaluasi untuk
hasil yang lebih baik.

2. Menurut analisis ibu/bapak apakah penyusunan RTL dari suatu kegiatan perlu?
Analisis RTL diperlukan untuk mengetahui tingkat ketercapaian program atau strategi
pembelajaran yang telah kita susun dengan harapan setelah melakukan analisis RTL kita dapat
menentukan langkah selanjutnya dalam keberlangsungan program tersebut, melakukan evaluasi
terhadap kekurangan yang muncul dan melakukan perubahan pada kegiatan selanjutnya.

3. Apa hambatan yang dialami dalam menyusun kegiatan menyusun RTL?


Hambatan yang paling utama dalam penyusunan RTL ini adalah menentukan waktu, Mayoritas
Guru SMA NEGERI 1 Tilamuta memiliki jam di atas 24 JP Perminggu, sehingga menyebabkan
sulitnya menentukan waktu luang dalam pembuatan RTL. Sehingga atas kerja sama dengan
kepala sekolah dan kurikulum sehingga diberikan waktu seminggu untuk menyelesaikan RTL ini

4. Apa Yang ibu/bapak lakukan untuk mewujudkan keterlaksanaan untuk


mewujudkan keterlaksanan RTL yang ibu/bapak susun?
Melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, baik kepala sekolah teman sejawat maupun guru
wali kelas. Melakukan persiapan perangkat pembelajaran yang akan digunakan, mempersiapkan
media dan alat yang akan digunakan baik itu media yang sudah ada maupun media yang harus
dibuat terlebih dahulu. Dengan persiapan yang matang diharapkan RTL yang telah disusun bisa
diterapkan secara maksimal dan mendapatkan hasil yang baik

Anda mungkin juga menyukai