Anda di halaman 1dari 8

Information System

TRADISI-TRADISI
ISLAM DI INDOSIA
SENI DAN BUDAYA
Dosen Pengampu : Komarudin M.Si
Budaya Lokal sebagai Tradisi Islam

Perlu difahami bahwa adanya penggabungan antara budaya local dengan ajaran Islam
bukan berarti ajaran Islam yang dipengaruhi budaya local, tetapi justru budaya local yang
dipengaruhi ajaran Islam, sehingga yang tadinya tidak ada unsur-unsur Islam dalam
budaya tersebut menjadi bernafaskan Islam.

1. . Kesenian
Kesenian merupakan kebudayaan yang banyak terdapat di Indonesia. Oleh karena itu,
kesenian juga disisipkan ajaran Islam. Bahkan kesenian tradisi Islam murni dapat
dijadikan kesenian baru yang dite
rima masyarakat sebagai budaya local
KESENIAN
Hadrah dan
Sholawat Kepada
01 Wayang 02 Nabi

Qasidah
04
03 Kesenian Debus

05 Suluk Marawwis dan Tari Zapin


Upacara Adat
Pada masa penyebaran Islam di nusantara banyak dijumpai upacara-upacara
pemujaan. Upacara tersebut berupa pemujaan kepada roh nenek moyang dan terhadap
benda-benda pusaka yang dianggap memiliki kekuatan. Dengan datangnya ajaran Islam
banyak diantara upacara-upacara tersebut yang disisipi ajaran Islam.
Diantara upacara-upacara yang sudah dimasuki ajaran Islam adah :
Pernikahan (upacara saweran diisi dengan nasihat perkawinan yang islami, dll)
Kematian (talkin dan tahlilan)
Mauludan, yaitu peringatan lahirnya Rasulullah
Grebek, yaitu upacara mengiringi para raja atau pembesar
Sekatenan, yaitu hamper sama dengan mauludan dilaksanakan setiap tanggal 12 Rabiul
awal
Pesta tabuik, yaitu peringatan meninggalnya cucu nabi Muhammad.
Selikuran, upacara yang diadakan setiap bulan ramadlan di malam-malam ganjil mulai
tanggal 21 ramadlan
Megangan, yaitu upacara menyambut datangnya bulan suci ramadlan
Beberapa Contoh Tradisi Lokal Yang
Bernafaskan Islam
Selamatan / Kenduren setiap ada hajat seperti
ingin pindah rumah, pembangunan, panenan
(sedekah bumi), naik pangkat, pelantikan,
wisuda, serah-terima jabatan, sembuh dari
sakit, mengadakan pertunjukan, dan lain-lain.
Acaranya antara lain : pembacaan istighotsah,
tahlilan, yasinan, dzibaan, khataman Al-Qur’an,
dan doa-dzikir lainnya.
● Berkaitan dengan kehamilan : upacara hamil 3 bulan;
hamil 4 bulan; hamil 7 bulan (mitoni/tingkepan); hamil 9
bulan (mrocoti). Acaranya antara lain pembacaan surat
Yusuf dan Maryam, khataman, tahlilan, pengajian, dan doa-
dzikir lainnya.
● Berkaitan dengan kelahiran : menanam ari-ari, mengadzani
telinga kanan dan meng-iqomati telinga kiri, Brokahan
(selamatan kelahiran bayi), sepasaran, selapanan, puputan
(copot puser), jagong bayen, pemberian nama, aqiqoh,
khitanan, mandap siti (turun tanah).
● Berkaitan dengan pernikahan: lamaran, peningsetan,
midodareni (mandi calon penganten), akad nikah, resepsi,
sepasaran (ngunduh mantu).
● Berkaitan dengan kematian : tahlilan 1-7 hari, 40 hari, 100
hari, 1000 hari, haul, ziarah kubur, kirim pahala/doa,
nyadran bulan ruwah, dll.
● Berkaitan dengan PHBI : Maulid Nabi, Isro’-Mi’roj,
Nuzulul Qur’an, Unjung-unjung (shilaturrahmi hari
raya), syawalan, Qurban, Muharrom (syuro), Nisfu
Sya’ban, Sekaten, Grebeg (mengarak nasi tumpeng
gunungan dalam rangka maulud Nabi, besar, poso,
syawal).
● Berkaitan dengan Majlis dzikir yang ditradisikan
misalnya sholawatan (dzibaan, berjanjen, nariyah),
yasinan, istighotsahan, manaqiban, majlis semaan Al-
Qur’an, dan sejenisnya.
● Dan masih banyak tradisi-tradisi lain seperti
peringatan ulang tahun, upacara bendera, rebo
kasan, dan sejenisnya.
Thank
you!
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai